Menulis Karya Ilmiah

Hipotesis Penelitian: Pengertian, Jenis, Contoh Lengkap

Hipotesis Penelitian. Ketika menulis karya tulis ilmiah, maka ada satu bagian yang nggak boleh terlewatkan yakni hipotesis penelitian. Bagian tersebut cukup krusial, termasuk dalam skripsi. Jadi, kamu bakal menuliskannya saat sudah mengerjakan skripsi. Bagian tersebut mungkin tidak sepanjang bagian lainnya seperti pembahasan atau latar belakang. Mesi begitu, hipotesis memiliki peran penting dalam sebuah penelitian

Saat menuliskannya pun, kamu tidak boleh asal. Apalagi tanpa pemikiran yang matang. Hipotesis pun perlu ditulis dengan argumen yang jelas dan kuat. Supaya pembaca memahami argumen yang kamu terangkan. Nah, sebenarnya apa itu hipotesis penelitian? Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Mau menulis buku ajar tapi takut salah? Jadikan panduan ini pedoman dan Anda bisa mulai menulis buku ajar sekarang dengan benar!
EBOOK GRATIS! : Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)

Pengertian Hipotesis Penelitian

Apa itu hipotesis penelitian? Secara singkat dan sederhana, hipotesis penelitian adalah dugaan sementara. Dugaan tersebut dibuat oleh penulis atau peneliti dengan mengacu pada data awal yang diperoleh. Kemudian dugaan benar atau salah ditentukan berdasarkan hasil penelitian.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI, hipotesis adalah  sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar.

Sementara itu, pengertian hipotesis berdasarkan beberapa ahli:

1. Zikmund

Menurut Zikmund, hipotesis penelitian adalah proposisi atau dugaan belum terbukti. Artinya dugaan masih bersifat tentatif. Dugaan tersebut menjelaskan fakta atau fenomena, serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Baca Juga:

2. Nasustion:

Senada dengan Rahmad, Nasution juga memiliki pandangannya sendiri tentang hipotesis penelitian. Menurut Nasution, hipotesis penelitian merupakan dugaan tentang apa yang kita amati sebagai upaya untuk memahaminya

3. Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti:

Menurut Erwan Agus Purwanto dan Dyah, hipotesis penelitian merupakan pernyataan atau tuduhan yang bersifat sementara atau tentatif. Dugaan tersebut berisi masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah atau belum tentu benar sehingga harus diuji secara empiris. 

4. Mundilarso

Menurut Mundilarso, hipotesis penelitian adalah pernyataan yang masih lemah tingkat kebenarannya. Untuk itu masih harus diuji dengan menggunakan teknik tertentu. Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori, dugaan, pengalaman pribadi atau orang lain, kesan umum, kesimpulan yang sifatnya masih sangat lemah. Hipotesis dapat diartikan pula sebagai pernyataan keadaan populasi yang akan diverifikasi menggunakan data atau informasi yang dikumpulkan melalui sampel.

5. Kerlinger

Sedangkan menurut Kelinger, hipotesis penelitian adalah pernyataan yang menjelaskan tentang dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurutnya, hipotesis selalu berbentuk kalimat pernyataan (declarative). Dugaan menghubungkan secara umum maupun khusus-variabel yang satu dengan variabel yang lain.

6. Margono

Menurut Margono, hipotesis berasal dari kata hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo adalah kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih kurang atau sementara. Menurutnya, hipotesis adalah kemungkinan jawaban dari masalah yang diajukan.

7. Sugiyono

Terakhir, Menurut Sugiyono, hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah.

Berdasarkan pengertian di atas, maka hipotesis merupakan dugaan sementara  yang dibuat oleh penulis. Berbentuk pernyataan, hipotesis yang masih bersifat tentatif perlu diuji kembali melalui serangkaian penelitian. 

Jenis-jenis Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis nol. Apa itu hipotesis kerja dan hipotesis nol?

1. Hipotesis Kerja/Alternatif

Hipotesis kerja kerap juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Namun, ada kalanya hipotesis disimbolkan dengan H1. Jadi, hipotesis kerja ini berfungsi untuk menyatakan hubungan antara variabel X dan Y. Hipotesis ini juga bisa menunjukkan adanya perbedaan antar dua kelompok. Hipotesis ini menjelaskan adanya hubungan antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat kemiskinan dan ketersediaan lowongan pekerjaan.

2. Hipotesis Nol

Sedangkan hipotesis nol (null hypotheses) biasanya disimbolkan dengan Ho. Nama lain hipotesis ini adalah hipotesis statistik. Dinamai demikian karena sering dipakai dalam penelitian kuantitatif yang membutuhkan perhitungan statistik. Kebalikannya dengan hipotesis hipotesis Ho menerangkan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan mahasiswa dengan peluang mencari kerja

Selanjutnya kita bahas macam macam hipotesis dan contohnya.

Macam-Macam Hipotesis Menurut Bentuknya

Selanjutnya adalah macam-macam hipotesis menurut bentuknya. Menurut bentuknya, hipotesis dibedakan menjadi 3 macam, yaitu hipotesis ralasional/asosiatif, hipotesis deskriptif, dan hipotesis komparatif. Macam-macam ini sangat berkaitan dengan jenis penelitian yang bakal kamu kerjakan. Jadi pahami dengan baik setiap macamnya, ya.

1. Hipotesis Relasional atau Asosiatif

Hipotesis relasional diartikan sebagai jawaban sementara atas hubungan antara dua variabel atau lebih. jadi, hipotesis ini dirumuskan berdasarkan rumusan masalah yang asosiatif  atau menggambarkan suatu hubungan. Dalam pengertian lain, hipotesis asosiatif secara eksplisit atau terang menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. 

Dikutip dari sosiologis.com, contoh hipotesis adalah orang yang telah menikah memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi ketimbang orang yang belum menikah”. Contoh tersebut menunjukkan dengan jelas kalau  ada hubungan antara status perkawinan dan tingkat kepercayaan diri seseorang. Selain itu, hipotesis tersebut tergolong hipotesis relasional karena hubungan kedua variabel dideskripsikan secara eksplisit. Dengan membaca hipotesis penelitian relasional, kamu dengan mudah mengetahui adanya hubungan antara kedua variabel tersebut. Kamu pun tahu apa saja variabel yang dipakai dalam suatu penelitian.

2. Hipotesis Deskriptif

Berbeda dengan hipotesis asosiatif, hipotesis deskriptif menunjukkan hubungan antar variabel secara implisit. Sehingga hubungan tersebut cenderung tersembunyi, tidak jelas seperti hipotesis penelitian. Jadi hipotesis deskriptif hanya memberi gambaran tentang sampel penelitian. Contohnya, setengah penduduk pulau Jawa adalah petani. Contoh lainnya adalah mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki IPK yang tinggi. Dinukil dari sosiologis.com, pada contoh pertama variabel penelitian yang ditemukan yakni jumlah penduduk dan pekerjaan. Sementara itu, variabel dari contoh kedua adalah tingkat keaktifan berorganisasi dan IPK. 

3. Hipotesis Komparatif

Macam hipotesis yang terakhir, hipotesis komparatif. Menurut Sugiyono, hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Sedangkan menurut Ridwan hipotesis komparatif  dirumuskan untuk memberikan jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan. Secara ringkas, hipotesis komparatif adalah dugaan tentatif dari rumusan masalah yang komparatif. Artinya variabelnya sama, hanya saja populasi, sampel, atau keadaan yang berbeda.

Contoh Hipotesis Berdasarkan Bentuknya

Menurut Sugiyono dinukil dari asikbelajar.com, contoh hipotesis penelitian diantaranya:

1. Hipotesis Asosiatif

Rumusan masalah asosiatif: adakah hubungan yang signifikan antara tinggi badan dengan barang yang terjual? Kemudian hipotesis adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan pelayan toko dengan barang yang terjual.

Maka, contoh hipotesis nol (ho) dan hipotesis alternatif (ha) nya adalah:

Ho : ρ = 0, 0 berarti tidak ada hubungan.

Ha : ρ ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari nol berarti ada hubungan,

ρ = nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan.

2. Hipotesis Komparatif

Rumusan masalah: bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT X bila dibandingkan dengan PT Y? 

Contoh hipotesis nol dan hipotesis alternatif:

Hipotesis Nol:

1) Ho: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan di PT X dan PT Y; atau terdapat persamaan produktivitas kerja antara karyawan PT X dan Y, atau

2) Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih besar atau sama dengan (≥) PT Y (“lebih besar atau sama dengan)” = paling sedikit).

3) Ho: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil atau sama dengan (≤) PT Y (“lebih kecil atau sama dengan” = paling besar).

Hipotesis Alternatif:

Ha: Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari karyawan PT Y.

Ha: Produktivitas karyawan PT X lebih kecil dari pada (<) PT Y. 3) Ha: Produktivitas karyawan PT X lebih besar daripada (≥) PT Y.

Hipotesis statistiknya:

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Ho : µ1 ≥ µ2

Ha : µ1 < µ2

3. Hipotesis Deskriptif

Rumusan masalah deskriptif: Berapa daya tahan lampu pijar merk X?

Contoh hipotesis pada sebuah penelitian berupa:

Hipotesis Deskriptif

Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho), karena daya tahan lampu yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan lampu yang ada pada populasi. Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600 jam. “Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.

3) Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data sampel)

Ho : µ = 600

Ha : µ ≠ 600

µ : Adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui sampel

Pertanyaan Seputar Hipotesis Penelitian:

Contoh hipotesis seperti apa?

Contoh hipotesis deskriptif:
Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho), karena daya tahan lampu yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan daya tahan lampu yang ada pada populasi. Hipotesis alternatifnya adalah: Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600 jam. “Tidak sama dengan” ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
Selengkapnya baca di artikel

Apa saja jenis hipotesis penelitian?

Hipotesis dalam penelitian ada hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Baca penjelasan masing-masing hipotesis di artikel!

Artikel Terkait:

Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.

Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.

Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.

Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

34 menit ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

54 menit ago

Menulis Draft Buku dalam 6 Langkah Mudah

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

16 jam ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

16 jam ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

16 jam ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

16 jam ago