3 Kata yang Tidak Boleh Diletakkan di Awal Kalimat

kata yang tidak boleh diletakkan di awal kalimat

Tahukah Anda bahwa ada beberapa kata yang tidak boleh diletakan di awal kalimat? Aturan ini sangat perlu diketahui semua penulis.

Seperti yang kita tahu, bahasa Indonesia oleh beberapa orang dianggap rumit karena ada banyak aturan yang menyertainya. Ketika digunakan untuk komunikasi lisan, kerumitan ini cenderung tidak ada. Namun ketika harus membuat karya tulis dengan bahasa Indonesia, maka yang terjadi adalah sebaliknya. 

Hal ini terjadi karena dalam bahasa Indonesia ada 11 kelas kata dan beragam tanda baca dengan fungsi masing-masing. Pada kelas kata, masing-masing memiliki aturan penggunaan di konteks kalimat seperti apa dan ada pula aturan penempatannya dalam kalimat.

Untuk itu, simak aturan pemilihan kata di awal kalimat berikut ini.

Aturan Pemilihan Kata di Awal Kalimat 

Setelah memahami apa saja kelas kata dalam bahasa Indonesia dan seperti apa bentuk atau contohnya. Maka penting juga untuk memahami bahwa ada aturan pemilihan kata di awal kalimat. 

Sebab ada beberapa kata yang tidak boleh diletakan di awal kalimat, ada juga yang boleh diletakan di awal kalimat. Artinya, masing-masing kelas kata memiliki aturan penentuan posisi dalam kalimat. 

Secara umum, nyaris semua kelas kata bisa diletakan di awal kalimat. Hal ini karena secara struktur, kalimat diawali dengan subjek dan bisa juga diubah diawali dengan objek. Artinya, tidak semua kelas kata bisa menjadi subjek dan objek, sehingga tidak bisa ditempatkan di awal kalimat. 

Daftar Kata yang Tidak Boleh Diletakan di Awal Kalimat 

Jika masih bingung bagaimana mengetahui kelas kata mana saja yang boleh dan tidak boleh diletakan di awal kalimat. Maka dari penjelasan sebelumnya, berikut adalah 3 kelompok kata yang tidak boleh diletakan di awal kalimat: 

1. Konjungsi Setara 

Konjungsi atau kata hubung diketahui memiliki 4 jenis sesuai penjelasan sebelumnya. Hanya ada satu jenis konjungsi yang tidak boleh diletakan di awal kalimat, yaitu konjungsi setara. 

Konjungsi setara memiliki beberapa kelompok kata, bisa diingat dengan jembatan keledai DAS SMTP (dan, atau, serta, sedangkan, melainkan, tetapi, dan padahal). Semua kata yang masuk kategori konjungsi setara tidak bisa ditempatkan di awal kalimat. 

Jika dipaksa maka akan menjadikan makna kalimat tidak jelas, sekaligus tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Supaya semakin paham berikut contoh dalam bentuk benar dan salah: 

  • Saya belajar dan adik sedang menonton TV. (benar) 
    Dan adik sedang menonton TV, saya belajar. (salah) 
  • Ibu memasak ikan goreng atau ayam goreng? (benar) 
    Atau ayam goreng, ibu memasak ikan goreng? (salah)

Jangan lakukan kesalahaan penggunaan tanda baca hingga penulisan berikut ini. Ikuti pembenarannya:

2. Interjeksi Tertentu 

Kelas kata interjeksi atau kata seru terdiri dari beberapa kosakata. Misalnya kata wah, dong, deh, kok, hai, ayo, yuk, wow, dan lain sebagainya. Setiap kata yang menunjukan perasaan batin maka masuk kategori kelas kata ini. 

Khusus untuk kelas kata interjeksi, beberapa kata bisa ditempatkan di awal kalimat. Namun, ada beberapa kata yang tidak boleh diletakan di awal kalimat karena berpotensi membuat struktur kalimat menjadi aneh dan makna menjadi janggal (susah dipahami). Berikut beberapa contohnya: 

  • Dong 

Kata interjeksi pertama yang tidak boleh diletakan di awal kalimat adalah kata dong. Berikut contoh benar dan salahnya: 

Dong, jangan kemari! (salah) 
Jangan kemarin, dong! (benar) 

  • Deh 

Kata interjeksi kedua yang tidak boleh diletakan di awal kalimat adalah kata deh. Berikut contoh dalam kalimat: 

Sepertinya aku tidak sanggup beli ini, deh! (benar) 
Deh! Sepertinya aku tidak sanggup beli ini. (salah) 

Sementara untuk beberapa bentuk kata interjeksi lain sangat mungkin dan boleh diletakan di awal kalimat. Misalnya kata kok, seperti pada kalimat berikut ini: 

Kok, dia pergi? (benar) 
Dia pergi, kok! (salah). 

3. Partikel Penegas 

Kelas kata partikel penegas beberapa diantaranya masuk daftar kata yang tidak boleh diletakan di awal kalimat, yakni kata pun dan kata -lah. Jika dipaksa maka kalimat menjadi tidak efektif dan susah untuk dipahami. 

Jika Anda bingung, maka bisa membaca pada bagian akhir yang menjelaskan kelas kata atau kelompok kata yang tidak boleh diletakan di awal kalimat. Ada baiknya dipelajari pelan-pelan sampai paham, jika paham maka biasanya akan mengingatnya untuk jangka panjang. 

Saat menyusun kalimat, pastikan juga kalimat sudah sesuai dengan syarat kalimat efektif. Ikuti tulisan berikut:

Apakah Anda pernah bingung saat menuliskan kata di awal kalimat yang benar? Tuliskan kata yang Anda tulis di kolom komentar, ya.

Aturan ini jarang sekali penulis perhatikan. Jadi, silakan bagikan tulisan ke rekan sesama penulis di grup Anda agar sama-sama tidak melakukan kesalahan penulisan. Semoga bermanfaat!

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama