Writing Advice

6 Cara Meningkatkan Keterampilan Menulis yang Efektif

Keterampilan menulis kini sedang banyak diminati. Tidak hanya diminati oleh kawula muda saja, tetapi juga diminati oleh para dosen dan guru. Memang tidak dapat dipungkiri jika menulis menjadi salah satu aktivitas yang menyenangkan. Sayangnya, ada juga sebagian orang ingin belajar menulis bukan karena passion, tetapi karena tuntutan atau keterpaksaan. 

Meskipun keterampilan menulis sangat menguntungkan dan menyenangkan bagi mereka yang memiliki passion menulis. Maka, bagi beberapa orang yang tidak memiliki passion merasakan kebalikannya. Pasti akan mengalami kesulitan dan mungkin saja merasa membosankan.

Atau mungkin kasus lain, seperti kasus yang sering dikeluhkan kepada saya. Banyak yang mengeluhkan tidak percaya diri memulai menulis. Merasa tidak berbakat dan merasa tidak memiliki keterampilan menulis. Nah, pada kesempatan kali ini akan saya akan berbagi beberapa cara untuk meningkatkan keterampilan menulis. Langsung saja, simak ulasannya sebagai berikut. 

6 Cara Efektif Meningkatkan Keterampilan Menulis

Ada beberapa cara efektif yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis. Berikut 6 cara efektif yang harus Anda ketahui untuk meningkatkan keterampilan menulis:

1. Memiliki Motivasi Belajar

Buat Anda yang merasa tidak memiliki keterampilan menulis, sebenarnya tidak perlu minder dan tidak percaya diri. Karena keterampilan itu bisa dipelajari. Jika tekun mempelajarinya, tentunya Anda pun juga bisa memiliki keterampilan tersebut. 

Salah satu kunci untuk memiliki keterampilan tersebut adalah membangun dan memupuk motivasi belajar. tentu saja belajar dalam hal menulis. Sering sekali saya menuliskan beberapa artikel sebelumnya, bahwasanya orang yang berbakat menulis dapat dikalahkan oleh orang yang tidak memiliki bakat, tetapi memiliki motivasi belajar lebih tinggi. 

Baca Juga: Cara Meningkatkan Motivasi Menulis Anti Gagal 

2. Berani Mencoba

Jika sudah memiliki motivasi belajar  yang tinggi, maka tahap agar keterampilan menulis semakin bersinar adalah keberanian untuk mencoba. Sejak 2009 di dunia jurnalistik, banyak yang ingin menjadi seorang penulis. banyak yang antusias dan menanyakan bagaimana cara menjadi penulis. 

Sayangnya, dari banyaknya antusiasme tersebut masih sebatas rasa penasaran. Belum disertai dengan keberanian untuk mencoba atau action. Padahal, menurut saya keberanian untuk mencoba inilah langkah awal yang sebenarnya. 

Tanpa mencoba, kita tidak bisa seperti apa sulitnya menulis, tidak tahu juga rasanya bagaimana merangkai kalimat satu dengan kalimat yang lain hingga membentuk sebuah paragraf hingga menjadilah sebuah tulisan. 

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengembangkan Bakat Menulis 

3. Tidak Takut Melakukan Kesalahan

Banyak kesalahan? Tentu saja! semua orang sukses pun juga mengawali kesuksesannya dengan banyak kegagalan dan ketidakmampuan. Itulah yang menurut saya seni dalam proses. Sayangnya, sedikit orang yang memahami seni berproses ini. 

Alasan klise dari mereka tidak mau mencoba karena faktor takut akan kesalahan.  Takut akan ditertawakan dan banyak ketakutan lain yang sebenarnya itu hanya ilusi dan imajinasi yang diciptakan oleh otak masing-masing. Padahal, setelah mempraktekannya, apa yang tersusun di dalam otak kita belum tentu terwujud. 

Jika pun mengalami kegagalan, itu hal yang wajar dan lumrah. Karena masih proses belajar. Orang yang sudah menjadi penulis terkenal pun, masih juga mengalami kesalahan, dan menurut saya itu hal yang lumrah. 

Namanya juga manusia, tempatnya salah dan alfa. Jadi, mulai saat ini mulai kumpulkan keberanian untuk melawan dan mengalahkan diri sendiri yang menghambat langkah, dan ini yang saya lakukan kala itu. 

Baca Juga: 7 Cara Jitu Meningkatkan Kepercayaan Diri dalam Menulis

4. Kosongkan Cangkir

Kosongkan cangkir ini hanya istilah yang sedang saya latih. Jika ingin menjadi seorang penulis dan memiliki modal keterampilan menulis saja tidak cukup. Karena dasar terpenting dalam menulis juga dibutuhkan kepekaan dan daya analisis penulis. Untuk mendapatkan hal itu, kita harus sering mengosongkan cangkir. 

Ketika bertemu siapapun itu orang, baik itu orang yang dari segi ilmu lebih tinggi atau lebih rendah dari kita, tetap kosongkan cangkir. Mengosongkan cangkir adalah mengosongkan ego merasa superior, merasa paling pintar, merasa paling jago dan semacamnya. Ketika kita berhasil mengosongkan cangkir, itu berarti kita menjadi pribadi yang tulus. 

Ketika ketulusan mendominasi diri sendiri, maka kita akan lebih mudah menjadi pribadi yang bijak. Nah, kebijaksanaan inilah yang akan mendorong kita untuk belajar, dan hasil pembelajaran yang diperoleh inilah yang akan memperkuat pengetahuan, kepekaan dan daya analisis kita dalam menulis. Sehingga tulisan menjadi lebih hidup. Setidaknya, itulah yang saya lakukan agar saya bisa menulis dengan riang dan senang. Anda juga bisa mencobanya. 

Baca Juga: 5 Cara Menyalurkan Hobi Menulis

5. Berani Bertanya Tetapi Tidak Banyak Tanya

Membangun keterampilan menulis memang tidak sebatas antusias saja. Tetapi juga bisa menempatkan antusiasme ditempat yang pas. Contoh sederhana yang sering saya temukan, banyak pertanyaan, bahkan pertanyaan yang menurut saya sepele dan tidak perlu ditanyakan pun ikut ditanyakan. Boleh bertanya, tetapi pastikan pertanyaan tersebut memang yang benar-benar yang sudah Anda praktikkan. 

Rerata orang yang banyak pertanyaan adalah mereka yang belum mencoba action. Berbeda loh dengan yang sudah mencoba menulis terlebih dahulu. Rata-rata pertanyaan yang diajukan lebih berbobot dan sesuai dengan kesulitan yang sedang dihadapinya. Sehingga pertanyaan yang diajukan bukan pertanyaan yang sifatnya kira-kira dan bukan cerminan dari pertanyaan karena ketakutan yang tersusun di dalam otak. 

Baca Juga: 7 Tips Menjadi Penulis Sukses dari Nol 

6. Memberanikan Diri Untuk Eksplorasi

Cara jitu agar keterampilan menulis semakin bersinar adalah memberanikan diri untuk eksplorasi. Memang ada banyak cara melakukan eksplorasi selain mencoba menulis. Misalnya, hasil dari tulisan yang sudah dibuat dikirimkan ke surat kabar, tabloid, majalah atau melamar menjadi penulis di portal website, yang kini banyak banget dicari. 

Jika karya Anda tidak diterima, biasa saja. Namanya mencoba. Segala percobaan sebenarnya hanya sebagai langkah untuk mengukur diri. Apakah sudah bisa bersaing dengan penulis di luar sana, atau masih kalah telak. Jika masih kalah dan belum masuk, jangan mundur. Ingat, mengasah keterampilan menulis itu adalah proses. 

Jika dalam benak dan pikiran kita menanamkan semuanya karena proses, maka kita tidak peduli dengan hasil. Sebanyak apapun kegagalan, kembali bangkit dan mencoba lagi. Sampai Tuhan kasihan dan bosan memberikan ujian kegagalan kepada Anda. Karena di masa depan, jika tetap bisa konsisten dan tekun, Anda tetap merasakan hasilnya. 

Kenapa saya menuliskan demikian? Karena saya pun menjadi penulis karena proses, bukan karena bakat. Saya menginvestasikan waktu 10 tahun yang lalu. Rela tidak dibayar dan rela dibayar rendah. Demi apa? Demi menikmati proses dan demi meningkatkan jam terbang menulis saya. Jumlah tulisan yang sudah ditulis pun saya tidak peduli. Jika sebulan minimal bisa menulis 30 artikel, dalam waktu 10 tahun sudah berapa tulisan? 

Tentu saja sebanyak itu tulisan hanya masuk ke tong sampah di awal-awal pertama kali belajar menulis. Jika dihitung, bukankah itu sesuatu banget? tetapi kita tidak membicarakan jumlah, tetapi membicarakan proses dalam penempaan diri. Membangun keterampilan menulis itu adalah membangun karakter Anda menjadi seorang penulis yang berintegritas di 20 tahun yang akan datang. 

Nah semoga sedikit tips mengasah keterampilan menulis yang saya bagikan ini memberikan semangat buat Anda. Karena Anda bagian dari transformasi ilmu untuk generasi berikutnya lewat tulisan.

 (Irukawa Elisa)

Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.

Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.

Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.

Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

3 hari ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

3 hari ago

Panduan Menulis Draft Buku, Bisa Tingkatkan Produktivitas!

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

4 hari ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

4 hari ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

4 hari ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

4 hari ago