Menulis Karya Ilmiah

Apa itu Penelitian Non Eksperimen? Pahami Jenis dan Langkah-langkahnya

Penelitian non eksperimen hadir untuk mengembangkan penelitian. Peneliti dalam penelitian jenis ini akan mengamati fenomena yang dipelajari di lingkungan alaminya, memperoleh data secara langsung baru kemudian menganalisisnya. 

Namun, observasi yang dilakukan peneliti terhadap sejumlah ciri (variabel) subjek penelitian tersebut diperlakukan menurut keadaan apa adanya sehingga tidak ada tindakan manipulasi (intervensi). 

Adapun dalam artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai apa itu penelitian non eksperimen. Yuk, simak ulasan tentang penelitian non eksperimen di bawah ini. 

Pengertian Penelitian Non Eksperimen

Penelitian non eksperimen adalah penelitian yang hanya dapat menguji hubungan antar variabel dan tidak memanipulasi variabel. Penelitian ini cenderung memiliki tingkat validitas eksternal yang tinggi sehingga dapat digeneralisasikan untuk populasi yang lebih besar. 

Dalam lingkup pendekatan kuantitatif, para ahli mengidentikkan bahkan menyamakan metode non eksperimen ini dengan metode penelitian survei. Hal ini karena banyaknya persamaan di antara keduanya. 

Jika penelitian eksperimental melibatkan perubahan variabel dan secara acak menetapkan kondisi untuk subjek yang diteliti, penelitian non eksperimental justru kebalikannya. Penelitian non eksperimental pemilihan kelompok tidak secara acak dan variabelnya tidak bisa dimanipulasi. 

Jenis penelitian ini juga sangat lazim diterapkan di banyak bidang misalnya psikologi, pengukuran tingkat pengangguran, studi konsumsi atau jajak pendapat. Permasalahan tersebut merupakan fakta yang sudah ada sebelumnya dan dikembangkan di bawah hukum mereka sendiri atau aturan internal.

Dalam penelitian ini, keberadaan peneliti juga sangat bergantung pada interpretasi, observasi atau interaksi untuk menghasilkan kesimpulan berdasarkan data yang sudah dianalisis.

Baca Juga:

Instrumen Penelitian Pengertian, Jenis-Jenis dan Contoh Lengkapnya

Pengertian Tinjauan Pustaka, Manfaat, Cara Membuat dan Contoh Lengkap

Skala Pengurukan dalam Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh

 

Pengertian Penelitian Non Eksperimen Menurut Para Ahli

Para ahli juga memiliki definisi tersendiri mengenai penelitian non eksperimen. Berikut pemaparannya. 

1. Encyclopedia of Research Design oleh Neil J. Salkind

Desain non eksperimental mencakup desain penelitian di mana seorang peneliti hanya menggambarkan kelompok atau memeriksa hubungan antara kelompok yang sudah ada sebelumnya. 

Anggota kelompok dalam penelitian ini tidak ditentukan secara acak dan variabel independen tidak dimanipulasi oleh peneliti. Dengan demikian, tidak ada kesimpulan tentang hubungan kausal antara variabel dalam penelitian yang dapat ditarik.

2. Johnson & Christensen (2014)

Penelitian non eksperimen ialah penyelidikan empiris yang sistematis dan ilmuwannya tidak memiliki kontrol langsung terhadap variabel independen karena manifestasinya telah terjadi atau bahkan karena secara inheren variabel yang diteliti memang tidak dapat dimanipulasi. 

3. Ary, dkk (2010)

Penelitian non eksperimen, yaitu dalam pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang penelitinya hanya dapat mengidentifikasi hubungan antar variabel, tetapi tidak dapat melakukan manipulasi variabel. 

Ciri Penelitian Non Eksperimen

Ciri khas dari penelitian non eksperimen adalah tidak ada manipulasi dari variabel yang diteliti. Adapun ciri-ciri dari penelitian non eksperimen sebagai berikut. 

1. Topik penelitian adalah peristiwa yang sudah terjadi

Sebagian besar topik penelitian non eksperimen didasarkan pada peristiwa yang telah terjadi sebelumnya. Setelah mengumpulkan data dari peristiwa tersebut, peneliti nantinya akan melakukan analisis.

2. Tidak menggunakan metode eksperimen terkontrol

Dalam penelitian non eksperimen, metode eksperimen terkontrol tidak dilakukan karena alasan seperti etika atau moralitas. Penelitian ini mengkaji hal-hal yang sudah terjadi secara alamiah di lingkungan sampelnya sehingga metode tersebut kurang tepat untuk dilakukan. 

3. Tidak ada sampel penelitian yang dibuat

Dalam penelitian non eksperimen tidak dilakukan pembuatan sampel penelitian karena sampel atau partisipan sudah ada dan berkembang di lingkungannya. Oleh karena itu, peneliti juga tidak bisa memanipulasi data variabelnya. 

4. Tidak melakukan intervensi langsung di lingkungan sampel

Seperti yang sudah dijelaskan bahwa penelitian non eksperimen mengkaji hal-hal yang telah terjadi. Maka dari itulah, peneliti menjadi tidak berkesempatan untuk melakukan intervensi langsung di lingkungan sampel. 

5. Mempelajari fenomena persis seperti yang terjadi

Fenomena yang sudah terjadi merupakan topik dari penelitian non eksperimen. Oleh karena itulah, proses penelitian juga berusaha mempelajari fenomena tersebut sedemikian rupa persis dengan yang sudah terjadi sehingga dapat dihasilkan temuan penelitian yang akurat. 

Sementara itu, terdapat pula karakteristik lain dari penelitian non eksperimen.  

1. Penelitian non eksperimen banyak diterapkan ketika dikarenakan alasan etis (misalnya memberikan minuman kepada orang muda) dan tidak ada pilihan untuk melakukan eksperimen terkontrol.

2. Kelompok tidak dibentuk untuk mempelajarinya, melainkan sudah terbentuk sendiri di lingkungan alaminya.

3. Data dikumpulkan secara langsung kemudian dianalisis dan ditafsirkan. Jadi, tidak ada intervensi langsung pada fenomena tersebut.

4. Sangat umum bahwa metode non eksperimen digunakan dalam penelitian terapan karena mereka mempelajari fakta ketika kasus telah terjadi secara alami.

5. Jika mengingat karakteristik yang disajikan, jenis penelitian ini tidak valid untuk membangun hubungan sebab akibat tegas. 

Jenis Penelitian Non Eksperimen

Penelitian non eksperimen memiliki banyak jenis. Dalam artikel ini, penelitian non eksperimen dibagi berdasarkan klasifikasi secara umum, berdasarkan waktu, dan berdasarkan tujuan. Berikut penjelasannya masing-masing. 

1. Jenis Penelitian Non Eksperimen Secara umum

Jenis penelitian non eksperimen secara umum dibedakan menjadi 3 jenis. 

a. Penelitian Cross Sectional

Penelitian cross sectional melibatkan perbandingan dua atau lebih kelompok orang yang sudah ada sebelumnya dengan kriteria yang sama. Metode ini termasuk non eksperimen sebab kelompok tidak dipilih secara acak dan variabel independen tidak dimanipulasi.

Contoh penelitian ini yakni tes skala harga diri (Rosenberg Self-Esteem Scale) terhadap 30 mahasiswa berkebangsaan Inggris dan 30 mahasiswa berkebangsaan Belanda. Meskipun terlihat seperti antar subjek, tetapi data variabel ‘kebangsaan’ tidak bisa dimanipulasi. 

b. Penelitian Korelasional

Penelitian korelasional, yakni riset yang membandingkan hubungan statistik dan statistika antara dua variabel. Pendekatan ini termasuk non eksperimental karena tidak memanipulasi variabel independen.

Contoh penelitian ini misalnya adakah hubungan antara harga diri (self esteem) dan prestasi kuliah. Maka, variabel yang diperhatikan ialah nilai harga diri mahasiswa dan IPK mereka. Analisisnya berupa adakah hubungan statistik atau tidak di antara dua variabel tersebut. 

c. Penelitian Observasional

Penelitian observasional berfokus pada observasi atau pengamatan terhadap perilaku subjek penelitian dalam pengaturan alamiah atau laboratorium. Ini diklasifikasikan sebagai non-eksperimental karena tidak melibatkan manipulasi variabel independen.

Loftus dan Pickrell pernah melakukan studi ini. Variabelnya apakah peserta “ingat” pernah mengalami peristiwa masa kecil yang traumatis ringan (misalnya tersesat di pusat perbelanjaan) yang sebenarnya mereka alami atau tidak dan ini ditanyakan berulang kali. 

2. Jenis Penelitian Non Eksperimen Berdasarkan Waktu

Pengklasifikasian ini dikarenakan para peneliti ingin mengetahui bagaimana variabel berubah dari waktu ke waktu serta kebutuhan untuk mempelajari sebab dan akibat yang mengharuskan peneliti memahami waktu yang tepat dalam mengumpulkan data. 

Berdasarkan dimensi waktu tersebut, ada dua format waktu yang sering digunakan dalam penelitian non eksperimen, yakni:

a. Cross-Sectional

Pada penelitian cross-sectional data dikumpulkan dari peserta penelitian pada satu titik waktu yang relatif singkat.

b. Longitudinal

Pada penelitian longitudinal data dikumpulkan pada lebih dari satu titik waktu atau selama lebih dari satu periode pengumpulan data. Lazimnya format waktu ini diterapkan apabila peneliti ingin meneliti perubahan yang terjadi dalam beberapa lintas waktu.

3. Jenis Penelitian Non Eksperimen Berdasarkan Tujuan Menurut James H. McMillan (2012)

Beberapa ahli juga mengidentifikasi jenis penelitian non eksperimen berdasarkan tujuan seperti berikut ini. 

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan sebuah fenomena.

b. Penelitian Komparasi

Penelitian komparasi ditujukan untuk membandingkan nilai variabel dari dua level atau lebih variabel independen.

c. Penelitian Korelasi

Penelitian korelasi bertujuan untuk menguji hubungan dua variabel.

d. Penelitian Prediksi

Penelitian prediksi memiliki tujuan untuk menguji seberapa baik sebuah variabel independen dalam memprediksi variabel dependennya.

e. Penelitian Kausal-komparasi

Penelitian kausal-komparasi bertujuan untuk menyarankan kesimpulan kausal dengan membandingkan kelompok yang menerima intervensi alami.

f. Penelitian Ex Post Facto

Penelitian ex post facto ditujukan untuk menarik kesimpulan kausal dengan membandingkan kelompok yang menerima intervensi berbeda di masa lalu.

4. Jenis Penelitian Non Eksperimen Berdasarkan Tujuan Menurut Johnson & Christensen (2014)

a. Penelitian Deskriptif

Hasil penelitian deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi atau gambaran yang akurat tentang status atau karakteristik suatu situasi atau fenomena.

b. Penelitian Prediksi

Penelitian prediksi berfokus pada prediksi variabel dependen berdasarkan variabel independennya.

c. Penelitian Eksplanatori

Penelitian yang ditujukan untuk menguji hipotesis dan teori yang menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu fenomena terjadi.

5. Jenis Penelitian Non Eksperimen Berdasarkan Tujuan Menurut  Menurut Ranjit Kumar (2004)

a. Penelitian Deskripsi

Penelitian deskripsi yang berupaya menggambarkan secara sistematis sebuah situasi, masalah, atau sebuah fenomena.

b. Penelitian Eksplanatori

Penelitian yang berusaha menjelaskan mengapa dan bagaimana hubungan di antara variabel independen dan variabel dependen.

c. Penelitian Korelasi

Penelitian korelasi ditujukan untuk menemukan atau menetapkan keberadaan hubungan/ asosiasi antara dua aspek atau lebih dalam suatu situasi/fenomena.

d. Penelitian Eksploratori

Penelitian eksploratori bertujuan untuk menjelajahi atau menyelidiki kemungkinan untuk melakukan suatu penelitian tertentu.

6. Jenis Penelitian Non Eksperimen Berdasarkan Tujuan Menurut Lawrence Neuman (2014)

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran secara detail dan spesifik menggunakan kata-kata atau angka-angka mengenai karakteristik, sifat, keadaan, atau gejala suatu fenomena.

b. Penelitian Eksplanatori

Penelitian eksplanatori menjelaskan mengapa sebuah peristiwa dapat terjadi, membangun, menguraikan, memperluas atau bahkan menguji teori.

c. Penelitian Eksploratori

Penelitian eksploratori sifatnya menjelajah untuk memperdalam pengetahuan mengenai suatu gejala tertentu yang relatif baru dengan maksud merumuskan hipotesis yang berguna bagi penelitian selanjutnya.

Baca Juga:

Jenis-Jenis Penelitian Lengkap dengan Contoh Penjelasannya

Objek Penelitian: Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Lengkap

Desain Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Non Eksperimen

Sama halnya dengan metode penelitian lainnya, penelitian non eksperimen juga memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Adapun berikut penjelasannya. 

1. Kelebihan penelitian non eksperimen

  • Bisa menggunakan populasi yang besar
  • Menjangkau lokasi terpencil dengan menggunakan surat, email, atau telepon.
  • Sampel yang besar memberi hasil signifikan secara statistik
  • Pertanyaan standar membuat pengukuran lebih tepat
  • Memiliki kemampuan tinggi dalam mengeliminasi subjektivitas peneliti

2. Kekurangan penelitian non eksperimen

  • Standarisasi metodologi memaksa peneliti merancang pertanyaan umum sehingga menghapus keunikan tiap responden.
  • Peneliti harus memastikan bahwa sejumlah besar sampel memberikan respon.

Cara Melakukan Penelitian Non Eksperimen

Johnson & Christiansen (2014) menyatakan bahwa langkah-langkah dalam penelitian non eksperimen sebenarnya mirip dengan langkah-langkah dalam penelitian eksperimen. Adapun berikut langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian non eksperimen. 

1. Menentukan masalah penelitian dan hipotesis yang akan diuji

Langkah ini merupakan langkah pertama yang harus dipikirkan peneliti ketika melakukan penelitian apapun. Penentuan permasalahan penelitian juga dibarengi dengan penentuan hipotesis atau dugaan sementara. Hipotesis ini nantinya akan diuji lebih lanjut.

Penelitian deskriptif yang bertujuan untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, serta akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu tanpa membandingkan atau menghubungkan, tidak memerlukan hipotesis.

Berbeda halnya, dengan penelitian deskriptif yang dirancang untuk membuat komparasi atau hubungan. Pada penelitian ini peneliti tetap perlu untuk merumuskan hipotesis. 

2. Memilih variabel yang akan digunakan dalam penelitiannya

Langkah selanjutnya, yaitu memilih atau menentukan variabel penelitian. Meskipun demikian perlu diingat bahwa di dalam penelitian non eksperimen pertanyaan penelitian atau hipotesis bisa tentang satu variabel, tetapi peneliti tidak dapat memanipulasi variabel tersebut.

3. Mengumpulkan data

Pengumpulan data penelitian non eksperimen ada banyak metodenya. Misalnya kita bisa menggunakan metode observasi, wawancara, survei, dan lainnya. Dalam memilih metode terlebih dahulu petimbangkan kesesuaiannya dengan topik dan hipotesis penelitian. 

Teknik wawancara berupa percakapan dengan responden atau narasumber. Angket atau kuesioner berupa pemberian daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. 

Teknik observasi berupa pengadaan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Ada pula teknik studi dokumen, yakni teknik pengumpulan data dengan cara menghimpun dan menganalisis baik dokumen-dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.

4. Menganalisis data

Langkah penting dalam penelitian ini meliputi proses pemeriksaan, pembersihan, transformasi, dan pemodelan data. Analisis data ini ditujukan untuk menemukan informasi yang berguna, menginformasikan kesimpulan, dan mendukung pengambilan keputusan.

Dilihat dari data yang dikumpulkan, analisis data dibedakan menjadi 1) analisis kuantitatif: untuk data yang bisa diklasifikasi dalam bentuk angka-angka dan 2) analisis kualitatif: data yang berupa uraian kalimat (data naratif) yang tidak bisa diubah dalam bentuk angka-angka.

Data kuantitatif pada penelitian deskriptif mutlak untuk dianalisis menggunakan statistik. Statistik deskriptif berguna untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data kuantitatif apa adanya dalam bentuk rata-rata hitung (mean), median, modus, persentase, dsb. 

5. Melakukan interpretasi hasil penelitian

Melalui langkah ini akan diketahui apakah 1) hasil/temuan bisa mengkonfirmasi hipotesis ataukah 2) hasil/temuan tidak mengkonfirmasi hipotesis. Hasil hipotesisnya apakah dari kita kemukakan sebelumnya ataukah dari temuan penelitian yang ada di tinjauan pustaka. 

Setelah dilakukan penafsiran, maka hasil dari temuan penelitian perlu disimpulkan. Kesimpulan yang dalam bentuk deskriptif dibuat untuk rumusan masalah dan tujuan dalam penelitian deskriptif yang hanya ingin menjelaskan suatu fenomena secara deskriptif. 

Adapun jika penelitian deskriptif yang bersifat membandingkan atau mencari hubungan, kesimpulan akhirnya berarti menggambarkan perbedaan atau hubungan terkait dengan masalah yang diteliti.

Contoh Kasus Penelitian Non Eksperimen

Masalah-masalah yang diteliti dalam penelitian non eksperimen, misalnya: 

1. Pertanyaan penelitian atau hipotesis mengenai satu variabel, tetapi yang bukan hubungan statistik antara dua variabel. Misalnya seberapa akurat kesan pertama seseorang terhadap orang lain?

2. Pertanyaan penelitian mengenai hubungan statistik non-kausal antara variabel. Misalnya, apakah ada korelasi antara kecerdasan verbal dan kecerdasan matematika? atau apakah ada hubungan antara harga diri (self esteem) dan prestasi kuliah? 

3. Pertanyaan penelitian mengenai hubungan sebab akibat, tetapi variabel independen tidak dapat dimanipulasi atau partisipan tidak dapat secara acak ditempatkan pada suatu kondisi. Misalnya, apakah kerusakan pada hippocampus bisa mengganggu pembentukan jejak memori jangka panjang?

4. Pertanyaan penelitian bisa luas dan eksploratif atau tentang bagaimana rasanya memiliki pengalaman tertentu. Misalnya, bagaimana rasanya menjadi wanita yang bekerja, tetapi didiagnosis depresi? atau bagaimana rasanya menjadi wanita model, tetapi memiliki vitiligo? 

Kesimpulan

Penelitian non eksperimen merupakan kebalikan dari penelitian eksperimen. Permasalahan yang dikaji merupakan kejadian yang sudah terjadi dan sudah terbentuk secara alami di lingkungan alaminya. Dalam penelitian eksperimen, variabel data tidak dapat dimanipulasi.

Nah, itulah penjelasan mengenai penelitian non eksperimen. Pada intinya, metode penelitian ini mempelajari fenomena yang sudah terjadi sehingga peneliti tidak bisa memanipulasi data variabelnya. Semoga penjelasan tadi bisa menambah pemahamanmu, ya. 

Penulis: NINIK PRATIWI

Artikel Terkait:

Penelitian Empiris: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Penelitian Kuantitatif: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Penelitian Eksperimen: Pengertian, Jenis, dan Contoh

Penelitian Pengembangan: Tujuan, Ciri-Ciri, Alasan, dan Caranya

Penelitian Kualitatif: Pengertian Menurut Ahli, Jenis, dan Karakteristik


Apakah Anda sedang atau ingin melakukan cara membuat buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silahkan isi data diri Anda di : Daftar Menjadi Penulis Buku

Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan EBOOK GRATIS yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download sebagai Berikut:

Ebook : Cara Praktis Menulis Buku

Ebook : Rahasia Menulis Buku Ajar

Ebook : Self Publishing

Ebook : Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme

Ebook : Strategi Jitu Menulis Buku Monograf

Ebook : Cerdas Menulis Buku Referensi

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

4 hari ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

4 hari ago

Panduan Menulis Draft Buku, Bisa Tingkatkan Produktivitas!

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

4 hari ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

4 hari ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

4 hari ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

4 hari ago