Search
Close this search box.

Pengertian Cerpen, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Lengkapnya

pengertian cerpen

Pengertian Cerpen. Cerpen menjadi salah satu tulisan yang diminati oleh pembaca Indonesia. Jika kamu tertarik untuk menulis cerpen, maka kamu harus memahami terlebih dahulu pengertian cerpen hingga teknik penulisannya yang benar. 

Simak sampai akhir, ya!

Pengertian Cerpen 

Pengertian cerpen merupakan singkatan cerita pendek jenis karya sastra berbentuk prosa yang dikemas secara ringkas, serta menceritakan suatu kisah fiktif yang berpusat pada satu tokoh beserta dengan konflik dan penyelesaiannya. Cerita pendek berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat yang dengan cepat tiba pada tujuannya, dengan paralel pada tradisi penceritaan lisan.

Yang paling ketara perbedaan antara cerpen dan novel adalah jumlah kata. Seperti namanya, cerita yang disajikan singkat dan padat tanpa mengurangi unsur-unsurnya. Bahkan, panjang dari cerita tersebut tidak lebih dari 10.000 kata yang mana kisahnya dapat selesai dibaca hanya dengan sekali baca saja.

Pengertian cerpen juga disampaikan oleh beberapa ahli yang sudah kami rangkum sebagai berikut ini: 

1. Hendy 

Pengertian Cerpen menurut Hendy adalah kisahan pendek yang mengandung kisahan tunggal.

2. J.S. Badudu

Pengertian cerpen menurut J.S Badudu adalah cerita yang menjurus dan konsentrasi berpusat pada satu peristiwa, yaitu peristiwa yang menumbuhkan peristiwa itu sendiri.

3. H. B. Jarsin

Pengertian cerpen menurut HB Jarsin adalah suatu bentuk sebuah karangan yang cukup lengkap terdiri dari 3 bagian yaitu perkenalan – pertikaian – penyelesaian.

4. Edgar Allan Poe

Cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca hanya dalam sekali duduk, kira-kira kisaran antara setengah sampai 2 jam, suatu hal yang kira-kira tidak mungkin untuk dilaksanakan pada sebuah novel.

5. Tarigan

Cerpen ialah cerita rekaan dengan masalah singkat, jelas dan padat serta terkonsentrasi dalam satu peristiwa/ kejadian.

Baca Juga: Kuasai 6 Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula

Ciri-Ciri Cerpen

Nah secara spesifik ciri-ciri cerpen ini mudah dikenali. Berikut adalah ciri-ciri umum novel:

  • Berpusat pada 1 pokok cerita.
  • Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis.
  • Panjang tulisannya tidak lebih dari 10.000 kata.
  • Dapat selesai dibaca hanya dalam waktu sekali duduk.
  • Biasanya kisah dari sebuah cerpen bersifat fiktif atau tidak nyata.
  • Karena panjangnya tidak mencapai 10.000 kata, terdapat satu alur (alur tunggal) saja dalam sebuah cerpen.
  • Kisah yang diceritakan biasanya tentang kehidupan sehari-hari.
  • Kata-kata yang digunakan cenderung mudah untuk dimengerti.
  • Penggambaran tokoh pada cerpen dilakukan dengan sangat sederhana.
  • Mengangkat sebagian kecil cerita dalam hidup.
  • Terdapat pesan dan kesan yang mendalam yang ditinggalkan oleh penulis kepada pembaca.

Cerpen juga dapat dibedakan dari jenisnya.  Berdasarkan jumlah katanya cerpen dapat dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut :

  • Cerpen mini (flash), cerpen yang memuat jumlah kata antara 750 kata hingga 1.000 kata.
  • Cerpen ideal, cerpen yang memuat jumlah kata antara 3.000 hingga 4.000 kata.
  • Cerpen panjang, cerpen ini merupakan jenis cerpen terpanjang yakni memuat 10.000 kata.

Baca Juga: Cara Menulis Cerpen Untuk Pemula

Fungsi Cerpen

Cara menulis cerpen berbeda dengan teknik menulis non fiksi, yang mana fakta yang dijabarkan. Melalui cerpen, kita dilatih untuk membuat suatu cerita yang mengalir dan dapat ditangkap maknanya. Sesuai dengan fungsi cerita pendek ada 5 jenis, yaitu: 

  • Fungsi rekreatif: yaitu fungsi yang memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur para pembacanya.
  • Fungsi didaktif: yaitu fungsi yang mengarahkan dan mendidik para pembacanya karena nilai nilai kebenaran dan kebaikan yang termuat di dalam cerpen.
  • Fungsi estetis: yaitu fungsi yang memberikan keindahan bagi para pembaca karya sastra cerpen.
  • Fungsi moralitas: yaitu fungsi yang mengandung nilai moral sehingga para pembaca nya bisa mengetahui moral yang baik dan moral yang tidak baik. Diharapkan pembacanya bisa mengetahui akibat dari moral tidak baik bagi dirinya sehingga Ia tidak melakukan moral yang tidak baik.
  • Fungsi religiusitas: mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para pembaca nya.

Struktur Cerpen

Ketika Kamu hendak membuat sebuah cerpen, perhatikanlah enam struktur penyusun cerpen berikut ini.

1. Abstrak

Berisi ringkasan atau gambaran awal dari kisah yang akan diceritakan. Bagian abstrak ini bersifat opsional yang artinya adalah Kamu boleh saja mengikutsertakan abstrak dalam cerpen yang ditulis, boleh juga menghilangkannya.

2. Orientasi

Pada bagian ini, Kamu akan berkenalan dengan waktu, tempat, dan suasana yang terdapat pada cerpen tersebut.

3. Komplikasi

Pada bagian ini, kamu akan menemukan urutan kejadian yang terdapat dalam cerpen. Kejadian tersebut disusun secara sistematis, kemudian dikembangkan menjadi hubungan sebab-akibat. Pada bagian ini juga Kamu akan mengenal tokoh dalam cerita tersebut beserta wataknya.

4. Evaluasi

Pada bagian ini, Kamu akan mulai menemukan konflik hingga menuju ke klimaks. Penyelesaian dari masalah yang terjadi juga mulai diperkenalkan.

5. Resolusi

Resolusi memuat solusi atau penyelesaian dari permasalahan yang terdapat dalam cerpen.

6. Koda

Koda merupakan bagian terakhir dari sebuah cerpen yang berisi nilai moral atau pelajaran yang terkandung dalam cerpen.

Ketika Kamu ingin menulis sebuah novel, maka kita juga harus memahami teknik menulis cerpen yang tepat. Nah untuk mewujudkan ada beberapa tahapan teknik menulis cerpen supaya Kamu bisa menulis dengan baik. 

Baca Juga: Cara Membuat Pembukaan Cerpen

Unsur-Unsur dalam Cerpen

Sebuah tulisan tidak akan dikatakan sebagai cerpen jika tidak memiliki unsur-unsur yang membangun di dalamnya. Cerpen memiliki dua unsur pembangun, diantaranya adalah unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik adalah unsur pembangun cerpen yang berasal dari dalam cerpen itu sendiri. Jika diibaratkan sebuah bangunan, maka unsur intrinsik adalah komponen-komponen bangunan tersebut.

Sementara unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur cerpen yang berada diluar karya cerpen tersebut. Akan tetapi, secara tidak langsung unsur ini mempengaruhi proses pembuatan suatu cerpen.  Berikut unsur-unsur dalam cerpen: 

1. Tema

Dalam sebuah cerpen, tema bisa disamakan dengan pondasi sebuah bangunan. Tidaklah mungkin mendirikan sebuah bangunan tanpa pondasi. Dengan kata lain tema adalah sebuah ide pokok, pikiran utama sebuah cerpen; pesan atau amanat. Dasar tolak untuk membentuk rangkaian cerita; dasar tolak untuk bercerita.

2. Pesan dan Arti 

Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana Kamu menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya. Ketika Kamu menulis, yakinlah bahwa setiap kata berhubungan dengan tema ini.

Cerpen yang baik dan benar biasanya menyajikan berbagai persoalan yang kompleks. Namun, selalu punya pusat tema, yaitu pokok masalah yang mendominasi masalah lainnya dalam cerita itu. Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti sebuah garis batas. 

3. Alur atau Plot

Yaitu rangkaian peristiwa yang menggerakkan cerita untuk mencapai efek tertentu. Atau sebab-akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama atau gaya dalam menghadirkan ide dasar. Semua peristiwa yang terjadi di dalam cerita pendek harus berdasarkan hukum sebab-akibat, sehingga plot jelas tidak mengacu pada jalan cerita, tetapi menghubungkan semua peristiwa. 

Baca Juga: 20 Jenis Buku yang Perlu Diketahui, Lengkap dengan Contohnya

4. Penokohan

Yaitu penciptaan citra tokoh dalam cerita. Tokoh harus tampak hidup dan nyata hingga pembaca merasakan kehadirannya. Dalam cerpen modern, berhasil tidaknya sebuah cerpen ditentukan oleh berhasil tidaknya menciptakan citra, watak dan karakter tokoh tersebut. Penokohan, yang didalamnya ada perwatakkan sangat penting bagi sebuah cerita, bisa dikatakan ia sebagai mata air kekuatan sebuah cerita pendek.

Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan ceritamu. Jangan terlalu terbawa untuk memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut. 

5. Latar atau Setting

Yaitu segala keterangan mengenai waktu, ruang  dan suasana dalam suatu cerita. Pada dasarnya, latar mutlak dibutuhkan untuk menggarap tema dan plot cerita, karena latar harus bersatu dengan tema dan plot untuk menghasilkan cerita pendek yang gempal, padat, dan berkualitas.

6. Sudut Pkamung Tokoh

Sudut pkamung merupakan cara bagaimana penulis cerita dalam menyesuaikan dengan cerita, atau titik di mana penulis melihat cerita yang dibuatnya. Sudut pkamung juga dapat dilihat sebagai teknik atau bahkan trik yang disengaja yang dilakukan penulis untuk menyampaikan kisahnya.

7. Amanat atau Pesan

Dalam sebuah novel perlu ada amanat atau pesan yang disampaikan sesuai dengan fungsi novel itu sendiri.

8. Latar Belakang Masyarakat

Pengertian latar belakang masyarakat di dalam unsur ekstrinsik cerpen yaitu suatu kondisi masyarakat yang mempengaruhi pengarang dalam membuat jalan cerita. Contohnya seperti seorang pengarang yang mempunyai latar belakang masyarakat pedesaan, akan menuliskan cerpen dengan sudut pkamungnya, karena berdasarkan apa yang dimengerti dan faham. 

Nah, pemahaman itu mencangkup seperti pemahaman terhadap ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat hingga kondisi ekonomi yang ada di lingkungan masyarakat pengarang tersebut. Berikut adalah unsur-unsur ekstrinsik dari sebuah novel. 

Baca Juga: Pengertian Sinopsis, Unsur-Unsur, dan Skema Pembuatannya

9. Latar Belakang Pengarang

Maksud latar belakang pengarang dalam unsur ekstrinsik cerpen yaitu suatu penahan pengarang terhadap sejarah hidup maupun hasil karangan yang pernah dibuatnya. Nah, contoh latar belakang pengarang tersebut menyangkut berikut ini.

a. Biografi

Pengertian biografi di dalam unsur ekstrinsik ini yaitu mengenai riwayat pengarang yang ditulis secara keseluruhan.

b. Kondisi Psikologis

Maksud kondisi psikologi di dalam unsur ekstrinsik ini yaitu suatu kondisi atau mood penulis ketika menulis cerita pendek itu sendiri.

c. Aliran Sastra

Pengertian aliran sastra di dalam unsur ekstrinsik ini yaitu suatu aliran sastra yang pengarang ikuti dan hal tersebut sangat berpengaruh terhadap gaya penulisan di dalam cerita pendek yang dihasilkan.

Kaidah Kebahasaan

Dalam menulis sebuah cerpen, cara berbahasa menjadi poin penting supaya cerpen menarik untuk dibaca. Cara membuat cerpen yang menarik untuk dibaca dimulai dari penggunaan bahasa yang bening. 

Bahasa yang bening adalah bahasa yang digunakan secara efektif. Bahasa yang mampu mewakilkan realitas fiksi yang dibangun. Bahasa yang tidak bertele-tele dan mubazir. Bahasa yang pas, tak masalah pendek atau panjang, dibaca tetap enak dan bermakna. Jika kita sudah dapat menggunakan bahasa yang baik maka cerpen Kamu akan lebih menarik dibaca. 

Selain itu pemilihan judul juga menjadi salah satu hal penting dalam sebuah cerpen. Judul yang unik berkaitan dengan pemilihan kata. Judul bisa terdiri dari satu kata, bisa juga terdiri lebih dari empat kata. Tkamu bahwa sebuah judul menarik adalah pembaca sudah suka padahal baru membaca judulnya saja.

Baca Juga: 17 Pilihan Font Terbaik Untuk Buku

Contoh Cerpen

Berikut contoh cerpen yang bisa Anda gunakan sebagai referensi:

ANTARA AKU, JOE, DAN ROLANCE

Persahabatan memang sesuatu yang penuh warna dan membuat hidup kita berharga. Itu yang aku rasakan ketika mengenal Joe dan Rolence, dua sahabat yang mengisi sebagian kisah perjalanan hidupku.

Aku, Joe dan Rolence pertama kali berkenalan saat kami mendaftar masuk ke SMA. Saat itu kami sama-sama mendaftar dan diterima di sekolah negeri yang cukup terkenal. Sampai akhirnya tiga tahun berjalan kami seolah tak terpisahkan.

Banyak suka duka yang kami alami, banyak rasa yang sudah kami lewati, ada benci, kesal, amarah, rindu, cemburu dan banyak lagi yang tak terungkap. Saat ini kami sudah sama-sama lulus sekolah menengah atas, dan akhirnya kami harus berpisah dan melanjutkan hidup dengan jalan masing-masing.

Namun begitu, persahabatan akan tetap ada, ingatan kenangan akan selalu erat kami dekap dan akan selalu menghiasi jalan yang akan kami lalui… aku tak akan mungkin lupa semua kenangan bersama mereka, seperti kala itu saat pertama kali kami bertemu…

“Hai… aku Rolence…”

“Hai…. Aku Joe dan ini sahabatku Imam..”

“Em…. Kalian sahabatan ya, aku kira kalian pacaran….”

“Apa…… enak aja loe…. Aku dan Imam memang sahabatan dari kecil…”

“Oew…”

Kesan pertama aku mengenal Rolence memang sangat berbeda dengan anak lain. Rolence anak perempuan yang apa adanya, ia tak pernah menutupi apapun yang ada di benaknya. Sampai-sampai Joe sahabatku sering kali tersinggung dengan apa yang dia katakan…

“Joe…..”

“Apa Lence…..?”

“Hei…. Sudah berapa kali aku bilang jangan panggil aku dengan singkatan, panggil Rolence!!”

“Iya pincis Lorence….ada apa???”

“Besok minggu aku ulang tahun dan aku ingin membuat acara kecil-kecilan, jadi aku ingin kamu sama Imam datang….”

“Wah…. Mau banget, kalau masalah kayak gitu mah aku pasti ikut, la mana si Imam nih…”

“Dia lagi di perpus…. Kita tunggu aja….”

“Hei…. Tumben kalian akrab, biasanya kayak anjing dan badak…”

“Enak aja loe……”

“Sial loe Mam…. Masak cewek cantik gini disamakan dengan badak….”

“Eh…. Maksud kamu aku anjing-nya begitu….”

“Haa.a…ha.aha….”

Lucu, dan aneh-aneh aja memang tingkat Joe dan Rolence sahabatku itu. Bahkan sampai sekarang aku masih sering tertawa sendiri jika ingat berbagai kejadian lucu antar mereka.

Mereka adalah sahabat terbaikku yang umumnya tidak pernah akur, selalu ada saja yang saling ejek… Pernah suatu kali si Joe benar-benar dibuat jengkel oleh Rolence, begini ceritanya…

“Joe…. Asyiknya ngobrol berduaan….” Ucap Rolence menyela Joe dan Tina yang sedang ngobrol

“Iya…..” jawab Joe singkat

“Wuiiih….. sombong dia….. sampek lupa….” Lanjut Rolence

“Apaan sih Lence, jail bener, lupa apa…?”, Joe menjawab dengan sedikit penasaran

“Itu tu… itu….. gak etis kalau ku bilang langsung……” jawab Rolence

“Apaan….” Joe tambah penasaran

“Reslet…..ing……” jawab Rolence sambil berkedik

Sontak Joe langsung bangun dan memegang resleting celana yang sebenarnya telah benar. Karena tahu dia dibohongi akhirnya ia pun marah…

“Awas loe ya……!” teriak Joe

“Ha aha aaa…. Kabur……” teriak Rolence sambil berlari.

Bukan hanya kejadian kecil seperti itu, masih banyak kejadian lain yang tak pernah bisa aku lupakan. Memang, paling banyak yang aku ingat adalah kejadian-kejadian antara mereka berdua dan kami sekaligus bertiga, untuk kejadian yang secara khusus terjadi antara aku dan Rolence tidak banyak karena memang Rolence memperlakukanku berbeda dengan Joe. Entahlah, kadang juga aku heran kenapa demikian.

Saat berdua dengan aku, misalnya saat Joe sedang memesan makanan di kantin dan kami berdua menunggu, Rolence selalu bersikap manis layaknya putri raja, tidak bawel, tidak alai dan tidak usil seperti ketika Rolence dengan Joe. Hal itu bahkan kadang membuat Joe merasa iri, pernah ia protes sampai hampir marah…

“Rolence ini kalau sama Imam aja pasti lembut, beda banget sama aku….”

“Ya emang kenapa sih…. Sama aja, perasaan kamu aja tuh….”

“Iya kamu nih joe, ada – ada aja… kamu aja yang suka berckamu….”

“Enggak Mam, lihat deh, tuh lihat, gaya ngomongnya aja Rolence beda…. Pake melotot lagi…”

“Ya enggak lah Joe, biasa aja… Ya iya juga sih dikit, soalnya kamu bau sih… he ehe ehee…..”

“Tu…. kan, benar kan Mam, sahabat kita yang satu ini memang gak adil…… kejam-kejam, sungguh kejam…..!”

Begitulah, beberapa pengalaman menarik yang terjadi dalam kisah persahabatan kami. Kisah persahabatan Antara Aku, Joe dan Rolence memang sangat indah dan tak akan pernah aku lupakan. Bahkan sampai sekarang, semoga kalian para sahabat terbaik ku selalu sehat dan sukses selalu, doaku menyertai kalian.

Artikel Penulisan Buku Pendidikan