Penerbit Buku

Apa Itu HAKI? Pengertian Fungsi, dan Cara Mendaftar

Pengertian HAKI. Sebagai seorang penulis, kita wajib tahu yang namanya pengertian HAKI atau Hak Kekayaan Intelektual. Kenapa wajib mengerti tentang HAKI? Sebab sebagai penulis Anda akan membuat sebuah karya.

Dan tentunya karya tersebut dibuat tidak dengan mudah begitu saja. Selain itu dengan memahami HAKI, Anda juga dapat melindungi karya Anda dari pencurian karya alias plagiarisme. 

Lantas apa sebenarnya pengertian HAKI, fungsi, unsur, dan cara mendapatkannya? Simak selengkapnya pada artikel berikut ini!

Apa itu HAKI?

Pada dasarnya konsep tentang HaKI bersumber pada pemikiran bahwa karya intelektual yang telah diciptakan atau dihasilkan manusia memerlukan pengorbanan waktu, tenaga dan biaya.

Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.

Berdasarkan pengertian ini maka perlu adanya penghargaan atas hasil karya yang telah dihasilkan yaitu perlindungan hukum bagi kekayaan intelektual tersebut. Tujuannya adalah untuk mendorong dan menumbuhkembangkan semangat terus berkarya dan mencipta.

Objek perlindungan hukum yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.

Secara umum, HAKI adalah hak yang timbul dari hasil olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia. Hasil olah pikir ini bentuknya bisa sangat beragam. Mulai dari merek atau brand, produk, aplikasi, suatu teknologi baru, temuan baru di sebuah bidang, dan lain-lain. 

Maka apapun yang berhasil ditemukan atau diciptakan, maka ada hak untuk mendapatkan paten maupun bentuk HAKI lainnya. Hak kekayaan intelektual sendiri adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.

Dikatakan ada kesempatan bagi penemu menikmati hasil temuannya secara ekonomis, karena saat temuannya digunakan pihak lain. Maka perlu ada konfirmasi dan kemudian dan bentuk katakanlah imbalan jasa. Jadi intinya pihak yang menggunakan temuan tersebut wajib membayar sejumlah dana ke penmu sesuai kesepakatan. 

Apa Pengertian HAKI Menurut Undang-Undang

Sedangkan menurut Undang-Undang, HAKI juga didefinisikan secara lebih mendalam. HAKI dikatakan sebagai hak memperoleh perlindungan secara hukum atas kekayaan intelektual sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Adapun Undang-Undang yang menjadi dasar hukum sekaligus menyampaikan definisi HAKI antara lain: 

  • Pasal 1 ayat 15 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 Tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, Dan Penerapan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Hak Kekayaan Intelektual,
  • Undang-undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perlindungan Varietas Tanaman,
  • Undang-undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang,
  • Undang-undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri,
  • Undang-undang Nomor 32 Tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu,
  • Undang-undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten,
  • Undang-undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek, dan juga
  • Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.

Pengertian HAKI Menurut Para Ahli

Pengertian tentang HAKI juga disampaikan oleh sejumlah ahli, berikut beberapa diantaranya: 

1. Marzuki

Pendapat pertama disampaikan oleh Marzuki yang menjelaskan bahwa HAKI adalah suatu hak yang timbul dari karya intelektual seseorang yang mendatangkan keuntungan materil. 

Keuntungan materil ini adalah keuntungan ekonomi berupa uang, sehingga penemu bisa mendapatkan hasil dari temuannya untuk kesejahteraan hidupnya. Supaya keuntungan ini didapatkan maka penemu perlu mendaftarkan HAKI untuk temuannya. 

2. Djumhana dan Djubaedillah

Pendapat kedua disampaikan oleh Djumhana dan juga Djubaedillah. Keduanya menyatakan bahwa HAKI adalah hak yang berasal dari hasil kegiatan kreatif kemampuan daya pikir manusia yang diekspresikan kepada khalayak umum dalam berbagai bentuk, yang bermanfaat dalam menunjang kehidupan manusia karena memiliki nilai ekonomis.

Apa Pengertian Lisensi Dalam HAKI

Jika membahas mengenai HAKI atau HKI, maka biasanya akan membahas juga mengenai lisensi. Keduanya memang saling berhubungan dan adanya lisensi membuat suatu temuan dengan HAKI bisa dimanfaatkan secara luas sesuai peraturan perundang-undangan. Jadi, penemu tidak dirugikan oleh pihak yang sudah memegang lisensi untuk memanfaatkan temuannya. 

Lisensi adalah pemberian izin atau penyerahan hak atau sesuatu dari satu pihak ke pihak lainnya untuk melakukan produksi atas suatu produk atau jasa tertentu yang sebelumnya telah dipatenkan oleh yang menciptakannya pertama kali.

Jadi, penemu yang sudah mengurus kepemilikan hak paten atau HAKI kemudian berhak memberikan lisensi kepada pihak lain. Lisensi ini memberi hak kepada pemegangnya untuk memanfaatkan temuan si penemu. Hak ini bisa dalam bentuk menggunakan temuan, menambahkan dalam bahan baku produk, dan lain-lain. 

Manfaat HAKI

Mengurus HAKI atau HKI adalah hal penting, karena bisa dikomersilkan sehingga penemu bisa mendapatkan manfaat seumur hidup atas temuannya. Sekaligus dihargai dan dikenal sebagai penemu atas suatu barang, teknologi, dan apapun bentuk temuan tersebut. Manfaat mengurus HAKI kemudian sangat kompleks, yaitu: 

  1. Memberikan perlindungan hukum atas hak ciptaannya.
  2. Menciptakan iklim yang kondusif bagi investor.
  3. Mendorong kegiatan penelitian dan pengembangan.
  4. Pengembangan dan perlindungan budaya antara keanekaragaman suku dan etnik budaya.
  5. Memberikan perlindungan hukum dan mendorong kreativitas bagi masyarakat.
  6. Meningkatkan produktivitas mutu dan daya saing produk ekonomi.
  7. Meningkatkan system paten dan memperkaya pengetahuan masyarakat.
  8. Mempercepat pertumbuhan industri.

Prinsip HAKI

Dalam HAKI terdapat 4 (empat) prinsip, yaitu: 

1. Prinsip Ekonomi

Prinsip yang pertama adalah prinsip ekonomi, dimana HAKI memberi hak kepada penemu untuk mendapatkan keuntungan yang luas atas temuannya. 

2. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan adalah HAKI memberikan perlindungan kepada penemu sekaligus mendapatkan hak untuk mencantumkan namanya saat temuannya digunakan atau dimanfaatkan. 

3. Prinsip Kebudayaan

Prinsip kebudayaan di dalam HAKI adalah hasil temuan yang sudah mendapatkan HAKI bisa dimanfaatkan untuk perkembangan ilmu pengetahuan, sastra, dan seni untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. 

4. Prinsip Sosial

Prinsip sosial adalah hak yang diakui oleh hukum dan telah diberikan kepada individu merupakan satu kesatuan sehingga perlindungan diberikan berdasarkan keseimbangan kepentingan individu dan masyarakat.

Tujuan HAKI

HAKI kemudian memiliki fungsi sekaligus tujuan yang juga beragam, diantaranya adalah: 

  1. Sebagai perlindungan hukum terhadap penemu atas hasil karya yang ditemukannya dengan susah payah.
  2. Antisipasi adanya pelanggan HAKI, misalnya menggunakan suatu temuan tanpa izin ke penemunya.
  3. Mendorong peneliti untuk terus melakukan penelitian dan menemukan banyak temuan baru yang mendorong kemajuan IPTEK.

Macam-macam Haki

Secara garis besar HaKI dibagi dalam 2 (dua) bagian,yaitu:

1. Hak Cipta (Copyright)

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Baca Juga:

Jasa Pengurusan HAKI (Hak Cipta) Buku 

Prospek Hak Kekayaan Intelektual di Industri Kreatif

2. Hak kekayaan industri (industrial property rights)

Hak kekayaan industri yang mencakup :

  • Paten (patent)
  • Desain industri (industrial design)
  • Merek (trademark)
  • Penanggulangan praktik persaingan curang (repression of unfair competition)
  • Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit)
  • Rahasia dagang (trade secret)

Fungsi dan Pentingnya HAKI

Pertanyaannya yang sering didengar, mengapa kita perlu mendaftarkan karya kita ke HAKI? Tentu ada banyak keuntungan ketika Anda dapat mematenkan karya Anda. Diantaranya sebagai berikut:

1. Sebagai Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta dan Karya Ciptanya

Jika Anda mendaftarkan suatu karya ke HAKI, maka secara otomatis Anda dan karya tersebut akan mendapat perlindungan hukum. Anda sebagai pemilik karya tentunya lebih leluasa dalam memanfaatkan nilai ekonomis dari karya cipta tadi tanpa takut menyalahi hukum.

2. Sebagai Bentuk Antisipasi Pelanggaran HAKI

Pendaftaran hak cipta ke HAKI juga membuat Anda memiliki landasan yang kuat untuk melawan orang-orang yang menggunakan karya Anda secara ilegal. Dengan begini maka pihak lain bisa lebih berhati-hati untuk tidak mencomot karya orang lain.

3. Meningkatkan Kompetisi dan Memperluas Pangsa Pasar

Tidak setiap orang mampu mengeluarkan kreativitasnya untuk menghasilkan karya. Dengan HAKI, maka masyarakat akan termotivasi untuk berkarya dan berinovasi sehingga kompetisi semakin meningkat.

Hal ini secara tidak langsung akan membuat perusahaan saling berlomba untuk menghasilkan karya terbaik

4. Memiliki Hak Monopoli

Anda harus ingat, sistem pendaftaran hak kekayaan intelektual ini hanya diberikan pada pihak pertama yang mendaftar ke Direktorat Jenderal HAKI.

Jadi, selagi produk Anda masih baru dan memiliki potensi yang bagus maka harus segera didaftarkan.

Pendaftaran sejak awal ini juga bisa membuat Anda memiliki hak monopoli untuk melarang pihak lain menggunakan HAKI Anda tanpa izin.

Baca Juga: Supaya Tidak Diplagiat, Inilah Cara Membuat Hak Cipta Buku 

Kapan Seseorang Bisa Mendaftarkan HAKI?

Siapapun berhak mengajukan permohonan atau mendaftarkan HAKI. Hak eksklusif yang diberikan negara kepada individu pelaku HAKI (inventor, pencipta, pendesain, dan sebagainya) tidak lain dimaksud sebagai penghargaan atas hasil karya (kreativitas)nya dan agar orang lain terangsang untuk lebih lanjut mengembangkan lagi, sehingga dengan sistem HAKI tersebut kepentingan masyarakat ditentukan melalui mekanisme pasar.

Di samping itu, sistem HAKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkan teknologi atau hasil karya lain yang sama dapat dihindarkan/dicegah.

Dengan dukungan dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan dengan maksimal untuk keperluan hidup atau mengembangkan lebih lanjut untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi.

Baca Juga: Cara Menerbitkan Buku: Keistimewaan Hak Cipta Menulis Buku

Simbol-Simbol Terkait Hak Kekayaan Intelektual

Setelah memahami pengertian HAKI, maka perlu juga memahami unsur yang terdapat di dalam HAKI, salah satunya yakni simbol-simbol yang berkaitan dengan HAKI. 

Semua karya yang sudah terdaftar HAKI-nya memiliki simbol-simbol khusus. Simbol-simbol ini bisa Anda lihat dengan mudah di dekat nama produk yang ada di pasaran. Apa saja simbol-simbol tersebut?

1. TM (Trade Mark)

Simbol pertama adalah TM yang menjadi tanda untuk merek dagang. Jika Anda melihat simbol ini maka artinya produk atau merek tersebut sedang dalam proses perpanjangan masa HAKI ataupun proses pengajuan kepemilikan.

2. SM (Service Mark)

Simbol ini merupakan simbol dari kepemilikan HAKI yang digunakan untuk menandai suara-suara tertentu. Contohnya adalah beberapa suara unik yang terdapat dalam suatu film. Suara unik ini tidak bisa digunakan di film lain tanpa seizin pemiliknya. 

3. R (Registered Mark)

Jika suatu produk atau merek memiliki tanda ini maka artinya mereka sudah terdaftar HAKI-nya.

4. C (Copyright)

Simbol terakhir ini menunjukkan kepemilikan hak cipta atau biasa disebut copyright. Jadi, siapapun yang ingin melakukan pempublikasian terhadap karya ini harus mencantumkan nama pemilik hak cipta.

Baca Juga:

Salah Satu Cara Menerbitkan Buku Adalah dengan Mengenal Hak Cipta Penerbitan Buku 

Pajak Pertambahan Nilai Buku dan Royalti Penulis Buku

Mengenal Apa itu Sistem Beli Putus, Royalti, dan Kontrak Oplah

Berapa Besar Pajak Royalti Penulis Buku?

Syarat Mendaftar HAKI (Hak Karya Intelektual)

Meski memiliki banyak keuntungan, namun mendapatkan HAKI ini tidaklah mudah. Anda harus mengurusnya melalui pemerintah terkait. Untuk itu berikut adalah persyaratan awal yang harus Anda persiapkan sebelum mendaftarkan HAKI. 

Dilansir dari https://www.dgip.go.id/, berikut ini adalah beberapa persyaratan dokumen yang perlu disiapkan guna mendaftar hak cipta.

1. Formulir Permohonan

Langkah pertama yaitu mengisi formulir pendaftaran ciptaan yang telah disediakan dalam bahasa Indonesia dan diketik rangkap tiga. Lembar pertama dari formulir tersebut ditandatangani di atas materai Rp6.000,00.

File bisa diunduh di sini : Download Formulir Pengajuan HaKi

2. Mengajukan surat permohonan pendaftaran ciptaan mencantumkan:

  • nama, kewarganegaraan dan alamat pencipta
  • nama, kewarganegaraan dan alamat pemegang Hak Cipta; nama kewarganegaraan dan – alamat kuasa; jenis dan judul ciptaan
  • tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali

3. Uraian Ciptaan (Rangkap 3)

  • Surat permohonan pendaftaran ciptaan hanya dapat diajukan untuk satu ciptaan
  • Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang Hak Cipta berupa fotokopi KTP atau paspor
  • Apabila permohonan badan hukum, maka pada surat permohonannya harus dilampirkan turunan resmi akta pendirian badan hukum tersebut
  • Melampirkan surat kuasa, bila mana permohonan tersebut diajukan oleh seorang kuasa, beserta bukti kewarganegaraan kuasa tersebut
  • Apabila pemohon tidak bertempat tinggal di dalam Wilayah RI, maka untuk keperluan permohonan pendaftaran ciptaan ia harus memiliki tempat tinggal dan menunjuk seorang kuasa di dalam wilayah RI
  • Apabila permohonan pendaftaran ciptaan diajukan atas nama lebih dari seorang dan atau suatu badan hukum, maka nama-nama pemohon harus ditulis semuanya, dengan menetapkan satu alamat pemohon
  • Apabila ciptaan tersebut telah dipindahkan, agar melampirkan bukti pemindahan hak
  • Melampirkan contoh ciptaan yang dimohonkan pendaftarannya atau penggantinya

Cara Mendaftarkan Hak Cipta

1. Alternatif Cara Mendaftarkan Hak Cipta

  • Mendaftar di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM. Datang langsung ke kantor wilayah kemenkumham dengan membawa dokumen persyaratan.
  • Mendaftar secara online melalui laman https://hakcipta.dgip.go.id/

Baca Juga:

Hak Cipta Menulis Buku Antara Hubungan Penulis dan Penerbit

Mengenal Perhitungan Royalti Penulis di Penerbit

Cara Membuat Hak Cipta Buku

2. Langkah-langkah Mengurus Hak Cipta Secara Online

  • Masuk ke situs e-hakcipta.dgip.go.id
  • Lakukan registrasi untuk mendapatkan username dan password.
  • Login menggunakan username yang telah diberikan.
  • Mengunggah dokumen persyaratan, antara lain :
    – Surat Permohonan Pemindahan Ha
    – Surat Perjanjian
    – Bukti Pengalihan Hak
    – Fotocopy Surat Pencatatan Ciptaa
    – KTP
    – Surat Kuasa (Apabila Melalui Kuasa)
    – Akta Perusahaan (Apabila Pemegang Badan Hukum)
    – Dokumen Lainnya
  • Melakukan pembayaran setelah mendapatkan kode pembayaran pendaftaran hak cipta.
  • Menunggu proses Pengecekan, Pengecekan dokumen persyaratan formal, Jika masuk kategori jenis ciptaan yang dikecualikan, dilakukan verifikasi, Mengunggah dokumen persyaratan.
  • Approval, Sertifikat dapat diunduh dan dicetak sendiri oleh pemohon.

Biaya HAKI

Sayangnya untuk mendapatkan hak cipta intelektual ini, kita memang harus mengeluarkan sejumlah uang sebagai jasa pengurusan. Biaya pendaftaran merek berdasarkan PP No. 28 Tahun 2019 dapat dilihat pada laman dgip.go.id.

Dilansir dari https://www.dgip.go.id/menu-utama/hak-cipta/formulir-dan-format-surat, untuk sekali permohonan dikenai biaya Rp 200.000/permohonan.

Contoh HAKI

Supaya lebih paham lagi mengenai pengertian tentang HAKI, maka berikut adalah beberapa contohnya: 

  • Hak Cipta, merupakan hak eksklusif yang diberikan kepada seorang pencipta terhadap suatu karya. Contohnya adalah Hak Cipta terhadap lukisan, lagu, buku, film, dan lain-lain.
  • Hak Merek, merupakan hak atas sebuah merek dan logo dari penemunya. Misalnya hak logo dari Apple yang berupa buah apel tergigit yang tidak boleh dicontek mentah-mentah oleh brand atau perusahaan lain.
  • Hak paten, contohnya hak paten Aeronautika dari B.J Habibie.
  • Rahasia Dagang, contohnya adalah rahasia dagang produk Apple yang tidak boleh diketahui oleh publik dunia.
  • PVT atau Perlindungan Varietas Tanaman, contohnya adalah hak PVT atas varietas tanaman baru dari jenis padi.

Ada banyak contoh lain dari HAKI, dan setiap temuan memang harus disertai HAKi untuk mendapatkan perlindungan. Sehingga HAKI sangat penting untuk diurus sampai tuntas oleh penemunya agar bisa mendapatkan manfaat jangka panjang atas temuan tersebut. Sekaligus mendapatkan perlindungan, agar temuannya tidak diakui oleh orang lain. 

Telah menerbitkan buku tapi buku Anda belum memiliki Hak Cipta? Hati-hati! Buku Anda dapat diplagiasi, dibajak, hingga digandakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut tentu akan merugikan Anda baik dari segi materil maupun non materil.

Bagaimana solusinya? Urus segera Hak Cipta Buku Anda melalui Penerbit Deepublish agar lebih mudah! Daftar melalui Jasa Pengurusan Hak Cipta Buku dan Anda tinggal duduk manis menunggu sertifikat hak cipta!

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

3 hari ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

3 hari ago

Panduan Menulis Draft Buku, Bisa Tingkatkan Produktivitas!

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

4 hari ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

4 hari ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

4 hari ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

4 hari ago