Daftar Isi
Apakah Anda pernah melakukan sebuah penelitian? Jika pernah melakukan penelitian, tentu Anda akan membutuhkan berbagai teknik sampling dalam penelitian yang Anda lakukan. Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel ini merupakan teknik yang dilakukan agar dapat menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data.
Artinya, teknik sampling atau teknik pengambilan sampel dalam menentukan sampel memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif untuk dapat digunakan sebagai data penelitian. Untuk dapat melakukan teknik pengambilan sampel, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh seorang peneliti.
Menurut Daren (1981), langkah yang harus diperhatikan saat menentukan sampel adalah: (1) menentukan populasi, (2) mencari data akurat unit populasi, (3) memilih sampel yang representatif, dan (4) menentukan jumlah sampel yang memadai. Dari langkah tersebut, kemudian Anda baru bisa menentukan sampel yang dibutuhkan dalam penelitian.
Untuk menentukan sampel penelitian, ada beberapa jenis teknik yang bisa dipakai. Setidaknya, ada dua jenis teknik sampling atau pengambilan sampel yang bisa dipakai. Pertama adalah probability sampling dan nonprobability sampling. Apa bedanya kedua teknik tersebut?
Di bawah ini yang akan dijelaskan terlebih dahulu adalah mengenai probability sampling. Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk memahami apa itu probability sampling, mulai dari pengertian menurut ahli, berbagai jenis probability sampling, kelebihan pengambilan sampel probabilitas.
Mau menulis buku ajar tapi takut salah? Jadikan panduan ini pedoman dan Anda bisa mulai menulis buku ajar sekarang dengan benar!
EBOOK GRATIS! : Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
Selain itu, akan dijelaskan pula mengenai kekurangan probability sampling, langkah pengambilan probability sampling, hingga contoh tekniknya. Sebelum menjelaskan lebih detail mengenai berbagai hal tentang probability sampling, perlu diketahui bahwa pada dasarnya, yang termasuk ke dalam kelompok teknik sampel probabilitas antara lain:
Secara umum, teknik probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang paling umum untuk studi opini publik, polling pemilu, dan studi lain yang hasilnya akan diterapkan pada populasi yang lebih luas. Oleh sebab itu, dalam hal ini harus memberi keterangan bahwa metode penelitian yang dilakukan harus mewakili populasi yang lebih luas.
Probability sampling juga bisa diartikan sebagai metode pengambilan sampel yang menggunakan beberapa bentuk pemilihan acak. Untuk dapat mendapatkan metode pemilihan acak, seorang peneliti harus menyiapkan beberapa proses atau prosedur untuk dapat memastikan bahwa unit yang berbeda ada di dalam populasi dan memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih.
Metode pengambilan sampel menggunakan probability sampling ini juga harus memberi peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Artinya, semua anggota tunggal dari populasi memiliki peluang dan tidak nol.
Maka dari itu, dengan probability sampling, pengambilan sampel secara acak atau random dari populasi yang ada. Teknik pengambilan sampel probabilitas ini melibatkan pengambilan acak dari suatu populasi atau dikocok.
Selain pengertian probability sampling secara umum, para ahli juga mengungkapkan pengertian dan pandangannya mengenai teknik pengambilan sampel probability sampling.
Pengertian probability sampling menurut Sugiyono (2014). Menurut Sugiyono, probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Dari pengertian yang sudah dijelaskan di atas, penarikan sampel probabilitas atau probability sampling merupakan suatu prosedur objektif yang dalam hal ini, probabilitas pemilihan diketahui terlebih dahulu untuk setiap elemen populasi. Akan tetapi, istilah acak atau random ini sering disalahartikan menjadi sembarangan atau sesuka hati.
Padahal, meski sistemnya acak, tetapi tetap menggunakan konsep matematik yang tepat yang diterapkan dengan mengikuti sejumlah aturan yang ketat, sehingga setiap elemen dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dapat dipilih sebagai sampel.
Agar dapat melakukan pengambilan sampel dengan teknik probability sampling, maka diperlukan teknik atau metode pengambilan sampel yang tepat. Di dalam probability sampling, setidaknya ada lima metode yang bisa digunakan untuk mengambil sampel.
Pengambilan sampel acak sederhana yang termasuk di dalam teknik probability sampling ini dianggap sebagai metode pengambilan probability sampling yang paling mudah. Untuk dapat melakukan metode ini, yang harus dilakukan peneliti adalah memastikan bahwa semua anggota populasi sudah dimasukkan ke dalam daftar induk dan subjeknya dipilih secara acak dari daftar induk tersebut.
Artinya, dalam sampel acak sederhana ini, setiap anggota populasi diberi tanda pengenal, misalnya nomor dan lain sebagainya. Kemudian mereka yang terpilih dalam sampel diambil secara acak atau dengan menggunakan program perangkat lunak otomatis.
Jenis pengambilan sampel probability sampling yang kedua adalah pengambilan sampel acak bertingkat atau yang disebut sampel acak proporsional. Pengambilan sampel dengan metode ini subjek awalnya dikelompokkan ke dalam klasifikasi yang berbeda, misalnya berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan, atau status sosial ekonominya.
Dalam pengambilan sampel ini, peneliti harus memperhatikan bahwa klasifikasi yang dilakukan tidak boleh memiliki subjek yang tumpang tindih. Setelah itu, peneliti akan secara acak memilih daftar akhir subjek dari berbagai kategori yang ditentukan untuk dapat memastikan sampel yang lengkap.
Metode selanjutnya adalah pengambilan sampel acak klaster atau area yang dilakukan jika ukuran populasi terlalu besar untuk melakukan pengambilan sampel acak sederhana. Dalam pengambilan sampel acak klaster atau area ini, suatu populasi dibagi menjadi klaster yang unik.
Meski demikian, klaster yang unik tersebut harus dapat mewakili kelompok yang beragam. Misalnya kota yang sering digunakan sebagai klaster. Dari daftar klaster tersebut, nomor terpilih bisa dipilih secara acak untuk dapat mengikuti studi. Sehingga bisa dikatakan bahwa metode pengambilan sampel acak klaster atau area dapat dilakukan ketika kita harus mengambil sampel populasi yang disalurkan ke wilayah geografis yang luas.
Dengan mengambil sampel populasi yang disalurkan ke wilayah geografis yang luas, peneliti bisa menjangkau banyak wilayah secara geografis untuk mendapatkan setiap unit yang diambil sampelnya.
Teknik probability sampling selanjutnya adalah pengambilan sampel sistematis. Pengambilan sampel acak sistematis ini sering dibandingkan dengan perkembangan aritmatika di mana perbedaan antara dua angka berurutan dengan memiliki nilai yang sama. Misalnya, seorang peneliti akan meneliti sebuah klinik yang memiliki 100 pasien.
Langkah pertama yang bisa dilakukan dalam pengambilan sampel acak sistematis adalah memilih bilangan bulat yang lebih kecil dari jumlah total populasi yang ada. Ini akan menjadi langkah pertama. Dari contoh tersebut, misalnya yang dipilih adalah subjek nomor 4, maka langkah selanjutnya adalah memilih bilangan bulat lain yang akan menjadi jumlah individu di antara subjek.
Misalkan selanjutnya memilih 6, kemudian dari proses sebelumnya maka subjek penelitian yang didapatkan adalah pasien 4, 10, 16, 22, 28, dan seterusnya. Dengan menggunakan teknik sampel acak sistematis, subjek yang dipilih menjadi bagian dari sampel menggunakan interval tetap.
Teknik terakhir adalah pengambilan sampel multi-tahap. Pengambilan probability sampling dengan sampel multi-tahap ini adalah metode pengambilan sampel yang jauh lebih kompleks daripada variasi sederhana ini. Biasanya, penelitian sosial terapan adalah penelitian yang paling nyata menggunakan pengambilan sampel multi-tahap.
Prinsip terpenting dalam teknik pengambilan sampel multi-tahap adalah dapat menggabungkan metode sederhana yang dijelaskan sebelumnya dalam berbagai cara dan berguna membantu peneliti menangani kebutuhan pengambilan sampel dengan cara yang paling efisien dan efektif. Ketika menggabungkan metode pengambilan sampel, maka bisa disebut pengambilan sampel multi-tahap.
Dengan kata lain, teknik pengambilan sampel multi-tahap ini melibatkan kombinasi dari dua atau lebih metode pengambilan probability sampling yang sudah diuraikan sebelumnya. Tentu saja teknik multi-tahap ini akan membuat metode pengambilan sampel lebih maju daripada menggunakan satu probability sampling saja.
Menggabungkan dua teknik probability sampling pada berbagai tahap penelitian menjadi inisiatif seorang peneliti untuk dapat mempertahankan keyakinan bahwa mereka dapat mengurangi bias sebanyak mungkin.
Tentu saja dalam melakukan teknik probability sampling atau sampel probabilitas, akan ada kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan teknik pengambilan sampel lainnya. Berikut ini adalah kelebihan atau keunggulan ketika peneliti memilih menggunakan teknik probability sampling.
Teknik pengambilan sampel probability sampling ini lebih menghemat biaya bagi peneliti. Karena saat tugas pemberian nomor acak ke item populasi yang berbeda selesai, maka setengah prosesnya juga selesai. Proses ini selain menghemat biaya juga lebih menghemat waktu.
Hal ini karena karakteristik sampel yang diambil menggunakan teknik yang lebih besar juga dapat dipilih berdasarkan nomor yang ditetapkan untuk sampel dan kemudian dapat memilih nomor acak dari sampel yang dipilih.
Ketika peneliti menentukan nomor ke item dalam jenis populasi sampel dan sampel, maka peneliti harus terlebih dahulu menetapkannya dalam tren acak yang kemudian membuat proses pengambilan sampel ini lebih efektif dan akurat.
Pengambilan sampel dalam teknik ini tidak melibatkan proses yang rumit dan panjang. Oleh sebab itu, teknik pengumpulan data ini jadi cara yang tidak terlalu rumit untuk mengambil sampel.
Teknik probabilitas salah satunya pemberian nomor acak ini dapat dilakukan siapa saja setelah dilakukan pengarahan singkat, sehingga tidak rumit dan merepotkan. Artinya, metode pengambilan sampel ini tidak memerlukan pengetahuan mendalam.
Karena probability sampling menggunakan angka acak, maka sampelnya bervariasi sebanyak populasi itu sendiri.
Salah satu teknik sampel probabilitas adalah sistem acak yang melibatkan probabilitas ke tingkat yang lebih besar sehingga bisa menghindari pertimbangan. Ketika sampel pertama dipilih, maka pertimbangan selesai.
Pengambilan sampel dengan teknik ini dapat memberikan presisi yang lebih baik karena mengambil sampel yang proporsional dengan populasi acak.
Karena metode pengambilannya memberikan presisi lebih besar, otomatis tingkat akurasi yang didapat juga lebih tinggi bahkan jika hanya menggunakan sampel yang berukuran kecil, sehingga menghemat sumber daya.
Meski memiliki beragam kelebihan atau keunggulan, teknik probability sampling juga memiliki kekurangan. Berikut kekurangan melakukan teknik pengambilan sampel probabilitas sebagai teknik pengambilan sampel.
Artinya, ketika peneliti diminta mensurvei data apapun yang berkaitan dengan anggota keluarga, besar kemungkinan bahwa ia akan mengembangkan tren mulai dari jumlah anggota paling tua hingga paling muda yang jumlahnya akan bertambah atau berkurang.
Meski menghemat biaya dan waktu, teknik pengambilan sampel probabilitas ini membuat peneliti melakukan pekerjaan berulang sehingga otomatis akan mengalami kebosanan karena monoton.
Bias pada pemilihan sampel dalam pengambilan sampel probabilitas bisa saja terjadi ketika kumpulan sampel dari populasi yang lebih besar tidak cukup inklusif sehingga diperlukan teknik pengambilan sampel tambahan.
Dalam beberapa kasus, ukuran statistik yang akurat dari populasi besar hanya dapat diperoleh ketika daftar lengkap dari seluruh populasi yang akan dipelajari tersedia.
Menerapkan sistem acak kekurangannya adalah ukuran populasi mungkin tidak diketahui sebelum pengambilan sampel dimulai.
Kadang juga benar bahwa item luar biasa muncul pada bagian populasi yang diambil sebagai sampel.
Pada metode pengambilan sampel klaster pada probability sampling, sampel klaster ini mungkin tidak berfungsi dengan baik jika anggota populasinya tidak homogen.
Pengambilan sampel probabilitas ini dapat mengurangi efektivitas teknik, sehingga dalam hal ini jenis penelitian data yang diperlukan perlu dilakukan telaah yang lebih mendalam.
Baca Juga:
Langkah yang harus dilakukan ketika memilih teknik pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut.
Peneliti harus menyiapkan kerangka sampel yang berisi daftar atau petunjuk untuk mengidentifikasi target populasi. Dengan daftar kerangka yang sudah tersedia, maka penulis sudah bisa menemukan objek penelitian.
Setelah itu, peneliti menentukan tabel angka yang sudah diambil dari populasi dan mengacak pemilihan nomor sesuai jenis teknik sampel probabilitas yang dipilih.
Selanjutnya, peneliti bisa menentukan metode pemilihan sampel secara bertahap. Ada tiga pendekatan yang bisa digunakan, yaitu bayesian approach, sampling with replacement, dan sampling without replacement.
Contoh kasus: Dalam suatu populasi, terdapat pria dan wanita, ada yang kaya dan ada yang miskin. Ada yang manajer, ada yang bukan manajer, dan berbagai perbedaan lainnya. Selama perbedaan itu bukan jadi suatu hal yang penting dan memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil penelitian, peneliti boleh mengambil sampel acak sederhana.
Dengan teknik probability sampling sampel acak sederhana, setiap populasi harus memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel.
Teknik yang digunakan adalah menggunakan metode sampel acak sederhana dengan cara sebagai berikut:
Probability sampling merupakan metode pengambilan sampel yang menggunakan beberapa bentuk pemilihan acak. Untuk dapat mendapatkan metode pemilihan acak, seorang peneliti harus menyiapkan beberapa proses atau prosedur untuk dapat memastikan bahwa unit yang berbeda ada di dalam populasi dan memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih.
Probability sampling adalah metode pengambilan sampel yang menggunakan beberapa bentuk pemilihan acak. Contohnya dengan menggunakan sampel sistematis berstrata, misalnya sebuah pusat perbelanjaan ingin mempelajari kebiasaan pembeli dalam membeli barang mereka.
Mereka menggunakan sampel sistematis dan dapat memilih setiap pelanggan ke-10 atau ke-20 yang memasuki supermarket dan kemudian dapat melakukan studi menggunakan sampel probabilitas.
Teknik sampel probabilitas ada lima, yaitu simple random sampling, stratified random sampling, systematic sampling, dan multi-stage sampling.
Teknik probability sampling ini memberi peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, sehingga semua anggota sampel memiliki kesempatan yang sama. Sementara itu nonprobability sampling ini memilih unsur populasi yang disebabkan karena kebetulan karena faktor yang sudah direncanakan oleh peneliti.
Artikel Terkait:
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…