Daftar Isi
Reduksi data adalah proses pengolahan data yang dilakukan setelah melakukan penelitian. Biasanya, reduksi data ini dibantu dengan beberapa alat bantu yang memudahkan pekerjaan peneliti untuk mencapai tujuan dari penelitian setelah melakukan pengumpulan data dari hasil penelitian.
Reduksi data merupakan salah satu dari berbagai jenis proses pengolahan data pada penelitian yang dilakukan seorang peneliti untuk memroses berbagai data hasil dari penelitian di lapangan yang sudah dikumpulkan dan juga ditemukan, sebelum akhirnya digunakan sebagai laporan dalam data penelitian.
Untuk mengetahui lebih lengkap apa itu reduksi data, bagaimana pengertian reduksi data menurut para ahli, mengapa diperlukannya reduksi data dalam penelitian, apa saja tujuan reduksi data, dan bagaimana langkah-langkah serta contoh dari reduksi data, maka di bawah ini akan dijelaskan secara terperinci.
Secara umum, reduksi data adalah proses mengubah data rekaman ke dalam pola, fokus, kategori, atau berbagai pokok permasalahan tertentu setelah data terkumpul. Data yang terkumpul dan sudah terekam dalam berbagai catatan saat berada di lapangan tersebut kemudian dirangkum dan diseleksi.
Reduksi data juga dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan data, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan data, dan juga transformasi dari data kasar yang muncul dari berbagai catatan yang tertulis saat dilakukannya penelitian di lapangan.
Dalam hal ini, reduksi data dilakukan selama proses pengumpulan data masih berlangsung. Pada tahap reduksi data ini, akan berlangsung pula proses pengkodean, meringkas, dan juga membuat partisi atau membuat bagian-bagian. Selain itu, reduksi data juga dapat diartikan sebagai suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, dan mengarahkan.
Reduksi data merupakan bagian dari analisis data, sehingga dapat diartikan juga sebagai proses membuang data yang tidak perlu, mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa, sehingga kesimpulan finalnya bisa didapatkan atau bahkan sudah berhasil diverifikasi. Proses reduksi data dan juga berbagai transformasinya ini terus berlanjut sampai laporan akhir penelitian berhasil tersusun lengkap.
Selain itu, reduksi data yang merupakan tahap atau teknik analisis data kualitatif ini merupakan proses yang mana memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan informasi yang bermakna dan memudahkan dalam penarikan kesimpulan yang didapatkan dalam pengumpulan data tersebut.
Data yang direduksi di dalam proses reduksi data ini akan memberikan gambaran yang lebih spesifik dan juga akan lebih dalam mempermudah penelitian yang dilakukan seorang peneliti saat melakukan pengumpulan data yang selanjutnya digunakan untuk mencari data tambahan jika diperlukan.
Sehingga, semakin lama peneliti berada di lapangan, maka jumlah data yang didapatkan juga semakin banyak dan juga beragam. Meski demikian, data yang didapatkan justru semakin kompleks dan rumit, sehingga diperlukannya reduksi data di sini agar berbagai data yang didapatkan tidak menumpuk dan tidak mempersulit peneliti dalam menganalisis.
Setelah memahami pengertian reduksi data secara umum, Anda juga perlu mengetahui bahwa para ahli memiliki pandangan dan pendapat masing-masing mengenai reduksi data. Di bawah ini akan dijelaskan pengertian reduksi data dari para ahli.
Menurut Sugiyono, reduksi data adalah data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila diperlukan.
Reduksi data biasanya dilakukan dengan dibantu dengan peralatan elektronik, seperti komputer mini yang digunakan untuk memberi kode pada berbagai aspek tertentu. Reduksi data juga digunakan oleh peneliti untuk memandu penelitian agar mencapai tujuan yang dicapai.
Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah temuan. Oleh karena itu, peneliti dapat melakukan penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, dan belum memiliki pola.
Selain itu, pengertian reduksi data menurut Miles dan Huberman adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, dan membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa, sehingga simpulan final dapat ditarik dan diverifikasi.
Mantja (dalam Harsono) mengungkapkan bahwa reduksi data berlangsung secara terus-menerus sepanjang penelitian belum diakhiri. Produk dari reduksi data ini adalah berupa ringkasan dari catatan lapangan, baik dari catatan awal, perluasan, maupun penambahan.
Agusta mengungkapkan bahwa reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat ditarik simpulan akhir. Agusta juga mengungkap bahwa reduksi data meliputi empat hal, yaitu:
a. meringkas data,
b. mengkode,
c. menelusuri tema, dan
d. membuat gugus-gugus.
Menurut Daymon dan Holloway, reduksi data adalah proses memilah-milah data yang tidak beraturan menjadi potongan-potongan yang lebih teratur dengan mengoding, menyusunnya menjadi kategori atau memoing, dan merangkumnya menjadi pola dan susunan yang sederhana.
Baca Juga:
Skala Pengurukan dalam Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Penelitian Empiris: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Penelitian Kuantitatif: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Penelitian Eksperimen: Pengertian, Jenis, dan Contoh
Setelah memahami apa pengertian dari reduksi data secara umum dan bagaimana pengertian reduksi data menurut para ahli, maka Anda kini mengetahui mengapa reduksi data di dalam sebuah penelitian ini penting untuk dilakukan dan untuk apa dilakukan reduksi data?
Reduksi data dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih spesifik dan membuat peneliti lebih mudah dalam mengumpulkan data yang selanjutnya dapat mencari data tambahan jika diperlukan.
Seperti yang sudah Anda ketahui, semakin lama peneliti berada di lapangan, maka jumlah data yang didapatkan juga semakin banyak dan juga beragam. Meski demikian, data yang didapatkan justru semakin kompleks dan rumit, sehingga diperlukannya reduksi data di sini agar berbagai data yang didapatkan tidak menumpuk dan tidak mempersulit peneliti dalam menganalisis.
Dari berbagai proses yang dilakukan di dalam proses reduksi data tersebut, maka tentu saja reduksi data ini memiliki tujuan tertentu. Berikut ini akan dijelaskan bagaimana tujuan dari reduksi data yang dilakukan di dalam proses penelitian.
Dari pengertian dan juga alasan mengapa reduksi data tersebut dilakukan, dapat diketahui bahwa reduksi data ini memiliki tujuan tertentu. Tujuan reduksi data ini tentu saja agar proses pembuatan laporan penelitian bisa berlangsung dengan lancar dan baik serta lengkap baik dari data dan lain sebagainya.
Tujuan dari dilakukannya reduksi data ini adalah untuk lebih dapat mempermudah penarikan kesimpulan. Sehingga proses reduksi data ini dilakukan dengan proses seleksi yang ketat demi tercapainya tujuan reduksi data yang baik, sehingga penyusunan laporan penelitian juga dapat tersusun dengan baik dan berkualitas.
Selain memiliki tujuan yang lebih luas untuk menghasilkan laporan penelitian, dilakukannya reduksi data ini juga memiliki tujuan lain. Tujuan lain dari reduksi data ini adalah menghasilkan informasi yang bermakna dan memudahkan dalam penarikan kesimpulan yang didapatkan dalam pengumpulan data tersebut.
Seperti yang sudah diketahui bahwa reduksi data merupakan tahapan pertama yang dilakukan peneliti dalam menganalisis data kualitatif. Artinya reduksi data ini merupakan tahap mereduksi atau menyederhanakan data agar bisa sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh peneliti atau dan tentunya bisa digunakan untuk mendapat informasi dengan mudah.
Oleh sebab itu, di bawah ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai beberapa langkah yang dilakukan dalam tahapan reduksi data.
Sebelum melakukan reduksi data, hal pertama yang harus dilakukan peneliti untuk mendapatkan data adalah dengan melakukan pencarian data. Melakukan pencarian data ini bisa dilakukan dari berbagai cara, misalnya didapatkan dari hasil wawancara, atau bisa juga didapat dari survei kepuasan pelanggan.
Selain itu, tahap mengumpulkan data ini juga bisa didapatkan dari hasil pengamatan langsung di lapangan yang kemudian akan membuat peneliti memiliki data atau dokumen yang lengkap, beragam, dan juga kompleks.
Setelah mendapatkan semua data yang diinginkan secara kompleks, peneliti lantas harus mengelompokkan data-data tersebut atau mengklasifikasikan data tersebut berdasarkan beberapa jenis. Misalnya dikelompokkan berdasarkan penilaiannya, mana data yang paling penting sehingga akan dijadikan data utama, atau data yang kurang penting, data yang agak penting, dan lain sebagainya.
Dengan pengelompokkan demikian, maka peneliti lebih mudah dalam memilah dan memilih data sehingga tidak mengalami kesulitan dan juga kebingungan dalam melakukan tahap selanjutnya.
Setelah semua data didapatkan dari hasil penelitian dan pengamatan di lapangan dan setelah data berhasil diklasifikasikan atau dikelompokkan, selanjutnya peneliti bisa mulai melakukan reduksi data. Melakukan reduksi data ini artinya peneliti harus menyederhanakan lagi berbagai data yang didapatkan.
Penyederhanaan data ini dilakukan sesuai kebutuhan penelitian, sehingga antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain juga akan berbeda-beda prosesnya. Akan tetapi yang perlu diketahui, dalam mereduksi data, semua data yang direduksi tersebut hasil akhirnya harus mewakili semua data yang sudah didapatkan.
Dengan demikian, maka penulis atau peneliti akan lebih mudah dan juga lebih cepat dalam melakukan proses ke tahap selanjutnya. Hal ini bertujuan agar penelitian hingga penulisan laporan selesai atau berjalan dengan lancar. Kemudian, data yang sudah direduksi tersebut juga akan lebih mudah diproses.
Ketika data sudah berhasil diproses, maka hasil informasi yang disampaikan juga akan jelas, bulat, dan juga mampu menjawab segala permasalahan atau menyelesaikan suatu permasalahan dengan baik dan juga sesuai harapan dan membantu banyak pihak lainnya.
Berbagai tahapan dalam melakukan reduksi data di atas diperlukan upaya yang tepat agar nantinya data yang dipaparkan atau disajikan memiliki kesimpulan yang jelas sehingga isinya bisa beragam bentuk. Mulai dari bentuk sketsa, bentuk sinopsis, bentuk matriks, dan juga bentuk lainnya.
Dalam tahap mereduksi data ini, ada beberapa hal yang juga harus perlu dilakukan seperti yang akan dijelaskan berikut ini.
Data yang akan dipilih atau disederhanakan harus melalui proses seleksi yang ketat. Artinya, peneliti harus benar-benar memilih data dengan tepat mengenai mana data yang ingin direduksi dan lain sebagainya.
Setelah memilih data berdasarkan proses yang ketat, selanjutnya data yang terpilih ini harus diringkas berdasarkan uraian singkat. Uraian ini harus disampaikan dengan jelas, lugas, dan juga informasi yang disampaikan tetap harus sesuai dengan data yang sebenarnya sehingga tidak mengurangi atau menambah esensi lain di dalamnya.
Setelah meringkas atau melakukan uraian singkat, tahap terakhir dari mereduksi data adalah dengan menggolongkan berbagai data yang sudah diringkas tadi menjadi beberapa pola. Pola tersebut dibagi atau digolongkan dengan pola yang lebih luas lagi.
Dalam hal ini, Anda bisa mengelompokkan atau menggolongkan data dengan berbagai jenis, misalnya dalam jenis yang sesuai konsep, kategori, atau bahkan tema-tema. Dengan demikian, proses reduksi data ini merupakan proses saling berinteraksi dengan melalui konklusi dan juga penyajian data.
Sehingga sifat reduksi data ini tidak bisa dilakukan dalam sekali jadi, melainkan harus berkali-kali, bolak-balik, dan sebagainya agar perkembangan data yang disajikan interaktif dan sekuensial, atau bahkan melingkar. Dengan demikian, data tersebut memiliki ketajaman yang baik sehingga bermanfaat dan informasinya dapat disampaikan dengan jelas.
Baca Juga:
Jenis-Jenis Penelitian Lengkap dengan Contoh Penjelasannya
Objek Penelitian: Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Lengkap
Penelitian Pengembangan: Tujuan, Ciri-Ciri, Alasan, dan Caranya
90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah
Kasus: Peneliti ingin menjelajahi dan juga melacak mengenai kenakalan para siswa di suatu sekolah.
Pada observasi awal, ada berbagai komentar guru tentang berbagai kenakalan siswa mengenai tata tertib di sebuah sekolah. Dari berbagai komentar guru tersebut, akan muncul berbagai penelitian bagi peneliti, misalnya:
a. Apakah semua siswa di sekolah tersebut nakal dan suka melanggar peraturan tata tertib sekolah?
b. Kalau tidak, siapa saja siswa yang nakal?
c. Mengapa para siswa tersebut nakal, sementara yang lainnya tidak?
d. Apakah semua peraturan tata tertib dilanggar oleh siswa yang bersangkutan?
e. Mengapa hanya beberapa peraturan tertentu yang dilanggar, sementara yang lain tidak?
f. Sejak kapan siswa tersebut melanggar peraturan sekolah?
g. Bagaimana tindakan guru terhadap siswa yang melanggar peraturan sekolah?
h. Bagaimana respons siswa yang melanggar ketika diberikan hukuman?
Dan lain sebagainya. Dengan berbagai pertanyaan tersebut, kemudian akan dilanjutkan dengan berbagai penelitian dan juga pelacakan yang tentunya data yang didapatkan berdasarkan dengan berbagai kategori yang didapatkan dan berhubungan dengan berbagai pertanyaan yang telah diuraikan di atas.
Bisa saja muncul berbagai pertanyaan baru yang memunculkan penelitian lebih lanjut, seperti itu terus sehingga sampai pada suatu titik yang tidak memunculkan informasi baru lagi yang sekiranya diperlukan untuk melakukan deskripsi pada kejadian yang telah diteliti.
Selanjutnya, data-data tersebut akan terus bertambah dan juga dibanding-bandingkan atau bahkan juga dihubungkan berdasarkan berbagai keterangan informasi yang tersedia. Misalnya dari pertanyaan a, apakah hal tersebut tergolong ke dalam beberapa waktu tertentu, bagaimana kasusnya, dan lain sebagainya.
Kemudian untuk pertanyaan b, bagaimana penggolongan terhadap pertanyaan tersebut dan lain sebagainya dan kemudian berbagai data tersebut dilakukan peringkasan atau diringkas dengan jelas dan juga tegas tetapi dengan tetap mencantumkan informasi yang jelas di dalam data yang sudah diringkas tersebut.
Dengan demikian, data yang didapatkan dalam proses reduksi data dapat membantu peneliti untuk melakukan tahap penelitian selanjutnya, dalam hal ini yaitu penyajian data yang mana data yang disajikan berdasarkan beberapa proses yang telah terjadi dan juga sudah dikelompokkan atau diklasifikasikan.
Setelah data tersebut dikelompokkan atau diklasifikasikan, barulah data yang didapatkan tersebut dilakukan proses reduksi data yang mana data tersebut diringkas dengan jelas dan juga terperinci tanpa meninggalkan atau menambahkan esensi penting atau esensi utama di dalam data penelitian tersebut.
Artikel Terkait:
Data Penelitian: Pengertian, Klasifikasi, dan Contoh Lengkap
Jenis Data Penelitian yang Perlu Diketahui
Angket Penelitian: Pengertian, Prinsip, Jenis, Langkah, dan Contohnya
Jenis Angket Penelitian yang Wajib Diketahui
Responden Penelitian: Karakteristik dan Syarat-Syaratnya
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…