Dalam teknik menulis buku atau karya ilmiah memerlukan informasi akurat untuk menunjang isi buku. Informasi tersebut bisa ditemukan dalam berbagai bentuk, baik melalui buku cetak, website, atau beragam informasi dari media cetak maupun digital. Semua referensi tersebut bisa kita sebut sebagai daftar referensi atau rekomendasi bacaan. Dalam aktivitas intelektual, daftar referensi dipakai sebagai sumber informasi untuk mendukung penulisan karya-karya ilmiah dan berbagai bentuk tulisan.
Sekilas daftar acuan dan daftar referensi/pustaka memiliki fungsi yang hampir sama. Apalagi keduanya bisa bersumber dari banyak dokumen yang dipakai dalam berbagai aktivitas intelektual dan juga aktivitas hiburan. Referesin atau literatur ini bisa berbentuk buku atau bentuk-bentuk media penyimpanan informasi lainnya seperti kaset, piringan hitam, video, CD dan media sejenis lainnya.
Nah, cara menulis daftar acuan maupun daftar pustaka tak berbeda dengan bentuk-bentuk tulisan lainnya. Seorang penulis harus mengumpulkan informasi yang diperlukan, melakukan sejumlah penelitian bila diperlukan lantas mengolahnya menjadi sebuah acuan. Namun masalah yang ada, seringkali masih banyak orang yang salah kaprah antara referensi rekomendasi bacaan dan daftar pustaka apakah sama? Jawabannya adalah tidak.
Menurut Jacub Rais, Daftar acuan yaitu informasi yang diacu dari sumber lain yang dimanfaatkan dalam penelitian dan dikutip (cited) baik esensinya maupun statement lengkapnya dalam teks penulisan tesis/disertasi atau laporan penelitian. Penulis dari sumber informasi yang diacu ini harus tercatat dalam daftar acuan pada halaman terakhir dari penulisanya.
Sedangkan, Daftar Pustaka adalah daftar bacaan yang disarankan untuk dibaca dan tidak diacu dalam tulisan, dalam tesis/disertasi/laporan, tetapi sekedar untuk memperluas wawasan bagi mereka yang ingin mengetahuinya lebih lanjut. Daftar pustaka tidak disarankan dalam penulisan laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi. Maksudnya tentu agar penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi memanfaatkan sumber indormasi yang telah ada atau penelitian yang telah dilakukan orang lain untuk dikembangkan sebagai inspirasi penelitian baru atau membangun suatu informasi baru. Jadi penulisan kutipan dalam tulisan termasuk dalam referensi atau daftar acuan.
Berbeda dengan kutipan maupun acuan, mencantumkan referensi (rujukan) merupakan segala bentuk dari teori atau juga argumentasi yang dapat di gunakan untuk menunjang suatu ide atau dapat juga gagasan, teori atau juga argumentasi guna untuk dapat mempertegas apa maksud yang ingin kita sampaikan dengan menggunakan tulisan atau dapat menggunakan lisan. Referensi juga merupakan tulisan yang di dalamnya memiliki informasi yang ada di dalam buku yang buku tersebut di tinjau dan dapat di nilai berdasar kepada sumber penulisnya.
Sekilas memang tampak sedikit sama antara daftar acuan dan daftar pustaka. Namun sekarang sudah bisa membedakan antara keduanya bukan?
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa ada banyak sumber referensi yang bisa dipakai saat menulis buku. Berikut ini ulasannya:
Ini merupakan sumber yang paling sering kita pergunakan dan sangatlah di sarankan untuk dapat membuat karya tulis. Untuk itu di sarankan untuk dapat menggunakan buku terbitan baru agar teori yang ada di dalamnya merupakan penyesuaian dan juga perbaikan dari yang sebelumnya dan juga terupdate.
Selain dari buku dapat juga kita mencarinya di surat kabar atau majalah walau jarang di di gunakan karena sangatlah sulit menemukan argument yang relevan. Selain itu pula jarang surat kabar atau majalah di pelihara dengan menyimpannya di perpustakaan.
Jurnal ini dapat di gunakan sebagai referensi yang baik dengan bentuk online ataupun cetak.
Sumber ini sangat perlu di perhatikan dari tingkat kredibilitas situs yang akan di gunakan sebagai referensi. Karena pada umumnya sumber dari internet ini akan di batasi di dalam penulisan karya ilmiah tertentu yang di karenakan tulisannya dapat di ambil dari internet baik itu melalui blogspot atau website yang umumnya penulis bukan ahli di bidangnya sehingga tidak memenuhi kualifikasi ilmiah.
Dalam penulisan daftar referensi terdapat beberapa aturan yang harus dipatuhi. Yang perlu diperhatikan adalah sejatinya dalam penulisan daftar referensi ini disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, teman-teman pun perlu mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, hingga kota dan nama penerbit. Namun tetap ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai berikut.
Data Artikel:
Judul Jurnal : Bahasa Sastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 3
Judul Artikel : Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Yogyakarta
Penulis : Fauzi Solikhin
Penerbit : Kantor Bahasa Provinsi DIY Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2015
Cara Penulisan:
Solikhin, Fauzi. 2015. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Yogyakarta” dalam Bahasa Bastra:urnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 3 (hlm. 125-130). Yogyakarta: Kantor Bahasa Provinsi DIY Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Lain halnya lagi saat Anda menggunakan referensi yang bersumber pada internet. Formatnya hampir sama, hanya pencantuman isinya yang berbeda. Anda tetap mencantumkan nama seperti format di atas, kemudian tahun penayangan, judul artikel, lalu menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar dapat diakses jika ada yang ingin membuktikan kevalidannya, dan terakhir waktu pengambilan.
Contoh Daftar Pustaka dari Internet (Artikel Daring)
Data Artikel:
Judul : Cara agar Tak Lagi Merasa ‘Dimata-matai’ iPhone Sendiri
Penulis : Adi Fida Rahman
Tanggal Tayang : 11 Maret 2019
Waktu Akses : 13 Maret 2019 pukul 9.54
URL : https://inet.detik.com/tips-dan-trik/d-4462886/cara-agar-tak-lagi-merasa-dimata-matai-iphone-sendiri
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH
Jika Anda mempunyai BANYAK IDE, BANYAK TULISAN, tapi BINGUNG bagaimana caranya MEMBUAT BUKU, gunakan fasilitas KONSULTASI MENULIS dengan TIM PROFESSIONAL kami secara GRATIS disini!
Kontributor: Novia Intan
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
View Comments
Alhamdulillah ..dah ada yg mau memfasilitasi tentangide2 pembuatan buku .Smoga ke depan nya bisa menuangkan ide2 dalam sebuah buku ..
Sangat membantu sekali bagi mahasiswa sebagai literatur yang nantinya untuk penulisan jurnal/karya ilmiah