Daftar Isi
Sebagai dosen atau mungkin calon dosen, mungkin sempat bertanya mengenai seberapa penting dosen menulis buku? Profesi dosen harus diakui dekat dengan kegiatan menulis, bahkan menjadi kewajiban atau keharusan.
Jika diperhatikan, banyak tulisan dosen bertebaran di berbagai media baik cetak maupun digital. Sebab sampai detik ini, menulis dan hasil publikasinya merupakan salah satu bentuk kinerja dosen. Maka menulis kemudian menjadi hal penting bagi pemilik profesi ini.
Lalu, seberapa penting dosen menulis buku? Sebab mengacu pada Tri Dharma, tugas dosen cukup kompleks. Kegiatan menulis dan melakukan publikasi kemudian menjadi kewajiban. Padahal, tidak semua dosen bisa dan pandai menulis.
Menulis menjadi budaya bagi profesi dosen, sehingga menulis menjadi hal penting untuk dilakukan oleh setiap dosen di Indonesia. Acuan atau dasar hukum mengenai kewajiban menulis ini ada beberapa.
Dimulai dari pasal 12 ayat 1 s.d 3 UU Nomor 12 Tahun 2012. Pasal ini berisi pernyataan Dosen sebagai anggota sivitas akademika memiliki tugas mentransformasikan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga mahasiswa aktif mengembangkan potensinya, dosen sebagai ilmuwan memiliki tugas mengembangkan suatu cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah serta menyebarluaskannya, dan dosen secara perseorangan atau berkelompok wajib menulis buku ajar atau buku teks, yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi dan/atau publikasi ilmiah sebagai salah satu sumber belajar dan untuk pengembangan budaya akademik serta pembudayaan kegiatan baca tulis bagi sivitas akademika.
Dalam satu pasal yang terdiri dari 3 ayat tersebut dijelaskan beberapa bentuk kewajiban menulis bagi para dosen. Dimulai dari menulis buku ajar atau buku teks, sebagai upaya untuk mentransfer ilmu kepada mahasiswa dan masyarakat luas.
Dosen kemudian menulis buku-buku ilmiah yang ditujukan tidak hanya untuk masyarakat ilmiah namun juga masyarakat luas. Buku yang ditulis oleh dosen bisa diterbitkan secara resmi sehingga mendapatkan ISBN dan dipajang di rak buku sebuah toko buku.
Baca Juga:
Menulis Buku Resensi, Siapa Bilang Sulit? Kuasai Hal Penting Ini
16 Aplikasi Menulis Buku yang Mudah Digunakan
Teknik Menulis: Memilih Sudut Pandang(PoV)
Webinar Kiat Sukses Menulis Buku Hasil Penelitian
Kegiatan menulis kemudian mewarnai hari-hari dosen. Banyak yang mengaku sengaja meluangkan waktu untuk menulis. Setiap ada kegiatan dan terlintas ide untuk diangkat menjadi tulisan. Maka ide ini dicatat dan kemudian dikembangkan menjadi tulisan.
Ide tulisan bisa dipublikasikan menjadi artikel populer yang tayang di sejumlah media massa, baik cetak maupun digital atau elektronik. Selain itu, di dalam Tri Dharma dosen memiliki tiga tugas pokok. Yaitu mengajar, meneliti, dan mengabdi kepada masyarakat.
Dalam mengajar, dosen tidak hanya menggunakan buku-buku pendidikan yang sudah ada. Melainkan juga menulis buku ajar untuk dijadikan sumber referensi dalam mengajar. Baik oleh diri sendiri maupun oleh dosen lain.
Dalam penelitian, dosen tidak lantas bersantai ria saat penelitian selesai dilakukan. Dosen masih punya tanggung jawab atau kewajiban menyusun laporan hasil penelitian. Menulis artikel hasil penelitian dan buku hasil penelitian kemudian dipublikasikan.
Begitu juga dalam kegiatan mengabdi kepada masyarakat. Dosen dituntut untuk menyusun laporan hasil program pengabdian tersebut. Kemudian dipublikasikan untuk bisa diakses oleh banyak orang.
Hasil tulisan dosen baik dalam bentuk artikel yang terpublikasi menjadi jurnal, maupun menjadi artikel populer, dan juga buku-buku. Menunjukan kinerja dosen itu sendiri. Kegiatan ini kemudian menjadi keharusan dan membuat dosen diminta untuk mencintai kegiatan menulis.
Menulis dan melakukan publikasi sekali lagi adalah keharusan bagi seorang dosen, Hasil tulisan dosen sendiri sangat beragam dan semua diakui sebagai pemenuhan Beban Kerja Dosen (BKD).
Mulai dari artikel ilmiah yang dimuat ke dalam jurnal ilmiah, kemudian laporan penelitian, sampai buku-buku ilmiah. DItambah lagi dengan tulisan artikel populer yang diterbitkan di sejumlah media massa, baik cetak maupun digital.
Baca Juga:
Cara Menulis Buku Praktikum yang Benar
Cara Menulis Buku Referensi yang Baik
Cara Menulis Buku Ajar Tepat Sasaran
Dari Bahan Ajar, Saatnya Menulis Buku Ajar
Berhubung menulis menjadi keharusan, maka jawaban atas pertanyaan seberapa penting dosen menulis buku? Sudah tentu jawabannya sangat penting, dan berikut arti pentingnya dosen menulis buku maupun tulisan jenis lainnya:
Seberapa penting dosen menulis buku? Maka jawabannya memang sangat penting, dan arti penting yang pertama adalah bisa mendorong peningkatan jumlah publikasi dalam bentuk buku. Baik secara nasional maupun internasional.
Hal ini menunjukan tanggung jawab moral seorang dosen dalam meningkatkan jumlah publikasi. Tentunya diharapkan tidak hanya meningkatkan kuantitas (jumlah) saja, Melainkan juga ikut meningkatkan kualitas tulisan itu sendiri.
Jumlah publikasi di dunia akademik Indonesia memang masih terbilang kalah jauh dengan negara lain. Tidak hanya dari negara dengan pendidikannya yang dikenal dunia sudah maju. Namun juga dari sejumlah negara tetangga.
Mengatasinya, maka pemerintah mewajibkan dosen untuk melakukan publikasi. Khusus untuk jurnal diharapkan bisa mempublikasikan jurnal internasional bereputasi dan terindeks oleh Scopus.
Penerbitan buku yang dilakukan seorang dosen akan diakui sebagai pemenuhan BKD sesuai penjelasan sebelumnya. Sehingga bentuk publikasi kemudian diakui menjadi penambah nilai angka kredit dosen.
Angka kredit dosen ini sudah tentu membantu dosen untuk mengembangkan jenjang karirnya. Sebab dalam jumlah tertentu dosen kemudian berhak untuk mengajukan kenaikan jabatan akademik.
Semakin banyak buku dan jurnal berhasil ditulis dan dipublikasikan oleh dosen. Maka semakin besar pula jumlah angka kredit yang dimiliki. Sehingga bisa segera naik jabatan.
Semakin banyak jumlah dosen yang memangku jabatan akademik tinggi, terutama Guru Besar. Maka semakin menunjukan kredibilitas dan kualitas perguruan tinggi tempat dosen tersebut mengajar. Sehingga menjadi pilihan masyarakat untuk menempuh pendidikan dan memberi nilai akreditasi tinggi dari BAN-PT.
Dosen juga butuh personal branding untuk kemudahan dalam mengembangkan karir dan mengembangkan diri. Menulis dan mempublikasikan buku merupakan bagian dari personal branding tersebut.
Dosen yang berhasil menerbitkan buku maka namanya akan tercantum dalam sampul buku tersebut. Baik sebagai penulis utama maupun sebagai penulis pendukung.
Nama dosen kemudian akan lebih dikenal. Apalagi dosen yang berhasil mengikat ilmu pengetahuannya menjadi tulisan (buku). Akan diakui kredibilitasnya dan ilmu tersebut lebih valid. Mengingat proses menerbitkan buku perlu melewati meja editor dengan proses editing yang ketat.
Buku yang ditulis dosen berisi ilmu pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan sebagainya yang memperluas wawasan dan ilmu pembacanya. Buku tersebut juga bisa berisi solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh pembaca.
Sehingga menulis dan menerbitkan buku membantu dosen menjaga ilmu yang dimiliki tetap abadi. Sekaligus bisa bermanfaat untuk diri sendiri sebagai ladang amal dan lingkungan sekitar.
Sebab buku tersebut bisa menjadi bacaan bermanfaat sekaligus bisa dijadikan referensi untuk menyusun karya tulis berkualitas. Sehingga, seberapa penting dosen menulis buku tentunya jawabannya adalah sangat penting.
Melalui penjelasan di atas maka bisa dipahami bahwa menulis buku adalah hal penting bagi setiap dosen di Indonesia bahkan di dunia. Jadi, tidak perlu lagi mempertanyakan mengenai seberapa penting dosen menulis buku?
Artikel Terkait:
Berikut Tips Menulis Buku Referensi dengan Tim Dosen
Begini Cara Menulis Buku Referensi Dari Karya Essay
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…