Universitas Bengkulu Gandeng Deepublish Gelar Workshop Kepenulisan Buku Ajar

Menulis dan melakukan publikasi ilmiah menjadi kewajiban bagi seluruh dosen di Indonesia. Hanya saja masih banyak dosen yang kesulitan untuk produktif menulis. Mulai dari terkendala waktu, minim ide, sampai tidak mengetahui harus menulis apa dan bagaimana. 

Membantu dosen dalam mengatasi kendala tersebut, Universitas Bengkulu menggandeng Penerbit Deepublish untuk menggelar workshop bertajuk Pelatihan Buku Ajar Berbasis Penelitian Jurusan Kesejahteraan Nasional. 

Dalam workshop ini sendiri digelar secara luring di Universitas Bengkulu pada Selasa, 12 September 2023. Peserta adalah seluruh dosen di bawah naungan Universitas Bengkulu yang mendapatkan materi penting berkaitan penulisan dan penerbitan buku ajar. 

Narasumber dalam kegiatan ini adalah Dr. Miguna Astuti, S.Si., MM, MOS, CPM, CIRR. yang merupakan Dosen Ambassador Penerbit Deepublish sekaligus diketahui merupakan dosen Universitas Pembangunan Veteran Jakarta. 

Miguna dalam kesempatan kali ini menjelaskan dua materi sekaligus. Materi pertama adalah Teknis Penulisan Buku Ajar dan materi kedua mengusung topik Penerbitan Buku Ajar Berstandar DIKTI dan Perpusnas. 

Penjelasan diawali dengan memberikan contoh penulisan judul buku ajar dan juga struktur isi. Selain itu, disampaikan pula mengenai beberapa karakter khas atau ciri khas dari buku ajar, yaitu: 

1. Hasil penelitian/hasil pemikiran/hasil kajian di bidang tertentu. 
2. Untuk mengajar di kelas (buku pegangan untuk suatu mata kuliah).
3. Ditulis dan disusun menggunakan landasan pola belajar terstruktur dan fleksibel oleh pakar terkait. 
4. Memenuhi kaidah buku teks (fokus pada cabang ilmu tertentu).
5. Diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan. 
6. Tujuan pembelajaran secara instruksional.
7. Terstruktur dan fleksibel. 

Oleh Miguna Astuti juga disampaikan mengenai bobot dari menerbitkan buku ajar. Dalam PO PAK, menerbitkan buku ajar memberi tambahan KUM atau angka kredit sampai 20 poin. Sebuah sumber angka kredit yang tentunya terbilang besar. 

Sementara sesuai isi PO BKD, menerbitkan buku ajar membantu dosen memenuhi beban kerja sebesar 5 SKS. Sehingga saat dosen produktif menulis dan menerbitkan buku ajar, paling tidak setahun sekali. Maka bisa membantu memenuhi BKD dengan lebih mudah. 

Lebih lanjut, dijelaskan pula mengenai spesifikasi umum buku ajar. Mencakup jenis huruf yang umum digunakan, pengaturan spasi, dan sebagainya. Detailnya adalah sebagai berikut: 

• Diketik dengan font Times New Roman 12, 
• Memiliki ISBN dan disebarluaskan.
• Tidak kurang dari 200 halaman (khusus konten).
• Ukuran kertas A4.
• Jarak 1,5 spasi.
• Diterbitkan oleh badan ilmiah/organisasi/PT.
• Tidak menyimpang dari peraturan dan kode etik penulisan ilmiah yang berlaku. 

Materi yang disampaikan juga menjelaskan mengenai seluruh bagian naskah buku ajar secara umum. Dimana bagian isi mencakup 3 bagian dimulai dari bagian Preliminaries, kemudian isi utama, dan terakhir adalah bagian Postliminaries. 

Dalam menyusun bagian isi buku ajar, disampaikan ada beberapa hal perlu dilakukan para dosen, yaitu: 

1. Setiap alinea atau paragraf berisi satu pokok pikiran yang dikembangkan dengan jelas dan padat. 
2. Alinea yang disusun sebaiknya pendek-pendek. 
3. Gunakan kalimat yang pendek agar mudah dipahami dan mudah diingat oleh pembaca, yakni antara 10-14 kata saja. 
4. Membuat halaman tampil menarik baik dengan aspek verbal maupun visual agar mudah diingat oleh para pembaca. 
5. Sesuaikan dengan metode pembelajaran pada RPS yang dimiliki atau dibuat oleh dosen di awal semester. 
6. Penelitian dan/atau pengabdian dapat dituliskan terpisah di awal atau akhir bab, atau dapat menjadi contoh kasus/contoh soal. 
7. Menggunakan aturan penomoran yang jelas dan konsisten sejal halaman pertama.