Daftar Isi
Bagi seorang penulis karya ilmiah, baik itu mahasiswa maupun dosen, referensi tentu menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Adanya referensi tersebut menjadi pendukung kuat bahwa suatu karya ilmiah tersebut merupakan karya ilmiah yang dibuat dengan sebenar-benarnya dan mampu dipertanggungjawabkan oleh penulisnya.
Akan tetapi, apa sebenarnya pengertian dari referensi itu? Agar Anda lebih memahami dan mengetahui apa pengertian dari referensi, bagaimana pengertian referensi menurut para ahli, apa saja tujuan dan jenis dari referensi, apa saja sumber referensi itu, bagaimana cara menulis, dan bagaimana contohnya, simak artikel di bawah ini.
Referensi adalah rujukan yang digunakan oleh penulis dalam menulis suatu karya ilmiah, baik itu berupa tugas kuliah, tugas akhir, skripsi, dan bahkan penelitian bagi mahasiswa atau dosen. Keberadaan referensi ini tentu saja menjadi hal yang wajib ada sehingga menjadi yang pokok atau penting untuk digunakan sebagai landasan dari karya ilmiah yang dibuat.
Hal ini karena dengan adanya referensi, maka seseorang penulis dapat membuktikan kredibilitas tulisannya karena referensi menjadi rujukan penting dalam kegiatan menulis untuk memperkuat argumen dari berbagai sudut pandang dan juga mendapatkan rujukan atau bukti dari sumber yang valid atau kredibel.
Jika dilihat dari pengertian dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), referensi merupakan sumber acuan (rujukan, petunjuk). Sementara itu, pengertian referensi secara etimologi adalah berasal dari bahasa Inggris ‘refer to’ yang artinya adalah ‘mengacu pada’ atau ‘merujuk pada’ untuk sesuatu atau pernyataan seseorang.
Dari pengertian dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan juga secara etimologi, maka dapat diartikan bahwa referensi merupakan sebuah rujukan yang menggambarkan mengenai informasi dari sumber terkait.
Di dalam dunia akademis, referensi menjadi informasi yang diberikan di dalam catatan kaki atau daftar pustaka dari sebuah karya tertulis, misalnya adalah yang terdapat di dalam buku, artikel, esai, laporan, orasi, atau jenis teks yang lainnya yang mana di dalamnya menyebutkan mengenai karya tulis orang lain yang kemudian digunakan dalam membuat teks.
Referensi secara umum juga dapat didefinisikan sebagai rujukan terhadap suatu objek, konsep, atau gagasan yang diucapkan atau disebutkan dalam konteks lain untuk mendukung konteks hipotesis terkini. Hal ini tentu saja berlaku pada referensi yang kemudian menjadi sebuah rujukan yang sifatnya teknis dan spesifik.
Referensi pada umumnya bisa dilihat dalam bentuk yang faktual maupun dalam bentuk non-faktual. Artinya, referensi yang dapat dilihat dalam bentuk faktual adalah umumnya dalam bentuk objek faktual, statistik, kesaksian, dan lain sebagainya. Sementara itu, referensi non-faktual umumnya berbentuk cerita, hipotesis, analogi, atau kutipan sastra.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa seseorang yang menyampaikan suatu referensi tentu saja memiliki tujuan yang ingin dicapai untuk dapat mempertegas pernyataan yang disampaikannya kepada orang lain. Selain itu, penggunaan referensi dari seseorang juga digunakan dalam rangka penyesuaian konteks.
Referensi bisa didapatkan dari mana saja, baik itu dari buku, jurnal dalam bentuk fisik, online, dan lain sebagainya. Anda bisa mencari referensi salah satunya di dalam perpustakaan. Di dalam perpustakaan, berbagai buku referensi biasanya dikumpulkan secara tersendiri dan dijadikan satu dalam koleksi referensi.
Berbagai buku referensi tersebut disajikan karena sifatnya sebagai buku petunjuk, sehingga harus selalu tersedia di perpustakaan sehingga dapat dengan mudah dicari dan dimanfaatkan oleh pembaca pada setiap saat.
Biasanya, koleksi buku referensi di perpustakaan ditinjau dari isinya yang terdiri dari dua jenis, yaitu koleksi sirkulasi yang mana merupakan buku teks yang bisa dipinjam dan juga koleksi referensi atau biasanya berupa koleksi rujukan. Sehingga Anda yang ingin mendapatkan referensi bisa memanfaatkan isi perpustakaan sehingga bisa mendapatkan informasi yang diinginkan.
Baca Juga:
Syarat Jurnal yan Baik untuk Referensi Buku Ajar
Cara Menulis Referensi dan Daftar Pustaka
Cara Menulis Kutipan Langsung dan Tidak Langsung dari Buku, Jurnal, dan Internet
Tak hanya memiliki pengertian secara bahasa, etimologi, dan juga secara umum, para ahli di bidang yang relevan tentu memiliki pemahaman mengenai pengertian referensi masing-masing. Berikut ini adalah berbagai gagasan atau pandangan para ahli mengenai pengertian dari referensi.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), referensi merupakan sumber acuan (rujukan, petunjuk). Dalam suatu kegiatan menulis atau dalam mempelajari sesuatu, referensi digunakan sebagai sumber yang dijadikan acuan untuk menambah wawasan dari sudut pandang seseorang.
Menurut Cambridge Dictionary, pengertian referensi bagi seorang penulis, atau buku, artikel, dan lain sebagainya yang disebutkan dalam sebuah tulisan. Artinya, referensi dalam hal ini menunjukkan kepada pembaca bahwa di mana ada informasi penting yang ditemukan.
Sementara itu, pengertian referensi menurut Merriam Webster Dictionary merupakan sebuah tindakan yang merujuk dan juga berkonsultasi yang mengacu pada sesuatu atau sumber informasi lain, misalnya di dalam buku atau dari orang lain. Sehingga referensi ini bisa juga disebut sebagai sumber informasi atau sebuah karya yang berisi fakta dan informasi bermanfaat.
Dari berbagai pengertian di atas, maka dapat diartikan bahwa referensi dapat didefinisikan sebagai rujukan terhadap suatu objek, gagasan, atau konsep yang diucapkan atau disebutkan di dalam konteks lain agar dapat mendukung berbagai konteks atau hipotesis terkini.
Tentu saja hal ini juga berlaku pada referensi yang menjadi sebuah rujukan yang sifatnya teknis dan juga spesifik. Oleh karena itu, referensi bisa didapatkan dari berbagai sumber informasi yang biasanya ditulis dalam bentuk kutipan yang mana tercantum di dalam setiap karya tulis, baik itu buku, artikel, jurnal, atau esai.
Setelah memahami apa itu referensi baik secara bahasa, etimologi, dan juga menurut para ahli, dapat dipahami bahwa referensi merupakan rujukan atau acuan penting yang digunakan sebagai pendukung data di dalam karya tulis. Dengan demikian, tentu dalam penggunaannya memiliki tujuan tersendiri bukan?
Dari pengertian yang sudah disebutkan sebelumnya, referensi memiliki tujuan untuk memperkuat atau mempertegas suatu pernyataan. Artinya di dalam karya tulis yang ditulis orang seorang penulis harus berisi informasi yang berupa pernyataan yang dapat diperkuat dan dibuktikan dari referensi yang dituliskan di dalamnya.
Dengan adanya referensi, maka suatu pernyataan atau argumentasi akan lebih memiliki landasan dan juga dasar yang kuat, sehingga dapat dianggap sebagai suatu pernyataan yang dapat dipertanggungjawabkan oleh penuli.
Selain untuk memperkuat dan juga mempertegas suatu pernyataan di dalam sebuah argumen di dalam karya tulis, karya tulis juga bisa dijadikan sebagai bentuk penghargaan dari karya orang lain.
Hal ini karena para penulis atau peneliti sebelumnya telah menghabiskan banyak waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membuat sebuah tulisan berdasarkan informasi yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya penulis atau orang lain yang menggunakan hasil karya orang lain sebelumnya dapat menjelaskan dari mana sumber rujukan yang didapatkannya sebagai suatu bentuk penghargaan bagi penulis sebelumnya.
Referensi juga memiliki tujuan agar seseorang dapat terhindar dari plagiarisme yang mana mengacu dari pengertiannya yaitu sebagai sumber informasi. Sehingga ketika penulis atau seseorang menggunakan informasi dari hasil karya yang diciptakan orang lain, maka ia wajib untuk mencantumkan sumber rujukan tulisannya.
Dengan demikian, maka penulis tersebut tidak dianggap melakukan plagiarisme atau penjiplakan dan karya tulis yang dibuatnya menjadi karya tulis yang valid didukung dengan informasi bermanfaat dan juga sesuai fakta sehingga dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri atau bagi pembacanya.
Oleh sebab itu, penting dalam mencantumkan referensi untuk menghargai hasil karya orang lain dan agar hasil karya penulis tidak dianggap sebagai bentuk plagiarisme.
Tujuan lain referensi yakni sebagai tambahan rujukan di dalam tulisan untuk memberikan informasi lebih mendalam kepada pembaca mengenai suatu topik, karena dengan adanya rujukan atau referensi, maka pembaca dapat menggali berbagai informasi lebih lanjut, lebih dalam, dan sesuai dengan topik pembahasannya.
Berikut adalah beberapa jenis referensi yang perlu Anda ketahui.
Catatan kaki merupakan keterangan yang dicantumkan pada margin bawah di halaman buku yang fungsinya memudahkan pembaca untuk menemukan keterangan penjelas pada sebuah paragraf atau halaman.
Kutipan merupakan jenis referensi yang ditulis dengan cara menyalin kalimat dari pendapat penulis lain atau ucapan lisan dari seorang ahli ke dalam karya ilmiah. Kutipan digunakan untuk memperkuat argumen atau asumsi yang sedang dibagun penulis di dalam karya tulisnya.
Bibliografi merupakan daftar buku atau karangan yang menjadi sumber rujukan dari sebuah tulisan atau karangan tentang suatu subjek ilmu yang berfungsi untuk mendeskripsikan keterangan umum dari sumber referensi yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
Baca Juga:
Pengertian Kutipan: Macam-Macam, Cara Penulisan, dan Contohnya
Cara Menulis Kutipan dari Berita Online
4 Cara Menulis Kutipan dari Jurnal
Karena referensi bisa didapatkan dari berbagai bentuk, maka akan dijelaskan apa saja sumber yang bisa digunakan dalam pencarian referensi. Pada dasarnya, referensi sebaiknya diambil dari sebuah dokumen karya tulis yang memiliki keabsahan atau validitas tinggi karena sudah melewati berbagai proses, baik itu penyuntingan, kurasi, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, berikut adalah beberapa sumber referensi yang umum digunakan oleh penulis dalam kegiatan menulis.
Referensi dari sumber buku menjadi salah satu referensi yang paling umum digunakan terutama di dalam proses penulisan maupun dalam pengajaran baik itu dalam institusi pendidikan dan jenjang perguruan tinggi.
Buku dipilih menjadi referensi yang paling umum karena sudah melewati berbagai proses penyuntingan sebelum akhirnya diterbitkan, sehingga isi di dalam buku tentu saja juga sudah memiliki validasi secara khusus dari berbagai tahapan. Dengan demikian, buku patut untuk dijadikan referensi dan bahkan dapat ditentukan sesuai dengan kepentingan penulis baik karya tulis fiksi maupun non-fiksi.
Buku non-fiksi biasanya lebih sering dijadikan referensi. Mengapa demikian? Hal ini karena buku non-fiksi sifatnya berisi mengenai fakta dan juga berbagai analisis tertentu. Sementara itu, buku fiksi biasanya digunakan sebagai referensi dalam tulisan yang sifatnya artikel bebas, sastra, atau kritik sastra.
Dengan demikian, maka Anda dapat menggunakan buku sebagai sumber referensi dan jangan lupa untuk menuliskan identitas pengarang atau penulis sebelumnya di daftar pustaka atau di dalam catatan kaki.
Sumber referensi yang selanjutnya adalah internet. Di era digital, Anda tentu merasakan kemudahan karena adanya internet. Oleh sebab itu, internet dapat dijadikan sebagai sumber referensi. Akan tetapi jika mengambil sumber dari internet, tentu saja Anda perlu menyaring dan memilih dengan teliti serta menelaah keabsahannya terlebih dahulu.
Anda bisa memanfaatkan situs yang berisi berita tervalidasi atau bahkan situs penyedia jurnal atau artikel ilmiah yang sudah terverifikasi. Dari sumber internet, Anda dapat menuliskan sumber atau referensinya dengan lengkap sesuai dengan identitas penulisnya dan juga waktu aksesnya juga.
Hal ini dilakukan karena setiap artikel atau konten di internet bisa diperbaharui terus-menerus sesuai dengan perkembangan zaman atau bahkan bisa jadi situs tersebut hilang karena alasan tertentu.
Sama halnya seperti buku, jurnal menjadi sumber referensi yang paling umum dipilih karena memiliki tingkat akurasi dan validasi yang tinggi. Seperti yang Anda ketahui, jurnal pada umumnya diterbitkan dalam berbagai volume per periode tahunnya, sehingga jurnal memiliki proses panjang baik dari penyuntingan dan lain sebagainya sebelum diunggah.
Keberadaan penyuntingan atau peer review yang dilalui oleh jurnal tersebut membuat jurnal itu memiliki kredibilitas tinggi dan sudah tentu akan dipertanggungjawabkan dengan baik oleh penulisnya. Selain itu, jurnal juga memiliki pembahasan yang mendalam dan sangat ilmiah mengenai berbagai teori dan temuan di dalam penelitian sesuai dengan bahasan masing-masing.
Dengan demikian, jurnal akan memudahkan penulis dalam mencari dan menemukan referensi yang tepat karena berisi mengenai berbagai jenis judul atau tema artikel dan penelitian. Anda tinggal menyesuaikan saja karya ilmiah Anda dengan tema jurnal yang relevan.
Sumber referensi yang selanjutnya adalah dari majalah dan surat kabar. Majalah dan surat kabar merupakan referensi paling aktual sesuai dengan tanggal kejadiannya. Oleh sebab itu, Anda bisa menjadikan majalan atau surat kabar sebagai referensi karena di dalamnya juga sudah terkurasi dan melalui proses penyuntingan sehingga validasinya terpenuhi.
Majalah atau surat kabar menyajikan berita yang aktual dan bahkan berisi opini publik mengenai suatu konteks tertentu sehingga dapat dijadikan referensi sebagai pendukung proses penulisan karya ilmiah yang membutuhkan acuan fakta aktual dari waktu ke waktu, misalnya seperti analisis berita pada kasus hukum, politik, dan lain sebagainya.
Berikut adalah cara menulis referensi sesuai dengan jenisnya.
a. Catatan kaki dipisahkan dari naskah halaman yang sama dengan jarak tiga spasi.
b. Nama pengarang atau penulis ditulis tanpa dibalik urutannya atau sesuai dengan nama pengarang pada buku.
c. Jika nama pengarang tertulis lengkap dengan gelar akademik, maka harus ditulis juga pada catatan kaki.
Ada dua cara penulisan kutipan, yaitu kutipan langsung dan juga tidak langsung
Kutipan langsung disalin sama persis dengan apa yang tertulis di sumber referensi dan biasanya ditulis dengan tanda kutip, font Italic, dan menjorok ke dalam alinea utama paragraf.
Kutipan tidak langsung ditulis dengan menggunakan bahasa sendiri meski ide utamanya berasal dari sumber referensi, yang mana di dalamnya berupa ringkasan dan ditulis menyatu dengan paragraf tulisan.
a. Tulis nama pengarang, koma,
b. Judul buku, koma,
c. Nama kota, titik dua,
d. Nama penerbit, koma,
e. Tahun terbit, titik,
f. Urut abjad nama pengarang.
Berikut adalah beberapa contoh referensi yang ditulis di dalam karya tulis.
1. Hatta menjelaskan bahwa ekonomi kooperatif dijalankan dengan “…tujuan kemakmuran bersama dan kesejahteraan sosial masyarakat”. Oleh karena itu ia mengusung telaah sosiologi pada ekonomi masyarakat yang dapat dibangun secara kolaboratif dan sinergis (hlm. 121).
Hatta, Mohammad. 2002. Pengantar ke Jalan Ekonomi Sosiologi. Jakarta: Gunung Agung, hlm. 121.
2. Hernowo, Mengikat Makna, (Bandung: Mizan, 2002), hlm.109-130.
3. Arifin, Syamsul, “Konflik dan Harmonitas Sosial dalam Relasi dengan Sesama,” Jurnal Character Building,1:1, 21-33, (Jakarta, Juli 2004).
Artikel Terkait:
Fungsi Footnote dalam Karya Ilmiah
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…