Cara membuat buku digital saat ini bisa dilakukan oleh penulis dan penerbit buku. Menulis buku tidak hanya menggambarkan kondisi menulis dan mencetak pada kertas.
Cara membuat buku secara digital adalah salah satu dampak dari era digitalisasi di bidang literasi. Zaman sekarang, maksud dari menulis buku itu bukanlah seorang yang menuliskan sesuatu di atas kumpulan lembaran kertas, melainkan mengetik sesuatu di depan monitor
Ada banyak tata cara membuat buku. Akan tetapi, yang terjadi setelahnya masih jarang untuk dibahas. Apa yang akan Anda lakukan setelah menyelesaikan buku Anda. Mengirimkan naskahnya ke penerbit buku? Setelah itu, apakah Anda ingin membuat e-book untuk dapat diunggah ke dunia maya? Bagi Anda yang ingin memperluas jangkauan pasar buku Anda, sebaiknya pahami dahulu tentang hakikat e-book itu sendiri.
E-book adalah singkatan dari Electronic Book atau buku elektronik, yang tidak lain tidak bukan adalah sebuah bentuk digitalisasi buku. Media ini dapat diakses melalu perangkat komputer, smartphone, atau tablet. E-book ini berupa file dengan format semacarm: .pdf (portable document format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat Reader, bentuk format html, yang dapat dibuka dengan browsing atau internet eksplorer secara offline, bahkan format .exe ataupun teks word polosan. Meskipun begitu, Mayoritas e-book menggunakan bentuk format pdf, karena lebih aman dan nyaman.
Dunia maya saat ini memang menjadi suatu trend dan sangat memudahkan orang-orang untuk melakukan pekerjaan atau membuka bisnis, bahkan untuk seorang penulis dan penerbit buku. Penulis dan penerbit buku masa kini dapat menyebarkan tulisan-tulisannya dengan mudah dan gampang dengan melakukan cara membuat buku digital atau e-book. Walaupun demikian, ada kelebihan dan kekurangan yang patut diperhatikan jika ingin melakukan cara membuat buku dalam bentuk e-book.
Buku digital (e-book) saat ini memiliki banyak peminat seiring berkembangnya era digitalisasi. Kenapa demikian? Inilah kelebihan buku digital (e-book) yang membuat orang beralih dari buku cetak:
Ini merupakan salah satu alasan terbesar yang membuat orang lebih memilh buku digital ini daripada buku biasa. Bayangkan saja, harga buku konvensional yang isinya hampir sama dengan 2 sampai 3 kali lipat harga e-book, sedangkan harga e-book sendiri sangatlah murah bahkan bisa diakses secara gratis dari beberapa situs yang menyediakan e-book
Dengan melakukan cara membuat buku dan menggunakan e-book kita telah menghemat kertas yang dihasilkan dari pohon. Kita pun juga menghemat tinta, karena e-book tidak memerlukan tinta sama sekali
Selama tidak terkena virus, itu pun juga dapat dibersihkan dengan anti-virus. Bayangkan saja dengan buku konvensional yang dapat rusak, sobek, ketumpahan tinta dan berbagai hal yang dapat merusaknya.
Kita dapat dengan mudah membawa beribu-ribu e-book hanya dalam flashdisk yang ukurannya mungkin hanya kurang lebih sekitar jari kita. Hal ini dikarenakan ukuran file e-book yang relatif kecil.
Kita dapat menghemat waktu kita karena kita tidak perlu ke toko buku untuk membeli buku. Kita dapat dengan mudahnya mengunduh buku digital tersebut yang disediakan pada website penerbit buku, instansi, dan sebagainya selama ada jaringan internet.
Kita dapat melakukan pengiriman e-book dalam hitungan beberapa menit bahkan bisa dalam beberapa detik. Bandingkan dengan buku konvensional yang memerlukan waktu berhari-hari dan angkut sana, angkut sini baik reseller, toko buku, ataupun penerbit buku.
Tahukah Anda? Berdasarkan hasil survei Rakuten Insight, 83% responden di Indonesia lebih sering baca buku lewat smartphone. Kini, saatnya TERBITKAN BUKU DIGITAL (e-book) dengan PROMO di Penerbit Deepublish.
E-book akan dapat E-ISBN dan berpeluang untuk menambah poin KUM. Yuk, daftar Promo Diskon Terbit Ebook Up To 30% sekarang juga! Ssst.. dapatkan voucher diskon, cashback, hingga fasilitas e-book premium secara GRATIS!
Meskipun ebook memiliki sejumlah kelebihan, nyatanya masih ada kelemahan yang ditemukan. Inilah beberapa kekurangan e-book:
Untuk dapat melakukan cara membuat buku dan menikmati buku digital, kita wajib memiliki perangkat-perangkatnya dahulu. Perangkat tersebut dapat berupa komputer, laptop, netbook, tablet PC ataupun sekelas iPad bahkan smartphone. Hingga terkadang kita membutuhkan waktu yang cukup lama hanya untuk membukanya, sedangkan buku biasa dapat langsung kita buka dan tutup sesuka hati.
Walaupun diklaim ramah lingkungan, ternyata buku digital cukup boros energi karena memakan daya listrik. Listrik yang dipakai untuk perangkat pembaca buku digital tersebut juga tidak sedikit. Apalagi perangkat tersebut digunakan pula untuk selain membaca buku.
Biasanya jika ingin membaca buku kita ingin dalam kondisi nyaman, seperti tiduran, duduk santai di sofa, dan tiduran di lantai. Hal ini tidak bisa kita lakukan dengan e-book, karena kita harus menatap PC atau laptop, dan terkadang kita tidak tahan untuk berlama-lama menatap monitor. Bahkan dengan perangkat tablet sekalipun, kita pasti akan merasakan panasnya perangkat tersebut jika digunakan terlalu lama.
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa kegiatan yang dilakukan di depan monitor cukup merusak mata. Tidak seperti buku konvesional, buku digital mengeluarkan cahaya yang cukup rentan merusak mata, dan juga radiasi dari perangkat tersebut.
Ada berbagai format, yang terlihat dari extension filenya seperti pdf, txt, doc, chm, dejavue, iSilo, dan lain-lain. Hal ini membuat dibutuhkan berbagai aplikasi berbeda untuk membukanya maupun membuatnya. Misal untuk format PDF, untuk membacanya umumnya menggunakan Acrobat dari Adobe. Untuk cara membuat buku digitalnya menggunakan aplikasi sejenis PDF writer. Tentu saja akan sangat menjengkelkan jikalau buku yang kita ingin baca di-convert ke dalam format yang tidak dapat kita buka dengan aplikasi kita.
Cyber crime, zaman sekarang tidak mengenal batas dan waktu. Bahkan dengan anti-virus atau anti-malware yang ada, jenis-jenis virus-virus jahat yang diciptakan manusia juga terus berkembang. Aplikasi dengan ukuran 1 GB saja dapat diretas, apalagi e-book yang ukuran.a tak seberapa.
Membaca buku rasanya kurang afdol jikalau tidak mendengar suara “sreek” ketika membuka lembaran baru. Orang-orang yang sering membaca buku pasti sangat memahami hal ini. Maka dari itu, bagi orang-orang yang lebih menyuka sensasi ini, pastilah akan menghindari membaca buku digital.
atut digarisbawahi bahwa kelebihan dan kekurangan tersebut diambil dari sudut pandang pembaca buku digital. Anda juga diperkenankan untuk mencobanya sendiri. Setelah itu, Anda bebas untuk memutuskan langkah Anda selanjutnya.
Setiap hal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bahkan dalam proses menulis buku dan penerbitannya, Anda harus mempertimbangkan segala langkah setelahnya. Apakah Anda akan membuat e-book untuk buku Anda, ataupun tidak, itu semua tegantung Anda. Jangan sampai kegiatan menulis buku yang telah Anda lakukan menjadi sia-sia – Bijaklah mengambil keputusan agar tidak menyesal di akhir nanti. Semoga artikel ini bermanfaat!
Rekomendasi Artikel:
Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.
Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.
Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.
Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…
View Comments