Daftar Isi
Pengertian dan Sistematika Disertasi – Bagi mahasiswa yang sedang menyelesaikan S3-nya, pastinya sudah tidak asing lagi dengan yang namanya Disertasi. Disertasi salah satu bentuk karya ilmiah yang dibuat berdasarkan penelitian di lapangan atau berdasarkan kajian teori.
Sebagai karya ilmiah, tentu saja ada prosedur, kode etik dan sistematika penulisannya. Dan ini berlaku tidak hanya untuk disertasi saja, tetapi juga berlaku untuk skripsi dan tesis. Sebagai karya ilmiah, penelitian ini dari segi penyampaian kebahasaannya juga tidak boleh menggunakan bahasa gaul. Melainkan menggunakan bahasa ilmiah dan akademis.
Memang dari segi penulisan dan kualitasnya, karya ilmiah ini memiliki tingkatannya sendiri-sendiri. tergantung pada jenjang pendidikan. Tentu saja jenjang skripsi berbeda dengan jenjang tesis, dan tesis pun juga tidak setinggi disertasi.
Jadi pada kesempatan kali ini kita akan membahas perbedaan dan sistematika penulisan disertasi itu seperti apa. Nah, buat Anda yang sedang S2 dan punya wacana masuk ke S3, tentunya sudah mempersiapkan segala sesuatunya.
Buat Anda yang masih bingung, dan tidak tahu persiapan apa saja jika menjadi doctor, pada kesempatan kali ini kita akan mengintip seluk beluk tentang disertasi.
Di artikel ini akan fokus pada pengertian disertasi, sistematika penulisan disertasi dan teman-temannya. Dibagian bab akhir, akan fokus mengulas tentang perbedaan skripsi, tesis dan disertasi. Untuk mempersingkat waktu, berikut adalah ulasannya. Semoga bermanfaat.
Pengertian disertasi secara umum seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Dimana disertasi sebenarnya termasuk karya ilmiah akademik. Dikatakan sebuah karya ilmiah karena pengambilan data dilakukan di lapangan berdasarkan metode tertentu, berdasarkan perkembangan ilmu, kajian teori ataupun berdasarkan uji eksperimen.
Sedangkan saat membicarakan tentang karya ilmiah, ada banyak peruntukannya. Ada karya ilmiah yang dikerjakan oleh S1 dan S2. Nah, khusus disertasi yang dilakukan oleh mahasiswa S3 (atau calon doctor) hasilnya disebut sebagai disertasi.
Meskipun penelitian dikerjakan oleh mahasiswa S3, penulisan disertasi tetap wajib dibimbing oleh pengawas dengan menggunakan pendekatan transdisipliner. Ada beberapa kemampuan yang wajib dimiliki oleh calon doctor dalam membuat disertasi.
Yaitu dituntut bisa melakukan analisis, sintesis atas gejala dan fakta yang sedang diteliti. Tidak berhenti disitu saja, juga dibutuhkan kemampuan untuk membuat deskripsi atas penelitian yang dikaji dari hasil kajian teori ataupun dari desain yang telah dipilih.
Disertasi umumnya dapat dibuat dengan berbagai metode atau cara. Tergantung dari penguasaan calon doctor. Ada juga disertasi yang dijalankan dengan penelitian lapangan dan ada pula yang dilakukan dengan kajian pustaka.
Kajian pustaka dapat adalah telaah kritis yang dibutuhkan konsentrasi karena pembahasan harus mendalam. Karena peneliti akan menggali permasalahan secara teoritik dan praktis hanya bersumber dari bahan bahan pustaka yang masih saling berhubungan. Jadi buku atau kajian pustaka yang digunakan sebagai dasar menggali pengetahuan, sampai peneliti menemukan problem solving dan teori baru.
Sementara penelitian yang berbasis penelitian lapangan, lebih berorientasi pada data empiris. Buat calon doktor yang yakin ingin meneliti secara empiris, nanti akan berhadapan pada dua pilihan yang harus ditentukan oleh calon peneliti. Yaitu terdapat pendekatan kuantitatif dan kualitatif, yang akan dibahas di bab di bawah lebih lengkapnya.
Baca Juga:
Ditinjau dari sistematika penulisan disertasi, sebenarnya ada beberapa macam. Diantaranya adalah Disertasi hasil penelitian kuantitatif, disertasi penelitian kualitatif, disertasi penelitian, Hasil Kajian Pustaka dan Hasil kerja pengembangan.
Dari macam-macam sistematika di yang akan disampaikan di bawah hanya sebagai gambaran umum saja. Jadi bukan dalam bentuk baku. Berikut adalah sistematika penulisan disertasi , untuk mempermudah dalam mempelajarinya, saya kemas dalam bentuk tabel berikut.
Itulah beberapa sistematika penulisan disertasi berdasarkan macam dan peruntukannya. Memang dari sistematika di atas tidak baku dan paten. Ada beberapa sistematika yang dikembangkan. Jadi tergantung kebutuhan dan data penelitiannya.
Jadi buat calon peneliti pemula yang belum tahu sistematika penulisan disertasi, sudah tidak khawatir dan bingung lagi. Karena sistematika di atas sudah mewakili kelengkapan disertasi yang baik dan lengkap.
Jika sebelumnya sudah mempelajari tentang pengertian disertasi dan sistematika, mungkin Anda masih bingung perbedaan skripsi, tesis dan disertasi itu sebenarnya terletak di apanya sih? Perbedaan dari ketiga karya ilmiah tersebut dapat dibedakan berdasarkan aspek metode penelitian, Aspek permasalahan, aspek kajian pustaka, aspek metodologi penelitian, aspek hasil penelitian dan aspek kemandirian. Nah langsung saja kita simak jawabannya di sini.
Ditinjau dari aspek metode penelitian, ada dua aspek perbedaan skripsi, tesis dan disertasi. Jadi berdasarkan aspek metode penelitian, sebenarnya terdapat dua metode, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
a. Aspek kuantitatif
b. Aspek kualitatif
Pada aspek kualitatif, ketika penelitian tersebut sulit dibedakan secara operasional. Karena penelitian kualitatif memiliki jangkauan yang lebih luas.
Sekedar mengingatkan, Penelitian kualitatif adalah penelitian penelitian yang ditujukan untuk mengungkap gejala. Baik itu gejala yang holistik-konseptual melalui kumpulan data yang sudah diperoleh. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dirancang dalam bentuk deskriptif dan menggunakan pendekatan analisis induktif.
Sementara yang disebut penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dikhususkan untuk pendekatan deduktif-induktif. Dimana penelitian ini lebih menekankan pada kerangka teori dan gagasan para ahli yang bertujuan akhir untuk menemukan problem solving atau dapat pula digunakan untuk mencari pembenaran dalam bentuk data.
Ditinjau dari aspek permasalahan, perbedaan skripsi, tesis dan disertasi dapat dapat disimak sebagai berikut.
Sementara ditinjau dari aspek kajian pustaka, maka perbedaan ketika penelitian ilmiah tersebut sebagai berikut.
a. Disertasi
Karena disertasi diperuntukan untuk seorang doctor, maka kajian pustaka disertasi pun lebih banyak lagi, diantaranya sebagai berikut.
b. Tesis
Penelitian tesis lebih tinggi dibandingkan penelitian skripsi. Peneliti tidak sekedar menemukan apakah ada hubungan pada topik yang diangkat. Tetapi juga dituntut untuk menunjukan secara jelas persamaan dan perbedaan dari penelitian yang diangkat dengan penelitian yang lain.
c. Skripsi
Peneliti skripsi sekedar menjelaskan dan mencari apakah ada keterkaitan dengan topik yang ditelitinya.
Sementara dari aspek metodologi penelitian, maka perbedaan skripsi, thesis dan disertasi dapat disimak sebagai berikut.
Memang perbedaan skripsi, tesis dan disertasi memiliki banyak aspek yang dapat dilihat. Salah satunya dari aspek hasil penelitian, yang ulasannya dapat disimak sebagai berikut.
a. Skripsi
Kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh peneliti. Sementara untuk pengajuan saran, penelitian skripsi tidak harus disertai dengan argumentasi.
b. Tesis & Disertasi
Jadi pada tesis dan disertasi dari segi hasil penelitian, ada tiga hal yang perlu diperhatikan.
Ditinjau dari aspek kemandirian, tentu saja ketiganya memiliki perspektifnya sendiri-sendiri. penasaran, kita intip perbedaaan skripsi, tesis dan disertasi di bawah ini.
a. Disertasi :
Dari aspek kemandirian untuk penelitian kuantitatif menekankan pada keaslian naskah dari penulis. Jadi kira-kira 90% karya asli peneliti. Sisanya adalah sumber referensi, bimbingan dan masukan dari pembimbing.
b. Tesis
penelitian pada tesis presentasi keaslian karya sendiri lebih kecil dibandingkan dengan disertasi.
c. Skripsi
Berlaku juga untuk skripsi, tingkat persentase keaslian karya lebih kecil dibandingkan dengan tesis. Maka tidak heran jika pada penelitian skripsi lebih banyak kajian pustaka atau menuliskan banyak pendapat atau teori dari tokoh lain.
Itulah perbedaan skripsi, thesis dan disertasi dilihat dari beberapa aspek penting. Ternyata ada banyak sekali perbedaan dan hal penting. Semoga sedikit pembahasan ini pun memberikan banyak pengetahuan baru. Terutama buat Anda yang sedang mempersiapkan melanjutkan sebagai doctor diusia muda.
Artikel Terkait:
Apakah Anda sedang atau ingin menulis buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara GRATIS. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silakan isi data diri Anda di sini. atau Anda bisa langsung Kirim Naskah dengan mengikuti prosedur berikut ini: KIRIM NASKAH
Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan Ebook Gratis yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download sebagai Berikut:
Ebook : Cara Praktis Menulis Buku
Ebook : Rahasia Menulis Buku Ajar
Ebook : Self Publishing
Ebook : Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme
Ebook : Strategi Jitu Menulis Buku Monograf
Ebook : Cerdas Menulis Buku Referensi
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…
Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…