Penggunaan Huruf Miring yang Baik dan Benar

huruf miring

Sama halnya dengan penggunaan huruf lainnya, penggunaan huruf miring dalam penulisan tentu memiliki maksud dan tujuan tertentu. Bahkan, penulisan huruf miring ini ada aturannya dan tidak sembarangan bisa ditulis sesuai keinginan penulis. Memang banyak yang sudah menulis menggunakan huruf miring yang tepat, tapi apakah Anda termasuk orang yang paham apa fungsi huruf miring?

Jika belum paham bagaimana fungsi, tujuan, dan bagaimana huruf miring ini bisa digunakan, maka akan dijelaskan secara jelas dan mendetail di bawah ini. Namun sebelum menjelaskan mengenai pengertian, aturan penggunaan, dan contoh penggunaan huruf miring, perlu diketahui jika dalam menulis, penulis harus mematuhi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) merupakan pedoman yang mengatur mengenai ejaan bahasa Indonesia yang terbaru dari sepanjang sejarah ejaan bahasa Indonesia. Sebelum Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), aturan yang mengatur tentang ejaan dan lain-lain dikenal dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Meski diciptakan untuk mengatur ejaan dan berbagai hal mengenai penulisan dalam bahasa Indonesia, antara Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) memiliki berbagai perbedaan. Meski demikian, penggunaannya sama-sama sangat membantu dan berdampak pada kemajuan ilmu pengetahuan.

Perubahaan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) ke Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) diatur dalam Peraturan Kemerdekaan Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Tetapi ada juga persamaan yang diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD), salah satunya pedoman penulisan huruf miring. Apa ya, sejatinya aturan penulisan huruf miring dan bagaimana pengertian serta contohnya?

Pengertian Huruf Miring

Penggunaan huruf miring pada bahasa Indonesia tentu memiliki berbagai fungsi dan cara penggunaannya masing-masing. Tentu saja penggunaan dan fungsi tersebut disesuaikan dengan konteks yang digunakan saat menulis sebuah kalimat. Seperti yang dijelaskan tadi, aturan yang mengikat atau peraturan cara menulis huruf miring diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Pada dasarnya, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) ini mengatur berbagai macam jenis dan tata cara penggunaan huruf, kata, tanda baca, dan lain sebagainya, termasuk cara atau penggunaan huruf miring yang tepat, sehingga dalam penulisannya, huruf miring bisa digunakan sesuai fungsinya.

Pengertian dari huruf miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Di samping itu, berbagai huruf tersebut juga dipakai untuk menunjukkan sebuah istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. 

Huruf yang tercetak miring juga biasanya digunakan untuk memberi penegasan terhadap suatu kata atau suatu bagian tertentu di dalam kalimat atau penulisan kata-kata yang bukan merupakan bahasa Indonesia, seperti misalnya bahasa Inggris, bahasa daerah, bahasa slang, dan lain sebagainya.

Selain itu, huruf yang bercetak miring juga bisa dipakai untuk pengutipan judul buku, nama koran, penulisan nama media, sumber rujukan, dan lain sebagainya. Sehingga dalam menulis huruf miring, penulis dapat memahami bagaimana seharusnya huruf miring digunakan dan pembaca juga dapat mengetahui apa tujuan kata tersebut ditulis dengan menggunakan huruf miring.

Aturan Penggunaan Huruf Miring

Setelah memahami mengenai pengertian huruf miring, maka Anda juga harus memahami bagaimana aturan penggunaan huruf miring yang tepat dan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Pada dasarnya, ada beberapa aturan penggunaan huruf miring atau cara menulis huruf cetak miring yang tepat.

Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan ini
GRATIS
! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM]

1. Penulisan Nama Buku, Majalah, dan Surat Kabar di Dalam Kutipan Tulisan

Penulisan huruf miring dalam cetakan biasanya memang dipakai untuk menuliskan nama atau judul buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip di dalam sebuah tulisan. Misalnya pada tulisan yang memuat judul skripsi, judul tesis, judul disertasi, judul buku, dan lain sebagainya yang dijadikan rujukan.

Contoh penulisannya misalnya:

  • Buku Sejarah Indonesia sudah memuat berbagai teori mengenai rujukan yang digunakan untuk penulis.
  • Melalui Buku Negarakertagama karangan Prapanca, penulis bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai sejarah pada masanya
  • Surat kabar Kompas yang terbit 9 Desember 2021 memuat mengenai berita bencana erupsi Gunung Semeru yang berada di Jawa Timur.

Baca Juga:

Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital yang Kerap Terjadi 

12 Penggunaan Huruf Kapital yang Benar dalam Buku/Karya Ilmiah

Kesalahan Penggunaan Huruf Miring yang Sering Terjadi

Teknik Menulis: ini Cara Penulisan Huruf yang Baik dan Benar 

2. Ditulis untuk Mengkhususkan Huruf

Huruf miring di dalam sebuah cetakan juga bisa ditulis atau digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan suatu huruf, bagian kata, kata, atau bahkan kelompok kata.

Contoh penulisannya misalnya:

  • Tulisan ini tidak bermaksud untuk memengaruhi pembaca agar dapat percaya, tetapi hanya sebagai media informasi yang seimbang dan pelengkap teori pada penelitian sebelumnya.
  • Aturan pada instansi tersebut sudah jelas bahwa setiap hari Kamis, karyawan diwajibkan mengenakan pakaian daerah atau pakaian adat.

3. Menulis Nama Ilmiah

Huruf miring dalam cetakan juga biasanya digunakan untuk menuliskan nama ilmiah atau sebuah ungkapan asing. Hal ini tidak berlaku pada sebuah ungkapan nama ilmiah atau ungkapan asing yang ejaannya sudah disesuaikan.

Contoh penulisannya misalnya:

  • Mi instan kerap dipercaya sebagai makanan yang memiliki kandungan monosodium glutamat yang tidak baik untuk kesehatan sehingga tidak disarankan dikonsumsi setiap hari.
  • Escherichia coli merupakan salah satu jenis bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia yang sehat.

4. Digunakan untuk Menulis Daftar Pustaka dalam Karya Ilmiah

Huruf cetak miring juga biasanya digunakan untuk menulis judul sumber rujukan yang terdapat di dalam daftar pustaka pada sebuah karya ilmiah.

Contoh penulisannya misalnya:

  • Sudayana, Adi Putra. 2002. Filsafat Komunikasi. Jakarta: Jendela Dunia.
  • Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

5. Huruf Miring Digunakan untuk Memberi Perbedaan dalam Suatu Kalimat

Selain digunakan sebagai penekanan pada unsur kalimat atau kata, huruf miring juga digunakan untuk memberi atau menjelaskan perbedaan yang ada di dalam suatu kalimat.

Contoh penulisannya misalnya:

  • Rendah hati, besar kepala, panjang tangan, merupakan beberapa contoh kata majemuk.
  • Angka 3, 5, 7, 9 merupakan angka ganjil. Sementara angka 2, 4, 6, 8 merupakan angka genap.

6. Huruf Miring Digunakan untuk Menulis Alamat Website atau Sebuah Link yang Ditulis dalam Kalimat

Penulisan alamat website atau link atau yang disebut pranala ditulis dalam huruf yang tercetak miring.

Contoh penulisannya misalnya:

  • Sekarang, membaca materi pelajaran lebih mudah karena Anda bisa mengakses berbagai informasi mengenai pelajaran di https://penerbitdeepublish.com/.
  • Melalui website https://penerbitdeepublish.com/, Anda akan lebih mudah mengakses segala informasi mengenai materi dan berbagai hal lain mengenai penerbitan buku.

Baca Juga:

Cara Membuat Footnote yang Baik dan Benar

Pengertian Kata Baku dan Contoh Lengkapnya 

8 Tata Cara Menyingkat Nama yang Benar Menurut PUBEI

Makna Perluasan Kata: Pengertian Menurut Ahli,Bentuk,Contoh Lengkap

7. Huruf Miring Digunakan untuk Penulisan Film

Untuk menulis judul film di dalam kalimat atau dijadikan kutipan sebuah tulisan, juga harus ditulis menggunakan huruf yang dicetak miring.

Contoh penulisannya misalnya:

  • Film Tenggelamnya Kapal van Der Wijck yang disutradarai oleh Sunil Soraya merupakan sebuah film yang dialihwahanakan dari sebuah novel karangan Buya Hamka.
  • Pengabdi Setan merupakan salah satu film horor yang berhasil mendobrak genre film misteri di Indonesia dan kembali membangkitkan film dengan genre horor yang menarik perhatian masyarakat Indonesia dan penggemar film.

8. Huruf Miring Digunakan untuk Menuliskan Istilah Asing

Huruf miring digunakan untuk menulis istilah asing. Hal ini biasanya sudah sering dilakukan banyak orang tapi masih sering dilupakan.

Contoh penulisannya misalnya:

  • Setelah proses follow up dari pihak terkait, peneliti langsung menyebarkan angket dan mulai melakukan penelitian di tempat tersebut.
  • Penderita obesitas disarankan tidak lagi terlalu sering mengonsumsi makanan junk food dan dianjurkan makan makanan sehat, seperti sayur dan buah-buahan.

9. Digunakan untuk Menulis Kalimat yang Dikutip dari Buku, Majalah, atau Pernyataan Orang Lain

Huruf miring juga biasanya digunakan untuk menulis kalimat yang merupakan kutipan baik langsung maupun tidak langsung dan berasal dari buku, majalah, rujukan lain, atau bahkan pernyataan dari orang lain yang dimuat dalam sebuah tulisan.

Contoh penulisannya misalnya:

  • Menurut Ir. Soekarno, Kekuasaan seorang presiden ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanya kekuasaan rakyat. Dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan yang Maha Esa.
  • Jika ingin memperoleh ilmu pengetahuan yang tinggi, kita harus menghormati guru, belajar giat, dan sungguh-sungguh, dan terutama berterima kasih atas bimbingan guru yang tanpa pamrih, Master Cheng Yen.

Sebagai catatan, beberapa aturan di bawah ini seringkali disalahartikan karena kerap ditulis menggunakan huruf miring. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Penulisan nama diri, misalnya nama orang, lembaga, organisasi yang dalam bahasa asing atau dalam bahasa daerah tidak perlu ditulis menggunakan huruf miring.
  • Di dalam naskah tulisan tangan atau mesin ketik yang bukan komputer, bagian yang seharusnya ditulis dengan huruf miring hanya perlu ditulis dengan cara digarisbawahi saja.
  • Penulisan kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip dengan atau secara langsung dalam teks bahasa Indonesia ditulis menggunakan huruf miring.

Contoh Penggunaan Huruf Miring

Selain berbagai contoh yang sudah disebutkan di dalam aturan penulisan huruf miring di atas, di bawah ini akan diberikan beberapa contoh lagi mengenai penggunaan huruf miring agar Anda tidak lagi bingung menentukan apakah kata yang Anda tulis harus menggunakan huruf yang dicetak miring atau tidak.

  • Isilah soal pilihan ganda di bawah ini dengan cara melingkari jawaban yang benar!
  • Kode +62 merupakan kode yang digunakan oleh pengguna nomor ponsel dan nomor telepon di Indonesia.
  • Di negara Islandia, ternyata tidak ada ular.
  • Novel favorit saya adalah ‘Negeri 5 Menara’ karya Ahmad Fuadi sangat laku di pasaran.
  • Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta.
  • Berita mengenai varian baru Covid-19 yakni varian Omicron sudah jelas dipaparkan dalam surat kabar Kompas sejak beberapa waktu yang lalu.
  • Meskipun usianya masih sangat muda, anak seorang petani tersebut sudah dipercaya menjadi tangan kanan pemilik usaha besar di salah satu kota.
  • Tanpa disadari, penyebab jerawat yang menyebabkan kulit perempuan tersebut rusak adalah karena adanya bakteri Propionibacterium acnes.
  • Pastikan sudah menggunakan seat belt sebelum menyalakan mobil Anda untuk menjaga keamanan dalam berkendara.
  • Dalam rapat kali ini, ketua tidak membahas mengenai anggaran secara detail, melainkan rencana yang akan dilakukan satu tahun ke depan untuk memperbaiki kinerja anggota.
  • Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat (Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Saya sudah selesai membaca buku Antologi Puisi karya Chairil Anwar.
  • Penulisan yang tepat pada kata izin adalah menggunakan huruf z, bukan d.
  • Pimpinan tersebut seolah cuci tangan pada kasus penipuan yang menjerat salah satu karyawan di perusahaannya.
  • Upacara ngaben atau upacara pembakaran jenazah umat Hindu di Bali merupakan suatu ritual yang dilaksanakan untuk mengembalikan roh leluhur ke tempat asalnya.
  • Lemon atau yang memiliki nama ilmiah Citrus lemon memang mengandung berbagai manfaat yang penting untuk menjaga imun dan menjaga kesehatan tubuh.

FAQ tentang Huruf Miring

Apa yang dimaksud dengan huruf miring?

Pengertian huruf miring adalah huruf yang tercetak miring atau dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Di samping itu, berbagai huruf tersebut juga dipakai untuk menunjukkan sebuah istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. 
Dalam penggunaannya, penulisan huruf miring sudah diatur di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Penulisan huruf miring bisa dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing, pengutipan judul buku, majalah, atau surat kabar, penulisan istilah bahasa asing, dan masih banyak lagi.

Huruf miring digunakan untuk apa saja?

Ada beberapa fungsi penulisan dengan menggunakan huruf yang dicetak miring.
– Penulisan nama buku, majalah, dan surat kabar di dalam kutipan tulisan
– Ditulis untuk mengkhususkan huruf
– Menulis nama ilmiah
– Digunakan untuk menulis daftar pustaka dalam karya ilmiah
– Huruf miring digunakan untuk memberi perbedaan dalam suatu kalimat
–  Huruf miring digunakan untuk menulis alamat website atau sebuah link yang ditulis dalam kalimat
– Huruf miring digunakan untuk penulisan film
– Huruf miring digunakan untuk menuliskan istilah asing
– Digunakan untuk menulis kalimat yang dikutip dari buku, majalah, atau pernyataan orang lain

Apa itu huruf miring dan contohnya?

Huruf miring adalah huruf yang tercetak miring atau dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic ini biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Di samping itu, berbagai huruf tersebut juga dipakai untuk menunjukkan sebuah istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. 
Dalam penggunaannya, penulisan huruf miring sudah diatur di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Penulisan huruf miring bisa dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing, pengutipan judul buku, majalah, atau surat kabar, penulisan istilah bahasa asing, dan masih banyak lagi.

Apa fungsi dari kata yang dicetak miring?

Ada beberapa fungsi dari kata yang dicetak miring. Misalnya untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, menjadi bagian dari kata, sebagai kelompok kata dalam kalimat, menulis kata bahasa asing, menegaskan adanya perbedaan dalam sebuah kalimat, menulis kata yang menjadi judul film, judul buku, judul surat kabar, nama surat kabar, nama majalah, dan lain sebagainya.
Biasanya, kata yang dicetak miring atau huruf miring ini ditulis ketika seseorang menulis tulisan atau naskah pada mesin ketik modern atau komputer, ponsel, dan lain sebagainya. Namun jika penulis menulis manual menggunakan pensil atau bolpoin, biasanya mereka akan mengganti penulisan huruf miring menggunakan garis bawah atau underline.

Artikel Terkait:

Penyempitan Huruf Kapital: Pengertian,Penyebab,dan Contoh Lengkap 

Kata Serapan: Pengertian,Cara Penulisan, dan Contoh Lengkap

Kata Turunan: Pengertian, Perbedaan, Cara Menulis, dan Contoh Lengkap

Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif yang Sering Terjadi

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama