Dasar Menulis

Cara Menentukan Ide Pokok Paragraf dan Contoh Lengkapnya

Pengertian atau definisi dari ide pokok paragraf adalah inti pembicaraan atau pokok permasalahan di dalam sebuah bacaan. Artinya ide pokok dalam sebuah paragraf merupakan kalimat yang sifatnya umum dan kemudian kalimat tersebut bisa dijelaskan kembali melalui kalimat penjelas yang lebih khusus dan lebih detail.

Ide pokok merupakan unsur paling penting yang harus ada di dalam suatu karya sastra. Tanpa adanya ide pokok, maka paragraf di dalam karya sastra tersebut tidak akan memiliki makna yang bisa dipahami. Mengapa demikian?

Hal ini karena ide pokok di dalam paragraf menjadi kunci ‘hidupnya’ paragraf tersebut dan memberikan makna atau tujuan mengenai apa yang ingin dibicarakan di dalam karya sastra tersebut. Tapi apakah ide pokok paragraf itu? Bagaimana ciri-ciri dari ide pokok , bagaimana cara menentukan ide pokok, dan apa saja contoh ide pokok?

Di bawah ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai definisi ide pokok paragraf, ciri-ciri ide pokok, bagaimana cara menentukan ide pokok, hingga berbagai contoh dari ide pokok.

Definisi Ide Pokok Paragraf

Adanya ide pokok paragraf dapat membuat bacaan akan lebih runut sehingga pembaca akan lebih mudah memahami ide pokok tersebut. Oleh sebab itu, ide pokok sangat penting dan diperlukan dalam dibangunnya sebuah paragraf di dalam suatu naskah atau tulisan.

Dalam sekumpulan kalimat yang kemudian tersusun sebagai paragraf, pasti memiliki ide pokok. Ide pokok di dalam paragraf tersebut dikemas dalam kalimat topik, sehingga di dalam paragraf tersebut memiliki satu kalimat utama dan juga kalimat pengembang. Kalimat utama atau ide pokok tersebut memuat pokok pikiran.

Kemudian ide pokok atau kalimat utama tersebut diuraikan atau diperjelas dengan kalimat pengembang atau kalimat penjelas. Tujuan adanya kalimat penjelas tersebut adalah untuk menguraikan lebih jelas, merinci ide pokok, atau menjelaskan lebih detail mengenai isi dari ide pokok yang sudah ditulis tersebut.

Ide pokok juga dapat diartikan sebagai kalimat utama yang berisi mengenai pemikiran dan dasar yang diterangkan pada kalimat lainnya. Biasanya, ide pokok ini ditentukan terlebih dahulu sebelum Anda sebagai penulis menulis rangkuman atau ringkasan cerita. Dengan demikian, Anda akan mengetahui ke mana arah paragraf tersebut dibuat dan apa isi di dalam paragraf tersebut.

Ketika ide pokok paragraf dalam sebuah bacaan sudah ditemukan, maka penulis akan lebih mudah membuat dan merangkai kalimat demi kalimat untuk membuat paragraf. Penulis juga akan lebih mudah dalam membuat ringkasan untuk setiap paragraf yang dijadikan kerangka paragraf.

Selain itu, ide pokok juga bisa disebut sebagai gagasan utama, kalimat topik, tema, pokok pembicaraan, dan juga pokok pikiran. Dengan demikian, maka dapat diartikan bahwa di dalam sebuah paragraf, harus terkandung setidaknya satu kalimat utama yang kemudian menjadi gagasan utama atau ide pokok.

Ide pokok tersebut kemudian menjadi inti utama di dalam suatu bacaan, sehingga terdapat kalimat selanjutnya yang mampu dikembangkan dan akan menjadikan kalimat tersebut sebagai sumber informasi atau dapat menyampaikan maksud dan tujuan dari paragraf tersebut.

Biasanya ide pokok ini terletak pada awal kalimat. Akan tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa paragraf yang memiliki ide pokok di akhir kalimat atau di tengah kalimat. Sehingga tidak bisa diartikan bahwa kalimat pertama bukan selalu kalimat utama.

Jenis-jenis posisi atau peletakan ide pokok pun berbeda-beda. Ide pokok yang terdapat di dalam kalimat pertama di awal paragraf disebut paragraf deduktif, ide pokok yang terdapat di akhir paragraf disebut sebagai paragraf induktif, dan ide pokok yang terletak di akhir dan juga di awal paragraf disebut sebagai paragraf campuran.

Ciri-ciri Ide Pokok

Setelah dipahami bahwa ide pokok di dalam suatu paragraf adalah inti pembicaraan atau pokok permasalahan di dalam sebuah bacaan. Ide pokok di dalam paragraf tersebut dikemas dalam kalimat topik, sehingga di dalam paragraf tersebut memiliki satu kalimat utama dan juga kalimat pengembang, selanjutnya Anda juga harus mengetahui ciri-ciri dari ide pokok.

Ciri-ciri atau karakteristik ide pokok ini harus dipahami dan dimengerti agar Anda dapat membedakan mana ide pokok dan mana kalimat penjelasnya. Berikut adalah ciri-ciri atau karakteristik ide pokok yang membedakan ide pokok dengan kalimat yang lainnya di dalam suatu paragraf.

1. Keberadaan ide pokok tidak berbelit

Ciri-ciri atau karakteristik ide pokok di dalam sebuah paragraf yang pertama adalah tidak boleh berbelit-belit. Artinya, ide pokok harus disampaikan secara to the point, jelas, dan tidak mengandung makna ganda. Ide pokok sebenarnya tidak boleh terlalu sempit, akan tetapi ide pokok juga tidak boleh terlalu luas.

Hal tersebut dilakukan agar pembaca lebih mudah memahami dan juga menangkap apa ide pokok di dalam paragraf tersebut sehingga dapat memahami makna yang terkandung di dalam suatu paragraf. Selain itu, keberadaan ide pokok ini juga memudahkan dan membantu pembaca agar lebih mudah memahami kalimat atau paragraf tersebut.

2. Ide pokok ditulis atau disampaikan secara jelas

Setelah dipahami bahwa ide pokok harus ditulis tidak berbelit-belit, artinya Anda juga memahami bahwa ide pokok harus disampaikan secara jelas oleh penulis. Hal ini juga berkaitan dengan di mana ide pokok tersebut diletakkan, bagaimana isi dari ide pokok tersebut, dan lain sebagainya.

Ide pokok ini harus disampaikan dari inti paragraf itu ingin menyampaikan apa. Sehingga inti dari penyampaian atau makna paragraf tersebut harus disampaikan dengan jelas dan juga tegas serta tidak mengandung makna yang ambigu. Dengan demikian, pembaca akan lebih memahami apa maksud dan makna dari isi paragraf tersebut.

3. Bersifat umum

Selanjutnya, ide pokok memiliki ciri-ciri atau karakteristik yakni harus mengandung suatu hal yang sifatnya umum. Artinya, di dalam ide pokok tidak boleh menyampaikan pengertian atau penjelasan yang berbelit-belit dan terlalu detail. Harus menyampaikan informasi yang sifatnya umum dan bisa dijelaskan atau dijabarkan lagi.

Hal ini karena ide pokok tersebut harus didampingi dengan kalimat penjelas, yang mana di dalam kalimat penjelas tersebut memperinci atau menjelaskan kembali dengan detail apa saja yang terdapat di dalam ide pokok dalam suatu paragraf tersebut. Oleh sebab itu, ide pokok ini nanti akan dijelaskan lebih spesifik melalui kalimat penjelas pada kalimat-kalimat selanjutnya.

4. Memiliki kalimat penjelas

Sudah dijelaskan pada poin ide pokok harus bersifat umum tadi bahwa ide pokok harus menyampaikan informasi yang bersifat umum, oleh sebab itu dibutuhkan kalimat penjelas. Kalimat penjelas ini menjadi kalimat pendukung karena ide pokok di dalam suatu paragraf tidak bisa berdiri sendiri. Ide pokok harus memiliki kalimat penjelas atau sebuah ide yang lebih jelas.

Kalimat penjelas yang mengikuti ide pokok ini berguna untuk memberikan penjelasan yang lebih rinci atau lebih lanjut mengenai sebuah hal yang disampaikan di dalam ide pokok sebelumnya. Sehingga sebuah paragraf menjadi paragraf yang padu dan juga mudah dimengerti jika ada kalimat penjelas yang menjelaskan maksud dari ide pokok suatu paragraf.

Baca Juga:

Perbedaan Singkatan dan Akronim

Penggunaan Huruf Miring yang Baik dan Benar

Penggunaan Huruf Kapital yang Baik dan Benar

Cara Menentukan Ide Pokok Paragraf

Meskipun sudah dijelaskan mulai dari definisi ide pokok, bagaimana ciri-ciri atau karakteristik ide pokok, dan bahkan fungsi dari ide pokok, tentu saja ada beberapa di antara Anda yang masih bingung bagaimana cara menentukan ide pokok di dalam suatu paragraf tersebut.

Oleh sebab itu, di bawah ini akan dijelaskan bagaimana cara menentukan ide pokok di dalam sebuah paragraf.

1. Membaca seluruh paragraf

Hal pertama yang harus dilakukan agar dapat menentukan ide pokok di dalam suatu paragraf adalah membaca paragraf tersebut secara menyeluruh. Artinya, Anda harus membaca paragraf tersebut dari awal hingga selesai. Untuk dapat memahami dan menemukan mana ide pokok di dalam paragraf, Anda perlu berkonsentrasi.

Dengan berkonsentrasi dengan cermat dan juga penuh ketelitian saat membaca sebuah paragraf tersebut, Anda akan lebih mudah menemukan ide pokok di dalam suatu paragraf. Anda juga perlu membaca dan meneliti kata demi kata, kalimat demi kalimat yang ada di dalam paragraf tersebut.

Dengan membaca secara teliti, bahkan pada setiap informasi yang tersedia, maka Anda akan lebih terbantu dan lebih mudah menemukan ide pokok di dalam suatu paragraf. Dengan demikian, Anda bisa menemukan dan juga membedakan mana ide pokok di dalam suatu paragraf dan mana kalimat penjelas yang mendukung ide pokok di dalam suatu paragraf.

2. Membaca setiap kalimat

Tak hanya membaca satu paragraf secara menyeluruh, untuk dapat menemukan ide pokok di dalam suatu paragraf, Anda harus membaca kalimat demi kalimat yang tersusun di dalam paragraf tersebut. Selain dibaca kalimat demi kalimat, Anda harus memahami setiap kalimat tersebut.

Di dalam setiap kalimat yang ada di sebuah paragraf perlu untuk dipahami makna dan maksudnya, karena dengan demikian, Anda akan menemukan paragraf tersebut memiliki ide pokok dan juga kalimat penjelas. Selain itu jika Anda teliti dalam membaca dan bahkan benar-benar memahami makna dari setiap kalimat, Anda dengan mudah menemukan ide pokoknya.

Setiap ide pokok bisa saja terletak di bagian mana saja seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Bisa di bagian awal, bagian akhir, atau bahkan di awal dan juga di akhir. Oleh sebab itu penting bagi Anda untuk memahami atau membaca kalimat keseluruhan agar dapat menemukan ide pokok dengan mudah dan juga tepat.

3. Memisahkan kalimat utama

Selain itu, cara selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah memisahkan kalimat utama dari kalimat penjelas yang sudah ditemukan. Anda harus mampu membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas yang ada di dalam sebuah paragraf. Biasanya, kalimat utama tersebut akan diikuti atau bisa juga diawali dengan kalimat-kalimat penjelas.

Oleh sebab itu, Anda harus dapat membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas agar dapat menemukan ide pokok di dalam paragraf tersebut. Anda dapat menemukan atau memahami ciri-ciri dari kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama merupakan kalimat yang jelas dan bersifat umum, sementara kalimat penjelas berisi bukti, rincian, penjelasan, atau bahkan contoh.

Dengan dapat membedakan kedua jenis kalimat tersebut, maka Anda akan dengan mudah mendapatkan atau menemukan ide pokok sebuah paragraf dengan mudah dan juga tepat.

4. Kalimat penjelas adalah kalimat pendukung

Setelah dapat memisahkan atau membedakan kalimat utama dengan kalimat penjelas, maka Anda akan mengetahui kalimat mana yang merupakan kalimat penjelas. Selanjutnya ketika Anda dapat mengenali kalimat penjelas yang sifatnya mendukung ide pokok, maka Anda dapat memperhatikan penggunaan katanya.

Penggunaan kata di dalam suatu kalimat yang berulang-ulang bisa didefinisikan sebagai kalimat penjelas karena isinya pasti menjelaskan kalimat lebih rinci. Kalimat ini bisa berdiri sendiri, sehingga jika kalimat penjelas ini berdiri sendiri, maka kalimat tersebut tidak dapat didefinisikan sebagai ide pokok.

Oleh sebab itu, Anda dapat menggunakan cara ini untuk membedakan kalimat penjelas untuk menemukan ide pokok di dalam suatu paragraf.

5. Menandai ide pokok

Anda juga bisa melakukan acara dengan menandai ide pokok pada setiap paragraf dari tulisan secara menyeluruh. Cara ini bisa dilakukan dengan menggabungkan bagian awal dan juga bagian akhir di dalam paragraf tersebut, dan kemudian ide pokok ini akan ditemukan seperti menemukan ide pokok campuran.

Dari ide pokok campuran ini bisa dilihat kalimat mana yang bersifat kalimat utama. Setelah itu, Anda dapat menyimpulkan dalam bentuk paragraf dan Anda dapat memberikan tanda-tanda khusus agar dapat membantu Anda menemukan ide pokok lainnya di paragraf berikutnya.

6. Menandai informasi penting

Jika cara sebelumnya yakni menandai ide pokok masih terlalu sulit dan rumit, maka Anda bisa memberikan tanda pada informasi penting yang ditemukan di dalam paragraf tersebut. Pada setiap kalimat di dalam suatu paragraf, tentu ada informasi penting. Jika informasi tersebut menarik dan penting, maka berikanlah tanda pada setiap informasi tersebut.

Jika sudah, lakukanlah penyeleksian pada setiap informasi. Dengan demikian Anda dapat mempertimbangkan kembali berbagai kalimat tersebut dan dapat menemukan ide pokok suatu paragraf dari cara ini.

7. Menyimpulkan isi paragraf

Terakhir yang dapat dilakukan untuk menemukan ide pokok adalah menarik kesimpulan pada paragraf tersebut. Anda bisa menyimpulkan isi dari sebuah paragraf tersebut yang kemudian berguna untuk membantu mencari dan juga menentukan sebuah ide pokok. Dengan demikian, Anda lebih mudah menemukan ide pokok dalam suatu paragraf.

Baca Juga:

Jenis-Jenis Majas dan Contohnya

Jenis-Jenis Paragraf dan Contohnya

Jenis-Jenis Font dan Contohnya

Contoh Ide Pokok

Untuk lebih mengetahui bagaimana ide pokok di dalam suatu paragraf, berikut ada beberapa contoh ide pokok di dalam suatu paragraf.

1. Ide Pokok Paragraf Deduktif

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur.

2. Ide Pokok Paragraf Induktif

Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi.Beberapa kota disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

3. Ide Pokok Paragraf Campuran

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakit jantung koroner. Hampir 80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi. Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Artikel Terkait:

Jenis-Jenis Paragraf dan Contohnya

21 Contoh Kalimat Tidak Efektif dan Perbedaannya dengan Kalimat Efektif

Kalimat Imperatif: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

130+ Contoh Kalimat Tunggal

Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik, dan Contoh

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Cara Menyusun Kalimat yang Mudah Dipahami pada Buku Ilmiah

Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…

4 hari ago

Aturan Penulisan Nama Tempat dan Nama Geografi

Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…

4 hari ago

4 Cara Membuat Tanda Tangan di Word dengan Fitur dan Menu yang Ada

Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…

6 hari ago

Cara Mengutip Ayat Al-Quran dalam Berbagai Gaya Sitasi

Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…

6 hari ago

Cara Menulis Daftar Pustaka Ebook dengan APA, MLA, dan Chicago Style

Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…

1 minggu ago

Penulisan Judul dalam Kalimat, Ditulis Miring atau Diapit Tanda Petik?

Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…

1 minggu ago