15 Jenis Majas Beserta Contoh Lengkapnya

jenis jenis majas

Jenis jenis majas – Anda ingin menjadi seorang sastrawan yang memiliki karya keren? Yap, memang tidaklah mudah melahirkan sebuah karya sastra. Butuh yang nama nya ilmu, daya imajinatif dan kreativitas. Salah satu ilmu yang wajib Anda tahu adalah mengetahui ilmu tentang majas. 

Apa sih majas? Secara umum majas dapat diartikan sebagai gaya bahasa yang memiliki banyak sekali cakupan. Majas itu sendiri memiliki banyak sekali jenis-jenisnya. Jadi pembahasan artikel kali ini kita akan intip jenis jenis majas yang sering digunakan oleh sastrawan. Namun sebelumnya kita intip pengertian majas menurut para ahli.

Pengertian Majas 

Sebuah karya sastra yang ditulis tanpa menggunakan majas, rasanya akan hambar dan datar. Tidak ada nilai atau kesan sentimentilnya. Maka tidak heran jika sastrawan seperti chairil anwar dan Pramoedya Ananta Toer namannya sampai sekarang masih dikenang. Rahasia kepopuleran mereka selain karena ide dan gagasan, karena menguasai jenis jenis majas yang ditulis dalam analisa dan komposisi kalimat yang menarik. 

Lantas, apa sih pengertian majas? Berikut adalah pengertian majas dari berbagai perspektif para tokoh dan hasil kajian teori. 

1. Harimurti Kridalaksana 

Majas adalah Bahasa yang digunakan untuk menulis dan bertutur agar memperkaya bahasa, sehingga dapat melahirkan efek tertentu. 

2. Vanoye

Majas adalah penggunaan gaya bahasa yang dipilih dan dipasangkan ke kalimat yang tepat agar menarik perhatian pembaca. Pemilihan gaya bahasa yang tidak tepat, maka akan sia-sia saja. Terkesan pesan yang ingin disampaikan tidak sampai dan terkesan aneh.

3. Keraf 

Berbeda dengan pendapat Keraf. Mendefinisikan majas sebagai bahasa retorika. Pada dasarnya, pemilihan gaya bahasa digunakan untuk mengungkapkan gagasan, pikiran menggunakan istilah-istilah bahasa yang muncul. 

4. Aminuddin 

Aminuddin mendefinisikan bahwa majas adalah teknik penggunaan gaya bahasa untuk memaparkan gagasan, ide dan normal sesuai dengan karakter penulisnya. Dimana penulis sengaja menuangkan gagasan dan ide dalam bentuk kalimat yang indah. 

5. Kridalaksana 

Lain kepala lain pandangan, salah satunya pendapat Kridalaksana yang mendefinisikan gaya bahasa sebagai style atau gaya dalam memanfaatkan kekayaan bahasa dalam menulis. Berkat kekayaan bahasa itulah yang akan melahirkan karya dan memberikan efek-efek tertentu di setiap karya yang lahir. 

6. Sudjiman 

Tidak jauh berbeda dengan pendapat Sudjiman, dimana gaya bahasa atau majas adalah seni menggunakan kata yang melewati batas makna umum yang orang gunakan. Karena menyimpang dari harfiahnya, lahirkan inovasi karya yang unik dan berbeda, karena tidak seperti biasannya.

Beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk melukiskan perasaan, imajinasi penulis dalam sebuah pemilihan diksi yang unik. Dimana penulis memilih kata-kata yang tidak umum orang gunakan. 

Majas dalam bahasa jawa disebut sebagai bahasa sanepo, yang menyampaikan pesan menggunakan bahasa tidak langsung. Karena pemilihan sinonim yang tidak umum inilah yang menjadikan karya sastra (puisi, prosa, cerpen maupun novel) menjadi lebih unik, menarik dan membangun emosi pembaca.

Jenis Jenis Majas 

Jika sebelumnya sudah diulas tentang pengertian majas menurut para ahli, sebenarnya majas memiliki banyak jenis. Tidak hanya ada dua atau tiga jenis saja. Tetapi ada puluhan jenis majas. Bagi Anda yang ingin menjadi sastrawan, wajib sekali mengenal jenis jenis majas tersebut.

Sebelum mengintip jenis jenis majas, pada dasarnya setiap majas diperuntukan untuk beberapa kepentingan. Ada majas yang dapat digunakan untuk kalimat sindiran, majas yang bersifat meninggikan derajat, ada juga majas yang memperlakukan benda mati seolah-olah hidup dan dapat diajak komunikasi. Berhubung ada banyak, berikut jenis jenis majas secara lengkap.  

1. Majas Personifikasi

a. Pengertian Majas Personifikasi 

Majas Personifikasi termasuk ke dalam majas perbandingan. Personifikasi disebut-sebut juga dengan prosopopoeia, yang dapat diartikan sebagai mengumpamakan benda-benda mati (tidak bernyawa) seolah-olah hidup seperti manusia.

b. Contoh Majas Personifikasi 

Berikut adalah contoh majas personifikasi karya Kahlil Gibran 

  • Cinta melewati kita, merampok dengan kelembutannya (Puisi “Cinta”) 
  • Mereka yang tidak dipilih oleh cinta sebagai pengikutnya tidak akan mendengar ketika cinta memanggil-manggil (puisi “Cinta”). 
  • Bahkan jika seakan-akan cinta memberkatimu sehingga dia bisa menyalibmu (Tentang cinta)
  • Cinta akan turun dalam kebekuan (“Cinta”)
  • Pedang yang bersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya (Tentang cinta).

Dari contoh yang ditandai tebal majas yang menggambarkan seolah-olah hidup dan diperlakukan hidup, padahal benda mati. 

2. Majas Metafora 

a. Pengertian Majas Metafora

Majas metafora salah satu majas perbandingan. Metafora adalah majas yang digunakan untuk membandingkan dua hal secara langsung namun singkat. Majas metafora memiliki dua gagasan. 

Gagasan pertama tentang apa yang dipikirkan, gagasan kedua adalah kenyataan atau realita yang terjadi. Meskipun majas ini membandingkan sesuatu, maksud dari majas metafora tidak disampaikan secara langsung, melainkan secara eksplisit. 

b. Contoh Majas Metafora 

  • Kallen sebagai kembang desa yang banyak diidam-idamkan oleh para lelaki di lingkungan tempat tinggalnya.
  • Sutikno W.S : Nyanyian dalam Kelam 

Yang Kita Rebut dan Nyanyiakan Ini, Batu

Asahan, Dari yang Selalu Menjalinku, Nyanyian

Malam, dan Khotbah di Balik Malam. 

3. Majas Asosiasi 

a. Pengertian Majas Asosiasi

Majas asosiasi adalah majas perbandingan yang menggunakan kata hubung seperti laksana, bagai, seumpama, seperti dan masih banyak lagi. Penggunaan majas asosiasi untuk menyampaikan pesan secara implisit dan eksplisit. Ciri spesifik majas asosiasi digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. 

b. Contoh Majas Asosiasi

  • Semangatnya keras bagai baja. 
  • Anton bekerja seperti kerbau yang membajak sawah 
  • Suaranya merdu bagai buluh perindu 
  • Rambutmu kaku seperti sapu ijuk
  • Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam 

4. Majas Hiperbola 

a. Pengertian Majas Hiperbola

Hiperbola salah satu majas yang sering digunakan. Majas hiperbola adalah majas yang digunakan untuk melebih-lebihkan sesuatu, bisa melebihkan makna, jumlah, ukuran, sifat atau apapun itu. Inti dari hiperbola adalah membesarkan sesuatu yang sebenarnya tidak seheboh yang terjadi sebenarnya. 

b. Contoh Majas Hiperbola

  • Dengan suara menggelegar, ia berkata “Pergi kau dari sini!” 
  • Darah pahlawan kita mendidih saat haknya dirampas
  • Leluhur kita berjuang sampai titik darah penghabisan 
  • Teriakan kekecewaan membelah angkasa

5. Majas Eufimisme 

a. Pengertian Majas Eufimisme

Eufimisme adalah majas yang digunakan untuk mengganti ungkapan atau kata yang dianggap kasar dan tabu agar menjadi lebih halus dan menyenangkan. Majas ini sering digunakan untuk menjaga perasaan dan tidak merasa sakit hati. 

b. Contoh Majas Eufimisme

  • Korban kecelakaan tunggal akhirnya meninggal (meninggal menggantikan kata tewas) Pak Aldi bekerja di dinas, karena melakukan perbuatan yang kurang pas, pak Aldi dikenai pensiun dini (Maksudnya karena korupsi)
  • Ada orang tuna netra yang kesulitan menyeberang jalan (Tuna netra menggantikan kata buta) 
  • Setiap malam banyak tunawisma yang tidur di pinggir ruko (tuna wisma menggantikan kata gelandangan) 
  • Akibat tidak mengenyam pendidikan, anak itu mengalami tuna aksara. (Tuna aksara menggantikan buta huruf)

Baca Juga:

6. Majas Litotes 

a. Pengertian Majas Litotes

Litotes termasuk majas perbandingan. Majas satu ini kebalikan dari majas eufimisme, yaitu bersifat mengecilkan atau merendahkan makna sebenarnya. Majas litotes lebih tepat digunakan untuk yang mengungkapkan makna berlawanan dari artinya. 

b. Contoh Majas Litotes

  • Sekali-kali datanglah ke gubuk reotku 
  • Suatu kehormatan bila Anda sudi naik gerobak saya (Gerobak bisa diartikan mobil) 
  • Maklumlah, setiap hari saya harus mencari sesuap nasi
  • Putra bapak mungkin kurang pandai dalam aritmatika. 
  • Ardi memang kurang beruntung dalam urusan mencari pekerjaan.

7. Majas Paradoks 

a. Pengertian Majas Paradoks

Paradoks adalah argumen/opini yang berlawanan dengan pendapat umum. Paradoks juga dapat digunakan untuk hal-hal yang dianggap aneh dan tidak seperti biasannya. Ternyata paradoks banyak sekali peruntukannya, termasuk dapat digunakan untuk menyembunyikan kebenaran yang dapat dipertahankan. 

Majas satu ini awalnya menuliskan pernyataan yang salah, namun kemudian akan dilanjutkan dengan kebenaran. Majas paradoks sering ditemukan di tabloid, surat kabar ataupun di majalah. Di dalam tulisan opini juga banyak ditemukan majas satu ini nih. 

b. Contoh Majas Paradoks 

  • Semut memang patut dicontoh, rajin bekerja dan mampu bekerjasama. 
  • Meskipun hatinya panas, kepala tetap dingin.
  • Masyarakat Indonesia hidup miskin di negara yang dikenal subur loh jinawi. 
  • Ali memang orang jujur, tapi teman-temannya hanya sering dibohongi. 
  • Dia suka rumah bersih tetapi sering membuang sampah di rumah seenaknya 
  • Meski mendung dan petir bergemuruh, hatiku sangat cerah asalkan ada dirimu

8. Majas Antitesis 

a. Pengertian Majas Antitesis

Majas antitesis ada juga yang menyebutnya dengan antitese. Majas ini digunakan untuk oposisi antara dua gagasan dan menggunakan dua kata yang memiliki makna saling berlawanan. Jadi majas ini sebagai oposisi makna.

b. Contoh Majas Antitesis

  • Besar kecil, tua muda, kaya miskin, semua orang sama dihadapan Tuhan
  • Miskin kaya, susah senang ada dimana-mana. 
  • Orang desa, orang kota kita semua sama. 
  • Rajin malas itu pilihan bukan sifat dasar.
  • Hidup mati manusia ada ditangan Tuhan

9. Majas Ironi 

a. Pengertian Majas Ironi

Ironi adalah majas pertentangan yang memuat oposisi antara kedua tataran isi. Dapat pula diartikan bahwa majas yang mengandung kesenjangan antara makna harfiah dengan makna kiasan. Jika majas ini tidak ada yang ditentangkan, maka sifatnya sebagai ejekan dapat pula berbentuk pujian, tergantung penggunaan konteksnya. 

b. Contoh Majas Ironi 

  • “Wah, pemerintah sekarang sukses, ya!”
  • Tulisanmu bagus sekali, seperti cakar ayam
  • “Kamu yakin dengan pendapatmu?”
  • Jangan kau dekati dia, dia sama halnya seperti putri kerajaan. Dia tak ingin bergaul dan berteman dengan orang sembarangan. Hanya anak-anak orang kaya saja yang ia terima sebagai temannya.
  • “Ya, sukses menaikan harga-harga”
  • Tulisanmu sangat rapi, seperti anak SD baru belajar menulis.
  • Memang pandai kau, ya!

10. Majas Sinisme 

a. Pengertian Majas Sinisme

Sinisme adalah majas sindiran yang berisi keraguan, bisa juga dalam bentuk ejekan dan cemooh. 

b. Contoh Majas Sinisme

  • Kamu memang luar biasa hebat pasir di pantai parangtritis pun dapat kau hitung
  • Mual aku melihat perangaimu yang tak pernah berubah!
  • Jijik aku setiap mendengar kalimat sombongmu!
  • Kamu memang hebat uang rakyat ratusan juta masuk kerekening pribadi

11. Majas Sarkasme 

a. Pengertian Majas Sarkasme

Jenis-jenis majas yang kesebelas adalah sarkasme. Sarkasme merupakan majas yang mengolok-olok secara kasar, pedas dan frontal. Majas ini lebih sering digunakan untuk melempar sindiran secara langsung, termasuk sering juga digunakan untuk memaki secara tidak sopan.

b. Contoh Majas Sarkasme 

  • Soal matematika semudah itu tidak bisa? Bodoh atau dungu sih?!
  • Mulutmu seperti harimau
  • Mulut nyinyir-mu seperti lidah ular berbisa 
  • Dasar playboy kelas teri! Hanya modal pinjam mobil kantor sudah berani mempermainkan hati wanita 
  • Tak punya malu, putus urat malunya, uang rakyat diembat

12. Majas Pleonasme 

a. Pengertian Majas Pleonasme 

Pleonasme adalah majas pengulangan yang ditandai dengan penanda yang berbeda namun memiliki makna yang sama. Ada juga yang menyebutkan bahwa pleonasme adalah penggunaan kata yang bersifat mubazir, karena dianggap tidak perlu ada pengulangan jika memiliki makna yang sama. Padahal ditulis satu saja, sebenarnya sudah cukup. 

b. Contoh Majas Pleonasme

  • Sebagai kepala daerah, Bapak harus sering turun ke bawah untuk melihat kehidupan sulit rakyat
  • Dia turun ke bawah
  • Arni telah melihat penyelewengan suaminya dengan mata kepalanya sendiri 
  • Sebagai wanita kuat, kita harus berdiri di atas kaki sendiri

13. Majas Repetisi 

a. Pengertian Majas Repetisi

Repetisi termasuk majas perulangan. Bentuk perulangan di sini bisa berbentuk dalam bentuk klausa, kata ataupun fase yang sama dalam satu kalimat. 

b. Contoh Majas Repetisi

  • Seumpama eidelwis aku cinta abadi yang tidak akan pernah layu 
  • Kopi buatanmu pahit, pahit dan sangat pahit sekali 
  • Seumpama embun akulah kesejukan yang membahasi nurani yang luka
  • Kerja, kerja, kerja adalah slogan Presiden Joko Widodo
  • Seumpama merpati akulah yang setia tidak akan pernah ingkar janji 
  • Seumpama laut akulah kesabaran yang menampung gundah resahmu

14. Majas Retorika 

a. Pengertian Majas Retorika

Retorika adalah majas yang dikemas dalam bentuk kalimat tanya yang sebenarnya pertanyaan tersebut tidak memerlukan jawaban. Karena jawabannya sudah diketahui. Fungsi dari majas retorika tersebut tidak lain hanya sebagai penegasan saja. 

b. Contoh Majas Retorika

  • Siapa yang tidak ingin kuliah di kampus terbaik? 
  • Bukankah kamu anak dari kedua orangtuamu? 
  • Menurutmu rasa garam itu apakah asin? 
  • Siapa yang tidak ingin hidup kaya?
  • Siapa yang tidak emosi jika tim yang didukungnya kalah?

15. Majas Paralelisme

a. Pengertian Majas Paralelisme

Majas paralelisme adalah majas yang sering digunakan untuk menunjukan kesejajaran. Jadi kalimat yang digunakan memiliki kerangka sama dan dikemas dalam pola tertentu. Majas ini juga digunakan sebagai penegasan yang dari segi isi memiliki tujuan dan arti serupa.

b. Contoh Majas Paralelisme

  • Siang dan malam terus berganti tanpa dirimu disisiku
  • Wanita dan perempuan memiliki kedudukan yang sejajar dalam mencari pekerjaan 
  • Manis dan pahitnya kehidupan hadir sebagai pembelajaran 
  • Jauh atau dekat cintaku hanya untukmu seorang 
  • Matahari dan bulan menandakan pergantian hari

Itulah jenis jenis majas. Ternyata ada banyak sekali ragam dan jenisnya. Dari yang dituliskan di atas. Sebenarnya masih ada banyak jenis jenis majas yang lain, yang akan kita ulas di kesempatan yang lain. Semoga ulasan ini bermanfaat. (Irukawa Elisa). 

Artikel Terkait :

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama