Tutorial

5 Hal Penting Konversi Laporan Penelitian Jadi Buku Referensi

Butuh kerja cerdas setiap kali menulis buku referensi. Kerja cerdas tampaknya tidak cukup, tetapi juga butuh kerja kreatif. Kreativitas bisa muncul begitu saja, butuh mengetahui cara.

Tidak banyak calon penulis yang tahu bagaimana cara menulis buku referensi. Masalah yang lain, banyak calon penulis, khususnya para dosen dan peneliti dan kebingungan bagaimana hasil penelitian yang pernah dilakukan bisa diganti menjadi sebuah buku ajar.

Seberapa penting hasil penelitian dibuat menjadi buku ajar ternyata karena ada alasan. Seperti yang diketahui oleh para dosen, jika hasil penelitian hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu saja. Oleh sebab itu, agar hasil penelitian memiliki kemanfaatan meluas, hingga ke masyarakat dapat dilakukan dengan menjadikan buku referensi.

Berikut lima dasar penting ketika mengubah hasil laporan penelitian menjadi buku referensi, yang wajib diketahui oleh calon penulis. Berikut uraiannya.

Mau menyusun buku referensi tapi bingung darimana dan tidak tahu aturannya? Dapatkan jawabannya di Ebook ini dan buat proses menulis Anda jadi lebih mudah!
GRATIS : Ebook Sukses Menulis Buku Referensi

Buku referensi adalah karya tulis ilmiah yang memiliki fokus penulisan pada satu bidang ilmu saja. Meskipun hanya fokus pada satu bidang ilmu saja, ulasan yang disampaikan lebih terfokus dan menyeluruh. Dari segi penulisan, ada struktur yang memang sengaja ditulis sesuai logika bidang ilmu.

Etika Penulisan Buku Referensi

Etika tidak hanya diperuntukan untuk berperilaku saja. Tetapi dalam penulisan buku referensi juga ada etika penulisan yang wajib diketahui oleh calon penulis. Jadi, calon penulis minimal jujur dengan sumber rujukan yang digunakan. Misal, mengambil kutipan atau teori dari buku Z, maka penulis wajib mencantumkan sumber referensi tersebut.

Ketika mengambil sebuah kutipan dari karya orang lain pun juga terdapat etika. Etika penulisan kutipan tidak boleh sama persis dengan buku (referensi) asal, atau tidak boleh lebih dari 10% dari buku aslinya. Penulis diperbolehkan untuk mengambil dari banyak sumber referensi. Meskipun banyak sumber, hasil penulisan buku adalah milik Anda.

Jika di analogikan, penulis itu ibarat seorang chef. Ketika memasak sebuah masakan, ada banyak bahan yang dimasukan, bahan tersebut diambil dari berbagai tempat. Ketika masakan sudah matang, hasil masakannya adalah hak dan miliknya si koki. Begitu juga dengan seorang penulis.

Ketika penulis berhadapan pada rumus atau anggapan baku, penulis dilarang untuk mengubahnya. Misalnya ada dalil, rumusan, teori dan semacamnya tidak dibolehkan untuk diubah. Karena itu sudah baku dan final. Satu hal yang penting, setiap karya intelektual setelah 50 tahun dianggap sebagai public domain.

Perhatikan Bagan Penulisan Buku Referensi

Memang ada banyak hal yang perlu di ubah ketika mengubah hasil penelitian menjadi buku referensi. Setidaknya ada dua bagan penulisan buku referensi, diantarannya adalah bagan luar dan bagan dalam buku. bagan luar buku terdiri beberapa unsur, yaitu unsur preleminaries, batang tubuh atau bagian isi dan postliminaries. Sedangkan bagian luar buku, terdiri dari cover depan, judul utama dan nama penulis. Adapun dibagian punggung buku, terdiri dari judul utama, nama penulis dan nama penerbit.

Format Penulisan Buku Referensi

Etika terkait format penulisan buku referensi memiliki sub bab lebih banyak dibandingkan dengan penelitian. Apa saja? Berikut sub babnya.

1. Daftar isi

Daftar isi berisi daftar judul yang ada di dalam buku. dibagian kanan terdapat halaman. Manfaat daftar isi bagi pembaca memudahkan mereka untuk membaca sekilas inti yang akan dibahas dalam buku tersebut. Bagi editor, daftar isi juga membantu untuk membaca cepat apakah buku referensi tersebut saling berkorelasi atau tidak.

2. Daftar tabel

Daftar tabel juga sifatnya memudahkan pembaca, editor untuk melihat dan mamahami pesan yang dimaksudkan oleh penulis.

3. Daftar gambar

Daftar gambar ini berisi daftar gambar yang ada di dalam naskah. Biasannya daftar gambar di letakan di bagian belakang ulasan.

4. Halaman pendahuluan

Khusus penulisan di halaman pendahuluan harus dibuat oleh penulis. Banyak yang beranggapan bahwa pendahuluan itu di tulis oleh pihak penerbit. Isi yang ditulis di sub bab halaman pendahuluan adalah memperkenalkan masalah secara garis besarnya saja. Lebih detailnya akan di ulas di bagian isi.

5. Bagian Isi Utama Buku

Bagian isi utama inilah bentuk dari eksplorasi lebih mendalam pada buku tersebut. Di bagian inilah teori dan sumber bahan materi dari luar bisa Anda ulas di dalam bab ini. Di bagian isi utama juga dibolehkan penulis untuk membuat sub sub bagian atau chapter agar lebih spesifik.

6. Referensi atau Daftar Pustaka

Ketika bagian isi sudah dianggap selesai dan telah tertuangkan. Langkah terakhir adalah menuliskan referensi yang digunakan. Semua sumber di masukan ke dalam daftar pustaka/daftar isi. Daftar pustaka inilah wadah bahwa ulasan naskah Anda mmang diambil dari sumber yang berkredibel atau sebaliknya.

Itulah format penulisan buku referensi yang tidak boleh tertinggal dan diabaikan. Jadi pada format menulis buku referensi, tidak ada lagi bab abstrak. Bab abstrak pada hasil penelitian bisa digunakan untuk lembar sinopsi, yang disertakan ketika mengirimkan naskahnya ke penerbit buku. fungsi synopsis adalah memberikan gambaran singkat untuk tim penyeleksi di penerbit buku.

Saat menyusun hingga menerbitkan buku referensi, Anda harus menyesuaikan standar Dikti agar buku Anda diakui. Oleh karena itu, jangan sampai Anda salah memilih penerbit dan berakhir tidak bisa klaim angka kredit.

Kuncinya kuasai cara identifikasi penerbit berkualitas dan kredibel! Silakan cek rangkuman dan download gratis E-Book Kunci Sukses Publikasi [NEW 2024]. Mulai dari etika, kriteria, hingga cara mengidentifikasi dibahas secara lengkap di e-book tersebut. Dowload segera karena kunci sukses publikasi ada di tangan Anda.

Spesifikasi Buku Referensi

Jika dalam penilitian ada spesifikasi atau aturan baku penulisan, maka dalam penulisan buku referensi pun juga ada. Spesifikasi penulisan buku referensi menggunakan font times new roman 12 atau menggunakan cambria. Tebal halaman minimal 40-50 halaman, belum termasuk daftar isi, daftar gambar, dan lainnya. Jika menggunakan standar UNESCO minimal menggunakan ukuran 15,5 cm x 23 cm.

Itulah poin penting yang setidaknya dikuasai oleh calon penulis buku yang hendak mengkonversi hasil penelitian menjadi buku referensi. Pada dasarnya mudah, yang sulit adalah kemauan.

Itulah hal penting yang harus Anda catat. Setelah selesai menulis, Anda perlu memilih penerbit untuk menerbitkan buku referensi ber-ISBN di penerbit anggota IKAPI agar buku diakui Dikti.

Terbitkan buku di Penerbit Deepublish saja! Sudah 6000+ lebih akademisi dari doktor hingga profesor menerbitkan di sini. Anda juga tak perlu bingung, konsultan kami akan membantu proses penerbitan hingga buku Anda terbit.

Jadi, tak perlu ragu lagi, silakan daftar melalui laman Menerbitkan Buku di Deepublish sekarang juga!

Artikel Terkait :

deepublish

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

3 hari ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

3 hari ago

Panduan Menulis Draft Buku, Bisa Tingkatkan Produktivitas!

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

3 hari ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

3 hari ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

3 hari ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

3 hari ago