Daftar Isi
Pernahkah Anda membaca atau melihat bagaimana novel sejarah itu? Sama halnya seperti novel lainnya, novel sejarah ini juga menjadi bahan bacaan yang mengandung nilai tersendiri di dalamnya. Di dalam novel tersebut, tentu ada maksud dan tujuan penulis yang ingin menyampaikan pesan melalui isi novel.
Tapi apa sebenarnya novel sejarah itu? Sebelum memahami apa pengertian dari novel sejarah, bagaimana ciri-ciri novel tersebut, bagaimana perbedaan novel sejarah dengan jenis novel lainnya, dan bagaimana contohnya, perlu diketahui bahwa novel sejarah merupakan salah satu jenis novel dari berbagai novel lainnya.
Beberapa jenis novel di antaranya adalah novel romantis, novel misteri, novel komedi, novel horor, novel inspiratif, novel sejarah, dan masih banyak jenis novel lainnya. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai berbagai hal mengenai novel sejarah yang ternyata dekat dengan masyarakat atau pembaca.
Sebelum memahami apa itu pengertian novel sejarah, Anda harus mengetahui dulu apa arti novel secara umum. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), novel adalah karangan prosa yang panjang dan mengandung rangkaian cerita tentang kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku.
Secara etimologis, novel yang berasal dari bahasa Italia “novella” memiliki arti “baru”, “berita”, atau “cerita pendek mengenai suatu hal yang baru”. Sementara itu, susunan di dalam novel juga diatur karena di dalam novel harus mengandung unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Novel juga dibangun berdasarkan berbagai masalah atau konflik yang terjadi dan dihadapi para tokoh yang ada di dalam cerita tersebut. Sehingga novel bisa disebut sebagai karya sastra yang kompleks, sehingga tidak heran jika novel lebih panjang dibandingkan dengan karya sastra lainnya.
Setelah memahami pengertian novel secara umum, saatnya mempelajari apa itu novel sejarah. Pada dasarnya, novel sejarah sangat bermanfaat membantu pembaca untuk dapat mengetahui sejarah atau mengenal serta mempelajari sejarah melalui cara yang menyenangkan.
Novel sejarah adalah karya sastra yang menceritakan mengenai fakta-fakta tentang berbagai kejadian yang terjadi di masa lalu. Di dalam novel tersebut, berisi berbagai peristiwa yang memiliki nilai sejarah. Akan tetapi meski mengulas fakta sejarah masa lalu, novel sejarah juga berisi tentang berbagai hal yang berasal dari imajinasi penulis.
Oleh sebab itu, biasanya novel sejarah ini juga disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengedukasi sekaligus menghibur pembaca. Hal ini karena novel sejarah termasuk di dalam kategori novel ulang atau rekon.
Novel sejarah termasuk di dalam novel rekon imajinasi yang mana seperti yang sudah dijelaskan di atas yakni berdasarkan fakta yang dikemas dengan sudut pandang lain penulis semenarik mungkin sehingga memiliki nilai sejarah yang menyenangkan dan tidak membuat pembaca bosan.
Tak hanya itu, novel sejarah ini juga harus dikemas menggunakan kaidah kebahasaan yang sesuai dan sengaja disusun sedemikian rupa agar selain dapat mengedukasi tetapi juga mampu menghibur para pembacanya, sehingga biasanya bahasa yang digunakan di dalamnya berbeda dengan teks sejarah yang ada pada materi pelajaran.
Untuk membedakan novel sejarah dengan teks sejarah, bahwa pengertian teks sejarah adalah teks yang menjelaskan mengenai berbagai fakta yang terjadi di masa lalu sehingga menjadi latar belakang terjadinya peristiwa bersejarah yang dialami oleh orang-orang zaman dahulu secara nyata.
Penulisan teks sejarah juga biasanya memiliki aturan yang ketat, baik dalam pengungkapan sejarah maupun data fakta karena harus sesuai dengan data atau berbagai fakta yang pernah benar-benar terjadi zaman dahulu.
Sementara novel sejarah, merupakan tulisan yang mengisahkan cerita dengan latar belakang peristiwa sejarah dan tidak harus bersandar hanya pada fakta-fakta sejarahnya saja. Terbukti bahwa di dalam novel sejarah, penulis selalu menyisipkan cerita atau kisah hasil imajinasi penulis tersebut.
Kisah atau cerita imajinatif yang disisipkan biasanya menggunakan prosa fiksi yang lebih luwes sehingga penokohan dan latar belakangnya ditulis menggunakan gaya novel yang populer. Oleh sebab itu, biasanya penulis novel sejarah ini bisa lebih bebas membuat konstruksi alur cerita sesuai dengan imajinasi dan gayanya.
Meski bersifat imajinatif sesuai dengan imajinasi penulis, novel sejarah juga harus memuat unsur yang berisi latar belakang kisah masa lalu tentang sejarah yang diceritakan kembali, sehingga novel tersebut tetap bisa dikatakan sebagai karya sastra atau karya tulis yang bermuatan sejarah.
Penulis lama yang biasanya mengangkat novel dengan tema sejarah ini misalnya Pramoedya Ananta Toer. Beliau menulis novel Bumi Manusia yang menceritakan sejarah manusia pada zaman itu saat Indonesia berada pada masa pemerintahan Hindia Belanda.
Di dalam novel Bumi Manusia tersebut, Pramoedya juga mengangkat unsur sejarah yang kental dan diungkapkan berdasarkan cerita dari berbagai dimensi kehidupan tokoh sejarah di dalam novelnya, misalnya kehidupan masyarakat pada zaman itu, peristiwa atau tragedi apa yang terjadi, dan lain sebagainya.
Selain pendapat secara umum, Heru Marwata di dalam jurnal Sejarah Novel Sejarah Indonesia: Komunikasi antara Dunia Sastra dengan Dunia Nyata (2008) mengungkapkan bahwa novel sejarah ditulis menggunakan repertoar peristiwa historis yang leluasa, sehingga dapat mengekspresikan peristiwa tersebut secara gamblang.
Baca Juga:
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel,Cerpen,Puisi,dan Drama
Apa itu Novel? Yuk, Pahami Pengertian Novel Menurut Para Ahli
13 Cara Membuat Judul Buku&Novel Yang Bagus Serta Menarik
8 Rahasia Cara Menulis Novel Dengan Mudah
Setelah memahami bagaimana pengertian novel sejarah, perlu diketahui juga bahwa untuk membedakan apakah suatu novel merupakan novel sejarah atau novel jenis lain, maka harus ada karakteristik atau ciri-ciri pembedanya. Novel yang menceritakan sejarah ini tentu juga memiliki ciri-ciri pembeda dari novel lainnya.
Berikut adalah karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan novel yang menceritakan sejarah dengan novel jenis lainnya:
– novel ini disajikan dengan urutan yang kronologis, sistematis, sesuai dengan peristiwa dan kejadian yang berlangsung di masa lampau
– novel ini memiliki struktur teks yang membangun novel yaitu struktur teks orientasi, urutan peristiwa, dan reorientasi
– novel ini berisi naskah yang menceritakan ulang kejadian masa lalu atau kejadian masa lampau
– novel ini menggunakan konjungsi temporal
– berisi tentang fakta-fakta yang benar-benar terjadi di masa lalu
Sama halnya seperti novel lain, novel dengan latar belakang sejarah ini juga memiliki struktur yang membangun. Struktur novel sejarah yaitu: (1) orientasi, (2) pengungkapan peristiwa, (3) konflik, (4) puncak konflik, (5) resolusi, dan (6) koda. Di bawah ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai struktur-struktur tersebut.
Struktur orientasi merupakan bagian paling awal pada berbagai karya sastra, salah satunya novel sejarah. Bagian orientasi ini menceritakan pengenalan awal suatu novel baik berdasarkan latar tempatnya, waktu, sudut pandang, hingga mengenalkan para tokohnya.
Selain itu, bagian orientasi ini juga biasanya mulai memunculkan bagaimana hubungan para tokoh dan bagaimana awal mula kejadian atau peristiwa yang akan diceritakan di dalam novel tersebut.
Bagian kedua adalah pengungkapan peristiwa. Setelah orientasi, maka pengungkapan peristiwa menjadi peristiwa transisi antara peristiwa awal dan peristiwa inti cerita di dalam novel sejarah. Biasanya, pengungkapan peristiwa ini menceritakan bagaimana kejadian awal atau kemunculan suatu kejadian yang memicu terjadinya konflik.
Biasanya, dalam bagian pengungkapan peristiwa ini diceritakan tentang penokohan, bagaimana kejadian yang menyebabkan terjadinya konflik cerita, bagaimana kesulitan yang dihadapi atau dialami oleh tokoh utama, hingga bagaimana latar belakang terjadinya masalah atau konflik.
Setelah bagian pengungkapan peristiwa, masuk pada bagian konflik yang mana merupakan titik puncak peristiwa di dalam novel sejarah. Konflik bisa disebut sebagai suatu permasalahan yang dialami tokoh atau dihadapi tokoh di dalam cerita tersebut.
Adanya konflik ini menjadi bagian yakni inti masalah atau inti cerita yang kemudian melatarbelakangi mengapa novel tersebut ditulis dan dibuat. Di dalam konflik juga biasanya terjadi permasalahan, dimunculkan berbagai kesulitan, kesukaran, hingga adanya pertikaian yang dialami tokoh yang berperan di dalam novel tersebut.
Setelah bagian konflik terjadi, biasanya ada bagian puncak konflik. Berbeda dengan konflik, puncak konflik ini merupakan bagian puncak dari permasalahan atau inti pada novel sejarah. Puncak konflik biasanya menjadi bagian paling menegangkan di dalam sebuah cerita.
Hal ini karena puncak konflik berisi bagaimana cara tokoh mempertahankan diri. Apakah dirinya bisa berhasil menyelesaikan konflik atau permasalahan yang dihadapinya atau tidak.
Resolusi atau bagian penyelesaian merupakan bagian terakhir pada suatu permasalahan atau konflik yang terjadi di dalam cerita. Bagian resolusi ini biasanya berisi mengenai penjelasan tentang penyelesaian masalah, bagaimana pandangan tokoh terhadap penyelesaian masalah, sampai efek apa yang ditimbulkan.
Selain itu, bagian resolusi ini juga biasanya menampilkan bagaimana nasib yang dialami para tokoh yang terlibat konflik di dalam cerita tersebut.
Struktur koda di dalam novel berfungsi sebagai penutup pada novel yang biasanya berisi kesimpulan cerita, cerita buku selanjutnya yang akan dipublikasikan, dan adanya pertanyaan yang menggantung di dalam cerita.
Selain itu, koda juga biasanya menampilkan amanat yang bisa diambil pembaca dari peristiwa tersebut dan segala hal penutup yang menutup novel dengan baik.
Perbedaan Novel Sejarah dengan Novel Lainnya
Setelah memahami berbagai hal tentang novel sejarah di atas, Anda tentu masih ingin tahu sebenarnya apa perbedaan novel sejarah dan novel lain. Tentu saja dalam segi proses, isi, struktur, dan lain sebagainya, novel sejarah memiliki perbedaan dengan novel lain atau yang kita sebut sebagai novel umum.
Perbedaan yang paling terlihat adalah dari isi ceritanya. Pada novel sejarah, cerita yang diangkat berangkat dari kisah sejarah atau masa lalu yang pernah terjadi, berupa mitos, legenda, sejarah negara, dan lain sebagainya yang memang benar-benar ada di tengah-tengah masyarakat.
Sementara novel umum merupakan bentuk dari karya sastra yang murni merupakan hasil cerita fiksi atau hasil imajinasi dari penulis dalam bentuk tulisan yang memiliki unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik di dalamnya.
Baca Juga;
Mudah, Cara Membuat Novel Kisah Sendiri yang Banyak Diminati
Mengenal Bagaimana Pentingnya Novelty Dalam Tulisan Ilmiah
Tips Menulis Novel yang Menarik Bagi Pembaca
Cara Mengirim Naskah Novel ke Penerbit
Sama halnya seperti novel yang lainnya, novel ini juga memiliki unsur intrinsik yang membangun cerita. Unsur intrinsik yang membangun naskah atau cerita di dalam novel sejarah yaitu:
– Tema
– Tokoh
– Penokohan
– Alur atau Plot
– Setting atau Latar Belakang
– Sudut Pandang
– Gaya Bahasa
– Amanat atau Pesan Moral
Selain itu, novel sejarah juga memiliki kaidah kebahasaan yang membedakan novel ini dengan novel lainnya. Berikut kaidah kebahasaan dari novel sejarah:
– menggunakan kalimat yang bermakna lampau
– menggunakan kata yang menyatakan tentang urutan waktu
– menggunakan kalimat kata kerja secara tidak langsung
– menggunakan kata kerja dengan sesuatu yang dipikirkan dan dirasakan
– terdapat banyak dialog
– menggunakan kata sifat
Di Indonesia, cukup banyak contoh novel sejarah, bahkan banyak juga yang terkenal di masyarakat. Beberapa novel sejarah di Indonesia misalnya adalah:
– Roro Mendut karya Mangunwijaya dan Ajip Rosidi,
– Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer,
– Jejak Langkah karya Pramoedya Ananta Toer,
– Anak Segala Bangsa karya Pramoedya Ananta Toer,
– Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer,
– Arus Balik karya Pramoedya Ananta Toer,
– Mangir karya Pramoedya Ananta Toer,
– Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H.,
– Kemelut Majapahit karya SH. Mintarja,
– dan masih banyak lagi.
Beberapa contoh novel sejarah yang populer di Indonesia yaitu:
– Laut Bercerita karya Leila. S Chudori
– Gadis Kretek karya Ratih Kumala
– Amba karya Laksmi Pamuntjak
– Orang-orang Proyek karya Ahmad Tohari
– Tetralogi Buru karya Pramoedya Ananta Toer
– Max Havelaar karya Multatuli
– Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari
– Halaman Terakhir karya Yudhi Herwibowo
– Gadis Pantai karya Pramoedya Ananta Toer
– Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka
Novel sejarah merupakan karya sastra yang menceritakan mengenai fakta-fakta tentang berbagai kejadian yang terjadi di masa lalu. Di dalam novel tersebut, berisi berbagai peristiwa yang memiliki nilai sejarah. Akan tetapi meski mengulas fakta sejarah masa lalu, novel sejarah juga berisi tentang berbagai hal yang berasal dari imajinasi penulis
Selain itu, novel sejarah ini juga harus dikemas menggunakan kaidah kebahasaan yang sesuai dan sengaja disusun sedemikian rupa agar selain dapat mengedukasi tetapi juga mampu menghibur para pembacanya, sehingga biasanya bahasa yang digunakan di dalamnya berbeda dengan teks sejarah yang ada pada materi pelajaran.
Perbedaan novel sejarah dengan teks sejarah, bahwa pengertian teks sejarah adalah teks yang menjelaskan mengenai berbagai fakta yang terjadi di masa lalu sehingga menjadi latar belakang terjadinya peristiwa bersejarah yang dialami oleh orang-orang zaman dahulu secara nyata.
Penulisan teks sejarah juga biasanya memiliki aturan yang ketat, baik dalam pengungkapan sejarah maupun data fakta karena harus sesuai dengan data atau berbagai fakta yang pernah benar-benar terjadi zaman dahulu.
Sementara novel sejarah, merupakan tulisan yang mengisahkan cerita dengan latar belakang peristiwa sejarah dan tidak harus bersandar hanya pada fakta-fakta sejarahnya saja. Terbukti bahwa di dalam novel sejarah, penulis selalu menyisipkan cerita atau kisah hasil imajinasi penulis tersebut.
Ya, novel Rumah Kaca merupakan novel sejarah. Novel Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer merupakan penutup dari Tetralogi Buru ciptaan Pramoedya Ananta Toer dari novel sebelumnya yakni Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, dan Jejak Langkah.
Di dalam Novel ini, terdapat latar belakang yakni pada zaman pemerintahan Kolonial Belanda dan menceritakan tentang bagaimana usaha yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda yang memukul aktivitas Minke yang menjadi salah satu tokoh pergerakan nasional, melalui operasi mata-mata, serta pengarsipan yang rapi dan sistematis.
Sehingga novel Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer ini sah disebut sebagai novel sejarah.
Artikel Terkait:
9 Cara Menulis Cerpen Untuk Pemula dan Strukturnya
Menulis Buku Novel: Syarat Mengembangkan Penokohan
Novel Sejarah Laris di Pasaran
Buku Novel Terbaru Anda Pasti Laris-Begini Caranya
20 Tips Membangun Kebiasaan Menulis Agar Lebih Konsisten
Tips Menemukan Ide untuk Menulis Buku
13 Cara Menjadi Penulis Novel & Buku Profesional
Kata Pengantar: Pengertian, Unsur, Cara Membuat dan Contoh Lengkap!
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…