5 Perbedaan Footnote dan Daftar Pustaka

Perbedaan footnote dan daftar pustaka

Dalam menyusun sebuah karya ilmiah atau jurnal, penulis tentu akan menyusun yang namanya daftar pustaka. Kadang kala juga harus menuliskan footnote atau catatan kaki. Lalu, sudahkah memahami perbedaan footnote dan daftar pustaka tersebut? 

Secara sekilas, keduanya memang tampak sama hanya saja jika diperhatikan dari sejumlah aspek. Maka akan dijumpai berbagai perbedaan, sebab sejatinya memang berbeda satu sama lain. Supaya tidak keliru, simak penjelasan berikut ini. 

Apa Itu Footnote?

Memahami perbedaan footnote dan daftar pustaka bisa dimulai dari memahami definisi masing-masing. Footnote banyak dikenal sebagai catatan kaki. Footnote merupakan catatan penjelas dari teks yang dikutip, biasanya diletakkan pada bagian bawah tulisan atau karangan.

Sesuai namanya, penempatan footnote berada di sisi bawah halaman dari tulisan yang dibuat. Footnote bisa ditemukan di berbagai jenis tulisan baik itu tulisan ilmiah maupun non ilmiah. Sehingga, footnote tidak hanya bisa ditemukan di artikel ilmiah saja akan tetapi juga di novel. 

Berikut adalah contoh tampilan footnote:

Contoh footnote
Gambar dari Kwantlen Polytechnic University

Baca Juga : Cara Membuat Footnote yang Baik dan Benar

Apa Itu Daftar Pustaka?

Lalu, apa pengertian dari daftar pustaka? Daftar pustaka merupakan suatu daftar berisi informasi umum mengenai sumber pustaka yang dijadikan referensi dalam menyusun sebuah tulisan atau karangan. 

Daftar referensi ini bisa dari sumber berbentuk buku, artikel ilmiah pada jurnal, artikel online di sebuah situs, modul, hasil wawancara, dan lain sebagainya. Semua daftar referensi disusun menjadi daftar pustaka dan daftar pustaka ditempatkan di satu halaman khusus dan diletakan di bagian akhir karangan.

Berikut adalah contoh tampilan daftar pustaka atau references :

Contoh daftar pustaka atau references

Penjelasan di atas tentu bisa dipahami mengenai perbedaan footnote dan daftar pustaka. Selain dari definisi juga dari tempat penulisannya. Footnote akan tersebar di beberapa halaman karena letaknya di bawah tulisan yang butuh informasi tambahan. 

Sementara itu, daftar pustaka ditulis atau disusun khusus di satu halaman tersendiri dengan bab atau judul bab tersendiri di antara bab lainnya. Meskipun begitu, keduanya tetap memiliki persamaan. 

Baca Juga : Cara Menulis Daftar Pustaka APA Style Edisi Terbaru (7th Edition)

Kenali Perbedaan Footnote dan Daftar Pustaka

Footnote dan daftar pustaka memang memiliki sejumlah perbedaan yang terlihat dengan jelas. Berikut beberapa perbedaan footnote dan daftar pustala: 

1. Letak Penulisan 

Perbedaan footnote dan daftar pustaka yang pertama adalah dari segi letak penulisan. Sesuai definisi yang dijelaskan sebelumnya, footnote diletakan di bagian bawah halaman setiap tulisan yang sekiranya membutuhkan informasi tambahan dan penjelasan. 

Letak footnote ada di bagian bawah halaman setiap tulisan dan ditulis dengan huruf yang ukurannya lebih kecil. Sementara itu. daftar pustaka terletak di bagian belakang dan memiliki halaman khusus yang berjudul “Daftar Pustaka” atau “References” atau “Bibliography”. 

Daftar pustaka bisa satu halaman sendiri dan bahkan lebih sesuai dengan jumlah referensi yang digunakan oleh penulis. Sehingga menjadi bab khusus di dalam sebuah tulisan. 

2. Unsur atau Isi yang Dicantumkan 

Perbedaan footnote dan daftar pustaka juga terletak dari unsur atau isi yang dicantumkan. Unsur di dalam footnote mencakup nama pengarang, judul buku, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, dan halaman.

Sementara itu, daftar pustaka mencakup nama pengarang, judul buku/judul tulisan, tempat atau kota terbit, penerbit, dan tahun terbit. Sehingga di dalam daftar pustaka tidak ada keterangan halaman referensi. 

Selain itu, isi footnote tidak selalu berupa identitas referensi melainkan juga keterangan atau penjelasan. Misalnya, saat penulis memakai istilah asing X maka dibuat footnote yang menjelaskan definisinya dengan bahasa sederhana. 

Sehingga isi footnote tidak melulu mencantumkan unsur-unsur yang disebutkan sebelumnya. Sebab fungsi dari footnote sendiri memang lebih beragam dibandingkan dengan daftar pustaka. 

3. Fungsi 

Perbedaan selanjutnya adalah dari segi fungsi. Footnote memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah: 

  • Menjadi media bagi penulis untuk menjelaskan suatu istilah yang tidak biasa. Misalnya istilah asing, istilah ilmiah, dan lain-lain yang jarang digunakan dalam keseharian. 
  • Footnote membantu meningkatkan pemahaman pembaca atas apa yang dituliskan oleh penulis, sebab menjelaskan sesuatu dengan lebih detail dan memakai bahasa sederhana tadi. 
  • Menjelaskan sumber dari istilah yang digunakan maupun kutipan yang diambil. 

Sementara daftar pustaka, berfungsi untuk memberitahu pembaca mengenai seluruh referensi yang digunakan. Sehingga isi tulisan dijamin kredibel dan bisa dipertanggung jawabkan. Daftar ini bisa dipakai pembaca untuk menemukan referensi yang sesuai. 

Baca Juga : Fungsi Footnote dalam Karya Ilmiah yang Perlu Diketahui

4. Tujuan Penulisan 

Perbedaan footnote dan daftar pustaka juga berasal dari tujuan penulisan. Footnote bisa bertujuan untuk menjelaskan suatu istilah kepada pembaca. Sekaligus bertujuan menjelaskan sumber dari sebuah istilah dan kutipan. 

Sementara daftar pustaka disusun dengan sejumlah tujuan, diantaranya adalah: 

  • Menjelaskan seluruh referensi yang mempengaruhi isi tulisan. 
  • Memberikan informasi sumber referensi dan sumber bacaan tambahan kepada pembaca. 
  • Merupakan bentuk penghargaan kepada pemilik karya yang dijadikan referensi oleh penulis. 
  • Menghindari tindakan plagiarisme. 
  • Menguatkan kredibilitas dari tulisan yang disusun. Sehingga daftar pustaka lebih umum ada di karya tulis ilmiah. 

5. Cara Penulisan 

Perbedaan yang terakhir adalah dari cara penulisan, dalam hal ini ada beberapa aspek yang menjadi pembeda. Yaitu: 

  • Ukuran huruf, pada footnote ukuran huruf lebih kecil sementara daftar pustaka tidak. 
  • Nama pengarang, footnote ditulis biasa sementara di daftar pustaka nama pengarang dibalik. Ditulis nama belakang ditambahkan tanda koma (,) kemudian baru nama depan pengarang. 
  • Nomor, pada footnote ditambahkan penomoran dan ditulis di akhir footnote dengan diapit tanda kurung atau lingkaran. Sementara itu, di daftar pustaka tidak ada penulisan nomor. 

Persamaan Footnote dan Daftar Pustaka

Meskipun memiliki sejumlah perbedaan, akan tetapi footnote dan daftar pustaka juga memiliki persamaan. Tepatnya satu persamaan, yakni sama-sama menjelaskan sumber referensi. Hanya saja pada footnote terkadang hanya berisi informasi penjelas. 

Baca Juga : 8 Situs Pembuat Daftar Pustaka Online Pilihan dan Linknya

Istilah-Istilah yang Sering Digunakan dalam Catatan Kaki

Khusus untuk footnote, ternyata dalam penulisannya ada sejumlah istilah yang wajib dipahami oleh penulis. Istilah-istilah ini bisa jadi akan sering digunakan, dan berikut penjelasannya: 

a. Ibid

Istilah pertama adalah “Ibid”. Istilah Ibid digunakan untuk isi footnote yang sama dengan footnote sebelumnya. Misalnya: 

1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55.

2Ibid.

b. Op. Cit. 

Istilah kedua adalah “Op. Cit.”. Istilah Op. Cit. digunakan untuk menjelaskan sumber kutipan berasal dari referensi yang sama meski tidak sama halamannya. Misalnya sumber A ditulis footnote di halaman 4 maka footnote kedua dengan sumber sama di halaman 6 atau selebihnya. Berikut contohnya:

1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55.

2Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati,  (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34.

3Batubara, Op. Cit., 57.

c. Loc. Cit. 

Terakhir adalah istilah “Loc. Cit.”. Istilah Loc. Cit. digunakan untuk menyebutkan sumber yang disebutkan sebelumnya di footnote sekaligus di halaman yang sama. Jika Cit. Loc. sumber sama di halaman berbeda, maka Loc. Cit. sumber dan halaman sama. Contohnya: 

1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55.

2Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati,  (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34

3Batubara, Loc. Cit.

Baca Juga : Hal-Hal yang Tidak Perlu Ditulis dalam Penulisan Daftar Pustaka

Contoh Penulisan Footnote dan Daftar Pustaka

Supaya lebih mudah memahami perbedaan footnote dan daftar pustaka, berikut adalah contoh penulisan masing-masing: 

1. Penulisan Footnote

1Raihan Batubara, Pemimpin yang Demokratis, (Jakarta: Diona, 2005), 55.

2Bahar Nasution, Jiwa Nasionalis Sejati,  (Yogyakarta: Viro Bolio, 2004), 34

2. Penulisan Daftar Pustaka 

Berikut contoh penulisan daftar pustaka dari buku: 

Batubara, Raihan. 2005. Pemimpin yang Demokratis. Jakarta: Diona. 

Nasution, Bahar. 2004. Jiwa Nasionalis Sejati. Yogyakarta: Viro Bolio. 

Artikel seputar penulisan daftar pustaka :

Cara Membuat Daftar Pustaka Otomatis

8 Cara Merapikan Daftar Pustaka di Word [+Gambar]

Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Jurnal dan Contohnya

Cara Menulis Daftar Pustaka Undang-Undang

Cara Menulis Daftar Pustaka Dari Website

Contoh Penulisan Daftar Pustaka Dari Buku

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama