Teks Argumentasi: Struktur, Pola Kebahasaan, dan Contoh

teks argumentasi

Teks Argumentasi. Berbagai bacaan yang selama ini kita temui di berbagai media bacaan baik cetak maupun digital ternyata memiliki berbagai jenis teks. Di antaranya teks deskripsi, teks eksposisi, teks argumentasi, dan lain sebagainya. Tetapi seringkali kita tidak bisa membedakan jenis teks apakah yang sedang kita baca.

Kali ini, kita akan membahas mengenai teks argumentasi. Apa itu teks argumentasi, bagaimana ciri-ciri teks argumentasi, dan apa saja struktur yang terdapat pada teks argumentasi akan dibahas di bawah ini. Sebelum masuk ke berbagai materi penting, kita harus mengetahui dulu apa itu teks argumentasi.

Teks argumentasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah teks yang berisi mengenai alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Teks argumentasi biasanya menjadi landasan teks debat karena di dalam teks argumentasi disajikan suatu bentuk retorika yang mempengaruhi sikap atau pendapat orang lain.

Teks argumentasi juga bisa disebut sebagai teks yang berisi pendapat disertai dengan data dan fakta sebagai alasan atau bukti nyata untuk membuktikan kebenaran dari suatu pendapat. Biasanya, teks argumentasi berisi sebuah pemaparan berupa pendapat berdasarkan bukti, alasan, dan contoh dari kejadian nyata yang dimaksudkan untuk mempengaruhi pembaca.

Sehingga perlu diperhatikan, bahwa sukses atau tidaknya teks argumentasi adalah bagaimana cara pembaca dapat menerima dan mendukung gagasan yang dibuat oleh penulis. Meskipun teks argumentasi berisi mengenai pendapat, namun biasanya teks argumentasi juga memuat beberapa hal lain.

Beberapa aspek lain yang terdapat di dalam teks argumentasi selain pendapat antara lain adanya pemaparan ide, gagasan, atau alasan-alasan logis yang mendukung pendapat dari penulis. Sehingga teks argumentasi diberikan sebagai pembuktian, alasan, atau ulasan objektif yang biasanya diikuti contoh, analogi, dan sebab akibat.

Simpulannya, teks argumentasi merupakan bacaan yang memuat pengembangan paragraf yang memuat mengenai isi bacaan dengan tujuan untuk meyakinkan dan membujuk pembaca agar memiliki pemikiran yang sama dengan penulis. Di dalam teks argumentasi, memuat mengenai ide, gagasan, pendapat yang disertai dengan analogi dan contoh.

Teks argumentasi akan berhasil ketika memiliki penjelasan yang kuat dan membuat pembaca terpengaruh dengan isi yang ada di dalam teks argumentasi.

Baca Juga:

Pengertian Teks Argumentasi Menurut Para Ahli

Selain pengertian secara bahasa dan secara umum, para ahli juga memiliki pendapatnya masing-masing mengenai pengertian teks argumentasi. Di bawah ini adalah pendapat para ahli mengenai teks argumentasi.

1. Nani Darmayanti

Menurut Nani Darmayanti, teks argumentasi merupakan teks yang memberikan alasan kuat dan meyakinkan. Di dalam teks argumentasi, penulis menyatakan pendapat dengan penjelasan dan alasan yang kuat agar bisa memengaruhi pembaca. Teks argumentasi harus kritis, logis, dan berdasarkan dengan fakta-fakta yang ada. Cara mendapatkan faktanya sebagai berikut:

– dari bahan bacaan (buku, surat kabar, majalah, jurnal, internet, dan lainnya),

– dari hasil wawancara atau angket,

– dari hasil penelitian atau pengamatan langsung melalui observasi yang telah dilakukan.

2. Taufiqur Rahman

Taufiqur Rahman mengungkapkan pendapatnya bahwa teks argumentasi bisa juga diartikan sebagai bentuk bukti atau alasan yang digunakan untuk memperkuat pendapat di dalam sebuah tesis, meskipun pada umumnya argumentasi juga dipakai untuk menolak suatu pernyataan.

3. Alwasilah (2005)

Sementara itu, Alwasilah berpendapat bahwa teks argumentasi adalah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari sebuah pernyataan (statement). Di dalam teks argumentasi, penulis menggunakan berbagai strategi atau piranti retorika untuk meyakinkan pembaca perihal kebenaran atau ketidakbenaran pernyataan tersebut.

4. Nursisto (1999)

Menurut Nursisto, teks argumentasi adalah karangan yang berusaha memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Teks argumentasi menurut Nursisto ini dipastikan memuat mengenai argumen, yaitu disertai bukti dan alasan yang dapat meyakinkan orang lain bahwa pendapat yang disampaikan benar.

5. Keraf (2004)

Keraf menyatakan pendapatnya mengenai teks argumentasi yang merupakan suatu bentuk retorika yang berusaha untuk memengaruhi sikap dan pendapat orang lain agar mereka percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis.

6. Aceng Hasani (2005)

Aceng Hasani mengemukakan pendapatnya mengenai teks argumentasi sebagai suatu karangan yang mencoba untuk memengaruhi orang lain dengan menghadirkan bukti yang dapat memperkuat argumen di mana penyajiannya dilakukan secara logis dan faktual dengan tujuan agar pembaca atau pendengar tertarik dengan yang dikemukakan penulis.

7. Finoza (2008)

Sedangkan Finoza mengungkapkan pengertian teks argumentasi sebagai karangan yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil suatu doktrin, sikap, dan tingkah laku tertentu.

8. Kokasih (2002)

Menurut pendapat Kokasih, pengertian teks argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran tersebut.

9. Daud (2004)

Menurut Daud, teks argumentasi akan kuat dan berhasil ketika penulis mampu mengemukakan tiga prinsip, yakni pernyataan, alasan yang mendukung, dan pembenaran.

– Pertanyaan mengacu penentuan posisi dalam masalah yang masih kontroversial.

– Alasan mengacu pada usaha untuk mempertahankan pernyataan dengan memberikan alasan-alasan atau bukti yang sesuai.

– Pembenaran mengacu pada usaha dalam menunjukkan hubungan antara pernyataan dan alasan.

Tujuan Teks Argumentasi

Teks argumentasi memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca agar bisa menerima, mengambil, atau terpengaruh oleh isi atau pernyataan yang ada di dalam teks argumentasi. Teks argumentasi juga biasanya memilki tujuan untuk membuktikan suatu kebenaran yang dilengkapi dengan data atau fakta sebagai alasan atau pembenaran pendapatnya dari pembaca.

Teks argumentasi ini bersifat nonfiksi, sehingga hal yang disampaikan selain logis juga menggunakan bahasa yang baku dan tidak ambigu. Kalimat yang terdapat di dalam teks argumentasi berbentuk kalimat tunggal yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga dapat meyakinkan pembaca mengenai kebenaran tersebut.

Meski bersifat meyakinkan pembaca, tetapi teks argumentasi tidak berarti mengajak orang lain untuk mengikuti opini di dalam teksnya.

Baca Juga: 

Ciri-ciri Teks Argumentasi

Untuk membedakan teks argumentasi dengan teks lainnya, pasti setiap teks memiliki ciri khas masing-masing. Inilah beberapa ciri-ciri teks argumentasi yang bisa digunakan untuk membedakan teks argumentasi dan teks lainnya.

1. Isi teks argumentasi memberikan penjelasan mengenai gagasan, pendapat, atau keyakinan yang ditulis penulis.

2. Teks argumentasi memerlukan fakta yang dilengkapi dengan data-data yang valid.

3. Teks argumentasi berisi mengenai teks yang memberikan pendapat, tetapi juga disertai data yang jelas. Data yang terdapat di teks argumentasi biasanya berupa angka, peta, grafik, atau gambar.

4. Dalam membuat teks argumentasi, diperlukan sumber atau sintesis yang artinya rangkuman baru yang dibutuhkan di dalam suatu teks.

5. Teks argumentasi juga harus mendapat sumber dari pengalaman, hasil penelitian, dan bahan bacaan yang memang sudah tervalidasi.

6. Analisis yang dilakukan atau terdapat di dalam teks argumentasi dilakukan dengan cara membedakan atau memisahkan dan menggolongkan sesuatu. Kemudian, hasil dari analisis yang sudah ditemukan dapat dirangkum dan disusun menjadi tulisan baru sesuai dengan topik bahasan. Sintesis di sini harus dilakukan secara objektif dan kritis.

7. Teks argumentasi biasanya diakhiri dengan menulis simpulan dan kalimat penutup yang digunakan untuk memperkuat argumentasi.

Struktur Teks Argumentasi

Secara garis besar, teks argumentasi memiliki tiga struktur utama yang wajib ada di dalam teks tersebut. Ketiga struktur teks tersebut di antaranya: (1) pendahuluan, (2) tubuh argumen, dan (3) kesimpulan. Meski hanya memiliki 3 struktur saja, bukan berarti hanya ada 3 paragraf di dalam teks argumentasi.

Penulis bisa menuliskan lebih dari 3 paragraf yang beberapa paragrafnya mewakili pendahuluan, beberapa paragraf lainnya mewakili tubuh argumen, dan sisanya mewakili tentang kesimpulan teks argumentasi.

1. Pendahuluan

Pendahuluan pada teks argumentasi memuat tentang argumen yang akan disampaikan atau menunjukkan dasar dari sebuah argumentasi yang akan disampaikan penulis. Pada bagian ini, perlu dibuat sangat menarik agar dapat memikat perhatian pembaca. Bagian pendahuluan juga menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi harus disampaikan.

Idealnya, pendahuluan harus mengandung cukup banyak bahan untuk menarik perhatian pembaca yang tidak ahli sedikit pun serta memperkenalkan kepada pembaca mengenai fakta-fakta pendahuluan yang perlu diketahui untuk dapat memahami argumentasinya.

2. Tubuh Argumen

Tubuh argumen di dalam teks argumentasi berisi mengenai fokus usaha membuktikan pendapat atau suatu gagasan yang sudah dituliskan di bagian pendahuluan. Tulisan di dalam tubuh teks argumentasi dapat berupa alasan logis, fakta, atau data yang didukung dengan pendapat yang akan disampaikan.

Tulisan di dalam tubuh argumen ini harusnya disampaikan setelah melakukan proses analisis, penyusunan, dan dikemukakan setelah melakukan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran yang logis, sehingga nantinya dicapai kesimpulan yang benar. Yang penting diperhatikan, ketika menulis, pengarang harus menempatkan diri sebagai pembaca.

3. Kesimpulan atau Ringkasan

Kesimpulan atau ringkasan yang terdapat pada teks argumentasi tidak melulu mempersoalkan topik mana yang dikemukakan di dalam argumentasi, tetapi pengarang tetap harus menjaga agar konklusi yang disimpulkan tetap dapat memelihara tujuan dan kembali menyegarkan ingatan pembaca mengenai teks yang disampaikan secara logis.

Tujuan dari disusunnya kesimpulan atau ringkasan adalah untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa gagasan yang diberikan sudah sesuai dengan kebenaran yang disampaikan melalui proses penalaran dan disampaikan dalam bahasa dan data yang logis yang mencakup keseluruhan isi dari bacaan teks argumentasi tersebut.

Jenis Teks Argumentasi

Teks argumentasi dibagi menjadi beberapa jenis seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Teks Argumentasi Rincian

Jenis teks argumentasi rincian merupakan teks yang berisi mengenai pendapat dan alasan penulis yang disertai beberapa perincian.

2. Teks Argumentasi Contoh

Teks argumentasi contoh merupakan teks yang berisi mengenai pendapat dan alasan penulis yang disertai dengan beberapa contoh sebagai bukti bahwa pendapat penulis benar dan tidak dapat disangkal lagi oleh pembaca.

3. Teks Argumentasi Sebab-Akibat

Teks argumentasi selanjutnya adalah teks argumentasi sebab-akibat yang merupakan sebuah teks yang dikembangkan dengan menyampaikan sebab-sebab yang diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut.

4. Teks Argumentasi Akibat-Sebab

Kontras dengan teks argumentasi sebab-akibat, teks argumentasi akibat-sebab merupakan teks yang dikembangkan dengan menyampaikan terlebih dahulu apa akibatnya, baru dicari apa penyebab yang mendasarinya.

Langkah Menyusun Teks Argumentasi

Untuk dapat menulis teks argumentasi, maka harus melakukan langkah-langkah yang tepat. Inilah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menulis teks argumentasi.

1. Pertama, penulis harus memilih dan menentukan pokok permasalahan apa yang akan diangkat dan dituangkan ke dalam teks argumentasi.

2. Selanjutnya penulis harus merumuskan pokok-pokok permasalahan dengan kalimat yang jelas dan membuat grafik yang besar.

3. Kemudian penulis juga harus menetapkan tujuan dari teks argumentasi tersebut.

4. Setelah itu, lalu kumpulkan berbagai bahan yang berupa fakta, keterangan, kesaksian orang lain atau para ahli sebelum menuangkan ide pokok ke dalam suatu tulisan.

5. Penulis kemudian juga harus sudah memelajari pustaka dan mencatat kutipan yang akan dijadikan referensi dan data tulisan.

6. Lakukan juga beberapa proses ini, di antaranya menganalisis, menguji, membandingkan, menghubungkan (fakta, keterangan, kesaksian, catatan, dan kutipan), kemudian menguraikan dan menyusun keterangan dengan menarik dan logis serta membuat simpulan atau ringkasan teks argumentasi.

7. Tahap terakhir, penulis harus membaca ulang teks argumentasi yang sudah dibuat untuk mengetahui kelengkapan dan juga memastikan tulisan sudah sempurna. Perbaiki jika masih ada kesalahan di dalam tulisan tersebut.

Pola Pengembangan Teks Argumentasi

Di dalam teks argumentasi, terdapat dua pola pengembangan.

1. Pola pengembangan sebab ke akibat

Pola pengembangan teks argumentasi sebab dan akibat ini berawal dari peristiwa awal yang dianggap sebagai penyebab. Kemudian teks berjalan menuju ke bagian simpulan yang berupa efek atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.

2. Pola pengembangan akibat ke sebab

Pola pengembangan teks argumentasi selanjutnya adalah pola pengembangan akibat dan sebab dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap sebagai akibat, kemudian bergerak menuju ke hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah atau peristiwa yang terjadi di dalam teks argumentasi.

Contoh Teks Argumentasi

Berikut contoh teks argumentasi yang bisa dijadikan referensi:

1. Contoh Teks Argumentasi Pola Pengembangan Sebab Akibat

PON XX Papua 2021 yang diselenggarakan pada Sabtu (2/10/2021) terselenggara secara meriah meski di tengah pandemi. Upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) diselenggarakan di Stadion Lukas Enembe, Sentani, Papua tepat pukul 19.00 WIT. Dimeriahkan dengan berbagai hiburan, upacara pembukaan PON XX Papua 2021 menyita banyak perhatian.

PON XX Papua 2021 yang telah dibuka Sabtu lalu akan melibatkan 6.496 atlet dan sekitar 3.300 ofisial. Dari jumlah atlet tersebut, akan digelar 37 cabang olahraga pertandingan, 56 disiplin cabang olahraga, dan 679 nomor pertandingan atau perlombaan.

Sayangnya, selama PON XX Papua 2021 berlangsung, ditemukan beberapa kasus Covid-19 baru. Hal ini turut mengundang perhatian masyarakat luas dan juga membuat beberapa kebijakan akhirnya dilakukan pemerinta di tengah penyelenggaraan PON XX Papua 2021.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito, kasus Covid-19 di PON XX Papua 2021 menyebar karena adanya interaksi antar-peserta di dalam kamar dan saat makan bersama. Selain itu, para atlet yang berpartisipasi tidak semuanya menaati protokol kesehatan, baik di dalam maupun di luar venue.

Hingga saat ini, tercatat ada 83 kasus positif Covid-19. Mengetahui kasus Covid-19 yang terjadi di lingkungan penyelenggaraan PON XX Papua 2021, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Profesor Wiku Adisasmito angkat bicara. Wiku mengatakan bahwa PON XX Papua 2021 diperkirakan akan memiliki risiko lonjakan Covid-19 karena melibatkan masyarakat dalam jumlah besar.

2. Contoh Teks Argumentasi Pola Pengembangan Akibat Sebab

Toksisitas Bisphenol A sangat berbahaya dan bisa menimbulkan berbagai macam penyakit bagi manusia diantaranya kanker payudara, pubertas dini, penyakit jantung, infertilitas, katalisator penyakit saraf, hingga obesitas.

Dengan adanya berbagai kasus di atas, tentu BPA tidak hanya berbahaya pada anak-anak saja, orang dewasa juga bisa terkena penyakit yang berasal dari toksisitas Bisphenol A. Bahaya itu diungkap anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Irfan Dzakir Nugroho, Sp.A.M.Biomed yang dilansir dari Kompas.com.

Menurutnya, bahaya toksisitas Bisphenol A atau BPA saat ini harus menjadi perhatian terutama di berbagai negara maju, seperti di Eropa dan Amerika. Biasanya, BPA terdapat di kemasan plastik baik wadah minuman atau makanan yang saat ini beredar luas.

“Efeknya sangat luas di berbagai kelompok. Sudah banyak studi yang membuktikan hal tersebut dan untuk mencegahnya, dibutuhkan regulasi preventif yang menjauhkan masyarakat dari bahaya BPA,” ujar dr Irfan. Sementara itu, sejauh ini ada 130 lebih studi yang melaporkan efek samping dan bahaya BPA dalam jangka panjang.
BPA sendiri belakangan justru semakin marak dipergunakan sebagai bahan pembuatan wadah makanan dan minuman yang ternyata mengandung Bisphenol-A atau BPA yang sangat berisiko bagi kesehatan manusia.

Baca Juga:

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama