Variabel Bebas dan Terikat, Contoh Penerapan dan Penjelasan

Variabel Bebas dan Terikat. Ketika kamu sedang membuat judul penelitian, pasti kamu akan menentukan variabel-variabelnya dengan spesifik dan jelas. Variabel penelitian sering diidentikkan dengan penelitian kuantitatif. Sebelumnya, apakah kamu tahu definisi dari variabel penelitian? Lalu, bagaimanakah jenis-jenis variabel penelitian itu?

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai variabel-variabel penelitian, khususnya variabel bebas dan terikat. Selain itu, kita juga akan mempelajari pengertian variabel terikat dan bebas, perbedaan, karakteristik, dan contohnya. Supaya jelas dan mudah untuk memahaminya, baca sampai selesai ya!

EBOOK GRATIS : Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)

Pengertian Variabel Penelitian Menurut Para Ahli

Sebelum kita mempelajari mengenai variabel bebas dan variabel terikat, terlebih dahulu kita mempelajari tentang apa yang dimaksud dengan variabel penelitian. Di bawah ini ialah pengertian variabel penelitian menurut para ahli.

1. Bohnstedt (1982)

Variabel penelitian adalah suatu karakteristik dari orang, objek, atau kejadian yang berbeda dalam nilai-nilai yang dijumpai pada orang, objek, atau kejadian itu sendiri.

2. Kerlinger (1973)

Variabel penelitian adalah suatu simbol yang menetapkan angka atau nilai dari suatu hal.

3. Fraenkel & Wallen (1993) 

Variabel penelitian adalah suatu konsep. Konsep mengenai kata benda yang berarti variasi dalam suatu kelas pada objek (dalam Yusuf, 2014:102-103).

4. Winarsunu (2006)

Variabel penelitian diartikan sebagai suatu konsep yang mempunyai variasi atau keragaman. Sedangkan konsep itu sendiri adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena atau gejala tertentu. Konsep tentang apapun jika memiliki ciri-ciri yang bervariasi atau beragam dapat disebut dengan variabel. Jadi, variabel adalah segala sesuatu yang bervariasi (2006:3-4).

5. Sutama (2016)

Variabel penelitian merupakan konsep kata benda yang berarti variasi dalam suatu kelas objek, seperti kursi, gender, warna mata, prestasi, motivasi, atau kecepatan berlari. Selain itu, variabel penelitian juga merupakan peristiwa, kategori, varietas, jenis, atau kelas, perilaku, atribut yang menyatakan suatu konstruk dan mempunyai nilai yang berbeda, tergantung pada bagaimana menggunakannya dalam kajian khusus (2016:47).

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli di atas mengenai variabel penelitian, dapat diambil simpulan bahwa variabel penelitian adalah suatu konsep atau karakteristik mengenai objek, orang, atau fenomena yang memiliki ciri-ciri dan bervariasi yang digunakan untuk penelitian.

Variabel penelitian menurut Winarsunu (2006:4) ditetapkan dengan penggambaran dari objek tersebut. Misalnya kita akan meneliti mengenai kepemimpinan. Kepemimpinan di sini masih menjadi suatu konsep yang luas, sehingga masih didapatkan mengenai definisi kepemimpinan dan ciri-cirinya. Maka dari itu, yang dapat dikatakan sebagai variabel penelitian pada konsep kepemimpinan adalah misalnya, kepemimpinan, demokratis, otoriter, dan permisif. 

Baca Juga:

Hipotesis Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap

Objek Penelitian: Pengertian, Macam-Macam, dan Contoh Lengkap

Desain Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap

Apa Itu Variabel Bebas dan Variabel Terikat?

Secara garis besar, variabel penelitian dibagi menjadi dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Winarsunu (2006:4) menjelaskan variabel bebas dan variabel terikat seperti di bawah ini.

1. Pengertian Variabel Bebas (Variabel X)

Variabel bebas adalah suatu variabel yang apabila dalam suatu waktu berada bersamaan dengan variabel lain, maka (diduga) akan dapat berubah dalam keragamannya. Variabel bebas ini bisa juga disebut dengan variabel pengaruh, perlakuan, kuasa, treatment, independent, dan disingkat dengan variabel X.

Yusuf (2014:109) memaparkan bahwa variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi, menjelaskan, menerangkan variabel yang lain. 

2. Pengertian Variabel Terikat (Variabel Y)

Variabel terikat adalah suatu variabel yang dapat berubah karena pengaruh variabel bebas (variabel X). Variabel terikat sering disebut juga dengan variabel terpengaruh atau dependent, tergantung, efek, tak bebas, dan disingkat dengan nama variabel Y. 

Yusuf (2014:109) memaparkan bahwa variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau diterangkan oleh variabel lain, tetapi tidak dapat memengaruhi variabel lainnya. 

Apa Perbedaan Variabel Bebas dan Variabel Terikat?

Variabel bebas dan variabel terikat memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan antara variabel bebas dan variabel terikat bisa dilihat dari judul suatu penelitian. Penjelasan perbedaan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah sebagai berikut.

“Pengaruh Pendidikan dan pendapatan”

“Hubungan antara Pendidikan dengan Pendapatan”

Contoh judul penelitian di atas diawali dengan pendidikan, sehingga pada judul penelitian tersebut ingin berusaha mencari atau melihat apakah pengaruh pendidikan seseorang itu berdampak pada pendapatannya. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa pendidikan pada judul tersebut merupakan variabel bebas, sedangkan pendapatan merupakan variabel terikat (Yusuf, 2014:109-110).

Pendidikan sebagai variabel bebas (variabel X)

Pendapatan sebagai variabel terikat (variabel Y)

Berdasarkan perincian di atas, dapat diambil simpulan bahwa pendidikan sebagai variabel bebas karena pada judul penelitian tersebut pendidikan (variabel X) menjadi variabel yang mempengaruhi variabel terikat, yaitu pendapatan (variabel Y). Pendapatan disebut dengan variabel terikat karena pendapatan adalah variabel efek atau variabel yang dikenai pengaruh dari variabel bebas.

Baca Juga:

Teknik Analisis Data: Pengertian, Macam, dan Langkah-langkahnya

Subjek Penelitian: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya

90+ Contoh Rumusan Masalah untuk Penelitian, Skripsi, dan Karya Ilmiah

Hubungan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

Machfoedz (2007:29) dikutip dari statistikian.com, memaparkan bahwa ada tiga jenis hubungan antarvariabel penelitian,yaitu, hubungan asimetris, simetris, dan timbal balik. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Hubungan Asimetris

Hubungan asimetris antarvariabel penelitian adalah hubungan antara satu variabel dengan beberapa variabel bebas atau dengan variabel terikat. Ada 2 jenis hubungan asimetris, yaitu sebagai berikut.

a. Hubungan variabel bivariat

Hubungan variabel bivariat adalah hubungan antar dua variabel. Contohnya adalah “Hubungan antara Kecerdasan Intelektual dengan Prestasi Belajar Siswa”. Kecerdasan Intelektual adalah variabel bebas (X) dan prestasi belajar adalah variabel terikat (Y).

b. Hubungan variabel multivariat

Hubungan variabel multivariat adalah hubungan antara tiga variabel atau lebih. Contohnya adalah “Hubungan antara Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar”. Variabel bebasnya adalah kecerdasan intelektual (X1), kecerdasan emosional (X2), dan motivasi belajar (X3), sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar (Y). 

2. Hubungan Simetris

Hubungan variabel simetris adalah hubungan yang terjadi antara dua variabel, namun variabel satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh variabel yang lain. Dapat dikatakan bahwa salah satu variabel tidak terpengaruh oleh variabel lain.

Contohnya adalah variabel tinggi badan (Y1) dan variabel berat badan (Y2) merupakan variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan (X). Kedua variabel terikat tersebut berhubungan, akan tetapi satu variabel tidak bisa dipengaruhi oleh variabel lain.

3. Hubungan Timbal balik

Hubungan variabel timbal balik adalah hubungan yang terjadi ketika salah satu variabel mempengaruhi variabel lainnya, dan sebaliknya. Contohnya adalah variabel rasa percaya diri (X) mempengaruhi prestasi belajar (Y), dan sebaliknya prestasi belajar (Y) juga mempengaruhi rasa percaya diri (X).

4. Ilustrasi Hubungan Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Ilustrasi mengenai interaksi antara variabel bebas, terikat, dan kontrol dapat dipahami pada contoh di bawah ini. Misalnya kita meneliti mengenai “Hubungan antara Latar Belakang Sosial Ekonomi (LBSE) dengan Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa Kedokteran di Surakarta”. Maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat digambarkan seperti contoh berikut.

variabel bebas dan terikat

(Ilustrasi hubungan variabel bebas dengan terikat)

Bila judul penelitian diubah ditambah dengan variabel kontrol di dalamnya, maka judulnya berubah menjadi “Hubungan antara Latar Belakang Sosial Ekonomi (LBSE) dengan Indeks Prestasi (IP) dengan mengendalikan variabel Tingkat Kecerdasan dan atau IQ”.

hubungan variabel bebas dan terikat

(Ilustrasi hubungan variabel bebas, terikat, dan kontrol)

(Winarsunu, 2006:5).

Baca Juga:

Penelitian Deskriptif: Pengertian, Kriteria, Metode, dan Contoh

Hipotesis Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap

Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap

Contoh Penerapan Variabel Bebas dan Variabel Terikat

Contoh penerapan atau penggunaan variabel bebas dan variabel terikat pada judul penelitian adalah sebagai berikut.

1. Contoh Judul Penelitian 1

Judul 1: Pengaruh Tingkat Sosial-Ekonomi Masyarakat terhadap Mortalitas Warga di Kecamatan Jebres. 

  • Variabel bebas: tingkat sosial-ekonomi
  • Variabel terikat: tingkat mortalitas 
  • Variabel moderator: tidak ada
  • Variabel kontrol: tidak diperhatikan
  • Variabel antara: tidak diperhatikan
  • Tipe penelitian: ex post facto.

2. Contoh Judul Penelitian 2

Judul 2: Pengaruh Latihan Dasar Kemiliteran bagi Mahasiswa Laki-laki dan Perempuan dalam menempa disiplin diri.

  • Variabel bebas: latihan dasar kemiliteran
  • Variabel terikat: disiplin diri 
  • Variabel moderator: seks 
  • Variabel antara: proses latihan
  • Tipe penelitian: Ex post facto (Yusuf, 2014:127).

Baca Juga:

Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap

11 Jenis Laporan Penelitian yang Baik Benar

Pendekatan Penelitian: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkapnya

Jenis Variabel berdasarkan Data

Berdasarkan jenis datanya, variabel dibagi menjadi dua jenis, yakni variabel deskrit dan variabel kontinu. Penjelasannya menurut Yusuf (2014:104-106) adalah sebagai berikut.

1. Variabel Deskrit (Descrete Variable)

Variabel deskrit adalah variabel yang termasuk pada variabel kategorikal yang pemilahannya dilakukan secara kategorikal dengan memperhatikan perbedaan kualitatif. Variabel ini tidak mempunyai angka pecahan. Jumlah kategori variabel bisa dua atau lebih. Pada variabel deskri ini, data yang dihasilkan adalah data-data berupa ordinal dan nominal.

Variabel deskrit disebut juga dengan variabel kategori. Variabel kategori adalah variabel yang digunakan untuk menggolongkan subjek, objek entitas ke dalam dua golongan atau lebih. Jenis variabel kategorikal paling sederhana yang memiliki dua kelas yang disebut dengan “variabel dikotomi”. Contoh variabel dikotomi adalah seperti, laki-laki – perempuan, kawin-bujang, janda-perawan, kiri-kanan, dan sebagainya (Sutama, 2016:47).

Contoh variabel deskrit seperti di bawah ini.

  • Seks: Laki-laki, perempuan
  • Agama: Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, Kongucu
  • Tempat tinggal: Kos, Rumah, Apartemen

2. Variabel Kontinu (Continuous Variable)

Variabel kontinu adalah variabel yang berkesinambungan, yaitu memiliki nilai berhubungan atau ada dalam beberapa tingkatan yang sinambung dari “Kurang hingga lebih” serta dapat menerapkan angka terhadap individu atau objek yang berbeda untuk menunjukkan berapa banyak variabel yang dimiliki. Pada variabel ini sekurang-kurangnya memiliki nilai tata jenjang, sehingga dapat dinyatakan dalam pecahan. Variabel ini sering disebut juga dengan variabel kuantitatif. Hal yang perlu diingat adalah variabel ini menghasilkan data interval dan rasio.

Variabel kontinu selain disebut dengan variabel kuantitatif, sering juga disebut juga dengan variabel terukur. Variabel ini adalah variabel yang sifat atau atribut objek, subjek, atau entitasnya diukur secara numerik dan dapat menerima bilangan tak terhungga dalam suatu jarak. Pada bidang pendidikan, variabel-variabel terukur ini adalah seperti, prestasi, kemampuan verbal, bakat, sikap, dan kemahiran spesifik (Sutama, 2016:48).

Contoh variabel kontinu seperti di bawah ini.

  • Tinggi badan: 160-170 cm
  • Lama pendidikan: 4 tahun, 8 tahun, 12 tahun

Jenis Variabel berdasarkan Posisi dan Fungsinya dalam Penelitian

Berdasarkan posisi dan fungsinya dalam penelitian, variabel dibagi menjadi 7 jenis, yaitu, variabel bebas dan terikat, variabel kontrol, variabel antara, variabel extraneous, variabel anteceden, variabel penekan, dan variabel pengganggu. Penjelasannya menurut Yusuf (2014:108-125) adalah seperti di bawah ini.

1. Variabel Bebas dan variabel terikat

Variabel bebas (variabel X) adalah variabel yang memberikan pengaruh pada variabel yang lain, sedangkan variabel terikat (variabel Y) adalah variabel yang dikenai pengaruh dari variabel bebas.

2. Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi atau diubah, dan digunakan sebagai salah satu cara untuk meminimalkan, menetralkan, atau mengontrol pengaruh aspek tersebut.

3. Variabel antara

Variabel antara adalah variabel yang terjadi karena akibat variabel bebas dan merupakan sebab utama terjadinya perubahan pada variabel terikat. Namun, kadang-kadang juga hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat bisa secara langsung apabila akibat variabel bebas yang dipilih tidak lagi membutuhkan kegiatan perantara dalam memengaruhi variabel terikat.

4. Variabel extraneous

Variabel extraneous adalah variabel-variabel lain yang ada di luar dari variabel bebas dan moderator, yang mungkin dapat memengaruhi variabel terikat pada suatu penelitian. Untuk menghilangkan penafsiran yang salah arah pada analisis, maka solusinya adalah dengan cara mengontrolnya di dalam uji faktor atau test factor.

5. Variabel anteceden

Variabel anteceden adalah variabel yang berfungsi untuk melacak hasil yang lebih baik dan tepat dalam suatu rangkaian hubungan sebab akibat di antara variabel yang diteliti. Variabel anteceden ini hampir mirip dengan variabel antara, namun perbedaan yang jelas terlihat adalah posisi variabel antara berada di antara variabel bebas dan terikat, sedangkan variabel anteceden ini mendahului variabel variabel bebas.

6. Variabel penekan

Variabel penekan adalah variabel yang digunakan ketika peneliti salah arah dalam mengartikan, yaitu dengan cara menghilangkan hubungan yang salah arah tersebut karena adanya penekanan oleh variabel lain yang memasukkan faktor uji dalam penelitiannya. Variabel penekan berguna untuk melemahkan hubungan atau menyembunyikan hubungan yang sesungguhnya.

7. Variabel pengganggu

Variabel pengganggu adalah variabel yang dapat mengganggu atau menimbulkan terwujudnya simpulan yang salah arah. Variabel ini dapat mengungkapkan bahwa penafsiran yang benar adalah kebalikannya dari saran tersebut. 

Definisi Operasional Variabel

Variabel-variabel dalam penelitian kuantitatif haruslah didefinisikan secara operasional, supaya dapat memudahkan untuk memahami penelitian tersebut dengan cara dinyatakan secara tertulis.

1. Pengertian Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian kuantitatif bertujuan untuk memberikan atau menentukan makna bagi suatu variabel dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan yang dibutuhkan untuk mengukur, mengkategorikan, atau memanipulasi variabel. Definisi operasional mengatakan pada peneliti atau pembaca apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau pengujian hipotesis (Sutama, 2016:52).

2. Manfaat Operasionalisasi Variabel

Setidaknya ada 3 manfaat yang didapat dari operasionalisasi variabel. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

  • Mengidentifikasi kriteria yang dapat diobservasi yang sedang didefinisikan,
  • Menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek tersebut mungkin mempunyai lebih dari satu definisi operasional,
  • Dan mengetahui bahwa definisi operasional itu bersifat unik dalam situasi ketika definisi tersebut digunakan.

Artikel Terkait:

Penelitian Korelasional: Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya

Penelitian Deskriptif: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Penelitian Studi Kasus: Pengertian, Jenis, dan Contoh Lengkap

Tahukah Anda bahwa salah satu cara untuk meningkatkan poin KUM adalah menerbitkan buku. Aturan ini tertuang dalam PO PAK 2019.

Sayangnya, kesibukan dalam mengajar, membuat dosen lupa dengan kewajiban lainnya yaitu mengembangkan karir. Maka dari itu, Penerbit Deepublish hadir untuk membantu para dosen meningkatkan poin KUM dengan menerbitkan buku.

Kunjungi halaman Daftar Menerbitkan Buku, agar konsultan kami dapat segera menghubungi Anda.

Selain itu, kami juga mempunyai E-book Gratis Panduan Menerbitkan Buku yang bisa membantu Anda dalam menyusun buku. Berikut pilihan Ebook Gratis yang bisa Anda dapatkan:

Mau menulis tapi waktu Anda terbatas?

Gunakan saja Layanan Parafrase Konversi!

Cukup siapkan naskah penelitian (skripsi, tesis, disertasi, artikel ilmiah atau naskah lainnya), kami akan mengonversikan jadi buku yang berpeluang memperoleh nomor ISBN!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dapatkan informasi terbaru dari kami seputar promo spesial dan event yang akan datang

logo deepublish

Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017 oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).

Kritik/Saran Pelayanan  : 0811-  2846 – 130

Alamat Kantor

Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I Yogyakarta 55581

Telp/Fax kantor : (0274) 283-6082

E1 Marketing : [email protected]
E2 Marketing : [email protected]

© 2024 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama