Search
Close this search box.

Macam-Macam Cerita Anak, Lengkap dengan Penjelasan dan Contohnya

macam-macam cerita anak

Macam-Macam Cerita Anak. Saat berbicara cerita anak, apa yang akan kamu pikirkan? Pastinya bacaan atau dongeng yang diperuntukan untuk anak-anak. Tapi tahukah kamu, ternyata ada banyak macam-macam cerita anak loh. Penasaran apa sih? Ait tunggu dulu, kita intip dulu pengertian dan fungsi dari cerita anak berikut I ni. 

Pengertian Cerita Anak Menurut Para Ahli 

Pengertian cerita anak menurut para ahli memiliki beberapa perspektif. Meskipun berbeda perspektif, tetap saja secara inti memiliki maksud dan tujuan yang sama. Langsung saja, kita intip pengertian mereka tentang cerita anak. 

1. Nurgiyantoro 

Cerita anak menurut Nurgiyantoro bahwa cerita anak adalah prosa yang menceritakan sebuah pengalaman atau peristiwa sesuai dengan urutan waktu oleh seseorang. Dimana orang tersebut kemudian mengimajinasikan dan dituangkan dalam karya sastra yang dikemas untuk anak-anak. 

2. Rampan

Berbeda dengan Rampan, secara garis besar cerita anak adalah cerita yang menceritakan secara sederhana, padahal sangat kompleks. Kesederhanaan yang dimaksud adalah kesederhanaan dalam penyampaian, pemilihan bahasa, dan pesan agar mudah diterima oleh anak-anak. Hal sederhana seperti inilah yang justru sulit dilakukan, dan tidak semua penulis bisa melakukannya. 

3. Subyantoro 

Dikembangkan lagi oleh Subyantoro bahwa cerita anak adalah cerita yang ditulis dan menceritakan tentang kehidupan dan berbagai aspek tentang kehidupan anak-anak.

Secara umum cerita anak dapat diartikan sebagai karya sastra yang segmentasi pembacanya diperuntukan untuk anak-anak. Tentu saja dari segi isi, pemilihan diksi dan tingkat pengembangan intelektualnya disesuaikan dengan usia anak-anak. Diharapkan dari lahirnya karya sastra ini dapat dijadikan sebagai hiburan sekaligus sebagai pembelajaran

Fungsi Cerita Anak 

Berdasarkan dari fungsinya, cerita anak memiliki banyak sekali, berikut beberapa fungsi yang wajib kamu ketahui. 

1. Melatih Kemampuan Bahasa 

Pasalnya, fungsi menceritakan dan mengajarkan anak untuk membaca cerita anak dapat melatih kemampuan bahasa. Kemampuan bahasa ini diperoleh dari kebiasaan mereka dalam membaca atau mendengar buku-buku.

2. Menstimulasi Kreativitas 

Anak yang dibiasakan mendengarkan dan membaca cerita anak sejak kecil, terstimulasi untuk berperilaku atau bersikap secara kreatif. Kenapa bisa demikian? Karena sejak dini mereka sudah dilatih dengan berfikir dan mengaktifkan daya imajinatif mereka. Dari imajinatif yang menumpuk didalam pikiran inilah yang akhirnya terlupakan dalam bentuk sikap dan perilaku. 

3. Meningkatkan Kecerdasan 

Penguasaan bahasa,  dan kemampuan berkreativitas tentu saja akan meningkatkan kecerdasan anak tersebut. Padahal membangun kecerdasan sejak dini tidaklah mudah bagi mereka loh. Butuh yang nama nya latihan. Padahal kita tahu, anak-anak adalah makhluk yang tidak mudah untuk diatur. 

4. Membangun Berpikir Kritis

Ada pengalaman menarik yang saya temukan. Saat saya mengunjungi rumah salah satu rekan yang lama tidak pernah bertemu. Saya kaget sekali dengan anak kecil, baru TK tetapi kemampuan dalam berbahasa (berkomunikasi) dengan saya, dan cara dia berpikir kritis, di  usia yang masih usia 4-5 tahunan. 

Anak tersebut mampu menyambung obrolan orang dewasa, dan sudah dapat diajak berlogika. Kosa kata bahasanya pun mendekati sempurna untuk ukuran usia 4-5 tahun. Ketika saya Tanya apa yang dilakukan sang ibunya. Ternyata sejak di dalam kandungan anak tersebut sudah dibiasakan berdialog. 

Semenjak dia lahir, meskipun belum bisa berinteraksi, dibiasakan dibacakan cerita anak. Sayangnya, kedewasaan dan kecerdasan berfikir kritis si anak tersebut menjadi masalah dalam pergaulan. Si anak merasa emosi setiap kali bermain dengan teman sebaya. DImana si anak tersebut menyadari bahwa anak-anak lain tidak bisa menangkap maksudnya. Sebaliknya, saat anak tersebut bermain dengan anak-anak SD, justru anak tersebut merasa nyaman karena merasa nyambung. 

Anak-anak seperti ini sebenarnya sulit ditemukan. Bukan berarti anak-anak Anda tidak bisa. Bisa asal ada kemauan keras dan kesadaran dari orangtua pentingnya mengenalkan cerita anak atau literasi sedini mungkin. 

Baca Juga:

Kiat Menulis Buku untuk Anak 

10 Tips Membuat Buku Cerita Anak-Anak

20 Jenis Buku Lengkap dengan Contohnya

13 Cara Efektif Membaca Buku agar Waktu Lebih Efisien 

Macam-Macam Cerita Anak Beserta Contohnya 

Jika sebelumnya sudah diceritakan tentang pengertian cerita anak dari beberapa ahli dan fungsi dari cerita anak, berikut ada macam-macam cerita anak. 

1. Mite 

Cerita anak Mite atau yang familiar kita dengar dengan cerita anak mitos. Sesuai dengan namanya, cerita ini mengisahkan tentang cerita horor. Ups, ternyata ada kesalah kaprahan nih. Maksud cerita horor dalam hal ini tidak sekedar menceritakan tentang perdemitan melulu loh. Termasuk pula cerita anak yang menceritakan tentang dewa dan kepahlawanan. Dimana muatan cerita tersebut mengandung penafsiran cerita rakyat yang dianggap suci, agung dan sakral.

a. Pengertian Mite 

Berikut pengertian mite menurut ahli :

  • Bascom 

Sementara bascom mengartikan Mite sebagai cerita prosa rakyat yang dianggap ada dan benar oleh masyarakat.

  • Danandjaja

Berbeda dengan Danandjaja, yang mengartikan cerita rakyat mite adalah cerita yang ditokohi oleh para dewa dan makhluk setengah dewa.

b. Contoh Mite

Buat kamu yang binggung cerita mitos itu seperti apa, berikut beberapa contoh cerita mitos yang sebenarnya sudah familiar kita dengar. 

  • Semar 
  • Nyi Roro Kidul
  • Bandung Bondowoso 
  • dsb.

2. Legenda 

Saya yakin, Anda sudah tidak asing lagi yang namanya legenda. Yap, Legenda salah satu karya sastra yang sering dibacakan untuk anak-anak. Berikut pengertian dan contoh legenda. 

a. Pengertian Legenda

Berikut pengertian legenda menurut ahli :

  • Rukmini 

Legenda menurut RUkmini karya sastra yang ditulis menonjolkan pada sejarah kehidupan di masa lalu. Meskipun mengacu pada cerita di masa lalu, tingkat kebenarannya tidak bersifat murni, dengan kata lain tetap bersifat imajinatif dan semihistoris. 

  • Brunvad 

Dikembangkan lagi oleh Brunvad, jika legenda dibagi menjadi beberapa golongan, sebagai berikut. 

  • legenda keagamaan 
  • legenda alam gaib
  • legenda perseorangan 
  • legenda setempat 
  • Danandjaja 

Sementara menurut Danandjaja, legenda adalah sejarah kolektif. Meskipun disebut-sebut sejarah, secara esensi penyampaian sudah mengalami distorsi sehingga sudah jauh dari cerita aslinya.

b. Contoh Legenda

  • Cindelaras 
  • Maling Kundang 
  • Timun Emas 
  • Bawang merah dan bawang putih

3. Fabel 

Dari beberapa cerita anak yang sudah disebutkan di atas, keluarga saya paling senang dengan cerita fabel. Apa sih Fabel? Intip ulasannya di bawah.

a. Pengertian Fabel

Pengertian secara umum, fabel adalah karya sastra yang sengaja ditulis menggunakan tokoh rekaannya adalah binatang. Dimana binatang yang dijadikan sebagai tokoh seolah-olah dapat berkomunikasi seperti halnya manusia. Tentu saja metode cerita fabel ini hanya sebagai upaya menarik perhatian anak-anak agar tertarik membaca.

b. Contoh Fabel

` Berikut contoh fabel yang perlu diketahui: 

  • Si Kancil Mencuri Mentimun 
  • Kura-kura dan Kelinci 
  • Rusa dan pemburu 
  • Kisah jalak dan Kerbau 
  • dan masih banyak lagi

4. Hikayat 

a. Pengertian Hikayat 

Jika diterjemahkan secara umum, hikayat adalah sastra lama berbentuk prosa. Dari segi isi menceritakan tentang kaum bangsawan, keluarga kerajaan, termasuk menceritakan orang-orang hebat, kepahlawanan dan orang yang menderita. Tujuan dari penulisan hikayat adalah memberikan semangat, obat luka hati dan bersifat menghibur.

Hikayat umumnya ditulis menggunakan bahasa melayu, penulisan pun terkesan kaku dan menggunakan kata arkhais. arkhais adalah kata yang sekarang sudah tidak pernah digunakan. Misalnya masih menggunakan kata “syahdan” “sebermula” dsb.

b. Contoh Hikayat

Berikut contoh hikayat:

  • Hikayat Hang Tuah 
  • Hikayat Sri Rama Mencari Sita Dewi
  • Hiyakat Bayan yang Budiman

5. Sage 

a. Pengertian Sage

Mungkin kamu masih asing dengan karya sastra saga atau sage. Sage adalah karya sastra yang menceritakan tentang kisah lama yang membicarakan tentang keberanian seorang tokoh, atau seorang pahlawan. Saga juga termasuk karya yang mengacu pada unsur sejarah, hanya saja cerita tersebut bersumber dari cerita rakyat dan sudah dikolaborasi dengan cerita imajinatif masyarakat. 

b. Contoh Sage

Berikut contoh sage: 

  • Si Pitung 
  • Lutung Kasarung

6. Parabel 

a. Pengertian Parabel 

Pernahkah kamu mendengar Parabel? Parabel merupakan cerita rekaan. Secara garis besar, parabel ini menceritakan sikap moral dan keagamaan secara tidak langsung. Melainkan menggunakan perumpamaan, perbandingan. 

b. Contoh Parabel

Berikut contoh parabel 

  • Kisah Nabi Sulaiman 
  • Kisah Nabi Daut
  • Kisah Nabi Isa 
  • dsb. 

7. Dongeng Jenaka 

a. Pengertian Dongeng Jenaka

Saya yakin Anda sudah tidak asing lagi dengan dongeng jenaka. Yap, betul sekali, dikatakan sebagai dongeng jenaka karena cerita menuliskan hal-hal tingkah orang bodoh, malas, dan semacamnya. Inti dari karya sastra satu ini dikemas semenarik, lucu dan menggelitik. 

b. Contoh Dongeng Jenaka

Berikut contoh dongen jenaka:

  • Lebai Malang 
  • Pak Belalang
  • Dsb 

Itulah penjelasan mengenai macam-macam cerita anak, beserta contohnya. Setelah mempelajari tentang macam-macam cerita anak, yuk kita memahami manfaat dari cerita anak.

Manfaat Cerita Anak 

Sedikit orang tua menyadari pentingnya mengenalkan cerita kepada anak-anak mereka. Ada sebagian lagi orangtua yang mengetahui manfaatnya, tetapi tidak tidak mempraktekkannya karena banyak faktor. Padahal, Ada banyak sekali manfaat mengenalkan cerita anak. Apa saja? Yuks, simak ulasannya sebagai berikut. 

1. Membangun Kecerdasan Emosi 

Tidak semua anak mampu membangun kecerdasan emosi mereka. Banyak anak-anak yang pinter, tetapi tidak pintar dalam mengelola emosi. Kecerdasan emosional adalah kemampuan anak untuk berpikir asosiatif, membentuk kebiasaan, mengenali pola-pola emosi dirinya sendiri. 

Anak-anak yang memiliki kecerdasan emosi tinggi akan menunjukan kemampuan mengontrol emosi, memiliki rasa tanggung jawab, berjiwa mandiri, optimis, bisa mencari jalan keluar dari masalah yang ditemuinya dan mampu bertahan dengan stress. 

Disebut-sebut juga, anak yang memiliki kecerdasan emosi salah satu bibit orang yang berhasil di masa depannya. Itu sebabnya banyak orang tua yang sekarang mulai menanamkan kecerdasan emosi ini, salah satunya dengan menceritakan dongeng atau karya sastra anak.

2. Membangun Kontak Batin 

Ada yang menarik saat membiasakan anak-anak dengan dongeng sebelum tidur, yaitu membangun kontak batin antara anak dan orangtua yang menceritakan. Cara ini perlu diterapkan bagi ibu karir yang pagi sampai sore waktu habis untuk bekerja. Agar terjalin hubungan dan emosi antara orang tua dan anak, dengan cara membacakan buku cerita. 

Tidak hanya berhenti disitu saja, anak yang terbiasa mendengarkan cerita anak juga akan terstimulasi untuk berpikir dan mengambil pesan dari cerita tersebut. sehingga mengasah kepekaan batin si anak tersebut. 

3. Melatih Imajinasi Anak

Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak memiliki kemampuan imajinasi lebih bagus. Semakin dewasa seseorang, daya imajinatifnya akan luntur, tergeser oleh kemampuan berfikir secara logis akibat proses kedewasaan seseorang. 

Padahal, kemampuan imajinasi inilah yang menjadi modal dasar lahirnya inovasi dan penemuan-penemuan besar. Contoh sederhana, penemuan pesawat terbang yang diawali dari imajinasi “bagaimana jika seandainya manusia terbang seperti burung” tentu sesuatu hal yang tidak mungkin. 

Karena daya imajinasi diolah dengan ilmu pengetahuan serta teknologi, akhirnya kita bisa merasakan terbang di udara itu seperti apa. inilah kehebatan dari sebuah imajinasi, yang perlu dipelihara.  

4. Media Menyampaikan Pesan 

Saya salah satu anak yang sejak kecil dibiasakan didongengkan cerita sebelum tidur. Menariknya, cerita yang ibu saya ceritakan puluhan tahun lalu, saya masih ingat. Saya juga masih ingat setiap kali ibu menceritakan sebuah dongeng, di dalam otak saya selalu membayangkannya. 

Setelah saya besar dan mempelajari ilmu psikologi, sekaligus menekuni dunia literasi saat dewasa. Saya baru menyadari pentingnya cerita anak yang memiliki pesan yang baik. Pesan-pesan baik dan sederhana dalam cerita anak tersebut, mampu terekam dan menjadi pembelajaran di alam bawah sadar anak, sehingga secara tidak sadar akan menjadikan anak mampu mengontrol emosi. 

5. Mendidik Karakter 

Cerita anak sebenarnya berisi pesan yang jelas dan pesan tersebut terbilang sederhana. Tentu saja pesan tersebut juga mudah diambil oleh sang anak. Pesan-pesan yang positif inilah, akan menjadi kendali diri anak dalam bersikap, bersosialisasi dengan teman-temannya. 

Mereka tidak menyadari kontrol diri yang mereka lakukan dampak dari cerita yang sering dibacakan oleh kedua orangtuanya sebelum tidur. Dalam kondisi seperti inilah, anak ada di posisi sleep state dan kondisi otak berada pada gelombang delta. Gelombang delta terjadi 30 menit pertama sebelum tidur, dan 30 menit sebelum anak terbngun. 

Posisi sleep state inilah waktu yang pas untuk memberikan sugesti positif pada anak, yang kemudian disebut dengan metode hypno-sleep. Jadi buat para bunda yang ingin anaknya menjadi orang yang hebat, dan positif, disaat-saat seperti inilah waktu yang pas untuk memberikan sugesti positif. 

Ketika sugesti positif diberikan secara berulang, maka akan bermanifestasi menjadi sikap dan karakter dari si anak tersebut. Itu sebabnya dalam sebuah cerita anak, amanat yang disampaikan menonjolkan pesan positif. 

6. Hiburan 

Selain memberikan banyak manfaat yang sudah disebutkan di atas, cerita anak juga menjadi hiburan bagi mereka. Apalagi era sekarang, ada banyak sekali cerita anak yang dikemas dengan model menarik. Tidak melulu cerita dongeng saja, tetapi juga disertai dengan gambar. Bahkan sekarang juga ada loh buku yang dikemas dalam bentuk tiga dimensi. 

7. Menumbuhkan Kesadaran Membaca 

Manfaat mengenalkan cerita pada anak sedini mungkin melatih anak-anak memiliki kesadaran akan membaca. Tentu saja kesadaran akan membaca inilah yang menjadi perilaku baik yang memberikan lebih banyak manfaat lain. 

Tentu saja semakin banyak membaca, semakin membukakan perspektif, membukakan peluang dan memberikan banyak faktor X. Setidaknya seseorang yang sadar dan banyak membaca akan memiliki banyak pengetahuan.

Dimana pengetahuan adalah modal dasar untuk membuka ketidakmungkinan menjadi mungkin. Bahkan warisan kekayaan yang ditinggalkan orangtua tidak menjamin seorang anak bisa bertahan hidup. Sementara anak yang tidak diwariskan harta melimpah, tetapi diwarisi ilmu pengetahuan, anak tersebut mampu menciptakan sumber kekayaan untuk dirinya, keluarga besar dan lingkungannya.

Semoga ulasan tentang macam-macam cerita anak yang singkat dan padat ini dapat diterima. Ingat, putra-putri adalah investasi orangtua di masa tua. Jika orangtua mendidik dengan benar, diharapkan anak-anak akan memperlakukan orang tuanya dengan benar.  Semoga ada ilmu yang didapatkan, agar bisa menjadi jariyah. (Irukawa Elisa)

Artikel Terkait:

Contoh Judul Buku Nonfiksi

Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi 

Resensi Buku Nonfiksi 

21 Jenis Novel Berdasarkan Genrenya

Macam-Macam Buku Ajar

19 Genre Buku Nonfiksi

Artikel Penulisan Buku Pendidikan