Daftar Isi
Dalam bahasa Indonesia, dikenal berbagai macam jenis kata. Jenis kata tersebut dibagi atau dikelompokkan berdasarkan penggunaan dan juga sifatnya. Salah satu jenis kata yang sering digunakan atau bahkan selalu digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari adalah jenis kata konjungsi.
Seperti yang kita tahu, konjungsi atau yang disebut sebagai kata penghubung ini memiliki karakteristik atau ciri-ciri tertentu yang membedakan konjungsi tersebut dan juga jenis kata yang lain. Konjungsi juga dibagi menjadi berbagai jenis lagi, salah satunya konjungsi antarkalimat.
Untuk mengetahui bagaimana itu konjungsi antarkalimat dan bagaimana jenis-jenis dari konjungsi antarkalimat dan bahkan bagaimana contoh konjungsi antarkalimat, maka di bawah ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai berbagai hal tentang konjungsi antarkalimat sampai contoh konjungsi antarkalimat.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konjungsi merupakan kata penghubung atau kata hubung. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konjungsi diartikan sebagai kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat.
Konjungsi dianggap penting karena mampu membantu pembaca memahami suatu tulisan. Tanpa adanya konjungsi, maka kalimat akan sulit dipahami dan sulit dimengerti. Sehingga penggunaan konjungsi ini harus tepat guna agar mampu berpengaruh dan membuat suatu kalimat menjadi kalimat atau teks yang mudah dipahami oleh pembaca.
Sementara itu pengertian dari contoh konjungsi antarkalimat adalah contoh konjungsi antarkalimat menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain dan memiliki posisi yakni selalu memulai suatu kalimat yang baru. Contoh konjungsi antarkalimat ini dibuat untuk memulai suatu kalimat yang baru.
Oleh sebab itu, contoh konjungsi antarkalimat memiliki huruf pertama yang ditulis menggunakan huruf kapital. Contoh konjungsi antarkalimat juga bisa disebut sebagai konjungsi atau kata sambung yang menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain.
Contoh konjungsi antarkalimat biasanya menggunakan beberapa kata, misalnya: biarpun, demikian – begitu, meskipun demikian – begitu, kemudian, sesudah itu, selain itu, sebaliknya, sesungguhnya, bahkan, tetapi, kecuali itu, dengan demikian, oleh karena itu, dan juga sebelum itu.
Untuk membedakan contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis konjungsi yang lain, maka ada karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan contoh konjungsi antarkalimat dan contoh konjungsi jenis lain. Karakteristik atau ciri-ciri utama yang membedakan contoh konjungsi antarkalimat dengan konjungsi yang lain adalah pada kalimat pertama.
Contoh konjungsi antarkalimat yaitu memiliki kalimat pertama dan kedua yang diakhiri oleh tanda titik. Kemudian, contoh konjungsi antarkalimat awal kalimat pertama dan kedua diawali dengan menggunakan huruf kapital.
Dengan adanya karakteristik atau ciri-ciri tersebut, maka akan lebih mudah membedakan contoh konjungsi antarkalimat dengan contoh konjungsi jenis lainnya.
Baca Juga:
Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif
Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
Sudah dijelaskan di atas dengan jelas bahwa contoh konjungsi antarkalimat merupakan konjungsi yang menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Sama halnya seperti jenis konjungsi yang dibagi menjadi beberapa kelompok, contoh konjungsi antarkalimat ini juga dibagi lagi menjadi beberapa macam atau beberapa jenis.
Setidaknya ada 9 jenis atau macam contoh konjungsi antarkalimat, meliputi: (1) konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dalam gagasan, (2) konjungsi antarkalimat yang menyatakan lanjutan dari peristiwa, (3) konjungsi yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya, (4) konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya.
(5) konjungsi antarkalimat yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya, (6) konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya, (7) konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi, (8) konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat, dan (9) konjungsi yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya.
Berikut ini penjelasan mengenai 9 jenis dari contoh konjungsi antarkalimat tersebut.
Jenis konjungsi antarkalimat yang pertama adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan mengenai adanya pertentangan di dalam suatu gagasan. Contoh konjungsi antarkalimat yang digunakan biasanya adalah: biarpun – begitu, sekalipun demikian – begitu, walaupun demikian – begitu, dan meskipun demikian – begitu.
Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dalam gagasan misalnya: “Saya kurang sepakat dengan masukan yang mereka sampaikan. Walaupun begitu, kita bisa mencoba masukan tersebut”.
Jenis yang kedua adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan mengenai bagaimana lanjutan dari suatu peristiwa yang terjadi. Contoh konjungsi antarkalimat yang biasa digunakan misalnya: sesudah itu, setelah itu, dan juga selanjutnya.
Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan lanjutan dari peristiwa misalnya: “Kelompok itu akan lebih dulu berangkat menggunakan bus dari sekolah, setelah itu baru tim kami yang akan menyusul keberangkatannya”.
Macam atau jenis konjungsi antarkalimat yang selanjutnya adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya. Biasanya, contoh konjungsi antarkalimat menggunakan kata sebaliknya.
Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya adalah: “Kita diminta untuk menghindari kerumunan selama pandemi Covid-19, sebaliknya kita diminta untuk menjaga protokol kesehatan”.
Jenis atau macam konjungsi antarkalimat yang selanjutnya adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan yang sebenarnya. Contoh kata yang digunakan di dalam konjungsi antarkalimat jenis ini adalah: sesungguhnya dan bahwasanya.
Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan yang sebenarnya misalnya: “Saat ini Indonesia mengalami gelombang ketiga Covid-19. Sesungguhnya, pemerintah sudah berupaya untuk melakukan berbagai pembatasan kegiatan sosial”.
Jenis dari konjungsi antarkalimat yang lain adalah konjungsi antarkalimat yang menguatkan suatu keadaan yang sudah dinyatakan sebelumnya. Contoh konjungsi antarkalimat berupa kata yang digunakan dalam jenis konjungsi ini biasanya: malahan atau bahkan.
Contoh konjungsi antarkalimat yang menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya misalnya: “Ibu sudah berpesan jauh-jauh hari agar mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, bahkan ibu sudah membuat daftar barang yang akan dibawa”.
Jenis selanjutnya dari konjungsi antarkalimat adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan tentang pertentangan dengan keadaan yang sebelumnya. Contoh konjungsi antarkalimat di sini biasanya menggunakan kata: namun atau akan tetapi.
Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya misalnya: “Kedua orang tuanya sudah dengan sangat baik menjaga anak semata wayangnya, namun takdir berkata lain”.
Jenis lain dari konjungsi antarkalimat adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi. Contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis ini biasanya menggunakan kata: dengan demikian.
Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi misalnya: “Pimpinan sudah hadir di ruangan, dengan demikian rapat bisa segera dimulai”.
Selanjutnya adalah jenis konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat. Contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis menyatakan akibat ini biasanya menggunakan kata: oleh karena itu atau oleh sebab itu.
Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat misalnya: “Kakak sudah mengambil sikap tegas kepada pencuri itu. Oleh sebab itu, pencuri tersebut akhirnya menyerahkan diri”.
Jenis terakhir adalah konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya. Contoh konjungsi antarkalimat dengan jenis tersebut biasanya menggunakan kata: sebelum itu.
Contoh konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya misalnya: “Pihak sekolah sudah memutuskan bahwa uang gedung tahun ini ditiadakan, sebelum itu sekolah sudah melakukan musyawarah dengan para wali murid”.
Baca Juga:
Perbedaan Singkatan dan Akronim
Penggunaan Huruf Miring yang Baik dan Benar
Penggunaan Huruf Kapital yang Baik dan Benar
Penggunaan Kata Di yang Baik dan Benar
Setelah mengetahui berbagai hal mengenai contoh konjungsi antarkalimat mulai dari pengertian hingga jenisnya, kali ini akan diberikan beberapa contoh konjungsi antarkalimat berdasarkan jenisnya. Berikut contoh konjungsi antarkalimat berdasarkan jenisnya.
Mau menulis buku ajar tapi takut salah? Jadikan panduan ini pedoman dan Anda bisa mulai menulis buku ajar sekarang dengan benar!
EBOOK GRATIS! : Panduan Menulis Buku Ajar (Versi Cepat Paham)
Artikel Terkait:
Macam-Macam Konjungsi dan Contoh Lengkapnya
Pengertian Konjungsi, Fungsi, Macam-Macamnya
Kalimat Opini: Pengertian, Ciri-Ciri, Perbedaan dan Contoh Lengkap
21 Contoh Kalimat Tidak Efektif dan Perbedaannya dengan Kalimat Efektif
Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif yang Sering Terjadi
Kalimat Efektif: Pengertian, Prinsip, Karakteristik, dan Contoh
Syarat Kalimat Efektif Beserta Ciri-Ciri dan Contohnya
Pengertian Kalimat, Unsur, dan Contoh SPOK nya
6 Ciri Kalimat Efektif yang Perlu Diperhatikan
Seorang dosen yang hendak melakukan konversi dari artikel ilmiah menjadi naskah buku ilmiah (buku monograf…
Pernahkah Anda merasa bingung mengenai tata aturan penulisan nama tempat di dalam kalimat? Hal ini…
Perlu mencantumkan tanda tangan di lembar pengesahan karya ilmiah Anda? Copy paste saja tidak cukup…
Dosen atau penulis yang menyusun karya tulis ilmiah di bidang ilmu agama Islam tentunya perlu…
Selain jurnal, ebook atau buku elektronik menjadi salah satu jenis buku yang umum digunakan sebagai…
Pada saat membaca suatu karya tulis, baik dalam media cetak maupun elektronik serta digital, tentunya…