Information

8 Faktor Penyebab Plagiarisme, Bagaimana Solusinya?

Faktor penyebab plagiarisme. Pada saat menyusun karya tulis, tentu menghadapi  banyak faktor penyebab plagiarisme. Sebab tindakan plagiat bisa dilakukan secara sadar dan bisa juga tanpa sadar. Padahal plagiat atau plagiarisme adalah tindakan curang dalam dunia akademis. Sehingga mahasiswa sudah sering di edukasi untuk menghindari tindakan tersebut. 

Sayangnya, plagiarisme bisa dilakukan tanpa sengaja sehingga diperlukan pemahaman secara mendalam untuk benar-benar menghindarinya. Apalagi ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab tindakan plagiat tersebut dilakukan. Lalu, bagaimana menghindari semua faktor pemicu tersebut? 

8 Faktor Penyebab Plagiarisme

Plagiarisme adalah tindakan mencantumkan kata, kalimat, paragraf, ide, gagasan, dan juga pendapat dari orang lain tanpa mencantumkan sumber. Jadi, segala bentuk apapun yang diperoleh dari sumber lain maka sumber ini wajib dicantumkan di dalam karya. Sehingga terhindar dari tindakan plagiarisme karena sudah mencantumkan kredit. 

Lalu, dengan mencantumkan kredit bukankah isi karya menjadi tidak original? Tidak original lagi jika mencantumkan ide atau kalimat orang lain tanpa mencantumkan sumbernya. Sehingga mengaku-ngaku kalimat tersebut adalah karya sendiri padahal sejatinya dicomot atau diambil dari karya orang lain. 

Hal ini termasuk tindakan curang dan ada sanksi hukum yang menyertainya. Bagi mahasiswa yang sengaja melakukan plagiarisme diancam DO dan ijazah tidak keluar. Begitu juga bagi dosen, ada resiko jabatan akademik yang diraih dilengserkan atau diberhentikan saat itu juga. Besar bukan resikonya? 

Membantu menghindari segala resiko dari tindakan plagiarisme. Maka kenali dulu berbagai faktor penyebab plagiarisme tersebut sehingga lebih aware dan berusaha untuk menghindarinya sejak dini. Adapun faktor-faktor yang dimaksudkan antara lain: 

Baca Juga:

Pengertian Plagiarisme: Ruang Lingkup,Tipe,Cara Pencegahan , dan Sanksinya

Teknik Menulis Parafrase yang Benar untuk Menghindari Plagiarisme

2 Tips Teknik Menulis Menghindari Plagiarisme dalam Karya Ilmiah

Teknik Menulis: Mengenali Bentuk dan Kasus Plagiarisme

1. Sosialisasi Tentang Plagiarisme Masih Minim

Penyebab atau faktor penyebab plagiarisme yang pertama adalah minimnya sosialisasi tentang plagiarisme itu sendiri. Plagiarisme adalah tindakan yang tidak terpuji dan bisa menyeret pelakunya ke jalur hukum. Hal ini menunjukan betapa seriusnya dampak plagiarisme dan harus dicegah sejak awal. 

Maka perguruan tinggi manapun diharapkan sudah melakukan sosialisasi yang maksimal terhadap plagiarisme tersebut. Mahasiswa sejak awal perkuliahan diharapkan sudah diberi edukasi mengenai apa itu plagiarisme, bentuk-bentuknya, dampaknya, dan bagaimana menghindarinya. 

Sayangnya, belum semua perguruan tinggi dan mahasiswa maupun dosen paham mengenai plagiarisme sampai mendetail. Minimnya sosialisasi menjadi penyebabnya dan kemudian meningkatkan resiko terjadinya tindakan plagiarisme di lingkungan perguruan tinggi. Baik yang dilakukan mahasiswa maupun dosen. 

2. Pemahaman yang Kurang Terhadap Suatu Topik

Saat menulis sebuah karya tulis maka perlu memahami topik dengan sangat baik. Tujuannya agar bisa menuliskan isi karya dengan mendalam, menggunakan bahasa sendiri, dan atas hasil karya pikiran sendiri. Hal ini akan menghindari penulis dari resiko melakukan plagiarisme. 

Sayangnya, pemahaman yang kurang terhadap topik yang akan dituangkan dalam karya tulis menjadi faktor penyebab plagiarisme. Bisa karena tidak ada literatur, atau ketika kuliah tidak mendengarkan apa yang disampaikan dosen, dan bisa karena penyebab lainnya. Maka dalam menulis sesuatu penting untuk paham topik agar tidak mudah melakukan plagiat. 

3.Mengalami Beban Kerja Berlebihan

Dosen memang harus diakui memiliki banyak sekali tugas dan tanggung jawab, beban kerja bisa meningkat dengan adanya tugas tambahan. Apalagi jika dosen tersebut memiliki jabatan rangkap di dua instansi atau lembaga yang berbeda. Tingginya beban kerja bisa menyulitkan dosen untuk mencari referensi. 

Tanpa sadar atau bahkan secara sadar bisa melakukan tindakan plagiarisme. Baik plagiarisme terhadap karya orang lain maupun terhadap karya diri sendiri (self plagiarism). 

4. Pengawasan Masih Minim

Minimnya pengawasan juga menjadi faktor pemicu tindakan plagiarisme. Sebab dalam menulis karya tulis memang paling mudah adalah copy paste karya orang lain. Jika tidak ada proses pengecekan terhadap karya tersebut maka pelaku bisa santai dan berulang kali melakukannya. 

Padahal tindakan plagiarisme akan menurunkan kualitas sebuah karya tulis. Sekaligus menurunkan kredibilitas dari penulis, sehingga selalu dicap sebagai pelaku plagiarisme. Oleh sebab itu, perguruan tinggi perlu melakukan pengawasan yang ketat agar semua warga di dalamnya tidak melakukan plagiarisme. 

5. Kemajuan Teknologi Khususnya Internet

Kemajuan teknologi juga menjadi faktor penyebab plagiarisme, khususnya internet dan perangkat yang digunakan untuk mengaksesnya. Teknologi memudahkan siapa saja untuk menemukan literatur, baik dalam bentuk buku elektronik, artikel di sebuah website, dan sebagainya. 

Konten tersebut bisa dengan mudah diunduh, di-copy paste, dan kemudian tidak mencantumkan kredit. Merasa mencantumkan sumber di daftar pustaka saja sudah cukup ternyata salah. 

Tetap perlu mencantumkan kredit atau sitasi agar bebas dari tindakan plagiarisme. Maka pemanfaatan internet harus bijak dan edukasi tentang plagiarisme harus mendalam. 

6. Punya Sifat Malas

Sifat malas yang dimiliki kalangan akademik, baik mahasiswa maupun dosen juga bisa menyebabkan tindakan plagiarisme. Mengapa? Sebab saat seseorang malas mengakses internet untuk mencari tahu bagaimana melakukan kredit yang benar. Sekaligus malas mencari referensi agar karya tulis kaya informasi dan bebas plagiat. 

Maka orang tersebut punya kecenderungan besar melakukan tindakan plagiarisme. Sehingga faktor individual memang memberi pengaruh paling besar, sebab edukasi sesering apapun jika individu tersebut malas. Maka dijamin tindakan plagiarisme akan tetap dilakukan. 

Baca Juga:

Lowongan Penulis Online: 23+ Situs yang Membayar Penulis Lepas

9 Ciri-Ciri Buku Ilmiah Berkualitas

Mengenal Ciri-Ciri Penerbit Buku yang Baik 

Aturan Penulisan Karya Ilmiah dan Sistematikanya

7. Punya Attitude Negatif

Etika dan moral diketahui menjadi landasan penting dalam menjalani kehidupan. Ketika seseorang punya etika yang baik dalam menulis karya, maka dijamin akan bebas dari tindakan plagiarisme karena menjunjung tinggi kejujuran. Hanya saja, tidak semua orang punya moral yang baik dan membuatnya sering melakukan plagiarisme. 

8. Tekanan Berlebih dari Lingkungan Sekitar

Faktor penyebab plagiarisme lainnya adalah adanya tekanan lebih dari lingkungan sekitar. Misalnya mahasiswa dituntut oleh dosennya atau mungkin orangtuanya untuk punya karya tulis yang sempurna. Sekaligus mendapatkan nilai mata kuliah yang memuaskan sehingga bisa dibanggakan. 

Jika mahasiswa tersebut belum punya kapasitas yang cukup dalam menghasilkan karya tulis berkualitas. Maka dorongan dari orang sekitar bisa menjadi sumber tekanan, stres, dan kemudian depresi. Lalu muncul godaan untuk menempuh jalur instan, yakni melakukan tindakan plagiarisme. 

Solusi Praktis Bebas Plagiarisme

Banyaknya faktor yang menyebabkan plagiarisme tentu perlu diwaspadai oleh semua pihak. Khususnya para dosen yang tentu perlu produktif dalam menulis dan melakukan publikasi. Lalu, solusi terbaik apa yang bisa dilakukan untuk bebas dari tindakan plagiarisme? 

Salah satu solusi terbaiknya adalah dengan menggunakan Layanan Parafrase dari Penerbit Deepublish. Layanan Parafrase adalah mengubah artikel ilmiah (tesis, disertasi, skripsi, prosiding, artikel ilmiah pada jurnal, dan lain-lain) menjadi buku. 

Lewat layanan ini struktur kata, kalimat, maupun paragraf dari sumber tulisan akan dicantumkan tanpa mengubah makna aslinya. Sehingga terkesan original dan juga dijamin bebas plagiarisme. Bagi siapa saja yang selama ini kesulitan untuk menghindari plagiarisme, apapun faktor penyebabnya bisa menggunakan layanan ini. 

Cukup kirimkan artikel atau karya tulis yang dimiliki, kemudian akan diproses menjadi buku yang bebas plagiarisme. Info lebih lanjut mengenai layanan satu ini bisa mengunjungi website resmi Penerbit Deepublish. Bisa juga langsung mengakses ke laman ini.

Artikel Terkait:

Cara Cek Plagiarisme Buku / Karya Ilmiah / Konten dengan 12 Top Website ini

10 Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek, Pola dan Kesengajaan

7 Aplikasi Anti Plagiarisme Agar Tulisan Anda Terhindar dari Plagiat

Teknik Menulis: Plagiarisme itu Tabu dalam Karya Ilmiah Dosen

Salmaa

sharing and optimazing

Recent Posts

Halaman Prancis Buku: Isi, Contoh, Bedanya dengan Halaman Judul

Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…

3 hari ago

18 Tools Pendeteksi AI untuk Karya Tulis dan Gambar

Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…

3 hari ago

Panduan Menulis Draft Buku, Bisa Tingkatkan Produktivitas!

Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…

4 hari ago

7 Hal yang Harus Diperhatikan saat Melakukan Self Editing

Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…

4 hari ago

25 Pilihan Platform AI untuk Parafrase

Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…

4 hari ago

15 Pilihan AI untuk Membuat Mind Mapping

Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…

4 hari ago