Daftar Isi
Dalam sebuah cerita, pasti terkandung unsur-unsur di dalamnya yang membangun struktur cerita menjadi satu kesatuan yang utuh. Secara umum, unsur-unsur yang terkandung di dalam cerita, baik itu cerita pendek atau cerpen maupun novel dan lain sebagainya mengandung dua unsur.
Unsur yang pertama adalah unsur intrinsik dan unsur yang kedua adalah unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun novel tersebut menjadi satu-kesatuan yang utuh dan memiliki komponen lengkap. Unsur intrinsik adalah unsur yang memiliki kepaduan antar-berbagai unsur yang terkandung di dalamnya, sehingga mampu membangun inti cerita.
Berbagai komponen dari unsur intrinsik, yaitu mulai dari judul, tema, plot, tokoh atau perwatakan, dan juga sudut pandang. Dari berbagai unsur intrinsik yang sudah dijelaskan, kali ini akan dibahas dan dikupas tuntas mengenai apa itu pengertian sudut pandang, mulai dari pengertian sudut pandang secara umum.
Selain itu akan dijelaskan juga mengenai pengertian sudut pandang menurut para ahli, di dalam cerpen, sudut pandang orang pertama, dan pengertian sudut pandang orang ketiga.
Secara umum, pengertian sudut pandang adalah arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita, sehingga cerita tersebut akan lebih hidup dan dapat tersampaikan dengan baik kepada pembaca, atau pendengar, atau audiens. Artinya, sudut pandang merupakan cara penulis memandang atau menempatkan dirinya dalam sebuah cerita.
Sudut pandang atau yang juga disebut point of view ini juga merupakan sebuah teknik bagi penulis untuk membuat adanya ‘rasa; di dalam cerita, tergantung bagaimana alur dan cara penyampaian ceritanya kepada pembaca, atau, pendengar, atau audiens. Sehingga pengertian sudut pandang dapat membuat penulis seolah-olah menjadi pemeran utama atau orang lain dalam sebuah cerita.
Oleh sebab itu, dalam menulis sudut pandang atau point of view, penulis harus memperhitungkan bentuk dan kehadirannya sebagai penulis, sehingga sudut pandang tersebut akan berhasil memengaruhi pembaca, atau pendengar, atau audiens terhadap bagaimana cerita yang disajikan oleh penulis.
Selain secara umum, pengertian sudut pandang juga diungkapkan oleh para ahli di bidang yang relevan. Para ahli tentu memiliki gagasan atau pandangan masing-masing mengenai pengertian sudut pandang. Berikut ini pengertian sudut pandang menurut para ahli.
Menurut Aminudin, pengertian sudut pandang adalah cara seorang pengarang untuk dapat menampilkan para tokoh atau pelaku di dalam dongeng yang disampaikan atau bisa dipaparkan.
Atar Semi mengungkapkan pengertian sudut pandang sebagai titik kisah yang merupakan penempatan dan posisi pengarang dalam ceritanya. Atar Semi juga mengemukakan bahwa titik kisah dalam sudut pandang atau point of view terbagi menjadi empat jenis.
Empat jenis pembagian sudut pandang tersebut yaitu: (1) pengarang sebagai tokoh utama, (2) pengarang sebagai tokoh sampingan, (3) pengarang sebagai orang ketiga, dan (4) pengarang sebagai narator atau pemain.
Heri Jauhari mengungkapkan pengertian sudut pandang sebagai pusat naratif yang berfungsi untuk menentukan gaya serta corak cerita. Karakter dan juga kepribadian narator akan menjadi penentu dari kisah dongeng yang disajikan kepada pembaca atau pendengar.
Montaqua dan Henshaw berpendapat bahwa pengertian sudut pandang yang membedakan pandangan pembaca mengenai siapa yang menentukan struktur gramatikal naratif dan siapa yang menceritakan. Siapa yang menceritakan cerita atau dongeng adalah hal yang sangat penting.
Sehingga dalam menentukan apa yang ada di dalam cerita atau dongeng, pencerita berbeda dengan narator, sehingga dapat melihat benda-benda yang berbeda dengan adanya sudut pandang atau point of view.
Schmit dan Viala mengungkapkan pengertian sudut pandang sebagai pandangan yang digunakan pengarang untuk dapat menceritakan berbagai tindakan di dalam sebuah cerita.
Menurut Sardjono, “Point of view signifies the way a story gets told – the mode of perspective established by an author by means of which the reader is presented with the character, actions, setting, adn events which constitute the narrative in a work of fiction.”
Artinya, Sardjono mengungkapkan sudut pandang sebagai tanda atau cara dalam menyampaikan sebuah cerita, yang mana sudut pandang tersebut ditetapkan oleh seorang penulis kepada pembaca dengan cara disajikan dengan karakter, tindakan, latar, dan peristiwa yang membentuk narasi di dalam karya fiksi.
Menurut Abrams, pengertian sudut pandang atau point of view menunjuk pada cara dalam sebuah cerita yang dikisahkan. Teknik sudut pandang merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang atau penulis sebagai sarana untuk menyajikan cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
Terakhir, pengertian sudut pandang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cakupan sudut bidik lensa terhadap gambar.
Baca Juga:
Selain pengertian sudut pandang menurut para ahli, sudut pandang dalam cerpen sendiri juga memiliki berbagai pengertian. Di bawah ini akan dijelaskan mengenai bagaimana pengertian dari sudut pandang di dalam cerpen. Sudah dijelaskan bahwa secara umum, pengertian dari sudut pandang adalah cara penulis dalam menempatkan tokoh utama yang ditulis dalam karyanya.
Sudut pandang di dalam cerpen sendiri terbagi menjadi empat, yaitu: (1) sudut pandang orang pertama tokoh utama, (2) sudut pandang orang pertama tokoh sampingan, (3) sudut pandang orang kedua, dan (4) sudut pandang orang ketiga serba tahu. Berikut penjelasan singkat yang akan dijelaskan di bawah ini.
Pengertian sudut pandang orang pertama tokoh tokoh utama di dalam cerpen artinya sudut pandang yang menempatkan orang pertama sebagai pelaku utama. Biasanya, sudut pandang ini menggunakan kata ganti orang pertama, yaitu “aku” atau “saya” di dalam ceritanya.
Penulis akan menyebutkan tokoh utama dalam cerita tersebut sebagai tokoh sentral atau first person central. Sehingga, segala hal yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, tingkah laku, atau kejadian yang tokoh “aku” atau “saya” lakukan akan digambarkan di dalam cerita tersebut.
Selain itu, tokoh utama tersebut akan menjadi pusat kesadaran dan pusat dari cerita. Sehingga jika ada tokoh atau peristiwa di luar dari “aku” atau “saya” dalam peristiwa atau tokoh, akan diceritakan hanya sekadar keterkaitan dengan tokoh “aku”.
Pengertian dari sudut pandang orang pertama tokoh sampingan di dalam cerpen ini biasanya penulis akan menuliskan tokoh utama melalui tokoh pembantu atau tokoh sampingan. Pada teknik ini, tokoh “aku” hadir tidak dalam peran utama, melainkan menjadi peran pendukung atau tokoh tambahan saja atau first personal peripheral.
Selanjutnya, kehadiran tokoh “aku” di dalam cerita berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang cerita kepada pembaca. Sementara itu, tokoh utama akan dibiarkan untuk menceritakan dirinya sendiri secara lengkap dengan dinamika yang terjadi. Dengan kata lain, tokoh “aku” di dalam cerita pada teknik ini hanya sebagai saksi dari rangkaian atau peristiwa yang dialami atau dilakukan oleh tokoh utama.
Pengertian sudut pandang orang kedua di dalam cerpen biasanya penulis akan menempatkan pembaca seolah-olah menjadi tokoh utama di dalam cerita tersebut. Sehingga penulis terus-menerus berkomunikasi atau melakukan komunikasi dengan tokoh tersebut.
Sudut pandang orang kedua di dalam cerpen biasanya hanya dijadikan selingan. Artinya bisa dikatakan bahwa jenis sudut pandang kedua atau yang biasanya menggunakan gaya “kau” akan menjadi variasi cara memandang tokoh “aku” dan “dia”. Sudut pandang orang kedua juga bisa diartikan sebagai cara narator berbicara pada Anda.
Sudut pandang orang kedua ini memang tidak terlalu umum digunakan di dalam karya fiksi. Kecuali jika narator mencoba berbicara dengan pembaca secara pribadi, karena biasanya, sudut pandang orang kedua ini tidak digunakan dalam cerpen, melainkan pada puisi, pidato, penulisan instruksional, dan artikel persuasif.
Selanjutnya adalah pengertian sudut pandang orang ketiga serba tahu di dalam cerpen yang mana penulis menempatkan dirinya sebagai orang ketiga yang mengetahui semua kejadian terkait dengan tokoh utama di dalam cerita tersebut. Sudut pandang orang ketiga serba tahu ini juga bisa diartikan sebagai sudut pandang pengamat.
Meski teknik sudut pandang ini dinilai jadi serba tahu tentang semua hal mengenai tokoh utama, tetapi faktanya sudut pandang ini merupakan cara penulis menceritakan tokoh utama sebatas pengetahuannya saja. Biasanya pengetahuan yang didapat berasal dari penangkapan pancaindera yang digunakan.
Baik dengan mengamati atau melihat langsung, mendengar, mendalami, merasakan kejadian atau peristiwa dalam cerita, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, pengamatan yang dilakukan juga biasanya diperoleh dari hasil olah pikir penulis tentang tokoh “dia” yang diceritakan oleh penulis.
Baca Juga:
Setelah memahami pengertian sudut pandang menurut para ahli, dan berbagai jenis sudut pandang di dalam cerpen yang terbagi menjadi empat, yaitu (1) sudut pandang orang pertama tokoh utama, (2) sudut pandang orang pertama tokoh sampingan, (3) sudut pandang orang kedua, dan (4) sudut pandang orang ketiga serba tahu, di bawah ini akan dijelaskan mengenai pengertian sudut pandang orang pertama.
Pada dasarnya, ada berbagai pengertian mengenai makna atau arti dari sudut pandang orang pertama yang dibagi menjadi dua, yakni: sudut pandang orang pertama tokoh utama dan sudut pandang orang pertama tokoh tambahan yang akan dijelaskan di bawah ini.
Sebelumnya perlu diketahui, bahwa pengertian sudut pandang orang pertama di dalam cerita adalah sudut pandang yang biasanya digunakan penulis menggunakan kata ganti “saya” atau “aku” atau “kami”. Selain menggunakan kata ganti “saya” atau “aku” atau “kami”, sudut pandang orang pertama juga bisa dimaknai sebagai cara pandang penulis yang seakan-akan menjadi tokoh di dalam cerita tersebut.
Sudut pandang orang pertama ini juga bisa diartikan yakni penulis yang membuat cerita bisa masuk ke dalam tokoh sentral. Sehingga, pengertian dari sudut pandang orang pertama ini mengenai semua yang berkaitan dengan perasaan, pikiran, serta kejadian pada tokoh yang “aku” lakukan akan digambarkan melalui cerita tersebut.
Bisa diartikan juga bahwa sudut pandang orang pertama ini membuat penulis atau tokoh utama menjadi pusat kesadaran dari jalannya sebuah cerita.
Dalam sudut pandang orang pertama tokoh utama ini, tokoh “aku” atau “saya” menjadi tokoh utama. Tokoh “aku” atau “saya” menggambarkan atau mengisahkan mengenai berbagai peristiwa dan tingkah laku yang dialaminya, baik yang bersifat batiniah atau dalam diri sendiri maupun yang bersifat fisik atau berhubungan dengan sesuatu di luar dari dirinya sendiri.
Tokoh “aku” atau “saya” dalam sudut pandang orang pertama tokoh utama ini menjadi pusat cerita yang mana ada sesuatu yang berhubungan di luar tokoh yang hanya diceritakan jika ada hubungannya dengan tokoh utama, atau jika dianggap penting.
Pengertian sudut pandang orang pertama tokoh tambahan ini biasanya menggambarkan tokoh “aku” atau tokoh “saya” bukan sebagai tokoh utama, melainkan sebagai tokoh tambahan yang akan hadir untuk membawakan cerita kepada pembaca.
Tokoh “aku” atau “saya” dalam sudut pandang orang pertama tokoh tambahan biasanya terkesan dibiarkan untuk mengisahkan sendiri pengalamannya, setelah tokoh utamanya selesai tampil di dalam sebuah cerita. Sehingga tokoh “aku” atau “saya” yang hadir dan tampil setelah tokoh utama memiliki posisi sebagai saksi dari jalannya cerita saja.
Terakhir adalah bagaimana pengertian sudut pandang orang ketiga dan juga jenis-jenisnya. Pengertian sudut pandang orang ketiga adalah kondisi di mana penulis akan meletakkan tokoh utama sebagai orang dengan kata ganti orang ketiga, yaitu “ia” atau “dia”.
Dalam sudut pandang orang ketiga, biasanya penulis memposisikan dirinya seolah-olah berada di luar cerita yang mengisahkan mengenai cerita tokoh utama kepada pembacanya. Dapat dipahami juga bahwa pengertian sudut pandang orang ketiga ini menempatkan penulis di luar cerita dan menggunakan tokoh “dia” di dalam cerita.
Sama halnya dengan sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini akan dijelaskan pengertian dari berbagai jenis sudut pandang orang ketiga.
Pengertian sudut pandang objektif dalam sudut pandang orang ketiga artinya penulis berperan sebagai narator yang berada di luar karakter dan penulis tidak tahu bagaimana isi hati atau isi pikiran dari tokoh utamanya. Sehingga di sini, penulis hanya berperan sebagai pelapor atau reporter saja.
Biasanya, sudut pandang objektif ini digunakan saat ingin menciptakan aura atau nilai misterius pada tokoh utama yang mana hanya bisa dilihat dari luarnya saja. Sudut pandang objektif ini cocok digunakan untuk menulis cerita dengan genre romance karena pembaca akan dibuat penasaran dengan perasaan tokoh.
Pengertian dari sudut pandang objektif yang dimodifikasi merupakan cara penulis meraih kedekatan dengan pembaca dengan menggunakan sudut pandang objektif yang dimodifikasi. Artinya, narator tidak menyebut jika dirinya tahu apa yang dipikirkan oleh tokoh, tetapi penulis hanya mengira-ira dan menebak apa yang ada di dalam benak tokoh.
Pengertian sudut pandang orang ketiga serba tahu di dalam cerpen yang mana penulis menempatkan dirinya sebagai orang ketiga yang mengetahui semua kejadian terkait dengan tokoh utama di dalam cerita tersebut. Sudut pandang orang ketiga serba tahu ini juga bisa diartikan sebagai sudut pandang pengamat.
Meski teknik sudut pandang ini dinilai jadi serba tahu tentang semua hal mengenai tokoh utama, tetapi faktanya sudut pandang ini merupakan cara penulis menceritakan tokoh utama sebatas pengetahuannya saja. Biasanya pengetahuan yang didapat berasal dari penangkapan pancaindera yang digunakan.
Baik dengan mengamati atau melihat langsung, mendengar, mendalami, merasakan kejadian atau peristiwa dalam cerita, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, pengamatan yang dilakukan juga biasanya diperoleh dari hasil olah pikir penulis tentang tokoh “dia” yang diceritakan oleh penulis.
Selanjutnya, pengertian sudut pandang orang ketiga terbatas ini adalah hak penulis untuk memasuki kepala-kepala atau pikiran tokoh tertentu saja. Teknik ini sangat mudah dicoba atau dilakukan oleh penulis pemula. Biasanya, teknik ini memilih tokoh-tokoh tertentu sebagai viewpoint character-nya.
Artikel Terkait:
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…