Daftar Isi
Pilihan Font Terbaik Untuk Buku – Sebagai penulis buku, apakah Anda memiliki font untuk buku favorit? Apakan Anda termasuk penulis yang terbiasa dengan font Times New Roman? Atau Anda seorang penulis yang tidak terlalu peduli dengan jenis font. Apapun font nya Anda tidak masalah, yang penting tidak alay?
Mungkin sebagian besar penulis ada diantara tiga pilihan tersebut, namun tahukah Anda ternyata pilihan font dapat mempengaruhi minat baca?
Tentunya sebagai penulis Anda ingin pembaca nyaman dalam menikmati setiap lembar buku Anda. Maka dalam memilih font untuk buku sebaiknya sesuaikan dengan media tulisan Anda.
Mau menulis buku? Anda wajib punya panduan ini
GRATIS! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM]
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih font.
Jenis huruf serbaguna akan berisi sejumlah bobot dan gaya font yang berbeda seperti tebal, tebal miring, semi-tebal, Reguler, Reguler-miring, Ringan, Ringan-miring, dll. Font yang bervariasi dalam berat dan gaya akan berguna saat Anda membutuhkan caption, pull-quotes, atau sub-head yang memerlukan bobot atau penekanan berbeda agar menonjol dari teks sekitarnya.
Ini lebih baik daripada menggunakan sejumlah bentuk dengan tipe berbeda yang akan menyebabkan inkonsistensi. Sebaiknya gunakan satu atau dua jenis font, tetapi variasikan bobot dan gaya font jika diperlukan.
Font serbaguna juga akan mendukung True Small Caps (Huruf kapital yang biasanya mendekati tinggi huruf kecil, dan untuk beberapa font, bisa lebih tinggi) yang dirancang untuk mempertahankan bobot yang sama dengan huruf lainnya dan memiliki rasio aspek yang lebih luas untuk lebih mudah dibaca.
Ketika Anda membaca sebuah buku, apakah Anda memperhatikan jenis font yang digunakan dalam buku itu? Kecuali jika Anda seorang penata huruf profesional maka mungkin tidak. Ini yang Anda inginkan. Font yang tidak menonjol atau mengalihkan perhatian dari pesan dan tentunya enak dibaca, bukan? Inilah mengapa Anda ingin menghindari bentuk huruf atau font yang rumit dengan ascenders atau descenders yang panjang. Mereka lebih sulit untuk dibaca sehingga dapat berpotensi mengalihkan perhatian dari pesan yang ingin Anda sampaikan melalui buku.
Keterbacaan mungkin merupakan faktor terpenting saat menentukan jenis huruf untuk buku Anda. Anda menginginkan font yang tetap terbaca dengan ukuran kecil dan terbaca dengan baik saat dicetak miring atau dicetak tebal.
Salah satu pilihan terbaik font untuk buku adalah jenis huruf serif atau sans serif. Font sans serif ialah jenis huruf yang tidak mempunya garis-garis kecil, ia bersifat solid dan tampak terlihat lebih tegas. Font ini lebih modern dan bersifat fungsional.
Sementara font serif adalah Font serif adalah huruf yang mempunya garis kecil yang berdiri horizontal pada bagian badan huruf. Garis-garis kecil tersebut umumnya dinamakan dengan counter stroke atau serif bracketed. Counter stroke inilah yang membuat font serif tampak lebih jelas dan mudah dibaca, karena garis tersebut sanggup menuntun mata si pembaca.
Apakah Anda memilih font sans serif atau serif akan bergantung pada penggunaan media, buku Anda ditampilkan di layar atau di halaman. Misalnya jenis font sans serif yang berfungsi paling baik untuk eBook. Font serif yang lebih sesuai dengan teks pada halaman yang dicetak. Huruf serif lebih khas dan lebih mudah dikenali.
Font sans serif bekerja lebih baik di web karena monitor biasanya berukuran sekitar 100 titik per inci tidak seperti kata-kata tercetak yang umumnya memiliki resolusi sekitar 1.000 titik per inci.
Lihatlah eBook atau halaman web dan kemungkinan fontnya sans serif. Bandingkan ini dengan buku cetak yang cenderung menggunakan font serif untuk teks isi. Anda dapat menggunakan font sans serif untuk judul yang dicetak – dan ini akan membuat kontras yang bagus – tetapi pertahankan font serif untuk teks isi utama.
Baca Juga:
Kedelapan pilihan font untuk buku berikut memiliki semua kualitas di atas, font tersebut merupakan font yang telah dicoba dan diuji yang saya gunakan secara teratur dalam teks isi buku cetak:
Jika Anda ingin menggunakan font sans-serif, Arial dianggap oleh banyak orang sebagai taruhan teraman. Font Arial dianggap cocok font untuk buku karena garis-garisnya bersih dan mudah dibaca.
Meskipun sebagian besar masih dianggap sebagai pilihan yang baik, perlu dicatat bahwa Arial telah menjadi cukup umum dipilih. Hal ini perlu diperhatikan jika Anda ingin buku Anda tampak unik daripada yang lain.
Jika Anda menginginkan alternatif yang terlihat tradisional untuk Times New Roman yang sering digunakan secara berlebihan, pertimbangkan untuk beralih ke Georgia.
Infografis Universitas Teknik Colorado di Mashable merekomendasikan penggunaan Georgia karena keterbacaannya: Font ini dirancang untuk dibaca di layar dan tersedia di komputer manapun.
Setelah mengganti Times New Roman sebagai font Microsoft Word default, Calibri adalah pilihan yang sangat baik untuk font sans-serif yang aman dan dapat dibaca secara universal. Davis mendeskripsikan jenis huruf sebagai “font of choice” ketika bekerja dengan klien.
Penulis resume profesional Donna Svei, yang juga pendukung kuat Calibri, mencatat di blognya betapa lancar merender di layar komputer.
Dinamai setelah “punch-cutter” Prancis abad ke-16 yang terkenal atau tipe desainer Claude Garamond, banyak versi wajah gaya lama ini ada. Yang paling sering digunakan sekarang adalah versi yang dirancang oleh Robert Slimbach untuk Adobe. Itu dikenal dengan gaya anggun, mengalir dan keanggunan humanistik.
Salah satu jenis huruf teks paling populer dari abad ke-18 dan ke-19, Caslon dirancang oleh William Caslon di Inggris pada awal abad ke-18.
Wajah gaya lama yang meniru aslinya dari Belanda, Caslon memiliki ketidakteraturan yang menarik dan menciptakan tekstur khas pada halaman.
Banyak orang mengenali Caslon dari penggunaannya yang ekstensif dalam buku teks.
Baca Juga
Font untuk buku Avenir adalah jenis huruf sans-serif geometris yang dirancang oleh Adrian Frutiger pada tahun 1988 dan dirilis oleh Linotype GmbH, sekarang merupakan anak perusahaan dari Monotype Corporation. Kata avenir dalam bahasa Prancis berarti “masa depan”.
Font ini mengambil inspirasi dari tipografi sans-serif geometris awal Erbar (1922), dirancang oleh Jakob Erbar, dan Futura (1927), dirancang oleh Paul Renner. Frutiger menginginkan Avenir menjadi interpretasi yang lebih organik dan humanis dari jenis geometris yang tinggi ini.
Font untuk buku Helvetica adalah jenis huruf sans-serif yang banyak digunakan yang dikembangkan pada tahun 1957 oleh desainer jenis huruf Swiss Max Miedinger dengan masukan dari Edouard Hoffmann.
Ini adalah desain neo-grotesque atau realis, yang dipengaruhi oleh jenis huruf Akzidenz-Grotesk abad ke-19 yang terkenal dan desain Jerman dan Swiss lainnya.
Font untuk buku Franklin Gothic dan wajah terkaitnya adalah tipografi sans-serif realis yang berasal dari Morris Fuller Benton (1872–1948) pada tahun 1902. “Gothic” adalah istilah kontemporer (sekarang jarang digunakan kecuali untuk mendeskripsikan desain periode) yang berarti sans-serif.
Franklin Gothic telah digunakan di banyak iklan dan berita utama di surat kabar. Jenis huruf terus mempertahankan profil tinggi, muncul di berbagai media dari buku hingga papan reklame.
Baskerville adalah salah satu pilihan font terbaik untuk buku. Berikut contoh tulisan dengan menggunakan font Baskerville. Yah, Baskerville merupakan font yang didesain untuk karya prosa sastra, cerpen, naskah drama dan sebagainya yang terkesan serius, berat dan dalam.
Fitur utama Baskerville adalah E-nya di mana lengan bawah menonjol lebih jauh dari atas, sebuah W tanpa serif tengah, dan pada huruf g bawah di mana loop bawah terbuka. Beberapa potongan font untuk Baskerville memiliki ‘R’ dengan kaki lurus; di tempat lain itu melengkung.
Yang paling khas adalah huruf miring, di mana J memiliki bilah tengah dan banyak huruf miring lainnya yang tumbuh, ‘p’ memiliki ekor yang mengarah ke bawah dan ke kiri (mirip dengan goresan masuk yang akan dibuat dengan pena) dan w memiliki lingkaran tengah yang jelas dan garis miring di sebelah kiri.
Contoh font:
Jika kamu menulis karya puisi, maka cobalah set menggunakan font CANDARA. Font ini memilki sentuhan lekuk yang tidak begitu tegas namun menyarankan suatu keseriusan sekaligus suasana yang non formal. Font ini cocok untuk kamu yang ingin menulis buku sastra, seperti puisi atau sajak.
Font candara adalah sans humanis kasual dengan bentuk vertikal yang menunjukkan entasis anggun pada batang huruf, arkade bercabang tinggi di huruf kecil, apertur besar dalam semua bentuk terbuka, dan kurva ogee unik pada diagonal. Tekstur yang dihasilkan hidup tetapi tidak mengganggu, dan membuat teks menjadi ramah dan dapat dibaca.
Contoh font:
Baca Juga:
JIka kamu menulis karya fiksi seperti novel atau cerpen dalam tema-tema cinta dan romantika, kamu dapat menggunakan jenis font sabon. Gaya yang termasuk untuk Sabon adalah roman, italic, bold, dan bold italic.
Keluarga font klasik ini juga dikenal sebagai jenis huruf Jacques Sabon.
Contoh font:
Jenis font Utopia dikesankan sebagai huruf yang tebal, tegas, lurus, seimbang dan proporsional. Jadinya, seperti menggambarkan harapan dan cita-cita seseorang dalam sebuah keberhasilan dan juga keseriusan.
Maka huruf Utopia didesain agar cocok untuk tipe tulisan seperti agama, sosial, politik, sejarah dan setipenya.
Contoh font:
Jenis font Playfair dipengaruhi oleh transisi dari tulisan/ teknologi cetak abad ke 18; ketika pena dari bulu diganti dengan pena baja yang ujungnya tajam.
Ini juga dipengaruhi oleh tipografi John Baskerville & William Martin. Cocok untuk judul & headline.
Contoh font:
Baca Juga:
13 Cara Membuat Cover Buku yang Menarik Pembaca
Sampul Buku: Peran Penting Cover sebagai Persuasi Visual
Cara Membuat Desain Buku yang Menarik
4 Hal Penting Membuat Cover Belakang Buku
PT Sans adalah bagian dari proyek yang disebut “Public Types of Russian Federation” dimaksudkan untuk memperagakan teks dalam keseragaman berbagai bahasa.
Jenis font ini bagus untuk berbagai kegunaan. PT Sans juga menjadi pilihanmu dalam menulis buku.
Droid Sans adalah jenis font yang ramah, terbuka & serbaguna dimaksudkan agar mudah dibaca di berbagai perangkat web, di halaman situs & di menu web.
Jika kamu ingin membuat buku elektronik, font ini cocok digunakan.
Contoh font:
Sekilas dari namanya font ini memberi kesan yang akademis, bukan? Namanya mirip seperti universitas kenamaan, Cambridge. Yah, tulisan satu ini memang didesain untuk tulisan-tulisan akademik.
Tulisan pengetahuan, motivasi, teknologi dan sebagainya juga akan sangat cocok menggunakan font ini.
Contoh font:
Lato adalah salah satu pilihan font terbaik untuk buku. Pada awalnya font Lato dibuat untuk kebutuhan korporat. Namun jika kamu ingin memilih font Lato jadi font bukumu juga tak masalah.
Font dalam kategori sans serif ini terlihat netral dan “serius” ketika digunakan di bagian isi, tetapi memiliki tampilan yang juga keren saat digunakan dengan ukuran lebih besar.
Apakah Anda sedang atau ingin melakukan cara membuat buku? Dengan menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silahkan isi data diri Anda di : Daftar Menjadi Penulis Buku
Jika Anda Membutuhkan Referensi Tambahan, Kami Menyediakan EBOOK GRATIS yang Spesial Kami Persembahkan untuk Anda. Adapun Macam Ebook yang Bisa Anda Download sebagai Berikut:
Ebook : Cara Praktis Menulis Buku
Ebook : Rahasia Menulis Buku Ajar
Ebook : Self Publishing
Ebook : Pedoman Menulis Buku Tanpa Plagiarisme
Ebook : Strategi Jitu Menulis Buku Monograf
Ebook : Cerdas Menulis Buku Referensi
Artikel Terkait:
11 Jenis Font untuk Pilihan Desain dan Buku
Template Modul Pembelajaran Beserta Tips Membuatnya
11 Jenis Jilid Buku yang Biasa Digunakan
10 Jenis Kertas yang Sering Digunakan
Ukuran Kertas A1, A2, A3, A4, A5, A6, dan F4 dalam mm, cm, dan inch
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…
Kemajuan teknologi memberi kemudahan dalam mengecek plagiarisme. Salah satunya melalui teknologi AI untuk cek plagiarisme.…
Melakukan kegiatan apapun tentu perlu dinilai untuk diketahui berhasil tidaknya mencapai tujuan dari kegiatan tersebut.…