Daftar Isi
Saat menonton film atau membaca novel, kadang kita menemui istilah plot twist yang diungkapkan oleh penonton atau pembaca yang lebih dulu menikmati karya tersebut. Plot twist yang hadir di dalam karya, lebih utama adalah pada film biasanya memang mampu mengejutkan penonton.
Tapi tak jarang, plot twist yang disuguhkan malah membuat penonton atau pembaca kecewa karena dinilai keluar dari jalan ceritanya. Selain pada film, plot twist ini juga muncul pada novel bahkan games yang dimainkan, baik pada ponsel maupun komputer atau laptop. Tapi dari ungkapan plot twist yang kita dengar, apa sih sebenarnya makna dari plot twist?
Sebelum menjelaskan apa itu plot twist dan berbagai hal mengenai plot twist, mulai dari pengertian, cara membuat, hingga contoh plot twist, perlu diketahui lebih dulu bahwa plot twist ini biasanya muncul pada bagian akhir film, baik itu film horor, film thriller, misteri. Namun saat ini, film yang bergenre romantis pun menyuguhkan twist yang tak kalah seru.
Jika selama ini hanya mendengar dan tahu ungkapan plot twist, tapi apa sebenarnya arti dari plot twist, baik pada film, sinetron, novel, maupun games yang sering kita dengar ungkapannya. Ternyata plot twist memiliki arti yakni adanya perubahan radikal dalam arah dari hasil yang diharapkan di dalam plot pada karya sastra.
Karya sastra yang bisa memuat twist tersebut beragam. Bisa film, novel, sinetron, komik, video games, dan lain sebagainya. Di sisi lain, plot twist juga bisa diartikan sebagai bagian akhir yang akan mengejutkan penonton atau penikmat karya. Konsep twist tersebut biasanya banyak digunakan untuk dapat memukau penonton.
Selain itu, adanya penyajian plot twist juga bisa diartikan sebagai akhir yang membuat penonton atau audiens semakin tertarik atau dapat menjaga minat audiens. Tentu saja, twist tersebut dihadirkan agar menghasilkan akhir cerita atau ending yang bahagia atau happy ending atau akhir yang menyedihkan atau sad ending, tergantung bagaimana penulis tersebut membawa alur.
Plot atau yang disajikan tersebut juga menjadi salah satu teknik naratif populer yang sering digunakan dalam fiksi. Isi di dalamnya adalah berisi mengenai kejadian atau peristiwa yang arahnya diubah atau hasil plot yang telah dibangun dari awal cerita berubah sangat kontras. Cara tersebut dirancang untuk mengacaukan hal-hal dalam sebuah cerita yang penonton sudah mengetahui atau memahami ending atau akhirnya.
Oleh sebab itu, penulis sengaja membuat plot atau alurnya berubah dengan polesan yakni seolah dipelintir dengan plot yang sudah bisa ditebak tersebut untuk dapat memberikan kejutan yang tidak terduga melalui berbagai detail peristiwa yang sebelumnya sudah disajikan secara gamblang.
Meski tidak selalu digunakan, teknik plot twist ini menjadi hal penting, apalagi di dalam sebuah cerita. Fungsi adanya perubahan tersebut adalah sebagai cerita dengan melakukan upaya agar penonton atau pembaca terlibat di dalam emosi yang ingin disampaikan oleh penulis.
Beberapa penulis juga memunculkan plot twist pada pertengahan atau akhir film atau novel atau karya lain dengan tujuan agar karyanya mendapat kenangan abadi di benak \penonton atau audiens. Tak hanya plot twist saja, beberapa ahli mengungkapkan bahwa konsep twist ini dapat dikembangkan lebih sehingga jadi double plot twist.
Biasanya dalam konsep ini, audiens atau penonton akan dipimpin atau diarahkan untuk melihat jalan cerita yang mengejutkan pada bagian pertama. Setelah menyadari bahwa penonton atau audiens menemukan plot twist, maka penulis akan kembali memberi kejutan dengan jalan cerita mengejutkan yang sebenarnya atau yang disebut double plot twist.
Tentu saja untuk dapat membuat double plot twist ini, penulis harus mampu memperdalam cerita dan membuat plot twist tersebut sangat menarik agar tidak mengecewakan penonton atau audiens. Meski demikian, penulis tidak disarankan membuat plot atau alur yang berputar-putar atau terlalu bertele-tele hanya untuk memunculkan plot twist.
Bukannya menjadi penonton terkejut atau tertarik, plot twist yang berputar-putar atau bertele-tele justru akan merusak alur cerita atau bahkan merusak nilai dari keseluruhan cerita yang telah dibuatnya sendiri.
Baca Juga:
Setelah mengetahui pengertian dan apa itu plot twist, penulis juga harus memahami apa saja ragam atau jenis twist di dalam cerita. Sama halnya seperti alur yang dibagi menjadi beberapa ragam atau beberapa macam, plot twist juga dibagi menjadi beberapa, yaitu seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.
Plot jenis anagnorisis atau pengungkapan artinya penulis dapat melakukan teknik dengan cara memberi informasi baru pada pembaca untuk dapat menciptakan suspense dan akhirnya menimbulkan atau memunculkan pertanyaan. Biasanya teknik ini akan menyebabkan adanya perubahan dari plot.
Sehingga seringkali, alur anagnorisis atau pengungkapan ini memiliki karakter yakni mampu mendorong karakter untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak terduga sebelumnya.
Ragam plot yang berputar dari cerita sebelumnya yang lainnya adalah discovery. Plot discovery ini merupakan sebuah situasi yang mana aktor protagonis di dalam cerita sudah berhasil menemukan fakta yang mengejutkan dan tidak pernah ia duga sebelumnya. Biasanya, teknik penyampaian plot ini disertai gaya bahasa persuasif.
Artinya, gaya bahasa yang digunakan dalam alur discovery ini akan menggiring penonton atau audiens untuk dapat menyetujui pendapat dari karakter utama yang terdapat di dalam cerita tersebut.
Konsep twist ragam selanjutnya adalah unreliable narrator. Jenis plot tersebut merupakan cara narator cerita dalam memanipulasi cerita dan mampu memberikan informasi yang menyesatkan kepada pembaca. Narator harus menyampaikannya dengan sangat hati-hati.
Biasanya teknik ini digunakan agar penulis dalam menciptakan suspense atau membuat pembaca akan terus menebak-nebak jalan cerita yang diciptakan. Artinya, penulis akan membuat pembaca tidak berhenti membaca karena adanya twist yang disajikan tersebut.
Jenis plot twist yang selanjutnya yakni jenis plot non-linear narrative. Artinya, melalui cara tersebut, penulis mampu menyampaikan isi cerita dengan mengungkapkan karakter dan plot tidak secara berurutan atau tidak urut sesuai kronologinya. Teknik tersebut membuat penonton atau audiens harus menyatukan berbagai kepingan yang hilang.
Artinya, kepingan-kepingan cerita yang tidak berurutan tersebut akan disatukan sendiri oleh penonton atau audiens agar mereka mampu mengaitkan cerita dan juga memahami cerita secara berurutan supaya dapat memahami dan mengerti apa isi cerita yang terdapat di dalamnya. Twist-nya sendiri biasanya muncul dari hasil kepingan yang dikumpulkan hingga mencapai klimaks.
Jenis plot twist deus ex machina ini merupakan twist yang memunculkan karakter, event, kemampuan, atau alat baru yang berguna untuk dapat menyelesaikan berbagai masalah yang seolah tidak bisa dipecahkan secara tiba-tiba. Akhirnya penonton akan terkejut karena tiba-tiba masalahnya selesai dan terpecahkan dengan cara yang tak pernah disangka sebelumnya.
Jenis plot tersebut juga bisa menceritakan masalah yang sebenarnya tidak bisa diselesaikan dari awal hingga akhir, namun di akhir cerita, muncul satu karakter yang mampu menyelesaikan dan menuntaskan berbagai masalah dengan sangat mudah dan juga tak terduga.
Jenis plot twist red herring ini merupakan plot twist yang mengalihkan atau memberi pengalihan atau perhatian dengan cara melakukan penyesatan kepada penonton atau audiens. Sehingga biasanya plot red herring ini akan menampilkan petunjuk yang salah di awal cerita agar penonton atau audiens terkecoh dulu.
Teknik chekhov’s gun di dalam jenis plot twist ini biasanya menjadikan objek atau karakter yang muncul di awal cerita terlihat tidak berguna. Namun tak pernah disangka bahwa tokoh atau karakter tersebut ternyata adalah bagian penting dalam cerita. Kadang, teknik chekhov’s gun ini tidak muncul lagi atau tidak diketahui manfaatnya, sampai akhirnya tiba pada bagiannya terlihat jadi sosok yang penting dan berpengaruh.
Baca Juga:
Jika Anda ingin membuat plot twist yang menarik di dalam cerita dan mampu menimbulkan rasa penasaran penonton atau audiens, inilah beberapa cara yang bisa dilakukan seorang penulis.
Biasanya penonton atau audiens sudah tahu bila karakter atau tokoh yang terlihat penting ini akan terus memiliki peran penting sampai ending cerita. Namun jika Anda ingin menciptakan plot twist yang menarik, tentukan karakter yang terlihat cukup penting, bahkan bisa dipilih tokoh yang seperti tokoh utama dan ‘bunuh’ tokoh tersebut pada ⅕ bagian dari cerita yang Anda tulis.
Dengan demikian, penonton akan semakin penasaran karena mengira tokoh tersebut adalah tokoh atau karakter utama. Padahal ia hanya tampak seperti tokoh utama saja, bukan tokoh utama yang sebenarnya.
Cara ini bisa dilakukan sebagai alternatif, daripada mendeskripsikan alur cerita utama menggunakan narasi. Misalnya, buatlah tokoh protagonis di dalam cerita yang ditulis atau dibuat tersebut mengungkap fakta bahwa tokoh tersebut bukan seorang yang selama ini disangkakan oleh penonton atau audiens.
Penulis juga bisa membuat tokoh orang yang sudah dianggap mati atau selama ini tidak ada ternyata masih hidup dan masih memantau jalannya cerita dan dimunculkan secara realistis dan tidak terkesan sangat fantasi.
Cara ini biasanya dipakai oleh penulis atau pembuat cerita karena membuat twist paling baik dan aman adalah dengan membuat karakter yang terlihat sepele menjadi seorang tokoh yang ternyata memiliki peran yang lebih penting. Misalnya seorang pemeran yang selama ini dinilai hanya ekstras ternyata memiliki peran penting mengungkap rahasia atau menjadi kunci penting alur cerita tersebut.
Penulis atau pembuat cerita juga harus mampu menciptakan kejadian besar yang tak pernah terduga di akhir alur cerita. Misalnya, Anda bisa memasukkan alur cerita yang bagus di akhir film atau novel dan jangan menyelesaikan ceritanya dulu saat itu juga. Buatlah alur cerita yang memiliki konsekuensi ke depannya karena masalah tersebut akan diselesaikan oleh tokoh protagonis.
Dengan demikian, cerita yang diciptakan tentu akan selalu dinanti dan berbagai karya penulis juga akan dinanti oleh penonton atau audiens karena berhasil menarik hati para audiens.
Cara membuat plot twist yang terakhir yakni adalah memastikan alur cerita yang dibuat berhasil menarik hati para penonton atau audiens. Tidak ada yang lebih buruk daripada alur cerita yang kurang dipersiapkan secara matang, sehingga alur demi alur harus digambarkan secara matang.
Pakai juga bayangan dan rencana cadangan sebagai antisipasi untuk mengatur alur cerita yang dirasa kurang cocok dengan jalannya cerita, sehingga alur cerita tetap baik dan berhasil diterima penonton atau audiens dan nilai atau pesan yang ingin disampaikan berhasil tersampaikan dengan baik.
Selain lima cara di atas, penulis juga harus memperhatikan beberapa hal penting yang tak boleh dilewatkan atau diabaikan ketika penulis ingin membuat cerita dengan plot twist yang menarik di dalam cerita tersebut, yaitu:
– buatlah plot twist yang unik dan dirangkai secerdas mungkin dengan berbagai persiapan yang matang,
– penulis harus mampu menyamarkan twist yang akan disampaikan, sehingga ketika terungkap semua terasa nyata dan masuk akal,
– keberadaan plot twist harus membuat cerita bergerak maju atau tidak hanya sekadar mengejutkan penonton atau audiens tetapi punya fungsi penting dalam cerita,
– twist yang diciptakan harus membuat situasi yang lebih menarik bagi para penonton atau audiens agar semakin penasaran, karena jika twist sudah tertebak, maka harus ada kejutan lain yang tak pernah diduga oleh penonton atau audiens,
– karena plot twist adalah bagian dari alur cerita, maka penulis harus membangun twist yang sangat menarik tetapi tetap natural dan jangan mengabaikan bagian lainnya yang tidak kalah penting.
Agar mengetahui bagaimana contoh membuat plot twist, berikut ini akan disajikan beberapa twist yang biasa dan umum dimunculkan oleh penulis atau pembuat cerita.
– Semua petunjuk yang mengarah ke satu orang tapi ternyata pelakunya adalah orang lain yang tidak terduga
– Karakter yang dinilai kuat meninggal dunia lebih dulu
– Ketika mister berhasil dipecahkan, ternyata muncul malapetaka baru
– Tokoh atau karakter protagonis menjalani dua kehidupan
– Sosok yang dianggap pahlawan membuka cerita dengan cara dibunuh pada perang pertama
– Ternyata, penjahatnya adalah saudara kandung pahlawan tersebut
– Penjahatnya berakhir menjadi seorang pahlawan
– Seorang pahlawan membuka masa lalunya yang ternyata dulunya adalah orang yang jahat
– Selama ini, ternyata penjahat tersebut ada di dalam kelompok para pahlawan
– Pahlawan yang diceritakan ternyata datang dari masa depan
– Akhir cerita ternyata merupakan cerita yang baru dimulai atau awal cerita
– Kejadian menegangkan yang telah terjadi ternyata hanya mimpi belaka
– Kisah yang dikira berlangsung atau terjadi zaman dahulu ternyata benar-benar terjadi saat ini
– Kisah yang dikira berlangsung saat ini ternyata ada di realita cerita yang lain
– Karakter yang dicintai oleh karakter protagonis ternyata memiliki sikap yang lahir dari rasa kesepian dan ternyata khayalan semata
– Karakter yang terlihat tampak waras ternyata tidak benar-benar waras
– Karakter yang terlihat cacat ternyata tidak cacat
– Karakter yang selama ini dinilai lemah ternyata menjadi mastermind di balik semua kejadian yang berlangsung
– Karakter yang dikejar ternyata dirinya sendiri karena memiliki kepribadian ganda
Artikel Terkait:
Dalam suatu penelitian kualitatif, bagian atau tahapan yang umumnya dipandang sulit oleh peneliti adalah analisis…
Melakukan studi literatur dalam kegiatan penelitian adalah hal penting, salah satu teknik dalam hal tersebut…
Dalam menyusun suatu kalimat, seorang penulis tentu perlu menghindari kalimat tidak padu. Kalimat jenis ini…
Salah satu teknik penentuan sampel penelitian adalah cluster random sampling. Sesuai namanya, teknik ini masuk…
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menjadi perbincangan hangat usai menerbitkan surat pengumuman berisi penolakan dicantumkan sebagai…
Dalam penelitian, peneliti perlu memahami cara menghitung sampel penelitian yang tepat. Sebab, sampel penelitian menjadi…