Daftar Isi
Tentu saja banyak yang sudah mengenal, membaca, atau bahkan membuat cerpen. Tapi mungkin masih banyak yang bingung bagaimana struktur cerpen yang terkandung di dalam jenis karya sastra cerpen. Atau bagaimana cara membuat cerpen yang tepat sesuai dengan struktur cerpen yang sudah diatur.
Bagaimana sebenarnya membuat cerpen menggunakan struktur cerpen yang baik dan benar akan dikupas tuntas di bawah ini. Namun sebelumnya, Anda harus tahu dahulu apa pengertian dari cerpen dan bagaimana cerpen terbentuk di dalam karya sastra sebelum mengenal dan memahami struktur cerpen.
Cerpen adalah bentuk prosa naratif fiktif yang cenderung padat dan langsung pada tujuannya. Dalam cerpen, terdapat peristiwa lain yang tidak dikembangkan sehingga kehadirannya hanya sekadar pendukung peristiwa utama agar lebih wajar. Artinya, struktur cerpen memiliki fokus pada satu pokok peristiwa saja yang biasanya tidak lebih dari 10.000 kata.
Cerpen merupakan bentuk prosa yang memiliki satu tahapan alur cerita. Meski isinya lebih pendek dibandingkan novel atau karangan fiksi lainnya, akan tetapi cerpen tetap memiliki daya tarik tersendiri sehingga pembaca dapat mendalami setiap tokoh yang dimunculkan oleh penulis.
Agar dapat membedakan struktur cerpen dengan struktur karya sastra lainnya, maka struktur cerpen memiliki karakteristik pembeda, yakni sebagai berikut:
– Struktur cerpen merupakan sebuah cerita atau tulisan yang pendek
– Memiliki satu tahapan alur
– Cerpen memiliki alur yang ketat dan padat
– Cerpen harus memberikan kesan tuntas dan biasanya menceritakan satu kejadian atau peristiwa saja
Baca Juga:
- Cara Memulai Menulis Novel
- Tips Menemukan Ide untuk Menulis Buku
- Cara Menulis Cerpen untuk Pemula
- 13 Cara Menjadi Penulis Novel
Struktur Cerpen
Setelah memahami apa itu atau pengertian dari cerpen dan bagaimana ciri-ciri dari cerpen, Anda sebagai penulis juga harus memahami bagaimana struktur cerpen yang tepat agar dapat membentuk atau membuat satu kesatuan cerpen yang utuh. Untuk dapat membuat cerpen, maka harus ada unsur.
Unsur atau struktur cerpen yang membangun di antaranya adalah: (1) abstrak, (2) orientasi, (3) komplikasi, (4) pencapaian konflik, (5) puncak konflik, (6) evaluasi, (7) resolusi, dan (8) koda.
Apa maksud dan penjelasan mengenai struktur cerpen di atas akan dijelaskan dengan gamblang di bawah ini. Berikut pengertian dan penjelasan mengenai struktur cerpen.
1. Abstrak
Salah satu unsur atau struktur cerpen adalah abstrak. Struktur cerpen yakni abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Abstrak merupakan bagian dari cerita pendek yang menggambarkan keseluruhan isi cerita. Sifat dari struktur cerpen yakni abstrak ini digunakan sebagai pelengkap cerita.
Karena keberadaan abstrak di dalam cerpen ini hanya jadi pelengkap cerita, biasanya bersifat struktur cerpen abstrak ini dipakai secara opsional atau mungkin ada yang menggunakan abstrak atau ada yang tidak dipakai.
Biasanya, cerpen yang tidak menggunakan abstrak ini adalah cerpen yang langsung mengisahkan cerita pada poin penting tentang peristiwa yang menjadi pokok cerita, sehingga tidak perlu bertele-tele dalam mengungkapkan cerita dan tidak langsung terpusat pada konflik utama yang terjadi.
Struktur cerpen yakni abstrak juga bisa diartikan sebagai tahap ide kasar oleh penulis yang biasanya dimunculkan namun belum ada awal yang benar-benar konkret pada peristiwa pada cerpen tersebut.
2. Orientasi
Struktur cerpen yang kedua adalah orientasi. Struktur cerpen orientasi adalah bagian yang biasanya digunakan untuk memperkenalkan berbagai unsur yang terkandung di dalam cerpen. Misalnya mengenalkan atau menggambarkan penokohan, setting atau latar cerita, waktu berlangsungnya peristiwa, dan lain sebagainya.
Struktur cerpen orientasi juga dapat menjadi pertanda dimulainya atau dikenalkannya bagaimana kemungkinan masalah atau konflik yang ada di dalamnya dan penulis juga biasanya mulai mengenalkan bagaimana hubungan antartokoh yang terjalin di dalam cerpen tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur cerpen orientasi merupakan bagian cerpen yang digunakan untuk menggambarkan keadaan atau latar cerita dari cerita pendek atau cerpen itu sendiri. Sehingga struktur cerpen yakni orientasi menjadi struktur awal yang penting bagi jalannya cerita pada cerpen.
3. Komplikasi
Struktur cerpen yakni komplikasi atau yang bisa disebut awal konflik adalah bagian dari cerpen atau cerita pendek yang menceritakan tentang awal mula masalah yang dialami tokoh di dalam cerpen berlangsung. Masalah tersebut bisa saja muncul secara tiba-tiba dan bahkan awalnya tak pernah terpikir atau dikehendaki tokoh.
Struktur cerpen yang menggambarkan bagaimana awal suatu masalah yang dihadapi tokoh ini biasanya juga mulai mengenalkan bagaimana watak yang dimiliki tokoh demi tokoh yang terlibat di dalam cerpen tersebut. Selain itu, pada bagian struktur cerpen yakni komplikasi ini menjelaskan bagaimana urutan kejadian yang berhubungan dengan adanya sebab akibat.
Biasanya masalah yang mulai dimunculkan pada struktur cerpen komplikasi adalah bagaimana masalah tersebut terjadi, apakah tantangan yang dihadapi penulis, bagaimana perselisihan yang terjadi antara tokoh satu dengan tokoh lainnya, atau bagaimana kesulitan yang mungkin dihadapi oleh tokoh utama yang memiliki masalah.
Sehingga pengertian sederhana dari komplikasi adalah cara penulis menjelaskan sebab akibat yang terjadi di dalam jalannya sebuah cerita pendek atau cerpen.
4. Pencapaian Konflik
Struktur cerpen yakni pencapaian konflik atau yang juga sering disebut rising action adalah bagian di mana alur cerita pada cerpen atau cerita pendek semakin memanas. Mengapa demikian? Karena pada bagian atau struktur cerpen yakni pencapaian konflik ini, penulis akan mulai membuat konflik semakin berkembang dan semakin sulit dibandingkan struktur cerpen komplikasi.
Pada struktur cerpen yang berupa pencapaian konflik ini, penulis akan membuat konflik cerita lebih rumit dan semakin muncul berbagai pertentangan dan permasalahan terus sampai hampir menemui atau hampir sampai di bagian puncak konflik. Sehingga pada bagian ini, pembaca akan dimuat semakin tegang.
5. Puncak Konflik
Setelah melewati struktur cerpen yakni bagian pencapaian konflik, masuk ke bagian selanjutnya yakni struktur cerpen puncak konflik atau turning point. Struktur cerpen ini sering juga disebut sebagai klimaks. Artinya, bagian ini merupakan bagian cerita atau struktur cerpen yang paling menegangkan dan mendebarkan sampai menemui batas berakhirnya permasalahan.
Struktur puncak konflik ini juga akan menentukan bagaimana perubahan nasib pada tokoh yang mengalami konflik, terutama pada tokoh protagonis dan antagonis. Biasanya, tokoh protagonis menjadi tokoh yang berhasil di dalam alur cerita.
6. Evaluasi
Struktur cerpen yakni evaluasi adalah berbagai masalah yang sudah mencapai puncaknya akhirnya mendapat pencerahan atau memiliki jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Di dalam struktur cerpen ini, masalah yang bisa diselesaikan bisa berhasil menghentikan keinginan atau tujuan tokoh utama.
Bisa diartikan juga bahwa evaluasi ini bagian di mana tokoh mendapat titik terang untuk menyelesaikan masalahnya.
7. Resolusi
Struktur cerpen yakni bagian resolusi berisi bagaimana penilaian atau penjelasan mengenai sikap atau bagaimana nasib yang dialami oleh tokoh setelah mengalami puncak konflik. Bagian ini juga menjadi bagian akhir dari konflik karena berisi penyelesaian masalah secara utuh.
Resolusi pada cerpen juga bisa diartikan sebagai bagian di mana penulis mengungkapkan atau memperlihatkan adanya solusi dari masalah atau konflik yang dihadapi oleh tokoh, sehingga di tahap ini, masalah sudah dapat diselesaikan sebelum akhirnya masuk ke bagian tahap akhir cerita.
8. Koda
Terakhir pada struktur cerpen adalah koda yang mana merupakan penutup atau akhir dari keseluruhan isi cerita. Koda biasanya berisi kesimpulan dari seluruh cerita, misalnya interpretasi penulis mengenai kisah yang disampaikan. Sama halnya seperti abstrak, tak semua struktur cerpen memuat koda, terutama karya sastra serius yang bersifat tidak ingin menggurui pembaca.
Susunan Struktur Cerpen
Setelah mengenal bagaimana struktur cerpen, maka Anda juga harus mengetahui bagian atau susunan struktur pada cerpen. Struktur cerpen di atas pada dasarnya akan menjadi panduan bagaimana cerita pendek atau cerpen diciptakan dan ditulis secara sistematis.
Struktur susunan cerpen yang tepat adalah dimulai dari pengenalan hingga penyelesaian masalah dan bagaimana penutup cerita tersebut disajikan secara sistematis dan berurutan. Meski tidak semua struktur cerpen harus terkandung, akan tetapi, memang struktur cerpen harus ditulis secara sistematis.
Berikut ini adalah bagaimana susunan atau aturan struktur cerpen yang tepat dan benar dimulai dari bagian awal hingga bagian akhir.
– Abstrak
– Orientasi
– Komplikasi
– Pencapaian Konflik
– Puncak Konflik
– Evaluasi
-Resolusi
– Koda
Meski demikian, tidak semua struktur cerpen disusun secara urut. Misalnya pada beberapa cerpen yang menuliskan komplikasi lebih dahulu baru mengenalkan tokoh-tokoh atau latarnya, tergantung bagaimana penulis memilih alur cerita. Intinya, struktur cerpen ini meski harus sistematis tapi sangat bergantung pada kebutuhan cerita, bagaimana kreativitas, dan inovasi penulis.
Contoh Cerpen
Ini Hidupku Ini Kisahku
Oleh: Lia
Aku tinggal di sebuah desa kecil di sebelah Selatan Amerika, di sebuah gubuk kecil yang kunamai rumah. Rumahku tak besar namun juga tak bisa dikatakan kecil. Apalah arti sebuah rumah jika hanya aku seorang yang tinggal di dalamnya. Jangan kau tanya di mana suami dan anggota keluargaku yang lain. Perang yang dingin telah merampas mereka secara kasar dariku.
Akh… sudahlah! Aku tak ingin mengingat-ingat cerita tragis yang diceritakan berulang-ulang oleh semua orang. Toh bagiku perang tak benar-benar bisa merenggut mereka dariku, setidaknya di sini. Aku masih menyimpan semua benda-benda milik mereka dengan rapi.
Aku masih mengingat dengan jelas baju kesukaan suamiku dan jaket kesayangan anakku. Aku selalu mencucinya setiap minggu, kalau-kalau suatu waktu suami atau anakku pulang dengan kaki pincangnya ataupun dengan tangan terbalut, benda-benda kesayangan itu akan menyambut mereka di sini bersama cintaku.
Bayangan itulah yang selama ini membuatku sanggup melalui hari-hari sepiku. Setiap sore setelah semua pekerjaan rumah tangga selesai aku kerjakan, aku akan duduk di tengah padang rumput di depan rumahku.
Ladang itu adalah saksi bisu betapa hangatnya keluarga kami sebelum perang terkutuk itu membawa mereka pergi dibalut angin dingin bulan November malam itu. Di ladang itu juga kupancangkan sebatang salib dari pohon tua yang dulu ditanam dengan penuh kasih oleh suamiku.
Kujadikan itu penanda bahwa aku tak sendirian, bahwa pasti masih akan terus ada harapan selama aku terus berharap.
Seperti sore ini.. matahari yang begitu hangat menemaniku tersenyum  memandang  ke  arah  jalan  dan  menantikan  belahan hatiku kembali. Sambil tak lupa kudendangkan sebaris lagu.
Artikel Terkait :
21 Jenis Novel Berdasarkan Genre
Judul Buku dan Novel yang Menarik
Cara Riset untuk Menulis Novel