Daftar Isi
Kata baku dan tidak baku harus dipahami betul oleh penulis. Sebab ini berkaitan dengan tulisan yang ada di buku Anda. Memahami kata baku ini dapat membedakan mana tulisan formal dan semi formal. Untuk itu sebagai penulis Anda harus dapat membedakan antara kedua kata ini.
Secara umum, kata dalam Bahasa Indonesia ada dua yaitu kata baku dan tidak baku. Penggunaan kata ini dibedakan berdasarkan jenis surat atau laporan yang dibuat selain itu perbedaanya juga dapat dilihat pada saat berkomunikasi kepada atasan atau berada dalam sebuah forum resmi yang menggunakan kata baku agar terlihat lebih sopan. Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari agar lebih mudah berkomunikasi yaitu menggunakan kata tidak baku.
Kata baku biasanya dipakai pada lingkungan formal seperti sekolah, tempat kerja, instansi pemerintahan. Berbeda dengan kata tidak baku yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti berbicara dengan teman, chatting di sosial media, dan lain-lain.
Namun masih terdapat kesalahan saat menggunakan kedua jenis kata ini. Kesalahan yang terjadi bukan hanya dalam hal berkomunikasi saja melainkan menuliskan sebuah kalimat pada surat atau laporan.
Jika terdapat kesalahan saat menggunakannya pada waktu berbicara mungkin tidak terlalu terlihat, namun berbeda halnya pada waktu menuliskan sebuah surat resmi atau laporan. Hal tersebut dapat mengakibatkan hal yang buruk seperti merusak citra seseorang dan terlihat sangat tidak sopan.
Pentingnya Memahami Kata Baku dan Tidak Baku
Mengetahui kata baku dan tidak baku beserta artinya menjadi penting, karena faktanya, terdapat banyak penyimpangan yang sering terjadi dalam aturan baku tersebut.
Hal ini tidak lepas dari adanya pengaruh lingkungan, di mana setiap daerah di Indonesia memiliki logat atau dialek yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat pengucapan kata baku jadi menyimpang. Kata-kata yang menyimpang ini biasa disebut dengan kata yang tidak baku.
Mau menulis karya ilmiah/buku? Anda wajib punya panduan ini
GRATIS! Ebook Panduan Menulis Buku [PREMIUM]
Secara fungsinya, kata baku memiliki beberapa fungsi krusial sebagai satu ciri khas bangsa. Fungsi tersebut diantaranya:
1. Sebagai Pemersatu
Fungsi penggunaan kata baku bagi masyarakat Indonesia adalah untuk menghubungkan semua penutur dari berbagai macam bahasa daerah yang berbeda-beda. Nah, dengan penggunaan kata baku, bahasa baku dapat dijadikan pemersatu masyarakat-masyarakat daerah menjadi satu bangsa.
2. Sebagai Pemberi Kekhasan
Indonesia mengharuskan setiap wilayah daerahnya menggunakan bahasa baku, yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Nah, melalui fungsi itu, maka bahasa baku dapat memperkuat rasa nasionalisme masyarakat daerah yang bersangkutan.
3. Pembawa Kewibawaan
Bahasa baku juga ikut serta membawa wibawa atau prestise seseorang. Fungsi pembawa kewibawaan bersangkutan dengan usaha seseorang dalam mencapai kesederajatan dengan peradaban yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku sendiri.
Selain fungsi di atas, kata baku di Indonesia sudah menjadi satu aturan dalam penulisan surat atau tulisan resmi. Contoh penggunaan kata baku:
- Membuat surtat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
- Membuat laporan
- Membuat karya ilmiah
- Membuat nota dinas
- Membuat surat lamaran pekerjaan
- Saat musyawarah atau diskusi
- Saat berpidato dan rapat dinas
- Surat menyurat antar organisasi, instansi atau lembaga, dan lain sebagainya.
Ya, bagi seorang penutur atau pembicara yang mahir berbahasa Indonesia yang baik dan benar di suatu masyarakat akan memperoleh wibawa di mata masyarakat tersebut.
Namun sayangnya di tengah komunikasi masyarakat, penggunaan kata tidak baku justru lebih populer. Sedangkan kata baku, lebih sering digunakan untuk acara dan komunikasi formal, kuliah, atau dalam tulisan sastra dan penelitian. Lantas apa sih perbedaan antara kata baku dan tidak baku?
Pengertian Kata Baku
Kata baku adalah kata yang penggunaanya sudah sesuai dengan kaidah atau pedoman bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Pengertian lain dari kata baku adalah sebagai kata yang sudah benar dari segi aturan maupun ejaan kaidah bahasa Indonesia.
Kaidah Bahasa Indonesia ini dikenal sebagai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) atau tata bahasa baku. Kata baku umumnya sering digunakan pada kalimat yang resmi, baik itu dalam suatu tulisan maupun dalam pengungkapan kata-kata.
Biasanya, kata baku digunakan untuk penulisan ataupun pengungkapan kata-kata yang bersifat resmi baik dalam suatu tulisan atau dalam pengungkapan kata. Penggunaan kata baku ini menandakan bahwa Anda menghargai dan menghormati seseorang yang kedudukannya diatas Anda
Baca Juga:
- Perbedaan Singkatan dan Akronim
- Penggunaan Huruf Miring yang Baik dan Benar
- Penggunaan Huruf Kapital yang Baik dan Benar
- Penggunaan Kata Di yang Baik dan Benar
Pengertian Kata Baku Menurut Para Ahli
Berikut pengertian kata baku menurut para ahli:
1. Kosasih dan Hermawan
Pendapat pertama yang memberi definisi pada kata baku dikemukakan oleh Kosasih dan Hermawan. Menurut keduanya, kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan.
Adapun kaidah standar yang dibakukan disini adalah untuk menyebutkan EYD (Ejaan yang Disempurnakan), tata bahasa baku, dan juga kamus umum. Selama kata yang digunakan sudah sesuai dengan salah satu atau ketiganya, maka sudah memakai kata baku.
2. Yus Rusyana
Pendapat yang kedua disampaikan oleh Yus Rusyana yang tertuang di dalam buku bertajuk Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Melalui buku tersebut, Rusyana menjelaskan definisi kata baku menurut pendapatnya.
Rusyana menjelaskan, kata baku adalah suatu bahasa yang dikodifikasikan, diterima, dan dijadikan model oleh masyarakat bahasa yang lebih luas. Kata baku disebut juga dengan istilah bahasa baku dan bahasa standar.
3. Gorys Keraf
Gorys Keraf juga mendefinisi kata baku, dimana menurutnya kata baku adalah bahasa yang dianggap dan diterima sebagai patokan umum untuk seluruh penutur bahasa itu. Kata yang tidak umum kemudian tidak bisa disebut sebagai kata baku.
4. Ernawati Waridah
Pendapat selanjutnya disampaikan oleh Ernawati Waridah, dalam bukunya yang berjudul Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku. Ernawati menjelaskan kata baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar.
Adapun standar yang dimaksudkan oleh Ernawati disini adalah mengacu pada ketentuan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia), tata bahasa baku, dan juga kamus umum seperti KBBI.
5. Mulyono
Pendapat berikutnya adalah dari Mulyono, yang menjelaskan kata baku sebagai ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Ragam bahasa baku kemudian menjadi ragam bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat luas.
6. B. Havranek dan Vilem Mathesius
Oleh B. Havranek dan Vilem Mathesius juga menyampaikan pendapatnya dalam mendefinisikan kata baku, Keduanya menjelaskan kata baku sebagai bahasa yang telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas.
7. Dittmar
Melalui buku berjudul Sociolinguistics A Critical Survey of Theory and Application, Dittmar menjelaskan definisi kata baku. Menurutnya, kata baku adalah ragam bahasa dari suatu masyarakat bahasa yang disahkan sebagai norma keharusan bagi pergaulan sosial atas dasar kepentingan dari pihak-pihak dominan di dalam masyarakat itu.
Pengesahan terhadap kata baku disesuaikan dengan hasil pertimbangan pada aspek sosial dan politik. Sehingga didapatkan ragam kata yang bisa dipahami dan digunakan dalam keseharian oleh masyarakat luas.
8. Richard, Jhon dan Heidi
Pendapat berikutnya disampaikan oleh Richard, John, dan juga Heidi melalui buku mereka yang berjudul Logman Dictionary of Applied Linguistics. Ketiganya menjelaskan kata baku adalah ragam bahasa yang berstatus tinggi di dalam suatu masyarakat atau bangsa dan biasa didasarkan penutur asli yang berpendidikan di dalam berbicara dan menulis.
Melalui sejumlah pendapat para ahli tersebut, maka pengertian kata baku bisa disimpulkan sebagai ragam kata atau bahasa yang sudah sesuai dengan standar umum dan kemudian bisa digunakan dalam keseharian.
Saat menulis karya ilmiah atau buku, Anda perlu menghindari kesalahan yang biasa dilakukan penulis. Hindari kesalahan tersebut untuk meminimalisir revisi:
- Kesalahan Penggunaan Ejaan
- Kesalahan Penggunaan Tanda Baca
- Kesalahan Penggunaan Kalimat Efektif
- Kesalahan Penggunaan Huruf Miring
- Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital
Pengertian Kata Tidak Baku Menurut Para Ahli
Berikut pengertian kata tidak baku dari para ahli:
1. Suharianto
Pendapat yang pertama disampaikan oleh Suharianto, yang menjelaskan kata tidak baku adalah salah satu variasi bahasa yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakaian bahasa tidak resmi.
2. Alwasilah
Berikutnya adalah definisi yang disampaikan oleh Alwasilah, dimana kata tidak baku diartikan sebagai bentuk bahasa yang biasa memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak biasa dipakai oleh mereka yang berpendidikan.
3. Crystal
Pendapat ahli selanjutnya adalah dari Crystal, yang mendefinisikan kata tidak baku sebagai bentuk-bentuk bahasa yang tidak memenuhi norma baku, yang dikelompokkan sebagai sub baku atau nonbaku.
4. Richard, Jhon, dan Heidi
Richard, Jhon, dan juga Heidi menjelaskan bahwa kata tidak baku adalah bahasa yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tatabahasa, dan kosakata dari bahasa baku dari suatu bahasa.
Kata tidak baku secara umum kemudian bisa didefinisikan sebagai ragam kata atau bahasa yang penulisan dan pengucapannya tidak mengikuti aturan atau standar yang telah ditetapkan.
Dalam bahasa Indonesia, kata tidak baku ini tidak sesuai dengan EYD, PUEBI, maupun KBBI. Namun, keberadaannya tetap ada dan menjadi bahasa tidak resmi yang bisa digunakan dalam keseharian untuk komunikasi non formal dan komunikasi di daerah.
Ciri-Ciri Kata Baku
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kata baku, maka Anda juga harus mengetahui bagaimana ciri-ciri kata baku. Ciri dari kata baku sangat berbeda bahkan dapat ditebak jika suatu kata merupakan kata baku. Berikut beberapa ciri-cirinya :
- Kata baku tidak dapat berubah setiap saat
- Bukan merupakan bahasa percakapan sehari-hari
- Tidak terpengaruh bahasa asing
- Tidak terpengaruh bahasa daerah
- Memiliki minimal subjek dan predikat.
- Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat
- Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan)
- Kata baku mempunyai arti yang pasti tidak rancu
Pengertian Kata Tidak Baku
Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa sudah ditentukan.
Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur. Untuk jenis kata yang satu ini ternyata bisa muncul karena penggunaan bahasa yang salah dan terus diulang. Beberapa orang tidak dapat membedakan yang mana kata baku atau tidak.
Bahkan, beberapa orang keliru menganggap kata yang sering dipakai olehnya merupakan kata baku yang sesuai kaidah bahasa Indonesia. Hal ini dapat menjadi kebiasaan yang buruk jika menggunakan kata-kata secara tidak tepat. Terdapat faktor lain yang dapat memunculkan kata-kata tidak baku yaitu :
- Menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata yang dia maksud.
- Menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu kata, itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.
- Terpengaruh oleh orang-orang lain.
- Terbiasa / kebiasaan.
Saat menulis, Anda juga perlu memilih kata/diksi agar tepat dan menyusun kalimat sesuai dengan kaidah kalimat efektif agar tulisan nda mudah dipahami.
- Jangan Asal Ketik, Ini 5 Tips Memilih Kata Saat Menulis Buku
- 21 Contoh Kalimat Tidak Efektif dan Perbedaannya dengan Kalimat Efektif
Ciri-Ciri Kata Tidak Baku
Disini akan dijelaskan bagaimana ciri-ciri kata tidak baku agar dapat membedakan keduanya. Perbedaan dari kedua kata tersebut dapat dilihat pada ciri-cirinya juga. Berikut merupakan ciri-cirinya :
- Tidak memiliki subjek atau predikat atau keduanya.
- Menggunakan kata-kata, frasa atau bentuk lain yang tidak perlu.
- Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing
- Terpengaruh oleh perkembangan zaman
- Digunakan dalam pembicaraan santai sehari-hari
- Dapat dibuat oleh siapa saja sesuai keinginannya
- Ejaan yang digunakan tidak tepat atau tidak sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
- Bersifat ambigu sehingga kerap terjadi salah penafsiran.
- Preposisi tidak digunakan dengan tepat.
Contoh Kata Baku dan Tidak Baku
Untuk menyegarkan kembali ingatan terkait kedua jenis kata ini, berikut 300+ kata baku dan tidak baku yang sering dipakai dan mengalami kesalahan dalam praktiknya, kata dibawah ini kami lansir dari situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kbbi.web.id:
No. | Kata Baku | Kata Tidak Baku |
---|---|---|
1 | abjad ✓ | abjat |
2 | advokat✓ | adpokat |
3 | adhesi ✓ | adesi |
4 | afdal ✓ | afdol |
5 | aktif ✓ | aktip |
6 | aktivitas ✓ | aktifitas |
7 | akuatik ✓ | aquatik |
8 | ambeien ✓ | ambeyen |
9 | alarm ✓ | alaram |
10 | ambulans ✓ | ambulan |
11 | amendemen ✓ | amandemen |
12 | amfibi ✓ | ampibi |
13 | amonia ✓ | amoniak |
14 | analisis ✓ | analisa |
15 | andal ✓ | handal |
16 | antre ✓ | antri |
17 | apotek ✓ | apotik |
18 | artefak ✓ | artifak |
19 | asas ✓ | azas |
20 | astronout ✓ | astronot |
21 | asyik ✓ | asik |
22 | ateis ✓ | atheis |
23 | ateisme ✓ | atheisme |
24 | atlet ✓ | atlit |
25 | atmosfer ✓ | atmosfir |
26 | autentik ✓ | otentik |
27 | azan ✓ | adzan |
28 | balig ✓ | baligh |
29 | balsam ✓ | balsem |
30 | baterai ✓ | baterei |
31 | berandal ✓ | brandal |
32 | berantas ✓ | brantas |
33 | berengsek ✓ | brengsek |
34 | berpikir ✓ | berfikir |
35 | bertanggung jawab ✓ | bertanggungjawab |
36 | bolpoin ✓ | bolpen |
37 | brankas ✓ | berankas |
38 | bujet ✓ | budget |
39 | boling ✓ | bowling |
40 | boraks ✓ | borax |
41 | bus ✓ | bis |
42 | cabai ✓ | cabe |
43 | capai ✓ | capek |
44 | cecak ✓ | cicak |
45 | cedera ✓ | cidera |
46 | cendekia ✓ | cendikia |
47 | cendekiawan ✓ | cendikiawan |
48 | cendera mata ✓ | cenderamata |
49 | cengkerama ✓ | cengkrama |
50 | cengkih ✓ | cengkeh |
51 | cokelat ✓ | coklat |
52 | daftar ✓ | daptar |
53 | dahsyat ✓ | dasyat |
54 | dahulu ✓ | dulu |
55 | darmasiswa ✓ | darma siswa |
56 | darmawisata ✓ | darma wisata |
57 | dasbor ✓ | dasbord |
58 | debitur ✓ | debitor |
59 | detail ✓ | detil |
60 | detergen ✓ | deterjen |
61 | digit ✓ | dijit |
62 | diagnosis ✓ | diagnosa |
63 | diferensial ✓ | differensial |
64 | dolar ✓ | dollar |
65 | doping ✓ | dopping |
66 | dram / drum ✓ | drem |
67 | durian ✓ | duren |
68 | efektif ✓ | efektip |
69 | eksplisit ✓ | explisit |
70 | eksponen ✓ | eksponent |
71 | ekspor ✓ | eksport |
72 | ekspres ✓ | expres |
73 | ekstra ✓ | extra |
74 | ekstrem ✓ | ekstrim |
75 | ekuivalen ✓ | ekuifalen |
76 | elite ✓ | elit |
77 | embus ✓ | hembus |
78 | esai ✓ | esei |
79 | faksimile ✓ | faksimili |
80 | februari ✓ | pebruari |
81 | figur ✓ | figure |
82 | fondasi ✓ | pondasi |
83 | formal ✓ | formil |
84 | fosfor ✓ | pospor |
85 | foto ✓ | photo |
86 | fotokopi ✓ | photokopi |
87 | fotosintesis ✓ | fotosintesa |
88 | fotomodel ✓ | foto-model |
89 | fraksinasi ✓ | fraksinase |
90 | frasa ✓ | frase |
91 | frekuensi ✓ | frekwensi |
92 | gaib ✓ | ghaib / ghoib |
93 | gangster ✓ | gengster |
94 | ganjal ✓ | ganjel |
95 | gatal ✓ | gatel |
96 | gelora ✓ | glora |
97 | geladi ✓ | gladi |
98 | genius ✓ | jenius |
99 | gereget ✓ | greget |
100 | gizi ✓ | giji |
101 | gua ✓ | goa |
102 | gubuk ✓ | gubug |
103 | gudeg✓ | gudek |
104 | hadis✓ | hadist |
105 | hafal ✓ | hapal |
106 | hakikat ✓ | hakekat |
107 | hangus ✓ | angus |
108 | hektare ✓ | hektar |
109 | herpes ✓ | herves |
110 | heterografi ✓ | hetrografi |
111 | hipotesis ✓ | hipotesa |
112 | histori ✓ | history |
113 | idiil ✓ | idil |
114 | ihram ✓ | ikhram |
115 | ijazah ✓ | ijasah |
116 | ikhlas ✓ | iklas / ihlas |
117 | imbau ✓ | himbau |
118 | impor ✓ | import |
119 | indra ✓ | indera |
120 | insaf ✓ | insyaf |
121 | intens ✓ | inten |
122 | inti sari ✓ | intisari |
123 | isap ✓ | hisap |
124 | isra ✓ | isra’ |
125 | istigfar ✓ | istighfar |
126 | istri ✓ | isteri |
127 | intermeso ✓ | intemezo |
128 | izin ✓ | ijin |
129 | jadwal ✓ | jadual |
130 | jagat ✓ | jagat |
131 | jaiz ✓ | jais |
132 | jasad ✓ | jasat |
133 | jemaah ✓ | jamaah |
134 | jenazah ✓ | jenasah |
135 | jenderal ✓ | jendral |
136 | judo ✓ | yudo |
137 | jumat ✓ | jum’at |
138 | junior ✓ | yunior |
139 | juri ✓ | yuri |
140 | kaidah ✓ | kaedah |
141 | kakbah ✓ | kaabah / ka’bah |
142 | kanker ✓ | kangker |
143 | karena ✓ | karna |
144 | karier ✓ | karir |
145 | karisma ✓ | kharisma |
146 | karnaval ✓ | karnafal |
147 | kasrah ✓ | kasroh |
148 | katalisis ✓ | katalisa |
149 | katapel ✓ | ketapel |
150 | kategori ✓ | katagori |
151 | kebun ✓ | kebon |
152 | kedaluwarsa ✓ | kadaluarsa / kadaluwarsa |
153 | kedelai ✓ | kedelei |
154 | kelengkeng ✓ | klengkeng |
155 | kendur ✓ | kendor |
156 | khatam ✓ | katam / hatam |
157 | khawatir ✓ | kuatir |
158 | khotbah ✓ | khutbah |
159 | kiai ✓ | kyai |
160 | klien ✓ | client |
161 | kliping ✓ | keliping |
162 | kloter ✓ | keloter |
163 | koboi ✓ | koboy |
164 | komersial ✓ | komersil |
165 | kompleks ✓ | komplek |
166 | komplet ✓ | komplit |
167 | kongres ✓ | konggres |
168 | konsumtif ✓ | konsumtip |
169 | koordinasi ✓ | koordinir |
170 | korsleting ✓ | konsleting |
171 | kosa kata ✓ | kosakata |
172 | kreatif ✓ | kreatip |
173 | kreativitas ✓ | kreatifitas |
174 | kreditur ✓ | kreditor |
175 | kualifikasi ✓ | kwalifikasi |
176 | kualitas ✓ | kwalitas |
177 | kuantitatif ✓ | kwantitatif |
178 | kuitansi ✓ | kwitansi |
179 | label ✓ | lebel |
180 | lafal ✓ | lapal |
181 | legalisasi ✓ | legalisir |
182 | lembap ✓ | lembab |
183 | litosfer ✓ | litosfir |
184 | lubang ✓ | lobang |
185 | maaf ✓ | maap |
186 | macam ✓ | macem |
187 | magrib ✓ | maghrib |
188 | maksimum ✓ | maximum |
189 | mangkuk ✓ | mangkok |
190 | mantra ✓ | mantera |
191 | massal ✓ | masal |
192 | masjid ✓ | mesjid |
193 | memengaruhi ✓ | mempengaruhi |
194 | mengonsumsi ✓ | mengkonsumsi |
195 | mengubah ✓ | merubah |
196 | menteri ✓ | mentri |
197 | menyontek ✓ | mencontek |
198 | merek ✓ | merk |
199 | mesosfer ✓ | mesosfir |
200 | meterai ✓ | materai |
201 | metode ✓ | metoda |
202 | mikraj ✓ | mi’raj |
203 | misi ✓ | missi |
204 | miliar ✓ | miliyar |
205 | mulia ✓ | mulya |
206 | nakhoda ✓ | nahkoda |
207 | napas ✓ | nafas |
208 | narasumber ✓ | nara sumber |
209 | nasihat ✓ | nasehat |
210 | negeri ✓ | negri |
211 | neto ✓ | netto |
212 | nomor ✓ | nomer |
213 | nonblok ✓ | non-blok |
214 | nonmiliter ✓ | non militer |
215 | notula ✓ | notulen |
216 | november ✓ | nopember |
217 | objek ✓ | obyek |
218 | objektif ✓ | obyektif |
219 | oke ✓ | ok |
220 | omzet ✓ | omset |
221 | organisasi ✓ | organisir |
222 | orisinal ✓ | orisinil |
223 | paham ✓ | faham |
224 | pahit ✓ | pait |
225 | palem ✓ | palm |
226 | pancuran ✓ | pancoran |
227 | paradoks ✓ | paradox |
228 | pascapanen ✓ | pasca panen |
229 | pascaperang ✓ | pasca perang |
230 | pascasarjana ✓ | pasca sarjana |
231 | paspor ✓ | pasport |
232 | pedas ✓ | pedes |
233 | permak✓ | vermak |
234 | pensil ✓ | pinsil |
235 | persepsi ✓ | presepsi |
236 | perspektif ✓ | perespektif |
237 | pikir ✓ | fikir |
238 | prancis ✓ | perancis |
239 | presidensial ✓ | presidental |
240 | produktif ✓ | produktip |
241 | produktivitas ✓ | produktifitas |
242 | proyek ✓ | projek |
243 | provinsi ✓ | propinsi |
244 | putra ✓ | putera |
245 | putri ✓ | puteri |
246 | quran ✓ | qur’an |
247 | ramai ✓ | rame |
248 | rapi ✓ | rapih |
249 | rapor ✓ | raport |
250 | reaumur ✓ | reamur |
251 | respons ✓ | respon |
252 | resistans ✓ | resistan |
253 | reumatik ✓ | rematik |
254 | rezeki ✓ | rejeki |
255 | rezim ✓ | resim |
256 | risiko ✓ | resiko |
257 | roboh ✓ | rubuh |
258 | roh ✓ | ruh |
259 | sahih ✓ | sohih |
260 | saksama ✓ | seksama |
261 | sambal ✓ | sambel |
262 | sanksi ✓ | sangsi |
263 | satra ✓ | sastera |
264 | satai ✓ | sate |
265 | saus ✓ | saos |
266 | sekadar ✓ | sekedar |
267 | sekretaris ✓ | sekertaris |
268 | seprai ✓ | seprei |
269 | setrika ✓ | seterika / strika |
270 | sintesis ✓ | sintesa |
271 | sopir ✓ | supir |
272 | standardisasi ✓ | standarisasi |
273 | statosfer ✓ | statosfir |
274 | subjek ✓ | subyek |
275 | survei ✓ | survey |
276 | sutra ✓ | sutera |
277 | swiss ✓ | swis |
278 | syahid ✓ | sahid |
279 | syawal ✓ | sawal |
280 | teknik ✓ | tehnik |
281 | teladan ✓ | tauladan |
282 | telepon ✓ | telpon |
283 | tenteram ✓ | tentram |
284 | termosfer ✓ | termosfir |
285 | tobat ✓ | taubat |
286 | transpor ✓ | transport |
287 | triliun ✓ | triliyun |
288 | tripleks ✓ | triplek |
289 | trofi ✓ | tropi |
290 | umrah ✓ | umroh |
291 | unta ✓ | onta |
292 | urgen ✓ | urgent |
293 | urine ✓ | urin |
294 | ustaz ✓ | ustadz |
295 | utang ✓ | hutang |
296 | varietas ✓ | varietes / varitas |
297 | wali kota ✓ | walikota |
298 | yogyakarta ✓ | jogjakarta |
299 | yudikatif ✓ | judikatif |
300 | zaman ✓ | jaman |
301 | zamrud ✓ | jamrud |
302 | zamzam ✓ | zam-zam |
Setelah mempelajari hal di atas, diharapkan Anda dapat menentukan penggunaan kata baku dan kata tidak baku secara tepat. Anda harus tahu, menggunakan kata apa ketika berurusan dengan sesuatu yang resmi. Dan ketika sifatnya non formal atau pribadi harus menggunakan apa, itu harus Anda pahami baik-baik.
Selanjutnya, Anda dapat mempelajari kalimat efektif dan tidak efektif, karena akan sangat erat kaitannya dengan kata baku dan tidak baku. Semoga ulasan ini bermanfaat!
Penjelasan mengenai kebahasaan ini akan membantu Anda dalam menulis buku. Apabila Anda menulis sesuai kaidah, buku Anda akan dipahami dengan mudah.
- Penggunaan Kata Di Yang Benar
- Kata Majemuk: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Lengkapnya
- Pengertian Akronim, Jenis-Jenis dan Contoh Lengkap
- Pengertian Kata Ganti, Jenis-Jenis, Contohnya
- Pengertian Konjungsi, Fungsi, Macam-Macamnya
- Pengertian Pronomina, Jenis-Jenis, dan Contohnya
- Pengertian Kata Serapan dan Contoh Lengkapnya
- Pengertian Kata Turunan dan Contoh Lengkapnya
- Pengertian Kata Majemuk dan Contoh Lengkapnya
- Macam-Macam Kata Kerja dan Contoh Lengkapnya