Daftar Isi
Salah satu materi yang masih sering jadi pertanyaan dan membuat bingung adalah tentang majas. Dalam bahasa Indonesia sendiri, ada beberapa macam majas, salah satunya majas sindiran yang kerap digunakan sehari-hari. Apa itu majas? Apa saja jenis majas?
Majas sindiran merupakan salah satu jenis atau bentuk dari majas. Majas yang kita kenal biasanya digunakan sebagai unsur keindahan dan biasanya bahasa kiasan atau majas tersebut digunakan sebagai bahasa tidak langsung atau bahasa tak langsung. Gaya bahasa yang digunakan tersebut disebut sebagai majas.
Selain itu, majas juga biasanya digunakan untuk memperindah atau memberikan efek-efek tertentu pada bahasa yang digunakan, sehingga dalam menggunakan berbagai jenis majas, termasuk majas sindiran, membuat bahasa yang digunakan lebih hidup.
Setelah memahami tentang pengertian majas secara umum, kini akan dijelaskan mengenai apa itu majas sindiran. Majas sindiran merupakan gaya bahasa yang ditujukan atau digunakan untuk menyindir lawan bicara atau orang lain. Majas sindiran ini tidak selalu kasar atau vulgar, tetapi juga bisa disampaikan secara halus.
Majas sindiran juga digunakan atau dimanfaatkan sebagai frasa yang digunakan untuk menyindir atau umumnya memiliki tujuan memperkuat arti dalam bahasa yang digunakan tersebut. Misalnya seperti contoh di bawah ini.
“Makananmu enak, sampai-sampai membuat lidahku tidak bisa merasakan makanan lain.”
Contoh majas di atas pasti sering Anda dengar dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi meski mendapat kalimat pujian di awal yakni dengan “makananmu enak”, kalimat selanjutnya justru merupakan sindiran atau ejekan, yaitu “lidahku tidak bisa merasakan makanan lain”.
Maksud dari majas tersebut menjelaskan bahwa karena rasanya terlalu asin atau pedas atau kurang bumbu, sampai-sampai yang menikmati makanan tersebut merasa lidahnya tidak berasa karena rasa makanannya tidak enak. Dan masih banyak lagi contoh majas sindiran baik halus maupun vulgar yang digunakan sehari-hari.
Karena banyaknya jenis atau beberapa jenis majas yang ada di dalam bahasa Indonesia, untuk membedakan majas tersebut merupakan majas sindiran atau majas lain, maka Anda harus memahami apa saja karakteristik atau ciri-ciri dari majas sindiran.
Berikut ciri-ciri dari majas sindiran:
Majas sindiran biasanya bersifat menyindir seseorang. Artinya, majas ini memang diciptakan menyampaikan kritik atau ungkapan yang kurang positif pada seseorang, namun menggunakan kata atau bahasa kiasan, sehingga tidak terkesan seperti mengejek atau memojokkan.
Majas sindiran juga diungkapkan secara halus. Seperti contoh di atas, penulis atau penutur menyampaikan pujiannya terlebih dahulu meski hal tersebut merupakan kata kiasan. Mengapa demikian? Majas sindiran memang dibuat dengan tujuan tidak menyinggung orang lain.
Oleh sebab itu, majas ini dibuat dengan bahasa yang halus agar dapat diterima oleh pendengar dan tidak menyakiti hati pendengar yang terlibat komunikasi di dalamnya.
Majas sindiran mengandung makna yang tidak sebenarnya. Artinya, apa yang disampaikan pada majas tersebut belum tentu benar-benar seperti yang disampaikan karena sifatnya hanya menyindir secara halus sebagai pengingat atau bahkan hanya sebagai bahan candaan semata.
Terakhir, ciri-ciri atau karakteristik majas ini memiliki tujuan untuk memperkuat arti di dalam kalimat tersebut. Yang mana jika menggunakan majas sindiran, maka apa yang disampaikan akan lebih dalam dan lebih kuat daripada tidak menggunakan majas sindiran.
Sudah dipahami bahwa majas sindiran merupakan gaya bahasa yang ditujukan atau digunakan untuk menyindir lawan bicara atau orang lain, sudah diketahui pula bagaimana karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan majas sindiran dengan majas lainnya, kini perlu juga dipahami apa saja jenis atau macam-macam majas sindiran.
Secara umum, majas tersebut dibagi menjadi lima macam, yaitu: (1) majas sindiran atau majas ironi, (2) majas sinisme, (3) majas sarkasme, (4) majas satire, dan (5) majas innuendo. Berikut penjelasannya secara rinci.
Majas sindiran atau majas ironi termasuk di dalam salah satu jenis majas sindiran. Majas ironi ini sering dikatakan sebagai salah satu bentuk dari Allusion Majas yang mana cara pengungkapan majasnya bisa disebut paling halus dibandingkan dengan Allusion Majas yang lainnya.
Gaya bahasa yang digunakan di dalam majas ironi ini mengandung unsur awalan yang awalnya meninggikan pembaca atau pendengar. Namun di akhir majas, mengandung akhiran yang menjatuhkan pembaca atau pendengar. Tentu saja ini menjadi majas yang paling halus di dalam majas sindiran.
Pemanfaatan majas ironi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran halus yaitu dengan menggunakan frasa yang bertentangan dengan makna sebenarnya sehingga tidak terkesan kasar atau tidak terkesan menggurui pembaca atau pendengar kalimat majas tersebut.
Majas sinisme merupakan salah satu jenis majas sindiran yang menggunakan bahasa lebih kasar dibandingkan dengan majas ironi. Di dalam majas sinisme, biasanya diartikan sebagai salah satu dari gaya bahasa sindiran yang memiliki tujuan untuk menyatakan suatu sindiran dengan menggunakan kata-kata yang kasar.
Biasanya, jenis majas sinisme ini digunakan penutur untuk mengkritik atau menghina, bahkan mencemooh berbagai hal yang ia lihat atau ia ketahui, baik itu merupakan ide, rencana, maksud, dan masih banyak lagi. Sehingga majas sinisme ini termasuk majas yang kasar dalam jenis majas sindiran.
Jenis majas sindiran yang kedua adalah majas sarkasme. Majas sarkasme sering diartikan sebagai salah satu gaya bahasa sindiran atau salah satu majas sindiran yang dalam penyampaiannya bersifat lebih kasar daripada majas ironi. Tak hanya itu, majas sarkasme biasanya juga bersifat menohok dan menyakiti.
Tentu majas ini sangat berbeda dengan majas sindiran yang lainnya, apalagi dengan majas ironi. Hal ini karena dalam penyampaian majas ironi, disampaikan lebih halus tetapi memiliki makna yang sangat dalam daripada majas sarkasme.
Tak hanya itu, gaya bahasa yang digunakan di dalam majas sarkasme ini umumnya langsung atau to the point pada sasaran, sehingga tak ada awalan memuji agar tak menyakiti hati pembaca atau pendengarnya. Oleh sebab itu, tak heran jika majas sarkasme ini dinilai sebagai majas sindiran yang kejam atau kasar.
Majas satire juga merupakan salah satu jenis majas sindiran. Arti dari majas satire ini merupakan gaya bahasa yang menghubungkan penggunaan majas ironi dan juga majas sarkasme di dalam majas sindiran. Biasanya, majas satire ini digunakan di dalam sebuah parodi.
Parodi yang bisa menggunakan majas satire ini misalnya dalam sebuah puisi, sebuah cerita pendek yang memiliki tujuan untuk melakukan kritikan, atau menolak suatu gagasan, atau bagaimana perilaku sosial seseorang yang bisa dikomentari. Sehingga biasanya gaya bahasa yang digunakan lebih blak-blakan.
Selain itu, majas satire ini juga biasanya disampaikan secara terang-terangan atau bisa juga disampaikan secara implisit agar sampai pada pendengar atau pembacanya.
Majas innuendo merupakan jenis terakhir dari majas sindiran. Majas innuendo ini menggunakan gaya bahasa yang memiliki maksud atau tujuan mengecilkan sesuatu yang berasal dari fakta yang sebenarnya. Majas innuendo ini merupakan salah satu jenis majas sindiran tetapi yang jarang digunakan atau jarang dibahas.
Karena pada umumnya, kebanyakan orang memasukkan majas innuendo ini sebagai majas ironi. Sehingga, banyak orang mengira bahwa majas innuendo ini sama atau merupakan majas ironi di dalam majas sindiran.
Beritut beberapa contoh majas sindiran yang perlu diketahui:
Contoh majas ironi, antara lain:
Contoh majas sinisme, antara lain:
Baca Juga:
Contoh majas sarkasme, antara lain:
Contoh majas satire, antara lain:
Contoh majas innuendo, antara lain:
Artikel Terkait:
Dalam melakukan kegiatan penelitian, tentunya Anda akan menemukan sejumlah jenis data. Data ini kemudian masuk…
Yogyakarta, 16 Desember 2024 — Webinar bertajuk "Transformasi AI di Dunia Akademik, Pemanfaatan AI bagi…
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…