Daftar Isi
Anda pasti sudah banyak membaca berbagai jenis buku. Tapi apakah Anda tahu bahwa buku dibagi menjadi dua jenis? Jenis buku tersebut adalah buku fiksi dan buku non fiksi. Meski sudah pernah atau membaca beberapa buku, masih banyak yang belum tahu buku mana yang termasuk buku fiksi dan buku mana yang termasuk buku non fiksi.
Oleh sebab itu, di bawah ini akan dijelaskan apa itu buku non fiksi. Apakah buku yang selama ini Anda baca itu merupakan buku fiksi apa itu buku non fiksi? Di bawah ini, akan dibahas dan dijelaskan mengenai berbagai hal mengenai buku non fiksi. Mulai dari apa itu buku non fiksi, pengertian buku non fiksi menurut ahli, ciri-ciri buku non fiksi, jenis hingga cara membuat buku non fiksi.
Buku non fiksi berasal berasal dari kata buku dan non fiksi. Artinya, apa itu buku non fiksi merupakan buku yang isinya memuat mengenai berbagai hal yang sifatnya non fiksi. Tapi apa maksud non fiksi? Menurut Wikipedia, non fiksi adalah klasifikasi untuk setiap karya informatif atau seringkali berupa cerita yang pengarangnya memiliki itikad baik untuk mempertanggungjawabkan kebenaran atau akurasi tulisan yang ditulisnya.
Apa itu buku non fiksi juga bisa diartikan sebagai sebuah karya yang pengarang atau penulisnya mengklaim tanggung jawab atas kebenaran mengenai buku yang ia tulis yang disajikan baik secara objektif atau subjektif yang secara tradisional, karya sastra ini merupakan satu dari pembagian utama dari narasi, khususnya pada penulisan prosa.
Pengertian apa itu buku non fiksi juga bisa diartikan sebagai buku yang berisi mengenai fakta berdasarkan pengalaman, pengetahuan, hasil, maupun hasil penelitian. Buku non fiksi sifatnya juga informatif yang disajikan dengan bahasa yang jelas, akurat, dan disajikan apa adanya sesuai dengan fakta yang terjadi. Oleh sebab itu, buku non fiksi biasanya ditulis oleh orang atau penulis yang ahli di bidangnya.
Biasanya, buku non fiksi ini digunakan sebagai penunjang referensi untuk membuat karya ilmiah, baik skripsi, makalah, artikel ilmiah, dan lain sebagainya. Buku non fiksi biasanya bersifat informatif dan di dalamnya merangkai berbagai kerangka isi cerita non fiksi yang sangat dibutuhkan untuk menguatkan teori penelitian, data-data yang akurat dan kebenaran atas suatu fakta atau peristiwa yang akan ditulis.
Dalam menulis buku non fiksi, penulis atau pengarang akan memerhatikan isi buku tersebut karena harus memuat berbagai sumber atau bahan rujukan informasi kepada para pembacanya, sehingga teori yang dituliskan valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Sedangkan bahasa yang digunakan juga harus logis dan dapat diterima oleh pembaca.
Selain harus logis dan dapat diterima oleh pembaca, bahasa yang digunakan di dalam buku non fiksi juga harus ditulis dengan bahasa formal, bukan menggunakan bahasa informal. Bahasa yang digunakan juga sifatnya denotatif atau bahasa sebenarnya, sehingga pembaca dapat memahami isi buku.
Di dalam buku non fiksi, memuat informasi, deskripsi, peristiwa, tempat, dan karakter dari suatu objek yang benar-benar ada di kenyataan. Karena itu, buku non fiksi ini memang biasanya dibuat berdasarkan pengamatan dan data yang berisi fakta-fakta. Hal tersebut kemudian membuat buku non fiksi sering dijadikan sumber informasi atau rujukan dari para pembaca.
Setelah memahami pengertian buku non fiksi secara umum, tentu saja para ahli juga memiliki berbagai pendapatnya mengenai apa itu buku non fiksi. Di bawah ini ada beberapa pendapat atau ungkapan arti non fiksi dari buku non fiksi menurut para ahli.
Menurut Geir Farner, pengertian non fiksi dari buku non fiksi merupakan klasifikasi untuk setiap karya informatif yang seringkali berisi mengenai cerita yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang, dan atau informasi yang disajikan di dalam tulisan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian non fiksi dari buku non fiksi adalah yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan, baik tentang karya sastra, karangan, dan sebagainya.
Baca Juga:
Mengembangkan Ide untuk Menulis Buku
Teknik Menemukan Ide Menulis Buku
Tips Memperkuat Ide Menulis Buku
Menemukan Ide untuk Menulis Buku
Untuk membedakan apakah itu termasuk buku fiksi apa itu buku non fiksi, maka harus dipahami ciri-ciri dari buku-buku tersebut. Berikut ini beberapa ciri-ciri buku non fiksi yang perlu untuk dipahami.
Salah satu ciri-ciri buku non fiksi adalah bahasa yang digunakan formal atau baku. Ciri ini akan mudah mengidentifikasi buku tersebut termasuk buku non fiksi. Karena buku non fiksi salah satu ciri khasnya terletak pada penyampaiannya yang memakai bahasa formal yang bisa dilihat dari judul buku, isi buku, dan lain sebagainya.
Bahasa formal dalam hal ini yakni buku tidak ditulis menggunakan bahasa gaul atau bahasa alay, maupun bahasa kekinian yang sedang booming. Melainkan harus ditulis dengan bahasa formal dan juga sesuai dengan yang sudah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Karena menggunakan bahasa yang formal dan sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI), tentu saja penulisan di dalam buku non fiksi dari segi penulisan harus menggunakan bahasa yang baik dan benar. Bahkan terkadang isi di dalam buku non fiksi ini sifatnya serius, meski ada beberapa buku non fiksi yang sedikit fleksibel dan santai, seperti buku motivasi atau buku referensi yang bahasanya ditulis dengan lebih ringan.
Meskipun boleh menggunakan bahasa yang ringan pada beberapa tulisan, akan tetapi buku non fiksi jenis apapun harus tetap ditulis menggunakan bahasa yang pas dan tepat. Selain dari segi bahasa menurut aturan yang berlaku, penulisan buku non fiksi juga memiliki SOP dari penerbit masing-masing.
Beberapa penerbit ada yang menerima buku menggunakan bahasa baku dan ide yang belum pernah diterbitkan, tetapi beberapa penerbit juga menerima buku yang memuat ide atau bahasa seperti yang sudah pernah diterbitkan. Akan tetapi, ada pula penerbit yang hanya menerima buku yang sesuai dengan gaya bahasa khasnya penulis atau pengarang itu sendiri.
Meski demikian, bagaimana pun gaya dan bentuk penulisan yang disajikan, buku non fiksi tetap harus ditulis menggunakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang baik dan benar dan sesuai dengan aturan dan kebijakan tiap-tiap penerbit.
Ciri-ciri atau karakteristik buku nonfiksi yang kedua adalah bahasa yang digunakan dalam buku non fiksi adalah bahasa yang denotatif. Apa itu denotatif? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bahasa denotatif berkaitan dengan denotasi.
Denotasi memiliki arti didasarkan pada penunjukan yang lugas terhadap sesuatu yang di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan sifatnya objektif. Keduanya memiliki persamaan yaitu denotatif merupakan makna dengan pengertian objektif dan sesuai dengan aslinya.
Artinya, dalam buku non fiksi harus memuat bahasa yang tidak dibubuhi dengan perasaan pribadi atau pemikiran pribadi yang dinilai akan memicu nilai rasa tertentu karena sifatnya memang harus objektif. Hal ini karena apa yang ditulis di dalam buku non fiksi harus disampaikan secara informatif dan to the point.
Selain itu, buku non fiksi juga harus menyampaikan isi pesan atau informasi yang sebenar-benarnya berdasarkan fakta tanpa dibuat-buat dan informasi yang tidak berbelit-belit. Sehingga isi dari buku nonfiksi memberi stimulan dan inspirasi kepada pembaca.
Untuk dapat membedakan apa itu buku non fiksi dan buku fiksi, maka yang dapat dilihat adalah dari isi buku tersebut. Buku non fiksi bersifat fakta dan faktual. Fakta yang dimaksud adalah sesuai dengan data yang didapatkan dari lapangan atau dari penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Isi buku yang disampaikan di dalam buku non fiksi juga disampaikan bersifat faktual sehingga pembaca dapat memperoleh manfaat dari informasi yang diberikan oleh penulis atau pengarang. Sebenarnya, ada banyak kategori buku non fiksi, misalnya jenis buku bahan mengajar, buku motivasi, buku pelajaran, buku referensi, dan lain-lain.
Dari berbagai jenis buku tersebut, semua buku memiliki karakter masing-masing dan berbeda-beda serta memiliki esensi yang sama. Esensi yang terkandung yaitu buku imajinatif atau tanpa sumber.
Tulisan yang membuat apa itu buku non fiksi berbeda dengan buku fiksi adalah tulisan yang tertulis menggunakan gaya penulisan ilmiah yang populer atau tetap disesuaikan dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Artinya, tulisan di dalam buku non fiksi tidak selalu kaku.
Melainkan ditulis menggunakan bahasa ilmiah yang populer dan disajikan dengan bahasa yang menyesuaikan target pasar agar pesan dan informasi yang disampaikan di dalam buku dapat diterima dengan baik oleh pembaca. Bahasanya juga harus disesuaikan berdasarkan pasar dan data yang diambil dari kajian, survey penelitian di lapangan, daftar pustaka, dan lainnya.
Nantinya, kebenaran tulisan di buku nonfiksi ini tidak disinggung secara langsung, melainkan ditulis melalui proses pemilihan diksi dan kata yang familiar sehingga akan lebih mudah dimengerti dan disampaikan kembali menggunakan gaya bahasa khas penulis atau pengarang.
Pada dasarnya, buku non fiksi ditulis sebagai penyempurna atau memperbaiki ide dari penulis atau ulasan naskah yang terdahulu atau yang pernah ada. Oleh sebab itu, bagi penulis, pentingnya memerhatikan isi, tema, dan ide cerita yang serupa tidak seharusnya dilakukan.
Kebanyakan penerbit besar akan menolak tulisan yang isi, ide, tema, dan banyak hal yang ditulis mirip dengan buku sebelumnya akan ditolak karena tidak menarik. Penerbit besar biasanya memiliki kriteria tersendiri bagi penulis yang akan menuliskan bukunya dan meminta penulis atau pengarang menulis naskah yang memiliki ide baru dan menarik serta tidak sama persis dengan naskah yang sudah ada.
Oleh sebab itu, untuk menulis apa itu buku non fiksi, penulis atau pengarang tidak boleh sembarangan memberikan naskah kepada penerbit agar tulisan yang ditulis bisa diterbitkan penerbit besar. Penulis hanya boleh mengambil beberapa pernyataan tambahan atau fakta tambahan yang terdapat di dalam buku yang sudah ada.
Fungsi mengambil beberapa pernyataan atau fakta menjadi penguat data atau untuk mempertegas isi dan teori yang telah ditulis di dalam naskah buku non fiksi yang akan dikirim ke penerbit.
Baca Juga:
10+ Tempat yang Cocok untuk Menulis
Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula
Setelah memahami mengenai apa itu buku non fiksi dan ciri-cirinya, ada beberapa jenis buku non fiksi yang harus diketahui. Berikut ini beberapa genre atau jenis buku non fiksi dan penjelasan singkatnya.
Buku catatan pelajaran merupakan salah satu jenis buku non fiksi. Seperti isinya, buku catatan pelajaran ini berisi mengenai fakta dan juga kebenaran yang memang sudah terjadi, baik itu buku sejarah, materi, penemuan, dan lain sebagainya.
Tak jauh berbeda dengan buku catatan pelajaran, buku teks juga menjadi salah satu jenis buku non fiksi yang di dalamnya memuat pelajaran atau bidang studi pelajaran tertentu yang menjadi buku standar atau pegangan siswa dan sudah disusun para pakar di bidang yang relevan dan sesuai dengan tujuan instruksional.
Buku pelajaran ini berisi mengenai materi ilmu pengetahuan bidang tertentu yang secara mendapat disusun secara sistematis dan berisi mengenai fakta yakni ilmu pengetahuan.
Buku motivasi berisi kajian psikologi yang bertujuan membangkitkan semangat para pembacanya dan berisi mengenai ilmu yang berkaitan dengan psikologi manusia dan biasanya diselipkan contoh yang merupakan fakta dalam kehidupan sehari-hari.
Sama fungsinya dengan buku pelajaran, buku filsafat ini adalah buku yang dipakai suatu bidang keilmuan untuk mempelajari secara serius mengenai pengetahuan atau bidang tertentu atau artinya buku yang membahas ilmu pengetahuan bidang tertentu yang berisi mengenai ilmu pengetahuan.
Sama dengan jenis buku non fiksi sebelumnya, salah satu jenis apa itu buku non fiksi yakni sains populer berisi mengenai informasi, data, atau ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia sains.
Baca Juga:
Tahap Menulis Buku yang Perlu Diketahui
5 Tahapan Menulis Buku dengan Mudah
Kamus juga termasuk buku non fiksi karena berisi kata-kata dari sebuah bahasa yang disusun alfabetis disertai keterangan mengenai arti, cara pengucapan, ejaan, dan lain sebagainya yang dapat menunjang kegiatan sekolah.
Apa itu buku non fiksi jenis ensiklopedia berisi ringkasan atau referensi yang memberikan berbagai informasi dari berbagai cabang ilmu pengetahuan yang penulisannya disusun secara alfabetis.
Biografi merupakan salah satu buku non fiksi yang memuat kisah nyata mengenai perjalanan hidup seorang manusia dari lahir hingga mati dan buku ini diciptakan dengan tujuan mengenang jasa orang terdahulu tersebut dan sebagai pelajaran hidup.
Memoar merupakan salah satu jenis buku non fiksi yang menceritakan perjalanan hidup di periode masa tertentu dan ditulis oleh pelakunya sendiri.
Untuk dapat membuat apa itu buku non fiksi, penulis harus memerhatikan beberapa aspek di bawah ini.
Penulis harus membuat coretan mengenai apa yang disenangi dan dikuasai dan kemudian akan dituangkan ke dalam tulisan. Tentukan juga target pasar dan apa yang ingin dibicarakan di dalam buku tersebut.
Setelah mendapatkan ide, penulis harus mencari referensi dari berbagai cara. Bisa melalui riset, observasi buku, koran, jurnal, dan lain sebagainya.
Setelah mendapatkan referensi, penulis harus membuat konsep dari menyusun bab dan sub bab atau membuat pertanyaan untuk melengkapi tulisan.
Penulis kemudian harus menentukan gaya bahasa atau gaya penulisannya yang nantinya berkaitan dengan penentuan tema dan isi buku. Hal ini penting dilakukan tetapi tetap harus memperhatikan apakah gaya bahasa yang dipakai sesuai dengan PUEBI atau tidak.
Penulis kemudian juga harus menambahkan berbagai data pendukung. Misalnya hasil riset, foto, gambar, contoh aplikasi dan lain sebagainya.
Setelah menulis, penulis harus melengkapi berbagai bagian buku, misalnya daftar isi, daftar pustaka, daftar tabel, pendahuluan, daftar isi, indeks, profil penulis, dan lain sebagainya yang dicantumkan di dalam buku.
Penulis juga harus menentukan judul yang tepat dan menarik agar bisa mewakili isi tulisan di dalam buku dan menarik pembeli.
Setelah semua selesai, periksa kembali tulisan di dalam naskah Anda. Apakah sudah benar-benar sesuai dengan keinginan dan kaidah penulisannya sudah sesuai PUEBI atau masih perlu diperbaiki.
Setelah semua mantap selesai dengan baik, serahkan naskah Anda ke penerbit. Tentu saja, Anda harus memilih penerbit yang tepat. Salah satu penerbit yang berkredibilitas untuk menerbitkan buku non fiksi adalah Penerbit Deepublish. Dengan menerbitkan buku di Penerbit Deepublish, penulis akan mendapat berbagai penawaran menarik.
Penerbit Deepublish sudah menjadi anggota IKAPI sehingga buku yang diterbitkan sudah pasti diakui dan berkualitas. Selain itu, harga untuk menerbitkan buku di Penerbit Deepublish juga ekonomis bahkan penulis bisa mendapat royalti yang lebih.
Buku non fiksi adalah buku yang berisi mengenai fakta berdasarkan pengalaman, pengetahuan, hasil, maupun hasil penelitian. Buku non fiksi sifatnya juga informatif yang disajikan dengan bahasa yang jelas, akurat, dan disajikan apa adanya sesuai dengan fakta yang terjadi.
Buku non fiksi adalah buku yang berisi mengenai fakta berdasarkan pengalaman, pengetahuan, hasil, maupun hasil penelitian. Contohnya misalnya buku pelajaran, buku psikologi, biografi, buku filsafat, kamus, buku sains, dan lain sebagainya.
Beberapa jenis buku non fiksi yaitu, biografi, autobiografi, memoar, buku panduan dan manual, ensiklopedia, almanak, kamus, buku sejarah, buku laporan jurnalisme, buku sains populer, buku filsafat, buku psikologi, buku motivasi, buku pengembangan diri, buku pendamping, buku pelajaran, buku teks, buku catatan perjalanan, buku humor, dan lain-lain.
Buku fiksi merupakan buku yang ditulis berdasarkan imajinasi dari penulisnya dan sifatnya menghibur. Sementara buku non fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan kenyataan dengan tujuan menyajikan informasi dan pengetahuan.
Artikel Terkait:
19 Genre Buku Nonfiksi yang Perlu Diketahui
Perbedaan Buku Fiksi dan Nonfiksi
Buku Fiksi: Pengertian, Unsur, Ciri-Ciri dan Contoh
8 Rekomendasi Judul Buku Nonfiksi
Pada saat menerbitkan buku, penerbit yang dipilih sering menambahkan halaman prancis atau half title dalam…
Menggunakan tools pendeteksi AI tentu menjadi langkah tepat bagi guru dan dosen. Tools ini bisa…
Proses menulis biasanya diawali dengan menulis draft dan disebut sebagai draft pertama. Penulisan draft menjadi…
Salah satu tahapan penting dalam proses menulis adalah swasunting atau self editing. Melakukan swasunting membantu…
Menggunakan AI untuk parafrase memang menjadi pilihan banyak akademisi saat ini, baik itu dosen maupun…
Menggunakan AI untuk membuat mind mapping atau peta konsep, tentunya menjadi alternatif yang banyak dipilih.…