Daftar Isi
Kesalahan penggunaan huruf kapital masih sering ditemui di tempat umum. Baik dalam penggunaan penulisan biasa hingga penggunaan media. Kesalahan penulisan ini tidak bisa dimaklumi terus menerus, apalagi jika kamu sedang menulis untuk dokumen formal. Selain malu, pasti kredibilitas mu akan dipertanyakan.
Lantas, bagaimana cara supaya kita tidak melakukan kesalahan dalam penulisan huruf kapital serta bagaimana penerapan Huruf Kapital pada sebuah kalimat yang sesuai dengan aturan Ejaan Yang Disempurnakan atau EYD? Temukan jawabannya pada artikel di bawah ini!
Sebelum membahas tentang kesalahan apa yang sering terjadi dalam penulisan huruf kapital, ada baiknya kita memahami dulu apa itu huruf kapital?
Menurut KBBI, huruf kapital atau huruf besar merupakan huruf yang berukuran dan berbentuk khusus “lebih besar dari pada huruf biasa”, biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat, huruf pertama nama diri dan sebagainya seperti A, B, H. Mudahnya huruf kapital adalah huruf yang ditulis dengan huruf besar.
Baca Juga:
Tata cara penggunaan huruf besar telah diatur berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud) Nomor 50 Tahun 2015 Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
Galan Mahardika
Fara Arvista
Jenderal Semut
Dewa Pedang
Allesandro Volta
Catatan:
Huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama nama yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
mesin diesel
ikan mujair
sayur kol
10 volt
5 ampere
Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna “anak dari”, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.
Abdurrahman bin Auf
Fatmawati bin Abdul
Indari boru Sitanggang
Charles Adriaan van Ophuijsen
Ayam Jantan dari Timur
· Kakak bertanya, “Kapan dia datang?”
· Kakek itu menasehati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
· “Mereka ketakutan saat dirazia,” kata Ruli.
· “Besok siang,” kata Ayah, “Dia akan pulang”.
· “Mereka berhasil menjuarai lomba,” katanya.
·
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya
Ya, Tuhan, bimbinglah hamba-Mu ke jalan yang Engkau beri rahmat
Islam
Alquran
Kristen
Alkitab
Hindu
Weda
Penggunaan huruf Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Contohnya:
Contohnya:
Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
Contohnya:
Contohnya sebagai berikut:
Catatan: Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.
Contohnya sebagai berikut:
Catatan:
Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital. Contohnya:
Huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital.
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat disejajarkan atau dikontraskan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.
Seperti contohnya:
Tulisan tersebut termuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Tambah Mulya.
Ia membuat makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.
Contohnya:
K.H. = kiai haji
R.A. = raden ayu
S.H. = sarjana hukum
Dr. = doktor
Prof. = professor
Contohnya:
Catatan:
Istilah kekerabatan dibawah ini bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.
Contohnya:
Baca Juga:
Perbedaan Singkatan dan Akronim
Penulisan huruf kapital yang kita jumpai dalam tulisan-tulisan resmi kadang kadang menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku. Kesalahan penggunaan huruf kapital apat dilihat pada:
Contoh: Ibu mengingatkan, “jangan lupa dompetmu, Tik!”
Jika kita hubungkan kalimat tersebut dengan kaidah bahasa yang benar berdasarkan pedoman baku EYD bahwa huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Jadi, contoh kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut ini:
Ibu mengingatkan, “Jangan lupa dompetmu, Tik!”
Contoh: Limpahkanlah rahmatmu kepada kami ya allah.
Jika kita menghubungkan kalimat tersebut dengan kaidah bahasa yang benar berdasarkan pedoman baku EYD bahwa huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Jadi, contoh kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut ini:
Limpahkanlah rahmat-Mu kepada kami ya Allah.
Contoh: Pada bulan agustus terdapat hari yang sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesia.
Jika kita hubungkan kalimat tersebut dengan kaidah bahasa yang benar berdasarkan pedoman baku EYD bahwa huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya dan peristiwa sejarah.
Jadi, contoh kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut ini:
Pada bulan Agustus terdapat hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Kesalahan penulisan huruf pertama pada kata tugas seperti : di, ke, dari, untuk, dan, atau, dan dalam pada judul buku, majalah, surat kabar, karangan, yang tidak terletak pada posisi awal
Contoh: Idrus mengarang buku Dari Ave Maria Ke jalan lain Ke Roma.
Jika kita hubungkan kalimat tersebut dengan kaidah bahasa yang benar berdasarkan pedoman baku EYD bahwa huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Jadi, contoh kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut ini:
Idrus mengarang buku dari Ave Maria ke jalan lain ke Roma.
Kesalahan penulisan huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti : bapak, ibu, saudara, anda, adik, kakak, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti sapaan.
Contoh: Surat saudara sudah saya terima beberapa hari yang lalu.
Jika kita hubungkan kalimat tersebut dengan kaidah bahasa yang benar berdasarkan pedoman baku EYD bahwa huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Jadi, contoh kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut ini:
Surat Saudara sudah saya terima beberapa hari yang lalu.
Baca Juga:
Supaya lebih jelas lagi, berikut kami sertakan contoh kalimat yang memuat huruf kapital yang benar. Kami harap contoh ini semakin membuatmu terbiasa dengan penulisan huruf kapital.
Nama orang :
Pada suatu hari tinggalah sebuah keluarga katak di pinggir sungai. Mereka adalah Nina dan Dani juga dengan kedua anaknya Lala dan Lulu. Lala memiliki rasa ingin tau yang banyak oleh karena itu tidak jarang ia mengalami masalah karena rasa inginnya itu. Nina, sang Ibu selalu merasa resah takut terjadi sesuatu pada anaknya itu.
Nama Tempat :
Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang terkenal akan kuliner, kekayaan alam dan kebudayaannya. Kota ini juga masih rimbun dan hingga dikenal sebagai ‘Bandung Kota Kembang’. Bandung juga sempat membara pada masa penjajahan dimana dikenal dengan peristiwa ‘Bandung Lautan Api’. Bandung dikenal sebagai kota yang kaya akan kulinernya. Banyak sekali warga kota luar yang pergi ke Bandung untuk berekreasi dan juga mencicipi kuliner khas Jawa Barat.
Baca Juga:
Biasanya salah satu alasan kenapa terjadi kesalahan penulisan adalah karena kurang teliti atau sering disebut typo. Typo dapat terjadi karena kita terlalu cepat mengetik atau mungkin kita memang tidak tahu penulisan yan benar. Maka dari itu, supaya mengurangi kesalahan dalam kesalahan menulis termasuk kesalahan dalam menulis huruf kapital, berikut tips yang bisa kamu terapkan saat menulis.
Cara untuk menghindari kesalahan tulisan pertama yakni kamu bisa menggunakan bantuan tools gratis. Misalnya dengan mulai mengetik di Google Docs atau bodi email.
Kesalahan kata atau huruf besar biasanya akan terdeteksi dengan adanya garis merah yang sudah di setting oleh si program. Cara ini lumayan membantu untuk proses finishing artikel. Namun, karena kamus bahasa Indonesia Google terkadang sedikit aneh, kamu tidak bisa berserah sepenuhnya pada hasil koreksi-garis-bawah-merah ini.
Kamu juga harus tetap mengoreksi lagi, tulisan mana yang tidak terdeteksi garis merah.
Semakin kita sadar tiap satu kata yang kita ketikkan bisa mengundang risiko, kita tak pernah akan merasa rugi dan capek untuk membacanya ulang.
Membaca ulang bisa dilakukan dengan membaca kata per kata sehingga bukan membaca kalimat per kalimat apalagi gagasan per gagasan.
Cara lainnya, dengan membaca mundur. Jadi kamu dapat mulai membaca dari kata terakhir dalam tulisan tersebut dan terus mundur sampai ke awal.
Sebaiknya membaca ulang ini tidak langsung dilakukan setelah persis selesai menulis. Melainkan, ambil jeda dulu, katakanlah 30 menit, kemudian periksa kembali. Konon jeda membuat mata kita lebih segar dan teliti.
Jika kelemahan kamu adalah kata semacam eksklusif, berlatihlah mengetikkan kata itu berulang-ulang. Misal, hingga 10 halaman Word.
Orang lain ini akan menjadi pembaca pertama yang bisa membantu kita menemukan kesalahan. Seperti yang kamu lakukan sekarang, berusaha mencari typo yang saya buat di tulisan ini.
Artikel Terkati:
Dalam menyusun karya ilmiah, Anda tak jarang perlu menuliskan suatu satuan atau ukuran. Penulisan satuan…
Kegiatan penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti tentunya tidak terlepas dari tahap analisis tren…
Mempelajari tips visualisasi data penelitian tentu penting bagi seorang dosen dalam mengurus publikasi ilmiah. Sebab…
Penulisan pasal dan ayat yang benar di dalam bahasa Indonesia ternyata diatur sedemikian rupa. Artinya,…
Kegiatan penelitian diketahui memiliki banyak teknik, salah satunya adalah teknik grounded theory. Teknik penelitian ini…
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi mengumumkan pembukaan program Bantuan Akreditasi Program Studi…