Search
Close this search box.

Ketentuan dan Syarat Penyusunan Disertasi yang Wajib Diketahui

ketentuan dan syarat penyusunan disertasi

Disertasi adalah salah satu dokumen tertulis yang termasuk ke dalam tugas akhir para mahasiswa yang harus dipenuhi dan dikerjakan sebagai syarat kelulusan. Sama halnya seperti skripsi, disertasi menjadi tugas akhir yang merupakan tahap akhir menuju kelulusan mahasiswa.

Tetapi masih banyak yang tidak tahu apa pengertian disertasi itu. Oleh sebab itu, di bawah ini adalah penjelasan mengenai disertasi dan berbagai hal mengenai disertasi mulai dari pengertian disertasi, format penulisan disertasi, ketentuan dan syarat penyusunan disertasi, serta perbedaan antara skripsi, tesis, dan juga disertasi.

Berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Disertasi

Mengutip dari Wikipedia, disertasi merupakan paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau suatu argumen. Pendapat atau suatu argumen tersebut disebut sebagai tesis. Istilah disertasi dan juga tesis ini digunakan untuk mengacu kepada pemaparan diskusi yang sifatnya akademis atau skolar.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disertasi merupakan paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau sebuah argumen. Disertasi dan juga tesis dipergunakan secara spesifik di berbagai perguruan tinggi untuk mendapatkan gelar doktor karena disertasi ini merupakan karya ilmiah dari mahasiswa untuk menempuh jenjang pendidikan S3.

Yang mana tujuan dikerjakannya adalah untuk menciptakan suatu teori baru dengan menguji hipotesis yang disusun berdasarkan teori yang sudah ada. Sehingga jika diartikan, disertasi ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk menyumbangkan pengetahuan, jenis landasan, teori, atau praktik baru di bidang keilmuannya yang kemudian menghasilkan konsep yang sama sekali baru untuk dikembangkan dan dipertahankan nilainya.

Disertasi ini merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang digunakan untuk melakukan evaluasi tentang kemampuan mahasiswa dalam melakukan identifikasi, memecahkan masalah secara ilmiah, dan juga memberikan kebaruan ilmu yang bersifat novelty dalam melakukan sebuah penelitian.

Di dalam disertasi berisi paparan atau pemaparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen penulis mengenai sebuah masalah atau kejadian yang diteliti oleh penulis itu sendiri.

Karya ilmiah disertasi dijadikan bukti yang berkaitan dengan berbagai kemampuan akademik yang dimiliki mahasiswa untuk melakukan penelitian yang kaitannya dengan temuan atau disiplin ilmu sesuai dengan bidang keilmuannya. Adanya disertasi ini dapat menolak atau membantah suatu teori yang sudah ada dan menyusun teori baru.

Tujuan ditulisnya atau dilakukannya penulisan disertasi adalah supaya Anda sebagai penulis atau mahasiswa yang sedang menempuh jenjang S3 dapat membuktikan bahwa Anda memiliki pemahaman mengenai ilmu yang sesuai dengan pascasarjana Anda yang lebih baik daripada aspek nilai yang mendasari mengenai norma eksis dan juga realitas empiris yang muncul di dalam masyarakat.

Selain itu, disertasi juga dapat sebagai pembuktian bahwa mahasiswa atau penulis disertasi mampu melakukan analisis data dan juga membuat kesimpulan serta rekomendasi atas berbagai hasil penelitiannya.

Baca Juga:

Cara Menyusun Proposal Tesis yang Baik dan Benar

Aturan Penulisan Karya Ilmiah dan Sistematikanya

Artikel Ilmiah: Pengertian, Fungsi, Ciri-Ciri dan Sistematikanya

Ciri-ciri Disertasi

Untuk membedakan disertasi dengan karya ilmiah lainnya, terutama pada skripsi dan tesis, maka disertasi memiliki kriteria atau ciri-ciri tersendiri. Berikut merupakan ciri-ciri dari disertasi yang membedakan dengan skripsi atau tesis.

1. Dilakukan oleh mahasiswa yang menempuh jenjang pendidikan S3

2. Kajian yang diangkat dari kajian teoretik didukung fakta empiris yang sifatnya mendalam

3. Secara umum, penguji disertasi minimal profesor atau doktor yang berpengalaman

4. Metode yang dilakukan pada disertasi adalah sama dengan tesis. Akan tetapi menggunakan metode yang lebih kompleks, berbobot dan tujuannya untuk mencari terobosan dan juga teori baru di dalam bidang ilmu pengetahuan yang dipelajarinya

5. Di dalam disertasi, terdiri atas 60 rujukan atau daftar pustaka

6. Disertasi diciptakan dalam upaya menemukan hal-hal baru yang harus diteliti

7. Memiliki konsentrasi pada salah satu disiplin ilmu yang sedang dipelajari

8. Kajian dan fokus penemuan dan teori baru di dalamnya berdasarkan disiplin ilmu yang dipelajari secara mendalam

9. Menggunakan data primer yang digunakan sebagai data utama dan juga ditunjang dengan berbagai data sekunder jika dibutuhkan

10. Ditulis menggunakan kaidah dan sesuai dengan ketentuan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kecuali untuk program studi bahasa asing yang mengharuskan menulis menggunakan bahasa dan kriteria tertentu.

Format Penulisan Disertasi

Dalam menulis disertasi, Anda harus mengetahui format penulisan disertasi yang tepat. Hal ini karena penulisan disertasi bersifat baku sehingga harus dikerjakan atau ditulis sesuai dengan format yang telah diatur. Berikut adalah format penulisan disertasi yang bisa Anda ikuti selanjutnya.

1. Pendahuluan

Format pertama atau bab pertama dalam menulis disertasi adalah bagian pendahuluan. Bagian pendahuluan merupakan pembahasan yang berisi pertanyaan mengenai penelitian yang berisi mengenai tinjauan dari berbagai bab selanjutnya. Di dalam disertasi, memuat berbagai hal, yaitu:

a. latar belakang masalah, yang memuat mengenai masalah atau fenomena yang akan diteliti,

b. identifikasi masalah, berisi mengenai sejumlah permasalahan penelitian yang muncul berhubungan dengan pemicu masalah penelitian,

c. pembatasan masalah, dilakukan agar fokus penelitian yang dilakukan tidak kabur dan tidak meluas karena keterbatasan biaya, waktu, tenaga, dan teori,

d. rumusan masalah, menguraikan berbagai pertanyaan tertentu yang kemudian menjadi titik fokus yang akan diteliti di dalam disertasi,

e. tujuan penelitian, memuat sasaran yang ingin dicapai dan juga mengacu pada rumusan masalah,

f. manfaat penelitian, berisi mengenai paparan hasil penelitian secara teoretis dan juga praktis.

2. Tinjauan Literatur

Tinjauan literatur atau tinjauan pustaka merupakan kritik dan sintesis ekstensif dari literatur terkini di lapangan yang mana teorinya dapat diambil dari berbagai sumber misalnya buku teks, makalah, publikasi resmi, jurnal internasional ilmiah, dan lain sebagainya yang kemudian disusun sebagai kerangka berpikir untuk mengintegrasikan berbagai teori dan mengarah pada penemuan hipotesis.

3. Metodologi

Metodologi berisi prosedur atau metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dan menganalisis data. Biasanya terdiri dari waktu dan tempat, desain penelitian, sampel, populasi, teknik mengambil sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur penelitian.

4. Analisis

Analisis dilakukan setelah bab 1 sampai bab 3 selesai dan kemudian melakukan seminar proposal dan melakukan penelitian serta mengambil data di lapangan yang diolah dan disajikan dalam bentuk temuan.

5. Kesimpulan, Implikasi, Saran

Bagian terakhir adalah kesimpulan, menjelaskan implikasi, dan penulisan saran dari penelitian yang telah dilakukan.

Baca Juga:

11 Langkah Menulis Karya Ilmiah yang Efektif

10 Contoh Karya Ilmiah yang Baik dan Benar

Unsur-Unsur dalam Menulis Artikel Ilmiah

Ketentuan dan Syarat Penyusunan Disertasi

Menulis disertasi tentu ada aturan atau ketentuan dan juga syarat penyusunnya. Tentu saja hal tersebut harus dipatuhi karena disertasi sifatnya adalah karya ilmiah yang baku dan digunakan sebagai syarat kelulusan. Berikut adalah ketentuan dan juga syarat dalam menyusun disertasi.

1. Mengangkat Kajian Teoretis

Ketentuan dan syarat penyusunan disertasi yang pertama adalah masalah yang diangkat di dalam disertasi berasal dari kajian teoretis yang telah didukung oleh fakta empiris yang sifat penelitian atau pembahasannya mendalam.

2. Penulis Mandiri

Dalam menyusun disertasi, berbeda dengan penyusunan skripsi dan tesis yang mana dosen turut serta membimbing banyak hal mengenai tugas akhir. Disertasi ini memiliki proporsi kemandirian yang tinggi, yakni kemandirian penulis atau mahasiswa sebesar 90 persen dan peran dari dosen pembimbing hanya 10 persen.

3. Bobot Ilmiah Tinggi

Dalam menulis disertasi, bobot ilmiah yang terkandung di dalamnya, mulai dari kajian teori, rujukan, penelitian, dan lain sebagainya memiliki bobot ilmiah yang tinggi, yang bisa dipertanggungjawabkan, dan juga bermanfaat untuk pengetahuan/

4. Mencari Temuan Baru

Berbeda dengan skripsi dan juga tesis yang dapat mengembangkan temuan atau teori yang pernah ada, disertasi ini menuntut mahasiswa untuk menemukan penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan yang dipelajari agar berguna dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan ke depannya.

5. Pemaparan Analitis

Pemaparan yang dilakukan di dalam disertasi ini harus dilakukan secara analitis dan pemaparannya harus lebih dominan. Hal ini agar penelitian atau temuan yang ditemukan benar-benar bermanfaat untuk studi atau ilmu pengetahuan yang sedang dipelajari.

6. Model Analitis Tinggi

Model analitis yang dilakukan di dalam disertasi adalah model analitis tinggi, artinya mahasiswa benar-benar harus jeli dan teliti dalam melakukan analisis agar penelitian atau temuan yang ditemukan benar-benar bersifat analitis.

7. Rumusan Masalah Lebih dari Tiga

Dalam penulisan disertasi, jumlah rumusan masalah ditentukan. Penulis wajib menulis atau memiliki rumusan masalah yakni lebih dari tiga.

8. Metode Uji Statistik Lebih Kompleks

Metode dan juga uji statistik yang digunakan di dalam disertasi lebih kompleks dan juga berbobot. Hal ini bertujuan guna mencari teori baru yang mendalam di bidang ilmu pengetahuan yang dipelajari.

9. Tulisan Wajib Orisinal

Sama seperti karya ilmiah lainnya, tulisan pada disertasi wajib orisinal atau hasil tulisan sendiri. Bukan plagiasi.

10. Menemukan Hal Baru

Karena penelitian atau karya ilmiah ini merupakan disertasi, maka di dalamnya harus ada berbagai temuan hal baru yang kemudian menjadi ilmu atau pengetahuan baru bagi bidang studi yang dipelajari.

11. Publikasi Nasional dan Internasional

Hasil disertasi harus dipublikasi sebagai jurnal baik itu jurnal nasional maupun jurnal internasional.

12. Jumlah Rujukan Minimal 60

Berbeda dengan jumlah rujukan pada skripsi dan tesis yang terbatas, jumlah rujukan pada disertasi ini jauh lebih banyak. Umumnya, jumlah minimal rujukannya adalah 60 rujukan.

13. Metode Bersifat Kualitatif

Metode yang digunakan di dalam disertasi bersifat kualitatif yang lebih lanjut dapat dikerjakan menggunakan piranti lunak misalnya Eview, Amos, SPSS, Lisrel, dan lain sebagainya.

Perbedaan Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Setelah memahami dengan jelas apa itu disertasi, maka Anda kini telah mengetahui perbedaan disertasi dengan karya ilmiah lainnya. Akan tetapi, jika Anda masih bingung dengan perbedaan antara skripsi, tesis, dan disertasi, Anda harus menyimak pemaparan di bawah ini.

Berikut adalah berbagai perbedaan antara skripsi, tesis, dan juga disertasi.

1. Jenjang Pendidikan

Skripsi merupakan tugas akhir yang dibuat mahasiswa untuk meraih gelar sarjana S1. Sementara itu, tesis merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa yang menempuh jenjang magister atau pascasarjana (S2). Dan disertasi merupakan karya ilmiah yang ditulis mahasiswa untuk menyelesaikan program doktoral atau S3.

2. Permasalahan yang Dibahas

Tak hanya jenjang pendidikan, permasalahn yang dibahas atau permasalahan yang diangkat antara skripsi, tesis, dan disertasi juga berbeda. Skripsi mengangkat masalah yang sumbernya berasal dari pengalaman empirik dan sifatnya tidak mendalam. 

Tesis mengangkat masalah yang juga berdasarkan pengalaman empirik, namun sifatnya lebih mendalam dan juga teoretis. Sementara disertasi, berangkat dari kajian teoretis yang mendapat dukungan dari fakta empiris sehingga permasalahan yang diambil di dalamnya sangat mendalam dan juga spesifik.

3. Bobot Ilmiah Karya Ilmiah

Jika dilihat dari sudut pandang akademik, bobot ilmiah skripsi adalah rendah hingga sedang, sementara itu tesis memiliki bobot ilmiah yang sedang menuju tinggi dengan menggunakan berbagai pengembangan dan pendalaman teori dengan penelitian yang dilakukan.

Kemudian disertasi memiliki bobot ilmiah sangat tinggi, sehingga wajib ada teori dan terobosan baru yang ditemukan untuk memperkaya bidang ilmu.

4. Model Analisis dan Jumlah Rumusan Masalah

Model analisis di dalam skripsi berkisar antara satu atau dua masalah. Untuk tesis, paling tidak ada tiga rumusan masalah menggunakan model analisis tingkat sedang hingga tinggi, dan disertasi mengandalkan model analisis tinggi dengan lebih dari tiga rumusan masalah.

5. Publikasi Penelitian

Skripsi memiliki minimal daftar pustaka yaitu 20 dan dapat dipublikasikan dalam lingkup internal yaitu kampus dan nasional. Tesis memiliki minimal rujukan 40 daftar pustaka dan dipublikasikan minimal skala nasional. Dan disertasi minimal 60 daftar pustaka yang harus dipublikasikan secara nasional maupun internasional.

Artikel Terkait:

Pengertian Disertasi: Sistematika dan Perbedaannya dengan Tesis dan Skripsi

11 Tips Mengubah Skripsi/Tesis/Disertasi Menjadi Buku

Contoh Halaman Persembahan Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah

Cara Menulis Abstrak Karya Ilmiah, Skripsi, dan Paper

17 Contoh Penutup Makalah, Laporan, Jurnal, dan Skripsi

7 Contoh Simpulan Karya Ilmiah, Jurnal, Laporan, dan Skripsi

Artikel Penulisan Buku Pendidikan